Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)

“Jika begitu kamu katakan, diri sendiri masih ada kelebihan apa?” Jonathan mengembalikan pertanyaan kepada aku lagi.

Kelebihan aku?

Alis aku pelan-pelan mengerut, berpikir beberapa detik, mengangkat mata melihat dia, menjawab berkata: “humor, cantik, baik hati, masih ada……”

“Masih ada apa?” Jonathan dengan penasaran melihat aku.

“Masih ada……” aku mengoles mulut ketawa, “masih ada bisa melahirkan anak.”

Selesai berkata, aku sendiri menutup mulut ketawa, aku ternyata muka tebal sampai tingkat ini, juga adalah mencapai sampai langkah membuat orang terkejut, seorang wanita semuanya bisa melahirkan, aku ternyata menjadikan ini sebagai kelebihan.

Jonathan bengong sangat lama, tidak berkata apa-apa ketawa. Jari tangan dia yang memanjakan mengulurkan kemari, diatas hidung aku pelan-pelan mengoles sebentar, “kamu ya, aku benar-benar kalah terhadap kamu.”

Setelah ketawa kemudian, aku menyimpan senyuman, melihat Jonathan, kepikiran Vivian seperti sebuah tembok yang menghalang diantara aku dengan dia, dan dalam hati Jonathan sebenarnya berpikir bagaimana juga tidak memberitahu aku, suasana hati aku sekejap mata menjadi berat.

“Aku dengan Vivian kamu sebenarnya akan memilih siapa?” aku bertanya, tidak tanya dalam hati tidak senang, aku sengsara. Kebiasaan selalu berterus terang, perkataan tidak bisa menahan.

“Orang yang aku sekarang menikahi adalah siapa?” sepasang mata Jonathan yang dalam itu menatap aku dengan erat, suara kecil bertanya.

“Menikahi belum tentu adalah sepenuh hati menghadapi, kamu sepenuh hati menghadap luar, aku juga tidak bisa mengurus.” Aku merasa tidak bersalah mencibirkan mulut melihat dia berkata.

“Aku benar-benar sangat ingin tahu didalam otak kamu sebenarnya mengisi apa?” jari telunjuk Jonathan sedikit bengkok, pelan-pelan mengetuk kening aku sebentar.

“Adalah kamu.” Aku sangat serius melihat dia menjawab, “isi didalam otak aku adalah kamu, dalam otak kamu isinya adalah siapa?”

Jonathan terkejut oleh pertanyaan aku yang mendadak ini, bibir yang sedikit merah mengangkat sedikit busur, “Christine Mo, hari ini beberapa perkataan kamu ini membuat aku kegirang-girang.”

“Aku adalah sifat seperti ini, apakah kamu belum terbiasa?” aku dengan erat menatap mata Jonathan, dia barusan tidak menjawab perkataan aku, dalam hati dia sebenarnya mengisi siapa?

Dia sedang mencoba mengalihkan topik pembicaraan, apakah tidak membiarkan aku melanjutkan bertanya lagi?

Saat ini perut aku sakit sebentar, aku tahu sudah mulai sakit tidak beraturan, sakit semacam ini termasuk ruang lingkuup yang masih bisa aku terima. Alis aku sedikit mengerut sebentar, dengan pelan-pelan bernafas.

Hanya mempertahakan nafas yang setara, baru bisa efektif menghilangkan kesakitan. Aku tidak ingin saat ini memikirkan lagi didalam hati Jonathan isinya adalah siapa, anak melahirkan dengan selamat, ini adalah satu-satunya harapan aku sekarang.

Jonathan menemani aku, pada saat tengah malam, kesakitan semakin lama semakin beraturan, waktunya semakin lama semakin pendek, aku dari barusan mulai berdiam berubah menjadi menggigit gigi bernafas rendah memanggil.

Aku benar-benar sangat ingin memarahi orang-orang itu yang bilang selesai melahirkan bayi pertama, bayi kedua tidak akan terlalu sakit.

Jangan-jangan aku bukan orang, mengapa bayi kedua sakitnya sampai aku ingin pergi mati. Sakitnya sampai dihati, pada saat perut menyimpan, aku merasa diri sendiri kesakitan sampai sudah mau memegang rusak pagar samping kasur.

Aku berbolak balik, kesakitan sampai air mata mengalir terus, pada saat kesakitan meringkuk, sampai bernafas sudah mulai terburu-buru, sama sekali tidak bisa menahan keseimbangan, aku sedikit membuka mulut, seiring dengan kesakitan dengan bernafas sangat kencang.

Air keringat mengikuti dua pipi mengalir terus, rambut menempel diatas wajah, Jonathan memegang tangan aku dengan erat, dengan ketakutan melihat aku, berkata: “jika sakit kita operasi caesar saja!”

Aku menggigit gigi, sedikit gemetar, “tidak……tidak operasi caesar.” Aku menelan-nelan air ludah, membuang nafas.

“Kamu sampai melahirkan anak juga mau keras begini?” Jonathan sakit hati memegang wajah aku, membantu aku merapikan rambut, “aku pergi bertanya dokter, bisa tidak sakit tidak?”

Aku dengan erat menarik Jonathan, tidak membiarkan dia pergi meninggalkan, aku lebih baik sakit, juga tidak ingin membiarkan dia meninggalkan aku, otak aku selalu muncul adegan aku akan mati.

Terus sakit begini, aku benar-benar merasa diri sendiri akan mati.

“Tidak bisa, aku tidak boleh melihat kamu terus sakit begini.” Jonathan dengan keras melepaskan tangan aku, aku tidak ada tenaga memanggil dia, hanya bisa melihat dia pergi meninggalkan ruang persalinan.

Saat pintu menutup, aku menangis kesakitan dan menangis keluar suara, “oh my god!”

Aku terlalu payah, air mata terus mengalir, aku tidak mau melahirkan lagi, membunuh aku juga tidak mau melahirkan lagi.

Jonathan menyuruh kepala dokter kemari, memeriksa sebentar mulut rahim, sudah mencapai standar melahirkan, dengan begini, aku didorong suster masuk kedalam ruang persalinan.

Aku adalah memapah pundak Jonathan berjalan masuk ruang persalinan, pada saat masuk ruang persalinan, pandangan mata aku ada sedikit linglung melihat Jonathan, berkata: “kamu menunggu diluar, jangan pergi mencari pelakor.”

Aku bisa jelas melihat ekspresi wajah Jonathan yang tidak tahu harus berkata apa, sudah kesakitan setengah mati, masih bisa berpikir masalah seperti itu, dia kira-kira tidak salut kepada siapapun, hanya salut terhadap aku.

Aku masuk ruang persalinan, setelah ketuban pecah, aku tidak tahu diri sendiri menggunakan seberapa banyak tenaga, air mata mengikuti air keringat bergabung bersama, saat aku mendengar sebuah suara tangisan bayi, seluruh orang langsung lega.

Aku sedikit menutup mata, tersedu-sedan, ini baru mengerti apa yang dinamakan bekas luka sembuh lupa kesakitan.

Saat waktu itu melahirkan Bella sudah berkeliling satu putaran dari pintu hantu, hari ini memilih lagi pergi berliburan satu keliling dipintu hantu, aku benar-benar nyawanya sangat besar.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu