Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 25 Cinta Yang Abnormal

Kakak ipar menelepon memberitahukan padaku, kakak naik ke atap mau bunuh diri, kakak mengatakan dia sudah melakukan kesalahan, seumur hidup ini bersalah padaku, juga pada ayah ibu, dan kakak ipar, dia duduk di atas atap, memandang ke depan dengan menyedihkan.

Saat aku tiba, kakak ipar sudah menangis hebat, dia berkata padaku, hari ini kakak memasak banyak sekali makanan enak untuknya, kemudian mengatakan setumpuk kata-kata aneh padanya, mengatakan dia mau keluar mencari cara meminjam uang, tapi tidak disangka dia berpikir mau mati.

Saat Christopher melihatku, air matanya mengalir deras, memandangku, berkata dengan suara keras: "Christine, kakak bersalah padamu, seumur hidup ini kakak selalu menyulitkanmu, tapi sekarang, kakak tidak akan menyulitkanmu, sampaikan pada ayah dan ibu, Christopher tidak berbakti, kalau di kehidupan selanjutnya aku masih bisa menjadi putra mereka, aku akan menggantikan hutang di kehidupan ini merawat mereka dengan baik di kehidupan berikutnya."

Aku tidak terharu saat mendengar ucapan ini, melainkan merasa sedang bersandiwara, benar, sandiwara yang menyedihkan, setiap kali bersandiwara akan ditentukan dari besar kecilnya nominal hutang, kalau hutangnya sedikit maka akan menangis sedih, kalau berhutang banyak maka akan berlutut memohon, berjanji tidak akan berani berhutang lagi. Kali ini hutangnya sangat besar, hanya bisa menggantinya dengan nyawa.

Aku menyeringai, melihat Christopher dan berkata: "Lompat saja, lompat ke bawah, dunia akan menjadi damai karena kematianmu."

Kakak ipar dan tim pemadam kebakaran melihatku dengan terkejut, seperti tidak percaya aku adik kandung Christopher, mana ada adik kandung yang mendukung kakaknya yang mau bunuh diri, bukannya seharusnya meminta kakaknya kembali?

"Christine, apa kamu tahu apa yang kamu katakan?" Christopher melihatku dengan terkejut, matanya yang liick sedang berbinar, aku tahu Christopher tidak akan berani melompat ke bawah, seluruh tubuhnya sedang gemetar, sepertinya melihat jarak antara teras dan batu bata di bawah begitu tinggi dan ketakutan.

"Aku tahu apa yang aku katakan, kamu cepat lompat, jangan menyia-nyiakan sumber daya negara, matras penyelamat sudah diletakkan di bawah, lebih baik kamu jangan melompat ke atas permukaan matras penyelamat, cepat melompat ke samping sedikit, akan lebih baik kalau langsung mati saja. Tenang saja, ada aku yang menjaga ayah dan ibu, kamu mati saja dengan tenang!" Aku berjalan maju, perlahan mendekati Christopher.

"Kamu gadis jelek, di dalam hatimu ternyata kamu sangat ingin aku mati." Christopher melihatku dengan sedih.

"Kamu hidup juga menjadi bebanku, sekarang kembali membuat masalah yang begini besar, cepat mati saja, dengan begitu hutang rentenir tidak perlu dikembalikan, kamu cukup mengganti dengan nyawa saja." Aku menyerang Christoper dengan kata demi kata, dia emosi sampai benar-benar mau melompat dari atas atap ke bawah, maju ke depan masih belum menyentuhku, sudah ditangkap oleh petugas pemadam kebakaran, menghalangi dia melompat.

Kakak ipar melihatku dengan aneh, semua yang barusan terjadi seperti mimpi, dia memegang tanganku dengan penuh tanya: "Bagaimana kamu bisa berbuat seperti ini?"

Aku tersenyum datar, "Aku bersaudara dengannya sekian tahun, mana mungkin tidak tahu kalau dia takut ketinggian, kalau pun mau mati, dia juga tidak akan memilih melompat dari gedung. Kakakku tidak punya kemampuan apa-apa, menghargai nyawa adalah kelebihannya yang paling utama."

Kakak ipar melihatku dengan penuh terima kasih, air mata mengalir jatuh, "Christine, aku benar-benar hampir gila, kakakmu berhutang begitu banyak uang, apa benar dengan mati baru bisa dibayar?"

Aku mengeluarkan cek dari dalam tas, memberikan pada kakak ipar, menenangkan berkata: "Aku sudah mengumpulkan uang, tenang saja."

Kakak ipar melihatku dengan terkejut, sangat tidak percaya, "Benarkah?"

Aku menganggukan kepala, "Ya, kamu tenanglah, masalah uang sudah selesai. Ini terakhir kalinya aku membantu kakak, kalau dia masih tidak berubah, aku benar-benar akan membiarkan dia mati."

"Tidak akan, tidak akan, Christopher akan berubah." Kakak ipar dengan panik mewakili suami sendiri menjelaskan, mengembalikan cek itu padaku, kemudian segera pergi menyusul kakak.

Sebuah keributan selesai karena kedatanganku.

Kerumunan orang bubar, saat aku bersiap mengembalikan cek dengan nominal 2 Milyar pada Cynthia, aku dicegat oleh dua orang polisi, ada orang yang melaporkan aku merampok.

Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi tapi aku langsung dibawa pergi, uang 2 MIlyar yang ada di dalam tasku dijadikan barang bukti, rupanya saat aku mengambil pergi uang Cynthia, aku tidak berjanji padanya akan meninggalkan Jonathan, jadi dia melapor ke polisi mengatakan aku merampok uangnya.

Di dalam kamera pengawas benar terlihat aku mengambil cek itu secara tiba-tiba, poin ini membuatku tidak bisa berkata-kata. Aku tahu tujuan Cynthia, dia hanya ingin melihatku terlihat lemah di hadapannya.

Kalau aku menjadi tersangka, karena 2 Milyar ini, ada kemungkinan aku akan dipenjara seumur hidup.

Aku dan Cynthia bertemu atas pengaturan dari pengacara, Cynthia dengan lagaknya yang sombong seperti biasa, tersenyum padaku.

"Nona Christine, apa makanan di dalam penjara enak?" Dia memandangku dengan menantang.

Aku melihatnya dengan pandangan datar, "Enak kok."

"2 Milyar, cukup membuatmu masuk penjara." Cynthia tertawa dengan wajah suram, "Kesombongan karena kemiskinanmu itu akan mencelakai kamu seumur hidup.“

”Apa ada artinya?" Aku melihat Cynthia dengan tatapan merendahkan, "Aku tidak punya dendam denganmu, kamu ingin membuatku mati hanya demi seorang laki-laki?"

"Tidak, aku tidak ingin siapapun mati, hanya kalau orang itu tidak patuh, aku selalu punya cara menghukumnya." Cynthia tertawa dengan datar, "Oh, masih ada lagi yang aku lupa katakan, aku sudah memberitahu masalah kamu merampok pada nenek Jonathan, kesan dia terhadapmu sekarang sudah sangat buruk sekali."

"Sebenarnya apa mau kamu?" Aku ditekan Cynthia sampai tidak bisa bernafas, sejak dari kandungan ibuku, aku tidak pernah bertemu dengan wanita yang begitu kejam, atau mungkin selama tiga tahun dikurung Ardy, pengalamanku dengan orang yang kejam masih terlalu sedikit?

"Terima uangku, dan pergi tinggalkan Jonathan." Cynthia akhirnya mengatakan tujuannya.

Meninggalkan? Kota F adalah tempat kelahiranku, aku mau kemana? Tumbuh besar disini, aku tidak tahu apa yang dimaksud Cynthia, meminta aku keluar negeri?

"Jangan berharap Kak Jonathan akan kembali menyelamatkan kamu, aku beritahu kamu, kamu sudah ditkurung satu hari, dan aku juga sudah memeriksa jelas, kak Jonathan disana ada rapat penting, paling cepat juga empat hari baru bisa kembali, pikirkanlah baik-baik, ambil uang ini dan selamatkan kakakmu, keluar dari penjara dengan tenang, atau menunggu kakak dan kakak iparmu dipaksa mati oleh rentenir, tinggal menunggu giliranmu masuk penjara, kalau aku jadi kamu, aku pasti tidak akan mengorbankan segalanya demi seorang laki-laki." Cynthia memejamkan mata pelan, nadanya hangat sekali, memandangku dengan percaya diri.

Wanita ini sepertinya sudah merencanakan semuanya dengan baik saat berhadapan denganku, aku sampai agak ragu, apa hutang Christopher yang begitu banyak juga dia yang merencanakannya.

Sekian tahun ini, sifat Christopher yang tidak bermoral itu, tidak mungkin berani berhutang sampai 2 Milyar, sekarang aku curiga ini semua adalah jebakan, mungkin juga karena hubunganku dan Jonathan, jadi semua ini menjadi rumit.

"Semua ini kamu yang merencanakan, benar kan?" Aku menatap Cynthia dengan curiga, melihat ekspresi wajahnya tidak berubah, tertawa dengan sangat alami.

"Otakmu tidak bodoh." Bibir merah Cynthia bergerak, "Tapi reaksinya sedikit terlambat."

"Hanya supaya ingin aku meninggalkan Jonathan, kamu sampai berbuat seperti ini?" Aku dengan tidak percaya memandang wanita di hadapanku yang anggun dan cantik ini, tidak menyangka dia bisa bertindak dengan begitu kejam.

Begitu ucapan berlalu, tawa Cynthia tidak tampak lagi, menatap aku dengan dingin, menekan rendah suaranya mendekati aku, dengan kejam berkata: "Aku dari kecil sudah menyukai Kak Jonathan, aku sudah mencintai dia begitu lama, dan kamu beraninya tidur dengan dia, aku beritahu kamu, aku punya sangat banyak cara menyiksa orang, aku juga punya cara untuk membuat keluarga Tanjaya bangkrut dan mati semua tanpa jejak, apa mau mencoba?"

"Kamu berani?" Aku menatap dia dengan mata berair.

"Ayahmu tidak sehat kan! Oh iya, ibumu bekerja disebuah supermaket kecil, menurutmu, apa perlu aku beritahu masalahmu ke mereka, mungkin akan ada akibat yang tidak terpikirkan, mungkin juga......" Ucapan Cynthia masih belum selesai, aku sudah setuju.

“Aku terima uangmu." Aku tidak bisa mendengar lagi, hatiku sakit, air mata mengalir deras, aku menundukkan kepala, menggertakkan gigi, "Aku terima."

Di dunia ini, keluarga adalah satu-satunya kelemahanku, Cynthia menyerang kelemahanku dengan tepat.

Jari tangannya yang lentik menepuk wajahku pelan, tertawa puas, "Ternyata orang yang pintar, tenang saja, kamu akan segera keluar dari sini, aku juga akan menyelesaikan masalah kakakmu, tapi, kamu harus ingat, kalau kamu tidak menepati janji, aku akan melakukan lebih dari sekarang ini membuatmu lebih baik mati daripada hidup."

Saat Cynthia meninggalkan penjara, tatapannya itu, membuatku sulit melupakannya.

Cynthia menepati janjinya, dengan cepat aku dikeluarkan dari penjara, hutang Christoper 2 MIlyar sudah dibayar, dia masih memberiku cek senilai 2 Milyar.

Setibanya di apartemen, aku melihat kamar yang dipenuhi dengan memori indah bersama Jonathan, air mata tanpa sadar menetes, dia bukan orang yang sama denganku, cinta yang pernah ada, dan juga janji manisnya ternyata begitu pendek.

Aku berjongkok, membenamkan kepala ke lutut, menangis tersedu dengan hebat.

Tiba-tiba terdengar gagang pintu sepertinya digerakkan oleh kunci, suara pintu yang terbuka membuatku berhenti menangis, aku berdiri, melihat pintu terbuka.

Kemunculan Jonathan yang tiba-tiba membuat aku terkejut, aku mengusap air mata, melihatnya dengan tidak mengerti, "Kenapa kamu sudah pulang?"

Bukankah Cynthia berkata Jonathan akan kembali empat hari lagi?

Wajah Jonathan marah, meletakkan koper, berjalan menghampiri memelukku erat, berkata: "Kenapa tidak mengangkat teleponku, telepon kamu juga mati?"

Aku tidak memberitahu apa yang terjadi, teleponku disita, sepertinya kehabisan baterai baru mati sendiri, aku baru pulang belum lama, belum mengisi daya telepon, tidak disangka dia kembali.

Aku mendorongnya pelan, mengangkat kepala, melihat wajahnya yang lelah beberapa hari ini, tangan kecilku mengusap pelan, bertanya dengan sedih: ”Apa karena aku tidak mengangkat telepon, jadi kamu segera kembali?"

"Kalau tidak?" Suaranya rendah, sepertinya karena terlalu buru-buru, aku terharu sampai air mata mengalir keluar.

Aku memeluk Jonathan dengan erat, tiba-tiba muncul bayangan wajah dan mulut Cynthia yang kejam, ucapannya itu langsung mengejutkan aku, aku terpaku, dan menjadi takut.

"Kamu jangan terlalu baik kepadaku seperti ini.“ Aku mendorongnya, membelakangi dia, semakin dia baik padaku, semakin aku tidak rela meninggalkan dia, namun cinta Cynthia pada Jonathan itu membuatku takut.

Jonathan berjalan menghampiri, memeluk aku dari belakang, wajahnya didekatkan di samping telingaku, berkata dengan pelan: "Kenapa, apa kamu terlalu gembira karena kepulanganku yang mendadak ini?"

Aku mengerutkan alis, diam tidak berkata-kata.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu