Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 25 Cinta Yang Abnormal
Kakak ipar menelepon memberitahukan padaku, kakak naik ke atap mau bunuh diri, kakak mengatakan dia sudah melakukan kesalahan, seumur hidup ini bersalah padaku, juga pada ayah ibu, dan kakak ipar, dia duduk di atas atap, memandang ke depan dengan menyedihkan.
Saat aku tiba, kakak ipar sudah menangis hebat, dia berkata padaku, hari ini kakak memasak banyak sekali makanan enak untuknya, kemudian mengatakan setumpuk kata-kata aneh padanya, mengatakan dia mau keluar mencari cara meminjam uang, tapi tidak disangka dia berpikir mau mati.
Saat Christopher melihatku, air matanya mengalir deras, memandangku, berkata dengan suara keras: "Christine, kakak bersalah padamu, seumur hidup ini kakak selalu menyulitkanmu, tapi sekarang, kakak tidak akan menyulitkanmu, sampaikan pada ayah dan ibu, Christopher tidak berbakti, kalau di kehidupan selanjutnya aku masih bisa menjadi putra mereka, aku akan menggantikan hutang di kehidupan ini merawat mereka dengan baik di kehidupan berikutnya."
Aku tidak terharu saat mendengar ucapan ini, melainkan merasa sedang bersandiwara, benar, sandiwara yang menyedihkan, setiap kali bersandiwara akan ditentukan dari besar kecilnya nominal hutang, kalau hutangnya sedikit maka akan menangis sedih, kalau berhutang banyak maka akan berlutut memohon, berjanji tidak akan berani berhutang lagi. Kali ini hutangnya sangat besar, hanya bisa menggantinya dengan nyawa.
Aku menyeringai, melihat Christopher dan berkata: "Lompat saja, lompat ke bawah, dunia akan menjadi damai karena kematianmu."
Kakak ipar dan tim pemadam kebakaran melihatku dengan terkejut, seperti tidak percaya aku adik kandung Christopher, mana ada adik kandung yang mendukung kakaknya yang mau bunuh diri, bukannya seharusnya meminta kakaknya kembali?
"Christine, apa kamu tahu apa yang kamu katakan?" Christopher melihatku dengan terkejut, matanya yang liick sedang berbinar, aku tahu Christopher tidak akan berani melompat ke bawah, seluruh tubuhnya sedang gemetar, sepertinya melihat jarak antara teras dan batu bata di bawah begitu tinggi dan ketakutan.
"Aku tahu apa yang aku katakan, kamu cepat lompat, jangan menyia-nyiakan sumber daya negara, matras penyelamat sudah diletakkan di bawah, lebih baik kamu jangan melompat ke atas permukaan matras penyelamat, cepat melompat ke samping sedikit, akan lebih baik kalau langsung mati saja. Tenang saja, ada aku yang menjaga ayah dan ibu, kamu mati saja dengan tenang!" Aku berjalan maju, perlahan mendekati Christopher.
"Kamu gadis jelek, di dalam hatimu ternyata kamu sangat ingin aku mati." Christopher melihatku dengan sedih.
"Kamu hidup juga menjadi bebanku, sekarang kembali membuat masalah yang begini besar, cepat mati saja, dengan begitu hutang rentenir tidak perlu dikembalikan, kamu cukup mengganti dengan nyawa saja." Aku menyerang Christoper dengan kata demi kata, dia emosi sampai benar-benar mau melompat dari atas atap ke bawah, maju ke depan masih belum menyentuhku, sudah ditangkap oleh petugas pemadam kebakaran, menghalangi dia melompat.
Kakak ipar melihatku dengan aneh, semua yang barusan terjadi seperti mimpi, dia memegang tanganku dengan penuh tanya: "Bagaimana kamu bisa berbuat seperti ini?"
Aku tersenyum datar, "Aku bersaudara dengannya sekian tahun, mana mungkin tidak tahu kalau dia takut ketinggian, kalau pun mau mati, dia juga tidak akan memilih melompat dari gedung. Kakakku tidak punya kemampuan apa-apa, menghargai nyawa adalah kelebihannya yang paling utama."
Kakak ipar melihatku dengan penuh terima kasih, air mata mengalir jatuh, "Christine, aku benar-benar hampir gila, kakakmu berhutang begitu banyak uang, apa benar dengan mati baru bisa dibayar?"
Aku mengeluarkan cek dari dalam tas, memberikan pada kakak ipar, menenangkan berkata: "Aku sudah mengumpulkan uang, tenang saja."
Kakak ipar melihatku dengan terkejut, sangat tidak percaya, "Benarkah?"
Aku menganggukan kepala, "Ya, kamu tenanglah, masalah uang sudah selesai. Ini terakhir kalinya aku membantu kakak, kalau dia masih tidak berubah, aku benar-benar akan membiarkan dia mati."
"Tidak akan, tidak akan, Christopher akan berubah." Kakak ipar dengan panik mewakili suami sendiri menjelaskan, mengembalikan cek itu padaku, kemudian segera pergi menyusul kakak.
Sebuah keributan selesai karena kedatanganku.
Kerumunan orang bubar, saat aku bersiap mengembalikan cek dengan nominal 2 Milyar pada Cynthia, aku dicegat oleh dua orang polisi, ada orang yang melaporkan aku merampok.
Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi tapi aku langsung dibawa pergi, uang 2 MIlyar yang ada di dalam tasku dijadikan barang bukti, rupanya saat aku mengambil pergi uang Cynthia, aku tidak berjanji padanya akan meninggalkan Jonathan, jadi dia melapor ke polisi mengatakan aku merampok uangnya.
Di dalam kamera pengawas benar terlihat aku mengambil cek itu secara tiba-tiba, poin ini membuatku tidak bisa berkata-kata. Aku tahu tujuan Cynthia, dia hanya ingin melihatku terlihat lemah di hadapannya.
Kalau aku menjadi tersangka, karena 2 Milyar ini, ada kemungkinan aku akan dipenjara seumur hidup.
Aku dan Cynthia bertemu atas pengaturan dari pengacara, Cynthia dengan lagaknya yang sombong seperti biasa, tersenyum padaku.
"Nona Christine, apa makanan di dalam penjara enak?" Dia memandangku dengan menantang.
Aku melihatnya dengan pandangan datar, "Enak kok."
"2 Milyar, cukup membuatmu masuk penjara." Cynthia tertawa dengan wajah suram, "Kesombongan karena kemiskinanmu itu akan mencelakai kamu seumur hidup.“
”Apa ada artinya?" Aku melihat Cynthia dengan tatapan merendahkan, "Aku tidak punya dendam denganmu, kamu ingin membuatku mati hanya demi seorang laki-laki?"
"Tidak, aku tidak ingin siapapun mati, hanya kalau orang itu tidak patuh, aku selalu punya cara menghukumnya." Cynthia tertawa dengan datar, "Oh, masih ada lagi yang aku lupa katakan, aku sudah memberitahu masalah kamu merampok pada nenek Jonathan, kesan dia terhadapmu sekarang sudah sangat buruk sekali."
"Sebenarnya apa mau kamu?" Aku ditekan Cynthia sampai tidak bisa bernafas, sejak dari kandungan ibuku, aku tidak pernah bertemu dengan wanita yang begitu kejam, atau mungkin selama tiga tahun dikurung Ardy, pengalamanku dengan orang yang kejam masih terlalu sedikit?
"Terima uangku, dan pergi tinggalkan Jonathan." Cynthia akhirnya mengatakan tujuannya.
Meninggalkan? Kota F adalah tempat kelahiranku, aku mau kemana? Tumbuh besar disini, aku tidak tahu apa yang dimaksud Cynthia, meminta aku keluar negeri?
"Jangan berharap Kak Jonathan akan kembali menyelamatkan kamu, aku beritahu kamu, kamu sudah ditkurung satu hari, dan aku juga sudah memeriksa jelas, kak Jonathan disana ada rapat penting, paling cepat juga empat hari baru bisa kembali, pikirkanlah baik-baik, ambil uang ini dan selamatkan kakakmu, keluar dari penjara dengan tenang, atau menunggu kakak dan kakak iparmu dipaksa mati oleh rentenir, tinggal menunggu giliranmu masuk penjara, kalau aku jadi kamu, aku pasti tidak akan mengorbankan segalanya demi seorang laki-laki." Cynthia memejamkan mata pelan, nadanya hangat sekali, memandangku dengan percaya diri.
Wanita ini sepertinya sudah merencanakan semuanya dengan baik saat berhadapan denganku, aku sampai agak ragu, apa hutang Christopher yang begitu banyak juga dia yang merencanakannya.
Sekian tahun ini, sifat Christopher yang tidak bermoral itu, tidak mungkin berani berhutang sampai 2 Milyar, sekarang aku curiga ini semua adalah jebakan, mungkin juga karena hubunganku dan Jonathan, jadi semua ini menjadi rumit.
"Semua ini kamu yang merencanakan, benar kan?" Aku menatap Cynthia dengan curiga, melihat ekspresi wajahnya tidak berubah, tertawa dengan sangat alami.
"Otakmu tidak bodoh." Bibir merah Cynthia bergerak, "Tapi reaksinya sedikit terlambat."
"Hanya supaya ingin aku meninggalkan Jonathan, kamu sampai berbuat seperti ini?" Aku dengan tidak percaya memandang wanita di hadapanku yang anggun dan cantik ini, tidak menyangka dia bisa bertindak dengan begitu kejam.
Begitu ucapan berlalu, tawa Cynthia tidak tampak lagi, menatap aku dengan dingin, menekan rendah suaranya mendekati aku, dengan kejam berkata: "Aku dari kecil sudah menyukai Kak Jonathan, aku sudah mencintai dia begitu lama, dan kamu beraninya tidur dengan dia, aku beritahu kamu, aku punya sangat banyak cara menyiksa orang, aku juga punya cara untuk membuat keluarga Tanjaya bangkrut dan mati semua tanpa jejak, apa mau mencoba?"
"Kamu berani?" Aku menatap dia dengan mata berair.
"Ayahmu tidak sehat kan! Oh iya, ibumu bekerja disebuah supermaket kecil, menurutmu, apa perlu aku beritahu masalahmu ke mereka, mungkin akan ada akibat yang tidak terpikirkan, mungkin juga......" Ucapan Cynthia masih belum selesai, aku sudah setuju.
“Aku terima uangmu." Aku tidak bisa mendengar lagi, hatiku sakit, air mata mengalir deras, aku menundukkan kepala, menggertakkan gigi, "Aku terima."
Di dunia ini, keluarga adalah satu-satunya kelemahanku, Cynthia menyerang kelemahanku dengan tepat.
Jari tangannya yang lentik menepuk wajahku pelan, tertawa puas, "Ternyata orang yang pintar, tenang saja, kamu akan segera keluar dari sini, aku juga akan menyelesaikan masalah kakakmu, tapi, kamu harus ingat, kalau kamu tidak menepati janji, aku akan melakukan lebih dari sekarang ini membuatmu lebih baik mati daripada hidup."
Saat Cynthia meninggalkan penjara, tatapannya itu, membuatku sulit melupakannya.
Cynthia menepati janjinya, dengan cepat aku dikeluarkan dari penjara, hutang Christoper 2 MIlyar sudah dibayar, dia masih memberiku cek senilai 2 Milyar.
Setibanya di apartemen, aku melihat kamar yang dipenuhi dengan memori indah bersama Jonathan, air mata tanpa sadar menetes, dia bukan orang yang sama denganku, cinta yang pernah ada, dan juga janji manisnya ternyata begitu pendek.
Aku berjongkok, membenamkan kepala ke lutut, menangis tersedu dengan hebat.
Tiba-tiba terdengar gagang pintu sepertinya digerakkan oleh kunci, suara pintu yang terbuka membuatku berhenti menangis, aku berdiri, melihat pintu terbuka.
Kemunculan Jonathan yang tiba-tiba membuat aku terkejut, aku mengusap air mata, melihatnya dengan tidak mengerti, "Kenapa kamu sudah pulang?"
Bukankah Cynthia berkata Jonathan akan kembali empat hari lagi?
Wajah Jonathan marah, meletakkan koper, berjalan menghampiri memelukku erat, berkata: "Kenapa tidak mengangkat teleponku, telepon kamu juga mati?"
Aku tidak memberitahu apa yang terjadi, teleponku disita, sepertinya kehabisan baterai baru mati sendiri, aku baru pulang belum lama, belum mengisi daya telepon, tidak disangka dia kembali.
Aku mendorongnya pelan, mengangkat kepala, melihat wajahnya yang lelah beberapa hari ini, tangan kecilku mengusap pelan, bertanya dengan sedih: ”Apa karena aku tidak mengangkat telepon, jadi kamu segera kembali?"
"Kalau tidak?" Suaranya rendah, sepertinya karena terlalu buru-buru, aku terharu sampai air mata mengalir keluar.
Aku memeluk Jonathan dengan erat, tiba-tiba muncul bayangan wajah dan mulut Cynthia yang kejam, ucapannya itu langsung mengejutkan aku, aku terpaku, dan menjadi takut.
"Kamu jangan terlalu baik kepadaku seperti ini.“ Aku mendorongnya, membelakangi dia, semakin dia baik padaku, semakin aku tidak rela meninggalkan dia, namun cinta Cynthia pada Jonathan itu membuatku takut.
Jonathan berjalan menghampiri, memeluk aku dari belakang, wajahnya didekatkan di samping telingaku, berkata dengan pelan: "Kenapa, apa kamu terlalu gembira karena kepulanganku yang mendadak ini?"
Aku mengerutkan alis, diam tidak berkata-kata.
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaBeautiful Lady
ElsaAnak Sultan Super
Tristan XuDon't say goodbye
Dessy PutriSi Menantu Buta
DeddyWaiting For Love
SnowMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)