Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh

"Kakak mungkin tidak tahu, pernikahanmu dengan Ardy hanya sebuah taruhan saja." Linda berkata dengan pelan, "Tiga tahun yang lalu, kakak masih ingat orang kaya yang pernah kakak tolak?"

Diingatkan oleh Linda, sepertinya aku teringat sesuatu, saat itu aku yang masih menjadi model, tentu saja banyak yang mengejarku, tapi seleraku tinggi, tentu saja pasti pernah menolak beberapa orang.

"Salah satu orang yang kamu tolak itu rekan bisnis Ardy, dia bertaruh dengan Ardy, kalau Ardy bisa mendapatkanmu, dan mempertahankan pernikahan selama lima tahun tanpa berhubungan badan, maka dia akan kalah, dia akan memberikan semua hartanya untuk Ardy." Bola mata Linda yang seperti kristal itu menatap aku.

Aku terkejut dengan semua kebenaran yang dikatakan oleh wanita ini.

Lima tahun? Tanpa berhubungan badan? Menghabiskan lima tahun masa mudaku, jahat sekali hati Ardy, dia membohongiku dengan mengatakan kalau dia memiliki kelainan, ternyata hanya demi sebuah pertaruhan, demi agar dia menang, dia berusaha keras.

Wajah cantikku, tubuh yang ramping dan tinggi, di mata Ardy bukan sesuatu yang spesial, ternyata dia menahan selama tiga tahun, aku tersenyum pahit, ternyata Ardy begitu tidak menyukaiku, atau bagi dia uang lebih penting.

Dan orang yang bertaruh dengan Ardy pasti seorang yang sangat kaya, kalau tidak bagaimana Ardy bisa bertahan begini lama?

"Ardy yang memberitahumu?" Aku mengerutkan alis, dengan penasaran bertanya.

Linda menganggukkan kepala, "Iya, Ardy yang mengatakan padaku, kamu pernah menjadi model pasti pernah tidur dengan banyak laki-laki, dia menganggap kamu kotor, kalau bukan karena pertaruhan ini, demi uang yang banyak itu, dia sama sekali tidak mau ada hubungan apapun denganmu."

Kotor? Aku tersenyum sinis, iya, seorang yang berprofesi sebagai model di mata orang, bukan profesi yang baik.

Tiga tahun, sungguh membuat Ardy menderita, luka di hatiku bertambah dalam. Aku menenangkan diriku sendiri berusaha menerima pernikahan ini, tapi tidak disangka aku menjadi wanita paling bodoh di muka bumi.

Bahkan demi menyelamatkan perusahaannya, menjual diriku sendiri.

Aku menggigit bibirku sekuat tenaga, aku tidak ingin menangis di depan Linda, "Kamu pergi saja, dua tahun lagi Ardy bercerai denganku, kamu baru kesini lagi."

"Kakak, aku berkata begini banyak, kenapa kamu masih tidak mengerti, perutku tidak bisa menunggu lagi, kalau tidak aku tidak akan mengatakan begini banyak denganmu. Jujur aku katakan padamu, aku sudah pindah ke rumah keluarga Santoso dan tinggal bersama dengan ibu Ardy."

Aku melirik perut besarnya dia, aku sangat iri, saat bersama dengan Ardy, aku juga pernah memimpikan suatu hari aku bisa hamil dan memiliki kehidupan yang bahagia, sekarang dipikir-pikir, ini seperti kutukan.

"Kamu pergi saja!" Aku menatap Linda tanpa ekspresi, dia bangkit berdiri, sepertinya dia tidak menyangka aku bisa setenang ini.

"Kamu, kamu…… Christine, apa otakmu bermasalah, dimanfaatkan orang seperti ini, kamu juga masih bertahan?"

"Keluar." aku berteriak kepadanya, membuat dia terkejut, dan segera pergi meninggalkan.

Setelah dia pergi, aku menangis berteriak dengan histeris, menjatuhkan gelas dan semua benda yang ada diatas meja. Kemudian berjalan mondar mandir di ruang tamu, akhirnya sampai di balkon, aku ingin sekali lompat ke bawah, mengakhiri kisah tragis dalam hidupku.

Tapi aku tidak melakukan itu, bagaimana aku bisa dengan mudahnya mengakhiri hidupku dan membiarkan kekasih Ardy tertawa senang.

Dengan tubuh yang gemetar aku mundur, kembali ke kamar, mengambil telepon yang berada diatas kasur, mencari nomor telepon Jonathan, menelepon dia.

Terdengar dua kali nada sambung kemudian orang di seberang mengangkat telepon.

Tanganku yang memegang telepon bergetar, kedua mataku berkedut, mengatakan: "Kamu masih mau aku?"

"Ada apa?" Suara Jonathan seakan bergema, jantungku tiba-tiba berdetak kencang, apa yang sedang aku lakukan, balas dendam?

"Aku di tempat lama menunggu kamu." Setelah selesai mendengar dia berbicara, aku mematikan telepon.

Balas dendam, benar, memang aku mau balas dendam, bukankah Ardy sudah menyerahkan aku ke orang lain, kalau begitu sekaligus serahkan semuanya, benar yang dia katakan, malam itu, aku benar-benar menikmati, karena dipuaskan oleh seorang laki-laki, merupakan sesuatu hal yang sangat membahagiakan.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu