Waiting For Love - Chapter 165 Apa Keuntungan yang Bisa Aku Dapatkan?

Hal itu selaliu menjadi teka-teki, di dalam hati Clarice Lu, pertanyaan yang tidak pernah dirinya ketahui jawabannya, memang dirinya tidak bisa menebaknya, selama masa pernikahan mereka ketika masih sah dan baik-baik saja, David Luo tidak menyentuh dirinya, setelah bercerai, pria itu mencari-cari jejak dirinya di tubuh wanita lain, apapun alasannya, hal itu seperti tidak masuk akal sama sekali.

Clarice Lu mengerutkan alisnya sambil berpikir, memang ada kemiripan antara dirinya dan Castellia Lu, tidak bisa dipungkiri, dalam tubuh mereka berdua mengalir darah dari seorang pria yang sama.

“Sebenarnya, jawaban dari pertanyaan ini, menurutku sudah tidak penting lagi. Tapi, karena kamu ingin cerita, juga tidak ada salahnya untukku mendengarkannya.”

David Luo sedikit memalingkan kepalanya kesamping, pandangannya sedikit lelah, memandang ke balik jendela itu, terpancar sedikit kekosongan dari balik matanya yang tajam itu, “Tepat di hari kita mengambil buku pernikahan kita, aku mengatahui satu hal. Ibumu, dia dulunya pernah menjadi kekasih ayahku, dan satu alasan inilah yang menakdirkan kita tidak bisa bersama.”

David Luo masih mengingatnya dengan jelas, di hari dirinya dan Clarice Lu mengambil buku pernikahan mereka, dia menghabiskan banyak uang untuk mereservasi sebuah restoran ala barat, dia ingin merayakan hubungan mereka berdua yang saat itu sudah benar-benar menjadi sebuah pasangan suami-istri. Oh, tidak, hal itu hanya sebatas rencana saja. Sebelum mereka mengambil buku pernikahan mereka, dirinya belum pernah menyentuh Clarice Lu, hal itu bisa dikatakan sebagai semacam rasa hormat kan?

Sementara mereka yang sekarang sudah menjadi pasangan suami istri yang sah, malam itu, sebenarnya, dalam hatinya, David Luo diam-diam memiliki harapan untuk hal itu.

Hanya saja, ketika dirinya sedang duduk seorang diri di dalam restoran itu, yang datang menghampirinya bukanlah Clarice Lu, melainkan Derrick Tang. Pria itu memperingati dirinya, jangan sentuh Clarice Lu, atau dirinya akan kehilangan seluruh yang dimilikinya.

Pada awalnya, David Luo sama sekali tidak mengerti mengapa Derrick Tang ingin berbuat seperti itu, melalui sebuah penyelidikan dan ditambah dengan ucapan dari ibunya, dirinya banyak sedikit mengerti tentang situasi itu, dan barulah dia mengetahui hubungan Derrick Tang dan ibunya Clarice Lu, Jane Xia, di masa lalu.

Sampai-sampai David Luo pernah memiliki kecurigaan, apakah mungkin Clarice Lu adalah adiknya sendiri dari ibu yang berbeda? Jadi ayahnya baru melarang dirinya untuk menyentuh wanita itu.

Tetapi selanjutnya, dia diam-diam mengambil rambut Clarice Lu dan pergi melakukan tes DNA, lalu dia menyadari bahwa kenyataannya tidaklah seperti yang dia bayangkan. Tetapi dirinya masih tidak berani menyentuh Clarice, pada akhirnya, dia masih tidak berani melanggar perintah ayahnya itu, dia benar-benar takut, takut dirinya akan sekali lagi kehilangan seluruhnya,

Sebaliknya, bagi Clarice Lu, dirinya tidak mengetahui dengan jelas hubungan antara David Luo dan Derrick Tang. Jadi, ucapan pria itu benar-benar membuat dirinya terkejut.

Jangan-jangan Johnson Luo adalah pria dalam cerita Darwin Lu yang tidak bisa dilupakan oleh ibunya Clarice itu? Clarice Lu benar-benar tidak dapat mempercayainya.

Dirinya benar-benar tidak dapat menemukan koneksi antara ibunya dan orang baik yang tidak banyak bicara seperti Johnson Luo itu. Mereka adalah sepasang kekasih? Tidak mungkin!

“Aku tidak percaya.”

“Terserah kamu mau percaya atau tidak, sekarang, aku tidak memiliki alasan lagi untuk membohongimu.” David Luo tahu dimana letak kesalapahaman wanita itu, tetapi dirinya justru tidak ingin menjelaskannya. Identitas dirinya sebagai anak hasil perselingkuhan itu terus menjadi sebuah cacat dalam hidupnya yang sulit untuk dia bicarakan.

Pertemuan kali itu, pada akhirnya berakhir dengan tidak menyenangkan. Clarice Lu jelas tidak bisa membujuk David Luo, hal itu juga sudah termasuk dalam prediksinya.

Keluar dari restoran teh itu, dirinya duduk didalam mobil Porche 911 berwana merah itu, lalu menelepon Darwin Lu.

“Aku sudah memberitahu kalian dari awal, David Luo tidak mungkin mendengarkanku, tetapi kalian selalu memiliki angan-angan yang tidak realistis. Sekarang Castellia Lu hanya memiliki dua pilihan, yang pertama, gugurkan anak itu, meskipun tidak bisa menjadi seorang ibu dikemudian hari, dirinya juga hanya bisa menerima kenyataan pahit itu. Namun, kalau sampai pergi ke pengadilan dan membuat masalah itu menjadi besar, Castellia Lu kemungkinan akan kehilangan mukanya karena hamil di luar nikah, dan mungkin akan membuat hubungan diantara mereka menjadi semakin renggang, meskipun bisa mendapatkan uang ganti rugi dari pihak David Luo sana, Castellia Lu juga harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang ibu tunggal seumur hidupnya.”

Setelah selesai melontarkan pendapatnya, Clarice Lu langsung mematikan telepon itu. Dia juga bisa dikatakan sudah berusaha sekeras tenaganya untuk membantu.

Sebaliknya, disisi yang satunya lagi, setelah berpisah dengan Clarice Lu, David Luo langsung kembali ke kantor.

Setelah rapat regular pagi itu dibatalkan, dirinya tidak ada menyusun rencana baru, dan terus duduk merokok di dalam kantor pribadinya. Disaat jam makan siang, sekretarisnya masuk ke dalam, memberitahunya bahwa Alice Lin sudah datang.

“Ma, kenapa datang kemari?” David Luo baru saja mematikkan rokok diujung jarinya yang belum habis terbakar itu di dalam asbak rokok, belum sempat dia berdiri, Alice Lin langsung menyerbu masuk dengan penuh kemarahan. Meskipun wanita itu sudah tidak muda lagi, dirinya masih suka mengenakan pakaian bergaya muda dengan warna yang mencolok, hari itu dia mengenakan sebuah mantel angin berwarna merah, dilihat sepintas, wanita itu tampak persis seperti sebuah api yang berjalan masuk.

“Natalia Liang datang ke rumah bersama Castellia Lu untuk mencari ribut, ribut sampai-sampai aku sakit kepala, bagaimana mungkin aku masih bisa tinggal di dalam rumah itu? Johnson Luo yang tidak berguna itu bahkan tidak mengucapkan satu patah katapun, dan memandangi diriku bertengkar dengan mereka, lalu tiba-tiba sudah setengah hari juga masih tidak menunjukkan sedikitpun kemarahannya.”

“Ayah adalah seorang yang berpendidikkan, tentu saja tidak bisa bertengkar mulut dengan orang, apa yang harus mama ributkan dengannya?” Ucap David Luo sambil tertawa.

Alice Lin tidak pernah menyukai Johnson Luo, waktu itu dirinya terpaksa menikah, tujuannya tidak lebih dari agar David Luo bisa lahir tanpa menanggung malu. Setelah bertahun-tahun menjalani pernikahannya dengan susah payah, dirinya masih sama seperti dulu, tidak memiliki perasaan sama sekali.

Alice Lin menggerutu dengan kesal, dan berkata lagi, “Masalah Castellia Lu, kamu sebenarnya berencana bagaimana menyelesaikannya?”

“Bagaimana kalau aku mencarikan tempat tinggal baru untuk kalian? Demi menghindari mereka datang mengganggu lagi?

Karena gagal menghadapi, bukan berarti tidak bisa bersembunyi. Seperti itu, drinya terus tidak mempedulikan Castellia Lu, dengan perut yang semakin lama semakin membesar, cepat atau lambat wanita itu juga akan dengan sendirinya pergi ke rumah sakit, dan membereskannya dengan patuh.

Tetapi Alice Lin jelas tidak berpikiran seperti itu, wanita itu ingin menggendong seorang cucu, benar-benar menginginkannya sampai-sampai dirinya menderita karenanya.

“David, Castellia Lu juga termasuk putri dari sebuah keluarga terkemuka, perutnya sekarang sedang mengandung anakmu, bagaimana kalau kamu menikahinya saja?”

“Menikahinya? Mengapa diriku harus menikahinya? Keluarga Liang sekarang sudah bukan mereka yang dulu lagi, sama sekali tidak berguna untukku. Dia memang memiliki darah seorang Lu, tetapi bisnis Keluarga Lu sekarang sudah berada dalam genggaman tangan Chris Lu, pria itu bukan hanya baru sehari dua hari membenci Natalia Liang dan Castellia Lu, Castellia Lu sekarang sama saja dengan tidak memiliki apa-apa. Ma, dirimu menyuruhku untuk menikahinya, ada keuntungan apa yang bisa aku dapatkan?”

David Luo menatap lurus ibunya itu dengan matanya yang tajam, nada bicaranya dingin dan tidak berperasaan.

Alice Lin juga bukan seorang yang bodoh, dirinya tentu saja mengerti semua alasan itu. Yang diperlukan David Luo adalah seorang wanita dari keluarga ternama, memiliki latar belakang yang dalam, dan bisa membantunya dalam bisnisnya. Juga seperti ketika dirinya pertama kali menikah dengan Clarice Lu.

Sementara sekarang, Castellia Lu jelas tidak bisa memberikan dirinya keuntungan dan kekuasaan apa-apa.

“Tapi, anak dalam kandungan Castellia” Alice Lin masih belum putus asa.

David Luo menghela napas ringan, lalu menarik keluar sebatang rokok dari dalam kotak rokok di atas meja itu dan menyalakannya, kemudian menghisapnya dengan perlahan, “Kalau dirinya bersedia untuk melahirkannya, tunggu anak itu sudah lahir, aku bisa mencari pengacara untuk mendapatkan hak asuh anak itu, dan dengan begitu mama akan mendapatkan seorang cucu.”

“Bagaimana kalau sampai dia memutuskan untuk menggugurkan anak itu?”

“Hal itu justru lebih baik lagi, sebenarnya aku juga tidak terlalu bersedia memiliki anak di luar nikah. Ma, seorang pria akan sukses setelah menginjak umur tiga puluh tahun, tubuhku juga tidak memiliki masalah apapun, apa jangan-jangan mama takut tidak akan memiliki cucu?”

Setelah mendengarkan perkataan itu, Alice Lin mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengomel lagi kepada dirinya. David Luo benar-benar sudah merasa kesal mendengar ucapan wanita itu, tetapi dirinya tidak bisa melepaskan kemarahannya.

“Ma, karena mama sudah datang kemari, kita pergi makan siang bersama ya?” David Luo merangkul pundak ibunya itu dan pergi meninggalkan kantor itu bersamanya.

“Kamu juga sudah lama tidak menemaniku makan bersama, juga tidak tahu apa yang kamu sibukkan sepanjangan hari.” Gerutu Alice Lin.

“Sibuk mencari uang, juga sibuk mencarikanmu menantu untuk memenuhi keinginan mama menggendong cucu.” Jawab David Luo.

Alice Lin refleks menghentikan langkahnya, menatap dirinya dengan kaget, “Oh? Kamu sudah memiliki pasangan baru? Tidak mungkin Felicia Lin yang di kantormu itu kan?”

Alice Lin juga banyak sedikit mendengar tentang kabar angin antara David Luo dan Felicia Lin. Hanya saja, wanita itu dari awal tidak pernah terlalu banyak ikut campur dengan masalah percintaan anaknya.

David Luo tertawa, tetapi tidak langsung menjawab, sebaliknya dia melontarkan sebuah kalimat yang ambigu, “Tunggu semuanya sudah pasti, aku akan membawa orang itu untuk menemuimu, mama tidak perlu khawatir.”

“Aku adalah mamamu, apa aku bisa tidak khawatir dengan masalahmu?”

Pandangan David Luo menyapu pundak ibunya sambil tertawa, lalu bertanya lagi, “Mama ingin makan apa? Aku akan menyuruh sekretarisku untuk membuat reservasi dulu.”

Kedua anak dan ibu itu berjalan masuk ke dalam lift, berjalan sambil membicarakan makanan siang apa yang ingin mereka makan.

Gedung perusahaan Global International Company.

Waktu Clarice Lu sedikit terhambat karena pergi menemui David Luo tadi pagi, permukaan mejanya dipenuhi tumpukkan dokumen-dokumen yang belum terselesaikan, dia lagi-lagi melupakan waktu jam makan siang setelah tenggelam dalam kesibukkannya.

Chris Lu menyuruh sekretarisnya untuk pergi membungkus dua porsi makan siang dan membawakannya ke kantor Clarice Lu.

“Sudah makan?”

Clarice Lu mengangkat kepalanya dari balik tumpukkan dokumen itu, melihat sosok kakaknya yang muncul di balik pintu itu, mata dan alisnya langsung melengkung ke atas, sambil tertawa dirinya menjawab, “Belum makan. Tapi, sebentar lagi aku akan menyantap makanan yang enak. Kak, apa yang kamu bawa? Aku sudah bisa mencium aroma harum dari sini.”

Chris Lu tertawa, “Hidung kamu itu benar-benar peka, ayo sini makan, semuanya adalah makanan favoritmu.”

Pria itu berjalan masuk ke dalam ruangan itu, lalu meletakkan kotak makanan yang dijinjingnya itu di atas meja kopi. Semua jenis ragam sayur di dalam kotak itu adalah hasil perintahnya kepada sekretaris itu untuk membelikannya kepada Clarice Lu.

Meskipun Chris Lu bukanlah seorang suami yang baik, tetapi pria itu sudah pasti memenuhi karakteristik sebagai seorang kakak yang baik.

“Kucing kecil, ayo sini makan.” Chris Lu membuka kotak makanan di atas meja itu, aroma harum masakkan itu langsung menyebar.

Clarice Lu duduk di atas sofa disamping meja kopu itu, kemudian tangannya mengangkat sepasang sumpit sekali pakai, dan menjepit sepotong ayam garing itu, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, “Yep, enak sekali.”

“Sudah berapa kali aku memberitahumu, makan pagi, makan siang dan makan malam, semuanya harus tepat waktu, bukanlah hal yang sepele kalau sampai lambungmu berdarah lagi, jangan karena luka itu sudah sembuh kamu melupakan rasa sakitnya begitu saja.”

“Oh, iya, iya.” Jawab Clarice Lu lesu, dalam hatinya berpikir, kakaknya itu benar-benar lebih cerewet dari Lewis Tang. Hari-hari yang dilewatinya benar-benar tidak ada yang mudah untuk dilalui ketika dirinya dikendalikan oleh dua orang pria seperti itu.

Dirinya baru menyantap separuh makanan itu, hp yang diletakkan di sebelah tangannya itu tiba-tiba berbunyi, setelah melihat nama yang tertera di layar telepon itu, karena takut ketahuan, dirinya dengan cepat langsung meraih hp itu masuk ke dalam genggamannya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu