Waiting For Love - Bab 6 Cinta Pertamanya, Hanya Tersisa Sebuah Mimpi Yang Cukup Mengerikan

“Tidak.” Dia ingin sekali menyangkal, tetapi jelas hati nurani nya merasa bersalah.

Pria itu tersenyum dan menundukkan kepalanya untuk mencium bibirnya yang lembut dengan keras, dan ciuman itu terlihat begitu ganas.

Dia berkata, "Kamu suka aku menciummu seperti ini kan? Gadis kecil, tubuhmu jauh lebih jujur daripada mulutmu."

......

Suara ponsel bergetar dan membangunkan Clarice Lu dari tidurnya.

Alisnya yang indah tertutup, masih memejamkan matanya, dan lengannya yang putih membentang dari selimut untuk sementara waktu sebelum meraih telepon dan mengangkat telpon tersebut.

"Halo......"

"Kamu belum bangun? Kamu benar-benar malas." Ujung telepon adalah suara dari sisi lain samudera, dengan senyum di dalamnya.

“Kakak, apakah ada sesuatu?” Clarice Lu berkedip dan duduk ditempat tidur.

"Apakah aku tidak boleh menanyakan keadaan adiku yang tercinta walaupun aku tidak hal untuk diselesaikan? Bagaimana kabarmu baru-baru ini?" Kata Chris Lu sambil tersenyum.

Tangan Clarice Lu memegang rambutnya yang berantakan, hatinya kesal, dan ada jejak kebodohan dalam suaranya yang baru saja bangun dari tidurnya. "Kakak, aku memimpikannya lagi."

Memimpikannya lagi, bukan yang pertama, mungkin bukan yang terakhir. Clarice Lu sering merasa sedih dan konyol. Cinta pertamanya tidak meninggalkan jejak dalam ingatannya, hanya menyisakan mimpi buruk.

"..." Chris Lu terdiam. Dia secara alami tahu bahwa 'dia' yang keluar dari mulut Clarice Lu itu mengacu pada pria bajingan yang mana.

“Kakak, apakah kamu masih tidak akan memberitahuku siapa pria itu?” Clarice Lu masih bertanya dengan enggan.

"Aku tidak tahu. Aku sudah di luar negeri, bagaimana aku bisa mengerti. Ibu mungkin tahu, tetapi dia telah meninggal." Jawaban dingin Chris Lu, jelas tidak ingin melanjutkan topik ini.

"Tapi ..." Dari kecil sampai besar, dia dan kakaknya tidak mempunyai rahasia apapun, dan tidak mungkin Chris Lu tidak mengetahui soak masalah ini. Dia selalu merasa bahwa ada yang disembunyikan Chris Lu.

Hanya saja, tidak menunggu Clarice Lu untuk terus bertanya, Chris Lu telah mematahkannya. "Clarice Lu, kadang-kadang lupa merupakan hal yang baik, janganlah kamu merasa penasaran lagi. Jika kamu sudah menikah, kamu harus bersenang-senang dengan David Luo."

Ketika nama David Luo dikatakan, bibir Clarice Lu secara tidak sadar dipenuhi dengan senyum pahit. Dia benar-benar ingin hidup dengan baik, tetapi David Luo tidak berpikir begitu.

Menutup telpon, Clarice Lu berbalik untuk keluar dari tempat tidur dan berdiri tanpa alas kaki di depan jendela dan bengong untuk sementara waktu.

Dalam kecelakaan mobil lima tahun yang lalu, dia kehilangan seluruh ingatannya selama lima tahun, dari usia lima belas hingga dua puluh tahun, dan dia tidak ingat apa yang terjadi selama periode ini.

Dalam ingatan itu, ibu yang meninggal itu sudah mati, lelaki yang ia cintai meninggalkannya.

Dunia Clarice Lu, telah menjadi runtuh sejak dia terbangun dari kamar rawatnya di RS!

Dering telepon yang keras dari telepon berbunyi, membuat Clarice Lu sadar kembali.

Dia mengganti bajunya dan mulai bekerja. Ketika dia membuka laci di bawah meja rias dan mengobrak-abrik perhiasan, buku harian bersampul merah muda melompat keluar tanpa peringatan.

Dia memiliki kebiasaan menulis buku harian sejak usia dini, dan dia tahu bahwa buku harian ini harus mencatat segala sesuatu antara dia dan pria itu. Namun, lima tahun telah berlalu dan dia tidak pernah memiliki keberanian untuk membukanya.

Hanya karena halaman judul buku harian itu, dia menulis kata tulisan tangan: Aku mencintaimu, kamu melihat dunia, tetapi aku melihatmu.

Clarice Lu terasa masam ketika dia melihat ini.

Tidak, mungkin, lebih banyak memori pahit dan meyedihkan. Seorang pria yang telah dia anggap sebagai dunianya, telah meninggalkan dia.

......