Waiting For Love - Bab 256 Melahirkan Seorang Anak Haram Lagi

Keesokkan harinya, Lewis bangun tidur jam 7 seperti biasanya, dia membuatkan sarapan untuk Clarice dan Dyson, setelah makan, dia keluar dengan mengendarai mobil perusahaan.

Jika membicarakan perbedaannya, maka itu adalah ketika sebelum berangkat, Clarice mengikat dasi untuknya, dan menciumi pipinya dengan mesra, dan berkata, “Hati-hati dijalan.”

Ketika Lewis duduk dimobil, dia masih berpikir, sekarang semuanya tentram dan damai, ini adalah yang diinginkannya selama ini. Dibandingkan dengan anaknya, harta-harta lainnya seolah tidak begitu penting juga.

Sekalipun David berhasil mengambil ahli Tang’s Corp, asalkan ada Clarice disampingnya, dia tidaklah sedih ataupun menyesal.

Mobilnya berhenti diparkiran bawah tanah Tang’s Corp, tetap berhenti ditempat khusus Direktur Utama, setelah hari ini, tempat ini bukan lagi miliknya, tempat yang diperjuangkannya ketika dia sedih, dia akan meninggalkannya begitu saja, Lewis juga sedikit sedih.

Diseberang parkirannya terdapat sebuah mobil Rolls-Royce, sangatlah menarik perhatian orang lain.

“Direktur Lewis, ini adalah Mobil Direktur David.” Kata pengurus parkiran kepada Lewis, seusai berkata, dia merasa dirinya sedikit kurang kerjaan.

Mulut Lewis tertutup rapat, tidak ada ekspresi berlebihan, bahkan dia tidak mengatakan apa-apa, dia melangkah menuju lift.

David datang lebih pagi dari pada dia, dan berada di kantor Direktur Utama, tidak hanya David, Jennifer dan Alice juga berada disana, mereka duduk disamping sofa dengan lagak sombong.

Kehilangan Tang’s Corp merupakan akhir yang berada didalam dugaan Lewis, jadi ketika mengurus administrasi, dia sudah menyuruh orang lain untuk membereskannya, saat ini, semua dokumen tertumpuk diatas mejanya, sedangkan versi elektronik berada didalam komputernya.

Lewis menyelesaikan administrasi bersama dengan David, isinya lebih banyak berhubungan dengan akutansi semenjak Lewis mengambil ahli perusahaan, meskipun Falcon adalah adalah master di bidang finance, mereka sudah merencanakannya dengan lama, dia tidak akan membuat David menyadari keanehan di akuntansi perusahaan, jadi urusan administrasi sangatlah sukses dilaksanakan.

David hanya perhatian terhadap harta dan akuntansi perusahaan, ini adalah barang yang selama ini dimimpikannya, mereka sama sekali tidak ada konflik.

Malahan Alice, mulutnya tidak pernah mengampuni, dia tidak bermoral, tentu saja dia terus saja menyindir Lewis, seolah menginjaknya bisa menaikkan derajat anaknya, dia seolah seorang pelakor yang sukses.

Lewis tentu saja tidak akan menghiraukannya, apapun yang dikatakan Alice, dia selalu terdiam, terakhir, Alice juga tahu diri dan menutup mulutnya.

Seketika dunia ini seolah terdiam.

Jennifer tidak berani mengatakan apa-apa, hingga Lewis pergi, barulah dia keluar dan meminta maaf untuk Alice.

Lewis hanya tersenyum tidak peduli dan pergi meninggalkannya.

Ketika dia akan pergi, dia mendapatkan telepon dari ayahnya, awalnya dia mematikannya, namun ayahnya sangatlah bersikeras, akhirnya Lewis tidak tahan dan menerima panggilannya.

“Maaf, aku sangatlah sibuk.”

“Tang’s Corp sekarang sudah berada ditangan David, seharusnya amda sudah puas kan?”

Lewis berkata tanpa memberikan kesempatan kepada Derrick untuk menjelaskannya, hingga terakhir mengakhiri panggilan dan mematikan teleponnya.

.....

David menyadari kejanggalan di akuntansi perusahaan ketika satu bulan kemudian, dia lalu mulai meneliti, setelah itu barulah dia menyadari bahwa Tang’s Corp yang sebesar ini hanya tersisa kerak saja, isinya sudah dikosongi oleh Lewis, bahkan beberapa projek yang menguntungkan juga dibawa pergi olehnya.

Namun para pemegang saham tidak akan mempedulikan ini, mereka hanya mempedulikan keuntungan yang bisa mereka dapati, sekarang dirinya adalah Direktur Utama Tang’s Corp, dia seharusnya bertanggung jawab atas hal ini.

Kesalahan sebesar ini tidak akan mampu bisa ditutup, ketika sampai pembagian deviden, David sama sekali tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu.

Awalnya hal ini terungkap di momennya, dan entah kenapa bisa sampai diumumkan oleh para wartawan, seketika membuat pasar saham kacau.

Harta perusahaan dikosongi, namun hutang tetap saja harus dibayar, seketika David sangatlah panik, dia mulai berpergian ke bank, ke perusahaan pemimjaman uang, dan berusaha untuk mengubah kondisi, meskipun hampir tidak ada gunanya.

Meskipun dia terlihat didukung oleh keluarga Xie, namun sebenarnya, sebagai menantu keluarga Xie, dia sangatlah canggung, bantuannya sebenarnya sangatlah terbatas, Jenniferlah yang terakhir mengeluarkan simpanannya untuk membantunya, lubang ini terlalu besar hingga tidak bisa di tutupi.

Jelas-jelas ini adalah yang diinginkan selama ini, namun ketika sudah berhasil menangkapnya dalam tangannya, barulah dia menyadari bahwa itu panas, sekalipun dia ingin mengelak juga tidak bisa.

Keluarga David sekarang sudah sangatlah panik.

Alice memaksa Jennifer segera pulang kerumahnya dan memikirkan cara lain, namun di sudut pandang Jennifer, David adalah suaminya, dia sudah membantunya sebisanya, jangankan untuk menutup lubang sebesar itu, kalaupun bisa, juga belum tentu perusahaannya akan mengizinkannya.

Bagaimana juga anak perempuan yang dijualkan itu seolah air yang dituangkan.

“Mengapa kamu masih disini, cepat menghilang dari hadapanku, dasar Nona besar Xie, sama sekali tidak berguna, bahkan untuk melahirkan anak aja juga sama.

Jennifer sudah hidup manja dari kecil, dia juga tidak akan membiarkan orang lain sewenang-wenang, malah dia berbalik berkata, “Ibu, jika kamu merasa aku tidak bagus, tidak bisa melahirkan cucu, kamu bisa menyuruh anakmu untuk mencarikan wanita lain dan melahirkan seorang anak haram lagi.

Dia menekan kata anak haram, wajah Alice terlihat sangatlah marah.

“Kamu.....kamu....” Alice menunjuk hidung Jennifer, setelah beberapa saat barulah dia mengatakan, “Kalau begitu aku seharusnya menyuruh Castellia untuk melahirkan anaknya, siapa tahu [erutmu tidaklah beruntung.”

“Sekarang juga tidak terlambat, aku juga sedang mencari alasan untuk bercerai dengan anakmu. Dia selingkuh sekali lagi, akan kucoba istri sebelumnya dia Clarice, aku akan mengambil sebagian besar harta, oh iya, aku hampir lupa, dia sekarang tidak mempunyai harta sedikitpun, hanya tersisa hutang.” Kata Jennifer sambil menyindir.

Alice sangatlah marah, dia mengangkat tangan dan menampar kearah Jennifer, Jennifer tentu saja tidak akan membiarkannya melakukan itu semudah itu, dia bergegas mengelak dan mendorong Alice, Alice tidak berdiri dengan baik dan terjatuh.”

Pembantunya segera membantunya berdiri, Alice bergegas bangkit, dan menunjuk Jennifer dengan gemetaran, “Kamu, kamu benar-benar keterlaluan......”

“Sudah cukup!” sebuah suara lelaki yang marah terdengar, dan menutup suara Alice.

Beberapa hari ini, David sangatlah sibuk, dia hampir tidak istirahat sama sekali, matanya merah, jarang-jarang dia mendapatkan kesempatan untuk tidur beberapa jam, namun dibangunkan oleh suara berisik dilantai bawah, suasana hatinya tentu saja menjadi buruk.

Dua wanita ini memang sama-sama ganas.

“David, kamu lihat istri yang kamu nikahi ini!” melihat anaknya, Alice langsung marah dan mengatakannya.

Jennifer tentu saja tidak mau kalah, dia melangkah dan mengandeng tangan David, “Suamiku....”

“Sudah cukup.” David melemparkan tangannya, “Apa yang kalian bisingkan, apakah kalian merasa aku masih belum cukup sibuk? Jika ingin disini diam, jika tidak pergi dari sini!”

Seusai berteriak, David kembali ke lantai atas, dia menutup pintu dengan keras, bahkan lantai satu saja serasa merasakan getaran itu.

Jennifer tidak pernah dimarahi seperti itu, dia langsung mengambil tas edisi terbatasnya dan pergi.

Sekarang Alice bahkan sudah tidak ada orang yang ingin bertengkar dengannya, dia terduduk diatas sofa dengan lemas, saat ini pintu ruang kerja dilantai atas terbuka, Jhonson turun dengan mengenakan kacamata yang tebal, melihat Alice duduk diatas sofa, dia bertanya, “Siang ini makan apa?”

Api amarah Alice kebetulan sedang tidak ada yang menerimanya, dan Jhonson datang untuk mencarinya.

“Makan, makan, makan, selain makan apa lagi yang kamu tau? Mengapa kamu tidak mati kekenyangan saja?”

Jhonson dimarahi hingga bingung, setelah tercengang sesaat, dia mengelengkan kepalanya dan kembali keatas, dia tidak kuat untuk menerimanya, dia hanya bisa menjauh.

Melihatnya pergi, Alice lebih marah lagi, dia memakinya dari belakang, “Dasar pecundang.”

Alice duduk lumayan lama di sofa baru menenangkan api amarahnya, lalu dia mengambil telepon dan menelepon sebuah nomor.

David tahu malu dan punya tekad, sekalipun sudah kehabisan cara, dia juga tidak akan meminta bantuan dari Derrick, tapi Alice tidak mempedulikan begituan.

Dia menanyakan dimana keberadaan Derrick dan menarik David untuk pergi mencarinya.

Saat ini, Derrick tengah berada disebuah tempat beer perumahan, tempat ini disponsori oleh dirinya bersama dengan temannya, lebih dari setengah isi arak disini adalah miliknya, biasanya Derrick tidak akan datang, hanya disaat suasana hatinya sangat senang atau sangat tidak senang barulah dia akan datang kesini dan meminum arak.

Terkadang sedang merayakan sesuatu, terkadang sedang sedih karena sesuatu.

Mobil Rolls-Royce hitam langsung berhenti di pintu utama, setelah turun dari mobil, Alice langsung berjalan kebelakang, David menundukkan kepalanya dan mengikutinya, ekspresinya sedih, dia terlihat tidak ingin melakukannya.

“Nyonya, Tuan Derrick sedang berada dihalaman rumah dan mengobrol bersama dengan beberapa teman lamanya.” Kata pengurus yang sudah menunggu mereka didepan pintu dan ketika melihat mereka datang, dia langsung melangkah dan memberitahu mereka.

Alice menganggukkan kepalanya, dia mengeluarkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah dan memberikannya kepadanya, “Kamu sudah bekerja keras.”

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu