Waiting For Love - Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(1)

"Chris Lu, bisakah kamu berhenti!" Alex menahan Chris Lu, ia benar-benar ingin sekali menonjoknya. Namun, Alex akhirnya tetap menahannya, ia kini sedang berada di posisi yang kurang tepat, lagipula, ini adalah permasalahan orang lain, ia tidak terlalu cocok untuk mencampuri urusan sebagai orang lain, menghindari segala kesalahpahaman yang mungkin saja terjadi.

Alex menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong Chris Lu, lalu memarahinya dengan kesal,"Chris Lu, jangan keterlaluan, jangan mengira bahwa hanya adikmu saja yang paling sedih, apakah kamu pernah berada di posisi Lewis Tang sebelumnya? Di satu sisi adalah pasangannya, di sisi lainnya adalah ibunya, bagaimana mungkin ia dapat memilih!"

Chris Lu akhirnya menenang sedikit, namun, ia tetap saja menatap tajam dan menunjuk Lewis Tang, lalu berkata,"Lewis Tang, aku akan memperingatkanmu, jika kamu masih berani membiarkan Clarice meneteskan air matanya lagi, jika ia menangis sekali lagi, aku akan memukulmu sekali lagi!"

Ia mengucapkan kalimat tersebut, lalu membalikkan badan dan pergi. Ujung bawah pakaiannya terus bergoyang karena hembusan angin laut.

Alex hampir saja menggila karena emosinya, ia menendang ke arah Chris Lu pergi, pasir-pasir yang berada di bawah kakinya tersapu ke atas, kemudian terhembus ke seluruh arah oleh angin pantai.

Setelah mobil Chris Lu pergi, Alex kemudian berpaling ke arah Lewis Tang, ia hanya mendapati dirinya yang sedang duduk di atas lantai, sudut bibirnya berdarah, ia terlihat terluka tidak ringan.

"Apakah kamu baik-baik saja, apakah kamu perlu pergi ke rumah sakit?" Alex mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Lewis Tang, kemudian menangkat dirinya dari atas tanah.

Lewis Tang menggelengkan kepalanya, lalu membersihkan pakaiannya yang kotor oleh karena pasir, ia kemudian mengambil sehelai tisu dari dalam kantongnya dan menghapus jejak darah yang berada di ujung bibirnya, ia pun tersenyum ketika melihat tisunya yang berwarna putih kini terdapat jejak darah yang berwarna merah. Senyuman itu adalah senyuman yang sangat sulit dimengerti.

Alex merinding karena senyumannya, ia kemudian mengulurkan tangannya dan mengelus dahinya tanpa sadar,"Apa yang terjadi? Apakah mungkin kamu menjadi bodoh karena dipukuli Chris Lu."

Lewis Tang menyingkirkan tangannya, ia lalu berjalan ke arah dimana mobilnya berhenti, langkahnya bahkan terlihat sedikit melayang.

Hubungannya dengan Chris Lu tidak pernah membaik dalam lima tahun. Kini, Chris Lu tidak mungkin datang memukulinya tanpa alasan, ia pasti sudah memkirkan bahwa kebahagiaan Clarice Lu itu lebih penting dibandingkan permasalahan yang terdahulu dan juga kebencian diantara kedua keluarga.

Namun, tidak ada yang akan bisa lebih membahagiakan Clarice Lu dibandingkan dengan Lewis Tang. Chris Lu pasti juga mengerti hal ini, namun, ia tidak ingin menyerahkan adiknya dengan mudah, sehingga, ia memukulinya dan mengeluarkan semua amarahnya, sejak hari ini, Chris Lu pasti tidak akan menghalangi dirinya bersama dengan Clarice Lu lagi.

Jika dipikirkan seperti ini, maka pukulan ini pantas.

"Tidak pergi bersama?"Lewis Tang membuka pintu mobil, lalu menatap kembali ke arah dimana Alex berdiri.

Di sepanjang perjalanan, mobil Alex terus mengikuti mobil Lewis Tang, dan akhirnya berhenti di depan pintu bar.

Mereka berdua berjalan dengan posisi dimana salah satu di depan dan salah satu di belakang, bar ini tidak terlalu elegan, ini adalah pertama kalinya mereka datang, mereka kemudian memesan vodka biasa.

Semua produk di bar kecil seperti ini umumnya hanyalah alkohol-alkohol biasa, mereka berdua mengenakan pakaian yang elegan, yang kurang cocok dengan keadaan sekitarnya.

Namun, sikap anak ketiga dari Keluarga Tang ini cukup baik, walaupun ia memiliki wajah yang sangat tampat, terlihat sangat diam, bahkan terdapat kehangatan di antara kedua alisnya, ia tetap saja meninggalkan dirinya yang dingin.

Lewis Tang menuangkan alkohol, mencicipinya, alkohol tersebut kemudian melewati sudut bibirnya dan menyentuh lukanya, ia benar-benar merasa sangat sakit sejenak. Ia mengerutkan alisnya tanpa disadari, lalu merasa lebih lega.

"Mengapa masih minum alkohol saat terluka, kamu terlalu tidak berhati-hati,"Alex menertawainya, tanpa bermaksud untuk menghentikannya.

Lelaki selalu meminum beberapa gelas bir saat senang, maupun sedih. Alex menyadari bahwa perasaan Lewis Tang saat ini cukup baik, sehingga ia merasa sedikit tidak mengerti.

Ia menatap ke arah dasar botol alkohol tersebut, setelah Lewis Tang meletakkannya, ia kemudian berkata,"Alex, aku mungkin saja akan segera menikah."

"Dengan siapa? Clarice Lu?" Ucap Alex, namun, setelah selesai mengatakannya, ia sendiri merasa bahwa ia sudah berbicara terlalu banyak, Lewis Tang akan terus bergantung kepada wanita ini untuk seumur hidupnya, jika ia ingin menikahi orang lain, ia pasti sudah menikah sejak awal, Carol Lin juga tidak perlu menunggunya hingga saat ini.

"Baik, aku akan terlebih dahulu menyelamatkanmu,"Alex mengangkat gelasnya, tanpa maksud tulus.

Namun, Lewis Tang tidak memerlukan ketulusan Alex, hatinya benar-benar mengerti bahwa ucapan dari Alex hanya akan menjadi kelebihan, ia juga tidak akan kekurangan tanpa ucapannya.

Lewis Tang tetap mengatakan hal yang sama, hal-hal seperti kebahagiaan itu, sama halnya dengan hangat dan dinginnya air yang hanya dapat dirasakan sendiri. Ia tetap mengerti jelas apa yang sebenarnya ia inginkan.

Mereka tidak meminum terlalu banyak alkohol, mereka juga keluar dengan keadaan sadar.

"Aku ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Carol Lin, apakah kmau ingin pergi?" Tanya Lewis Tang.

"Tidak, aku ada urusan lain,"Lewis Tang tersenyum, ia tidak bisa menghindar untuk tidak menggerakkan ujung bibirnya.

Alex paling tidak bisa tahan melihat Lewis Tang yang terlihat sangat meragukan karena seorang wanita. Ia kemudian langsung bersikap cuek, membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah mobilnya.

"Alex."

Lewis Tang meneriakkan namanya sebelum ia naik mobil.

"Apakah masih ada masalah?" Tangan Alex menggenggam salah satu pegangan pintu mobil, lalu menatap ke arahnya.

Lewis Tang juga menatap Alex, ia menaikkan alisnya, terlihat sedikit ragu,"Alex, jangan salahkan aku yang terlalu banyak berbicara, namun, aku merasa bahwa aku perlu mengingatkanmu sesuatu, kamu kini masih memiliki keluarga, sebagai seorang lelaki, kamu harus terlebih dahulu bertanggung jawab terhadap keluargamu. Jika kamu benar-benar ingin mengejar keinginan hatimu, kamu bisa mempertimbangkannya kembali setelah semua ikatan keluarga sudah selesai. Jika tidak, tidak peduli apakah itu bagi istrimu ataupun orang lain, semuanya akan menjadi tidak adil."

"Apa maksudmu?" Alex mengerutkan alisnya setelah mendengar ucapannya.

"Alex, kamu adalah orang yang cerdas, kamu seharusnya mengerti maksudku,"Lewis Tang merasa bahwa ia tidak perlu mengucapkannya terlalu jelas, hal ini hanya akan menyusahkan kedua pihak.

Perasaan Alex terhadap Carol Lin juga tidak hanya berlangsung dalam satu ataupun dua hari, jika Lewis Tang tidak menyadarinya, maka ia benar-benar sangat bodoh.

Oh, mungkin ia benar-benar bodoh, jika ia sudah mengetahui perasaan Alex tehadap Carol Lin sejak awal, ia pasti akan menjaga jaraknya dengan Carol Lin, mungkin mendekati mereka untuk bersama. Kalau begitu, Carol Lin tidak perlu terobsesi terhadap dirinya, Alex juga tidak perlu terus bergumul dalam situasi dimana ia tidak ingin menikah.

Alex mengerutkan alisnya dan menatapnya tajam, tangannya yang menggenggam gagang pintu mobil itu pun terjatuh secara perlahan, ia kemudian menganggukkan kepalanya setelah cukup lama, lalu berkata,"Aku mengerti maksudmu, namun, itu hanyalah sebuah obsesi, juga tidak bisa menututnya terhadap siapapun. Aku dan istriku tidak akan berpisah, juga tidak akan mempunyai cara untuk berpisah."

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu