Waiting For Love - Bab 328 Sahabat Seperjuangan Tidak Terpisahkan

Meskipun sibuk, sarapanlah, setelah sarapan baru pergi kekantor, bagaimana? Elsa Mo berjalan kearahnya, mengulurkan tangan menarik lengan bajunya.

Chris Lu mungkin benar-benar sangat sibuk, tidak sabar dia melepaskan tangannya. Dengarkan aku, kamu makan sendiri.

Elsa Mo melihat punggung pria yang berjalan keluar, tiba-tiba dia merasa sedih. Tanpa bisa mengendalikan dirinya Elsa Mo berteriak, Chris Lu, apakah kamu pernah mencintaiku?

Chris Lu tiba-tiba menghentikan langkahnya, berbalik melihatnya, pandangannya tajam, sulit ditebak.

Dia tetap membisu, kebisuannya membuat amarah Elsa Mo semakin tidak terkendali. Pernah atau tidak, apa pertanyaanku begitu sulit dijawab?

Elsa Mo hampir tidak pernah menanyakan hal ini padanya, dia juga sangat jarang seagresif ini. Chris Lu dengan sigap menyadari bahwa hari ini ada yang tidak beres pada Elsa Mo.

Mungkin, akhir-akhir ini dia telah bersikap terlalu dingin padanya.

Dia berbalik berjalan kearah Elsa Mo, mengulurkan tangan, dengan lembut membelai kepalanya. Hari ini aku sibuk, patuhlah, jika kamu kelelahan bekerja, istirahatlah dulu dirumah, aku juga sanggup menafkahimu. Sudah.

Selesai berbicara, dia menjinjing jasnya keluar.

Elsa Mo duduk di meja makan, tidak menyentuh apapun, dia hanya duduk termangu melihat hidangan mewah dihadapannya berubah dingin.

Dengan kemampuan finansial Chris Lu yang sekarang, menafkahi 8-10 Elsa Mo bukanlah hal yang sulit. Tapi Elsa Mo tidak ingin menjadi peliharaannya.

Elsa Mo mengemasi kopernya, membawa sedikit uang, dan perhiasan yang dibelinya sendiri, meninggalkan villa tempat mereka tinggal. Dia tidak mengambil satu pun barang Chris Lu. Dia juga tidak ingin meminta kembali apa yang pernah dia berikan pada Chris Lu.

Apa yang sudah diberikan tidak bisa diminta kembali, cinta seperti investasi, jika sudah gagal maka anggap saja sedang sial.

Elsa Mo mengatakan pada dirinya sendiri: peruntungannya jelek, bertemu seseorang yang tidak tahu balas budi, meski merasa sakit ketika dilukai, tapi luka itu tidak akan bersamanya selamanya. Berikutnya, dia akan lebih bahagia.

Sebelum pergi, Elsa Mo meletakkan surat pernyataan cerai yang telah ditanda tanganinya diatas meja kerjanya.

Elsa Mo duduk di pesawat yang menuju ke kampung halamannya, sebelum terbang, dia mengeluarkan handphonenya, mengirim sebuah pesan terakhir, dia berkata: Chris Lu, kita tidak salah, kita hanya tidak cocok.

Kemudian mematikan handphonenya, pesawat kemudian lepas landas, terbang menuju angkasa. Dia melihat daratan yang semakin lama semakin kecil, mengatakan pada dirinya sendiri: sudah berakhir, tempat menyedihkan ini, dia tidak akan pernah kembali.

Chris Lu baru kembali pulang setelah 7-8 hari sejak hari itu.

Ketika membuka pintu, dia disambut oleh udara dingin ruangan itu. Di villa, barang-barang Elsa Mo, sebagian besar sudah tidak ada, yang tertinggal adalah barang-barang yang dibelikannya untuknya, dengan kata-kata lain, yang tertinggal adalah barang-barangnya.

Diruang baca, dia melihat surat pernyataan cerai. Elsa Mo tidak pernah dengan mudah mengajukan cerai, dia tahu, kali ini dia sungguh-sungguh telah meninggalkannya.

Seminggu yang lalu, menerima pesan dari Elso Mo, dia pikir Elsa Mo hanya sedang marah padanya. Saat itu, dia dan Fey Xiao sedang menghadiri sebuah pembukaan acara, Fey Xiao yang berada disampingnya, juga sudah membaca pesan itu, dan menertawakannya: Istrimu benar-benar seorang artis, kita tidak salah, hanya tidak cocok. Ah, jika tidak cocok, bukankah lebih baik bercerai saja, dari pada saling menghalangi.

Chris Lu lantas medelik padanya, agar dia menutup mulutnya.

Apa yang terjadi antara dia dan Elsa Mo, sama sekali buka urusan Fey Xiao.

Sepeninggal Elsa Mo, Chris Lu semakin jarang pulang, rumah sepeninggal Elsa Mo tidak lagi terasa seperti rumah.

Dia juga pernah menghubungi Elsa Mo, awalnya teleponnya tidak diangkat, kemudian menjadi tidak aktif atau berada diluar jangkauan, pada akhirnya nomor tersebut menjadi tidak ada.

Proyek pembelian di kota b, berjalan sangat lancar. Bahkan diluar dugaan, Natalia Liang tidak masuk ke perangkap yang disediakan olehnya. Jika begitu, maka hanya ada satu kemungkinan, selama ini dia telah salah paham terhadap Elsa Mo, Elsa Mo sama sekali tidak memberitahu Natalia Liang mengenai dokumen tersebut.

Dia sudah salah paham pada Elsa Mo.

Ketika kebenaran terungkap, dia sedih dan menyesal. Ketika mereka bersama, dia malah tidak pernah mempercayainya.

Dia tidak bisa menemukan Elsa Mo, dia bahkan menyewa detektif untuk menyelidiki keberadaannya, tapi juga tidak membuahkan hasil. Dia hanya menemukan bahwa Elsa Mo telah membeli tiket pulang, dengan tujuan Beijing, tapi ibu kota sangat luas dengan 20 juta lebih penduduk, mencari seseorang sama saja seperti mencari jarum di dalam lautan, terlebih lagi, dia juga tidak bisa memastikan jika Elsa Mo benar-benar tinggal di Beijing.

Chris Lu tiba-tiba saja menyadari, kebersamaan mereka beberapa tahun ini, dia selalu sibuk dengan membangun bisnis dan berbisnis, apa yang dia pahami tentang istrinya sungguh sangat sedikit.

Elsa Mo seperti telah menghilang dalam lautan orang, Chris Lu telah kehilangan jejaknya.

Chris Lu tentu tidak menyangka, Elsa Mo akan kembali ke kota b.

Elsa Mo tidak tahu sepeninggal dirinya, apakah Chris Lu bisa mencarinya atau tidak. Tapi dia sama sekali tidak ingin ditemukan olehnya. Oleh karena itu, tempat paling berbahaya, adalah tempat yang paling aman.

Lagipula, dia juga sangat rindu pada kampung halamannya.

Setiba di Beijing, Elsa Mo naik kereta api super cepat, mobil perjalanan jauh, dengan sengaja berganti kendaraan beberapa kali, baru tiba di kota b.

Sejak turun dari mobil perjalanan jauh, kembali menapakkan kaki ke kampung halaman, tiba-tiba dia merasa begitu banyak yang telah berubah.

Dengan susah payah, akhirnya dia kembali lagi ketempat ini.

Dalam surat penyataan cerainya, Elsa Mo bercerai tanpa mendapatkan apapun. Dia dan Natalia Liang pernah menandatangani sebuah kontrak, meskipun dia memperoleh harta Chris Lu, tidak ada sepeser pun yang akan masuk ke kantongnya, jadi untuk apa harus merugikan orang lain untuk menguntungkan orang lain.

Meski tidak memperoleh sepeserpun harta Chris Lu, bukan berarti Elsa Mo juga tidak melakukan apapun selama di Amerika, dia juga memiliki tabungan. Uang ini membuatnya tidak kelihatan begitu buruk ketika kembali ke kota b.

Dia pergi ke agen perumahan dan menyewa sebuah apartemen kecil, dia tidak memiliki persyaratan yang tinggi untuk lingkungan tempat tinggalnya, asalkan bersih dan mudah mencari kendaraan itu sudah cukup.

Hanya saja, uangnya hanya cukup digunakan untuk sementara waktu, dia tetap butuh pekerjaan untuk mempertahankan hidup.

Elsa Mo tetap ingin bermain peran, tapi dia tidak bisa langsung menemukan agency yang bagus, dia hanya bisa menunggu di Movie City, menjadi pemeran dadakan. Jika beruntung, dia mungkin bisa mendapat kesempatan mengucapkan satu dialog.

Elsa Mo pernah merasakan bagaimana rasanya hidup susah, dia tidak merasa kesulitan ketika kembali jatuh miskin, malah dia merasa puas.

Elsa Mo hidup seperti ini, selama lebih dari setengah tahun.

Terkadang, saat Elsa Mo terlelap di tempat tidur, didalam benaknya masih terpikir perkataan Robert Lin, dia mengatakan: Elsa Mo, begitu kamu pulang negara asalmu, kamu akan kehilangan teman-temanmu yang berada di Amerika, semua usahamu selama bertahun-tahun akan sia-sia, kamu akan kembali memulai dari awal, semua ini demi seorang pria, pantaskah menurutmu?

Elsa Mo tidak pernah memikirkan hal itu, dia selalu menuruti kata hatinya.

Saat itu, dia hanya ingin meninggalkan Amerika, meninggal tanah kesedihan itu. Kembali ke tempat dimana seharusnya dia berada, dengan perlahan menyembuhkan lukanya.

Dia percaya, semua rasa sakit ini, hanyalah bersifat sementara.

Robert Lin pernah memaksanya untuk tinggal, dengan memberitahunya bahwa dia mencintainya.

Elsa Mo bukan orang bodoh, dia tahu Robert Lin menyimpan perasaan padanya, tidak ada seorang pria yang dapat bersikap sedemikian baik pada seorang wanita tanpa maksud tertentu.

Hanya saja dia tidak pernah mengutarakan maksudnya, Elsa Mo tentu saja bersikap pura-pura tidak tahu. Dia adalah istri orang lain, tidak peduli sebaik apapun Robert Lin, dia tidak akan pernah bisa menjadi milik Elsa Mo.

Jadi ketika dia memutuskan untuk bercerai dan kembali ke kampung halamannya, Robert Lin pun mengutarakan isi hatinya.

Dia mengatakan: Elsa Mo, dulu, kamu memiliki suami dan keluarga, tidak peduli betapa aku mencintaimu, aku tidak akan berani mendekatimu. Aku tidak takut disebut menjadi orang ketiga diantara kalian, tapi aku tidak ingin menyusahkanmu. Tapi sekarang, kamu memutuskan untuk mengakhiri pernikahan tidak bahagia ini, sudikah kamu memberiku sebuah kesempatan?”

Pada saat itu, hati Elsa Mo sedikit tergoyah. Dia tahu, jika dia tidak memberinya kesempatan, mungkin dia tidak akan pernah lagi bisa menemukan pria yang bisa mencintainya setulus ini.

Tapi dia mengelus hatinya, dia sadar dihatinya masih terdapat bayang-bayang Chris Lu. Sebelum melupakan Chris Lu, dia tidak akan bisa mencintai orang lain. Jika dia egois dan menerima Robert Lin, maka dia telah bersikap tidak adil padanya.

Oleh karena itu, dia pun menolak cintanya, setelah kembali, dia juga tidak lagi menghubunginya.

Selama setengah tahun, dia akhirnya memperoleh sebuah kesempatan. Saat itu, agency HU baru saja didirikan, dan sedang merekrut artis, Elsa Mo mendengar kabar tersebut, membawa lamarannya untuk mengikuti interview.

Itulah kali pertama dia bertemu dengan Clarice Lu.

Saat itu Clarice Lu juga masih sangat muda, dari banyak segi dia terlihat masih sangat tidak berpengalaman.

Tapi ketika bekerja dia sangat gigih dan bersungguh-sungguh. Terkadang, membuat orang-orang merasa dia terlalu memaksakan diri.

Tapi saat itu, meski Elsa Mo belum terkenal, tapi dia sangat cantik, kemampuan beraktingnya juga sangat bagus. Dari semua artis yang menandatangani kontrak dengan mereka, Elsa Mo lah yang paling unggul diantara mereka.

Clarice Lu dapat melihat hal ini dengan jelas, jadi, dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada Elsa Mo, mencarikannya kesempatan untuk muncul.

Awalnya sangat sulit, keduanya pernah menemui jalan buntu, kedua wanita ini, sama-sama cantik, di industri hiburan yang begitu besar pastilah akan diganggu. Mereka pernah bertemu dengan sutradara hidung belang, atau produser film yang berniat buruk, pernah di suatu kesempatan karena kurang berpengalaman, hampir saja Clarice Lu terjebak, untung Elsa Mo gesit, dia akhirnya selamat.

Tidak peduli apakah hubungan pria dan wanita maupun wanita dengan wanita, perasaan seperjuangan yang ada tetap tidak mudah dirusak.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu