Waiting For Love - Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (1)

Kedua orang berjalan bersama masuk ke wilayah berbelanja, Lewis Tang memilih banyak sekali bahan makanan, pelengkap makanan dan sayuran, bahkan buah yang akan dicampurkan ke salad pun sudah dibeli secara lengkap.

“Kemarin Kakak ipar Yue baru saja mengisi penuh kulkas di rumah, takutnya beberapa benda ini tidak bisa dimasukkan lagi. ”Clarice Lu berkata sambil melihat barang di dalam kereta belanja.

“Kata siapa kita akan kembali ke apartemen. ”Lewis Tang tersenyum, dan mengangkat alis melihatnya.

Clarice Lu sangat cepat memahaminya secara inisiatif, maksudnya adalah kembali ke villa. Juga, tinggal bersama dengan Dyson benar-benar merasa tidak terlalu nyaman untuk beberapa hal, terakhir kali adalah pelajaran yang pahit.

Ketika teringat dengan ‘beberapa hal’ yang akan dilakukan di malam hari, pipi Clarice Lu langsung kepanasan secara tak tertahankan.

“Kenapa wajahmu memerah, apakah demam?”Telapak tangan Lewis Tang yang dingin menyentuh pipinya, diantara keningnya yang tersenyum, terlihat jelas bahwa dia sedikit sengaja.

Clarice Lu menyingkirkan tangannya dengan kesal, mendorong kereta belanja dan berjalan kearah kasir.

Lewis Tang mengambil satu steak daging sapi mentah yang segar dari rak, kemudian berlari mengejar dengan cepat, satu tangan memegang pinggangnya, dan satu tangan lagi menarik kereta belanja yang mengarah kedepan.

“Untuk apa berlari, apakah malu?”

“”Clarice Lu mengangkat dagu untuk melihatnya, dan tidak bisa merespon.

Baiklah, dia terpaksa mengaku bahwa, pada kelancaran berpendapat, Lewis Tang bisa meninggalkan beberapa puluh jalan.

“Apakah masih ada yang ingin dibeli?”Tanya Camile Fang yang menerima takdirnya dengan menundukkan kepala.

“Ya. ”Jawab Lewis Tang, dengan satu tangan mendorong kereta belanja, dan satu tangannya menggandeng tangan kecilnya yang lemah, berjalan ke arah sederetan rak di sudut, secara alami mengambil 2 kotak kondom dari dalam rak dan melemparkannya kedalam kereta belanja.

“Untuk apa kamu membeli ini?”Clarice Lu berkata tanpa sadar yang hampir tidak bisa menembus pemikirannya.

Lewis Tang menahan matanya dan melihat ke arahnya, didalam matanya yang medalam seperti gelombang air jernih yanh berdesir , “apakah kamu mengetahui kegunaan produk pencegah kehamilan?Apakah perlu aku menjelaskannya?”

Clarice Lu nyaris tidak menggigit lidahnya sendiri, yang dia tanya bukanlah bermaksud seperti ini. Bukankah dia sudah melakukan operasi ligasi?Untuk apa masih menggunakan kondom, bukankah ini tidak perlu dilakukan?

Sebuah ide tiba-tiba terlintas di pikiran Clarice Lu , dia memandangnya dengan aneh, “kamu melakukan perjalanan bisnis ke kota Z, adalah demi melakukan operasi kan?”

“Tidak semuanya benar. ”Jawab Lewis Tang.

Clarice Lu terdiam di tempat, tidak berbicara untuk sementara waktu. Untuk apa dia melakukan operasi, sudah tidak perlu dikatakan lagi.

Lalu bagaimana dengan dia, apakah dia sudah bersiap untuk melahirkan anak demi dia?Dia bahkan tidak mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh mengenai masalah pernikahannya dengan dia. Telapak tangan Clarice Lu secara tidak sadar meraba perut bagian bawahnya, bekas luka yang ditinggalkan pada perut bagian bawah, terasa sedikit sakit yang tidak bisa diungkapkan.

Ada beberapa ingatan, yang mungkin sudah dilupakan di pikiran, tapi hati masih mengingat, dan hari masih bisa terasa sakit. ‘Melahirkan anak’ masalah ini seperti bekas luka yang ditinggalkan di perut, terukir di dalam hati secara mendalam, membuatnya sama sekali tidak berani untuk menyentuhnya.

Lewis Tang menahan mata dan melihatnya, dia sama sekali tidak tahu dengan apa yang dipikirkan dan apa yang dibingugkan oleh Clarice Lu saat ini. Tapi setidaknya dia mengetahui keraguannya.

Dia mengulurkan tangan dan menariknya, menundukkan kepala, lalu mencium rambutnya dengan lembut, dan suaranya yang masih lembut, bahkan lebih lembut dari waktu-waktu sebelumnya, “Dyson yang sendirian sudah merasa terlalu kesepian, menambah seorang adik laki-laki atau perempuan sebenarnya juga cukup baik. Tapi, Clarice Lu, kamu tidak perlu merasa memiliki beban secara psikologis, jika kamu tidak mengiginkannya, aku tidak akan memaksamu. ”

“Ya. ”Clarice Lu menganggukkan kepala dengan diam. Setelah mereka bersama, Lewis Tang benar-benar tidak pernah memaksanya untuk melakukan hal apapun yang tidak dia suka. Dia selalu sangat menghargai keinginan dia.

Pikiran Clarice Lu sedikit rileks, dan mengangkat kepalanya lagi melihatnya, lalu menunjukkan sebuah senyuman kepadanya.

Lewis Tang mengulurkan tangan dan mengelus kepalanya, dengan manja. “Pergi bayar. ”

Dia mendorong kereta belanja, berjalan kearah wilayah kasir. Clarice Lu yang ikut di sampingnya, dari kejauhan, melihat didepan kasir nomor 3 , David Lu dan pemilik mobil Audi berwarna merah hari itu berdiri disana untuk membayar belanjaan.

Clarice Lu hampir menghentikan langkah kaki tanpa sadar.

“Ada apa?”Lewis Tang menghentikan langkah dan bertanya.

Clarice Lu menunjuk ke arah depan, dan mengungkapkan sebuah ekspresi yang agak tidak berdaya, apa ini?Pertemuan yang akhirnya tidak bisa dihindarkan!

“Apakah perlu dihindari?”Tanya Lewis Tang, nada suaranya jelas merasa bahwa ini tidak perlu. Tapi dia menghargai pendapat Clarice Lu.

Dan Clarice Lu tidak takut, bahkan jika bercerai dengan David Luo, dia juga tidak merasa bahwa diri sendiri salah. Tapi hanya merasa canggung, jika bisa tidak bertemu maka lebih baik tidak perlu bertemu.

“Tunggu beberapa saat lalu pergi, mereka akan segera pergi. ”

Lewis Tang menganggukkan kepala, tidak membantah. Clarice Lu yang berdiri disampingnya menundukkan kepala, kebetulan beberapa helai rambut yang tidak beraturan jatuh di depan keningnya, lalu Lewis Tang mengulurkan tangan dan membantunya meratakannya sampai ke bagian belakang telinganya, pergerakan yang sangat alami dan terampil, dan terlintas sebuah rasa kasih sayang yang tak terbatas .

Clarice Lu mengangkat mata, dan tersenyum manis kepadanya.

Dan pemandangan ini, kebetulan ke pandangan David Luo. Setelah dia selesai membayar, saat dia memasukkan kartu kedalam dompet kulit berwarna hitam, tanpa sengaja melirik, lalu melihat Clarice Lu dan Lewis Tang di tempat yang tidak jauh.

Tangan Lewis Tang membelai rambutnya yang lembut, dan menatapnya dengan tatapan yang hangat.

Sebelumnya, dia juga pernah menatapnya seperti ini, dan berhak menyentuhnya, tapi dia tidak menghargainya, jadi, yang awalnya adalah miliknya, dan sekarang yang berdiri di sampingnya adalah pria lain.

“David, apa yang kamu lihat?”Orang di sampingnya menarik sudut pakaiannya dengan lembut, dan pandangan mata tanpa sadar melihat menuju ke tempat pandangan mata David melihat.

“Hei, bukankah itu adalah anak ketiga keluarga Tang, ayo kita kesana menyapanya. ”

“Tidak perlu, aku buru-buru, ayo pergi. ”David Luo menerima plastik belanja yang diberikan pegawai kasir, lalu berbalik berjalan ke pintu keluar supermarket.

Gadis itu melihat kearah Lewis Tang, lalu akhirnya mengejar David Luo dengan cepat, menarik lengannya, tersenyum manha dan membicarakan topik yang tidak menyakitkan.

Setelah membawa mereka pergi, Lewis Tang dan Clarice Lu baru berjalan ke wilayah kasir untuk antri membayar, jelas-jelas bukan akhir pekan, orang-orang di supermarket masih banyak, depan belakang semuanya adalah orang, saat Clarice Lu mengambil dua kotak kondom dari dalam kereta belanja ke atas meja kasir, dia merasa sangat tidak nyaman, tidak tahu harus meletakkannya dimana, pipinya terasa panas yang tak tertahankan.

Dia pertama kali membeli barang semacam ini, dan merasa adalah suatu hal yang sangat memalukan.

Lewis Tang tenang, mengeluarkan kartu ATM dari dalam dompet kulit untuk membayar, kemudian satu tangan mengangkat plastik belanja, dan satu tangannya lagi menggandeng tangan Clarice Lu, lalu pergi secara bersamaan.

Saat keduanya kembali ke villa, waktu masih belum terlalu larut, Clarice Lu duduk di sofa ruang tamu menonton televisi, Lewis Fang di dapur membuat makan malam.

Tidak heran, makan malam itu sangat mewah, setiap saat sebelum Lewis Tang ingin melakukan itu bersamanya, dia akan memberi dia makan terlebih dahulu. Berkata menggunakan perkataan CEO Tang:setelah makan keyang baru memiliki kekuatan untuk melakukan hal yang ingin dilakukan.

“Ya, rasa ini enak. ”Clarice Lu mengambil sumpit, dan menunjuk iga babi rebus di piring sambil berkata.

“Kalau begitu makan lebih banyak. ”Lewis Tang menjepit sepotong daging iga yang sudah dibuang tulangnya lalu di letakkan ke dalam mangkuknya.

Makanan, hampir semua dimakannya, dan dia melihat.

“Kenapa kamu tidak makan?Kamu tidak mungkin meletakkan racun didalam sayuran kan?”Clarice Lu bercanda.

“Apa untungnya bagiku untuk meracunimu?Ya?”Lewis Tang tersenyum, dan menatapnya, tatapan matanya yang panas itu hampir bisa melelehkannya.

Clarice Lu paling takut jika dia menggunakan tatapan mata yang panas ini menatap dirinya, dia takut dia akan ikut bersemangat bersama dengannya.

Dia mulai merendahkan kepalanya untuk makan, dan menghindari kontak dengan tatapannya.

Clarice Lu merasa dirinya seperti ada yang mendukungnya untuk makan, duduk diatas kursi, lalu kedua tangan menutup perut dan menghela nafas. “Sangat kenyang. ”

“Sudah kenyang?Kalau begitu apakah sudah seharusnya sampai pada giliranku?”Lewis Tang tersenyum dan berdiri, berjalan ke samping Clarice Lu, membungkuk dan langsung menggendong dia dari kursi, berbalik lalu berjalan keluar ruang makan.

Clarice Lu sudah berusaha bergerak untuk melepas pelukannya, lengannya dengan sangat alami melilit lehernya. “Lewis Tang, aku masih brlim mandi. ”

Apakah dia sudah terlalu tidak sabaran.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu