Waiting For Love - Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (1)

“Kalau case ini aku tidak memberikannya kepada mu, apakah kamu berencana akan terus marah-marahan sama aku?” suaranya terdengar sangat tenang dan lembut, namun terbawa sedikit rasa tidak berdaya.

Dia bisa melakukan apapun dalam dunia bisnis, dia juga bisa memperlakukan orang lain sedingin mungkin. Namun dia tidak mampu melakukan apapun terhadap Clarice, semua prinsip yang ia pegang teguh selama ini sampai di depan Clarice, menjadi hilang semua.

“CEO Tang benar-benar suka bercanda yah, 540 miliar loh, aku tahu kalau aku sendiri tidak sepadan dengan harga itu” kata-kata Clarice Lu terdengar sangat sinis, namun ia belum selesai berbicara, bibirnya sudah dicium Lewis Tang,

Ciuman tersebut berbeda dengan ciuman lembut yang pada biasanya, menambah sedikit rasa ingin menang sendiri dan kasar, ciuman tersebut hampir membuat Clarice Lu sesak nafas.

Setelah dia mencoba melawan dalam pelukkan Lewis Tang, dengan perlahan dia pun pasrah. Dari dulu sampai sekarang, dia tidak pernah menolak ciuman dari dia, bahkan dia suka. Lewis Tang berbeda dengan pria pada umumnya, dia selalu rapi setiap saat, sangat berkarisma. Tidak pernah tercium bau tidak enak dari badannya, selalu terlihat rapi dan bersih, terdapat sedikit bau tembakau yang tersamar di mulutnya membuat orang semakin terpesona melihatnya.

Dan karena baru mandi, rambut Clarice Lu memancarkan aroma harum yang memabukkan, sehingga membuat Lewis Tang semakin tidak dapat menahan diri. Telapak tangannya yang besar dan hangat meraba di antara pinggangnya, badan mereka berdua sangat dekat dan intim, Lewis Tang pun baru sadar ternyata dia tidak mengenakan apa pun di jubah mandinya yang tipis dan longgar tersebut.

Lewis Tang pun tersenyum dengan jahat, dengan suaranya yang serak basah itu dia berkata,”Kenapa kamu tidak mengenakan apapun? Clarice, kamu sengaja yah?”

Wajah Clarice Lu langsung menjadi merah, memperlihatkan wajah malu yang hanya ada pada wanita. “Lewis Tang, kamu jangan Ke-GR-an deh, siapa tau kamu sudah pergi bakal balik lagi.”

“Siapa bilang aku sudah pergi? Aku cuman pergi parkirkan mobil saja.” Lewis Tang akhirnya melepaskan bibirnya yang tercium sampai merah dan sedikit bengkak tersebut, nafas mereka berdua pun menjadi berat dan berantakan.

Walaupun sedang berada dalam ruangan yang gelap, wajah Clarice tetap terlihat sangat merah. Namun tidak menahan diri untuk memarahi diri sendiri di dalam hati, dasar, jelas-jelas masih marah dengannya, tapi badan ini tidak bisa menahan godaan darinya.

Menghadapi pria yang dewasa dan sudah pakar ini, dia harus mengakui bahwa dirinya benar-benar bukan lawannya, baik di atas ranjang, maupun di bawah ranjang.

“Clarice, kita jangan berantem lagi yuk, bermarah-marahan dengan kamu membuat aku Lelah.” Lelah hati.

Sebenarnya kedua orang yang bersama itu pasti akan adanya saat-saat berbedanya pendapat, tidak peduli siapa yang benar siapa yang salah, dia selalu bersedia selalu memanjakan Clarice, namun melihat wajahnya yang dingin saat berantem, dan mengatakan kata-kata sinis, dia tetap akan merasa tersakiti.

Clarice Lu tidak perlu melakukan apa-apa, dia cukup bersikap cuek terhadap Lewis Tang, sudah akan membuatnya sakit hati.

Clarice dengan wajah cemberut tidak berkata apa-apa, tiba-tiba ciuman Lewis Tang terjatuh lagi di bibirnya, di dalam sentuhan intim mereka berdua, Lewis Tang sudah membuka tali pinggangnya.

Nafas Clarice Lu pun semakin berat mengeluarkan desahan, ingin menolaknya tetapi tetap menyambutnya.

Suasana di dalam kamar semakin panas, tiba-tiba suasana tersebut dihancurkan oleh suara bel dari pintu depan.

Badan Clarice Lu pun tiba-tiba menjadi kaku, dengan tidak sadar ia langsung mendorong Lewis Tang. Lewis Tang mengerutkan keningnya, walaupun dalam ruangan yang gelap, Clarice Lu tetap bisa merasakan wajah Lewis Tang yang tidak begitu senang.

“Cepat lepaskan aku, ada orang datang.” Clarice Lu buru-buru mengenakan jubah mandinya, terus mencoba mendorong Lewis Tang namun tidak berhasil.

Lewis Tang tetap menahannya, sangat tidak rela, tentu saja dia tidak mau melepaskannya. Kejadian tiba-tiba berhenti seperti ini sudah terjadi beberapa kali, sudah menahan untuk kesekian kali, badannya akan kena penyakit jika menahan terus.

“Lewis Tang, aku benar-benar marah.” Mata Clarice Lu menatapnya dengan lebar, seperti benar-benar marah.

Clarice Lu tahu bahwa dia sendiri adalah titik kelemahannya, alhasil Lewis Tang hanya bisa melepaskannya dan menundukkan kepalanya dan membereskan pakainnya.

“Kamu bersembunyi dulu di dalam kamar ku, jangan keluar.” Clarice Lu dengan buru-buru membereskan semua pakaian dan barang-barangnya, jas, sepatu semuanya langsung lempar ke dalam kamar tidur, sampai ingin mendorong Lewis Tang ke dalam kamar juga.

“Kenapa harus bersembunyi?” Wajah Tuan ketiga Tang pun menjadi semakin tidak senang, pria belum memiliki istri, wanita juga belum mempunyai suami, dia bingung kenapa dia sendiri seperti sangat memalukan.

Clarice Lu pun malas berargumen dengannya saat ini, dia sudah tidak peduli apakah Lewis Tang bersedia atau tidak, dia langsung mendorongnya ke dalam kamar, dan menutupi pintu kamar.

Setelah bel pintu terus berbunyi beberapa saat, berubah menjadi ketokkan pintu yang keras, Clarice Lu buru-buru lari ke depan untuk membuka pintu, kali ini, orang yang diluar pintu itu adalah Elsa Mo.

“Kok baru buka pintu sekarang, aku kira kamu tidak ada di rumah. Kunci sepertinya ada di tas yang lain, lupa bawa.” Elsa Mo sambil berbicara sambil berjalan ke dalam.

“Hari ini agak lelah, jadi tidur lebih cepat.” Clarice Lu menjawab.

Elsa Mo langsung terletang dengan santai di sofa, tidak curiga sama sekali.

“Kamu kok malam sekali datang ke sini?” Clarice Lu merasa sedikit bersalah, tatapannya terus melirik ke pintu kamarnya, takut kalau Lewis Tang akan tiba-tiba keluar dari kamar.

Elsa Mo dengan tidak sadar mengerutkan alisnya, tidak sanggup menceritakan kepadanya bahwa kedatangan ia ke sini karena ia sedang bersembunyi dari Chris Lu.

Elsa Mo tidak mengatakan apapun, tatapan Clarice Lu pun melihat ke arahnya, bertanya dengan sedikit curiga.

“Aku sendiri merasa sedikit bosan, jadi berencana nginap di rumah mu untuk semalam, besok pagi masih ada kerjaan, jam 6 sudah harus berangkat, aku pergi tidur dulu ya.” Elsa Mo meregangkan badannya, dan berjalan ke kamar tamu.

Clarice menunggu sampai tidak ada suara yang terdengar dari kamar tamu, ia baru kembali ke kamarnya.

Di kamarnya, pakaian dan sepatu Lewis Tang masih berserak di lantai, dan dia sambil merokok sambil duduk di atas ranjangnya, ruangan tersebut pun di penuhi dengan bau tembakau.

Clarice Lu sebenarnya tidak membenci pria yang suka merokok, dia cuman tidak suka kalau kamarnya ada bau rokok. Dia berjalan ke depan jendela, dan membuka jendela, agar bau rokok tersebut bisa hilang dengan lebih cepat.

Lewis Tang sepertinya paham dengan tindakkan ia membuika jendela, ia pun langsung mematikan rokoknya.

“Elsa Mo sudah pergi tidur, kalau kamu keluar sekarang harusnya tidak akan ketahuan.” Clarice Lu sambil berkata sambil berdiri di samping ranjang.

“Siapa bilang aku sudah mau pergi dari sini!” Lewis Tang sambil melipatkan tangannya di depan dada, dan bersandar di ranjang, sambil memejamkan matanya.

Suruh dia masuk dia masuk, suruh dia keluar dia keluar, ini bocah kira Lewis Tang ini tidak akan marah.

“Tidak boleh, tempat aku tidak boleh di inap”. Nada Clarice Lu terdengar sedikit panik, takut dia tidak mau pulang. Walapun Elsa Mo biasanya tidak masuk ke dalam kamarnya, tetapi siapa tahu dia akan tiba-tiba masuk.

Clarice Lu melihat Lewis tidak bergerak sama sekali, kemudian dia pun menariknya, malah ditarik oleh Lewis Tang ke ranjang.

“Aa!” Clarice Lu teriak dengan tidak sadar. Lewis Tang langsung membalikkan badannya, dan menimpa di atasnya.

“Teriak apa, sekarang sudah tidak takut kalau kedengaran Elsa Mo?” dia sambil berkata sambil tersenyum, kemudian ia menundukkan kepalanya mencium bibir merahnya, tangannya mulai merabanya seperti biasa dari luar ke dalam.

Clarice Lu menatapnya, dan menekan tangannya yang tidak bisa diam itu. “ Lewis Tang kamu jangan menyentuh aku! Kamu tidak takut setelah aku berhubungan dengan mu terus aku mengeluarkan permintaan yang tidak masuk akal?

“Sekarang itu waktu pribadi, kalau kamu membicarakan hal-hal yang menyangkut pekerjaan, aku tidak akan menganggap dengan serius.” Clarice Lu terperangkap di dalam pelukannya, telapak tangannya yang panas menyentuh dagu manisnya, menatapanya dengan dalam dan lembut, seolah-olah kelembutannya sudah penuh sampai keluar dari matanya.

“Dasar, kamu tahu kenapa aku harus memisahkan personal dan profesional dengan begitu jelas? Karena aku hanya ingin membicarakan hubungan kita. Kalau aku menggunakan status aku untuk menekan mu, atau menggunakan taktik terhadap mu, kamu dari dulu sudah menjadi Nyonya Tang.”

Bulu mata lentik Clarice Tang, dan matanya yan jernih tersebut selalu bisa membuat orang menatapnya dengan dalam, kata-kata gombal dari pria selalu indah di dengar.

Walaupun Clarice sebenarnya tahu, kata-kata gombalan dari pria untuk menyenangi wanita itu kebanyakan tidak bisa dipercaya. Namun kata-kata tersebut keluar dari mulut Lewis Tang, dan terdengar sampai ke dalam telinganya, hatinya tetap merasa sangat manis.

“CEO Tang sejak kapan jadi bisa menggombal.”

Kemudian Lewis Tang tersenyum, langsung ingin menciumnya, namun di dorong oleh Clarice Lu. “Kamu jangan kira gombalan kamu sudah oke, hal-hal seperti sehabis satu tamparan lansung memberi satu permen manis ini tidak berlaku untuk aku. Kalau CEO Tang malam ini tidak ingin pergi dari sini, makanya kamu hanya bisa tidur di lantai.”

Sehabis Clarice Lu berkata, dia lansung melempar bantal dan bantal ke lantai, dan melihat ke Lewis Tang, bermaksud menyuruh dia turun dari ranjang dan tidur di bawah.

Lewis Tang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dia tahu bahwa malam ini dia tidak akan berhasil. Setelah ia memeluknya dan menciumnya dengan keras, dia juga tetap dengan patuh turun dari ranjang tersebut, dan tidur di lantai.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu