Waiting For Love - Bab 192 Clarice Lu, Aku Sudah Menyatakan Dengan Jelas

Clarice Lu pulang ke rumah, dan waktu sudah sangat larut. Jane Xia tidak pernah mengajarinya untuk pertama kali.

Walaupun jendela didalam kamar terbuka, tapi Clarice Lu masih mencium aroma rokok yang menyebar. Aroma ini tidak asing baginya, adalah aroma milik Darwin Lu.

“Apakah dia datang kemari?”Clarice Lu bertanya dengan lemah, alis mata yang indah sedikit mengerut.

Semuanya mengatakan bahwa putri adalah kekasih ayah di kehidupan sebelumnya, Clarice Lu sejak kecil sudah sangat dekat dengan ayah, Darwin Lu juga sangat memanjakannya. Bahkan saat dia bercerai dengan Jane Xia, semua orang mengira Clarice Lu akan memilih untuk hodup bsrsama ayahnya.

Namun, sepengetahuan Clarice Lu, yang benar tetap benar, yang salah tetap salah, dia tidak bisa memaafkan perlakuan ayah terhadap ibu, dan pengkhiatan terhadap pernikahan. Tentu saja, dia lebih tidak bisa menerima Natalia Liang ibu dan putri itu.

“Ya, ayahmu sudah mengirim beberapa informasi untuk bersekolah di luar negeri. ”Jane Xia duduk di sofa, dan diatas meja teh di hadapannya sudah diletakkan setumpuk informasi dan pengenalan mengenai sekolah yang begitu banyak.

Walaupun Darwin Li sudah bercerai dengan Jane Xia, tapi putrinya masih tetap miliknya, dia bukannya tidak peduli. Hanya saja kecurigaan Clarice Lu terhadapnya sudah sangat dalam, kedua ayah dan putri perlahan-lahan diasingkan.

“Clarice Lu, cepat kemari untuk lihat-lihat, sekalah mana yang kamu suka?”

Clarice Lu duduk di samping Jane Xia, dan memilih-milih pada beberapa informasi itu. Sebenarnya, selama bisa terus menarik selo kesayangannya, tidak peduli di sekolah manapun, menurut dia tidak ada bedanya.

Jadi, pada hal ini, dia memilih untuk mendengar dari saran Jane Xia.

“Begitu banyak, melihat saja kepala pun pusing, ibu, lebih baik kamu bantu aku untuk memilih. ”Kepala Clarice Lu bersandar di bahu ibunya, dan berkata dengan manja.

Jane Xia tentunya sudah memiliki sekolah yang favorit, dia mengambil sebuah salinan dari tumpukan informasi dan menyerahkannya kepada Clarice Lu untuk dilihat. “Sekolah musik ini sangat terkenal, banyak musisi terkenal di dunia yang tamat dari sini. Disamping itu, sekolah ini berjarak tidak jauh dari tempat tinggal kak, dan dia masih bisa menjagamu. Dia pernah menanyakan mengenai nilaimu, melamar ke sekolah ini juga bukanlah masalah yang besar. ”

“Ya, kamu saja yang memutuskan. ”Clarice Lu selesai berbicara, lalu mengulurkan tangan untuk menutup mulut, dan menguap sebanyak 2 kali secara berurutan. “Ngantuk sekali, ibu, aku pergi tidur dulu, selamat malam. ”

Clarice Lu kembali ke kamarnya sendiri, lalu mandi, sebelum tidur dia melakukan panggilan keluar negeri dengan Chris Lu. Memberitahukan hal mengenai ibunya yang berencana untuk membiarkannya bersekolah keluar negeri.

“Kak, setelah aku pergi kesana akankah menjadi beban bagimu?”

Chris Lu berkata:“Perkataan bodoh apa yang kamu katakan. Aku tentu berharap kamu datang, hanya takut ada beberapa orang yang tidak rela. ”

“Ibu tidak akan, dia ingin lebih cepat mengirimku pergi, agar menghindari aku yang membuat keributan di telinganya sepanjang hari. ”

“Yang aku bicarakan bukan ibu. ”Kata Chris Lu.

“Kalau begitu siapa lagi?”Satu tangan Clarice Lu memegang ponsel, dan satu tangannya lagi memainkan kuku.

Di sisi lain telepon, terdengar suara tawa renfah dari Chris Lu, yang bercampur dengan sentuhan cinta yang samar, “mungkinkah kamu tidak tahu siapa aku bicarakan?”

Pipi Clarice Lu sedikit memerah, dan berteriak dengan manha, “Kak!”

Tawaan Chris Lu semakin puas, “penglihatan adikku tidak buruk, latar belakang Lewis Tang itu bagus, penampilan dan kemampuannya juga bagus, juga termasuk orang yang patut dipercayai”

“Kak, kamu masih mengatakannya!”Clarice Lu memutuskan panggilannya dengan tergesa-gesa.

Diantara dia dan Lewis Tang masih tidak memiliki hubungan yang pasti, setidaknya, dia belum pernah mengatakan cinta padanya, bahkan perkataan seperti kata suka pun tidak ada. Clarice Lu tidak berani menjalani percintaan yang tidak terbalas.

“Sudahlah, kak tidak bermaksud untuk mengejekmu. Tapi, Clarice Lu, jika kamu keluar negeri untuk belajar lebih lanjut, setidaknya membutuhkan waktu selama 4 tahun, hubungan jarak jauh selalu menimbulkan faktor yang tidak tetap, sebenarnya ingin bersekolah kesimi atau tidak, kamu pertimbangkan sendiri. ”Chris Lu mengingatkan.

Malam itu, secara tak terduga Clarice Lu mengalami insomnia yang langka. Karena ciuman Lewis Tang yang tak terjaga itu, dan perkataan Lewis Tang.

Clarice Lu benar-benar sangat menyukai musik, dan keluar negeri untuk lanjut bersekolah adalah langkah menuju panggung dunia, dan langkah pertama untuk mencapai mimpinya. Tapi dia tidak rela meninggalkan Lewis Tang, jika dia benar-benar membujuknya untuk tetap tinggal, Clarice Lu sama sekali tidak tahu harus mengikuti yang mana.

Mungkin menyembunyikan terlalu banyak kekhawatiran, kemudian selama satu minggu, Clarice Lu tidak pergi apartemen Lewis Tang untuk mencarinya, dan Lewis Tang, bahkan tidak menghubunginya sekalipun. Ini semakin membuat Clarice Lu merasa, dia hanya mendapatkan cinta yang tidak terbalas.

Saat akhir pekan, Clarice Lu membeli 2 kantung makanan kucing dan pergi ke apartemen Lewis Tang untuk mengunjungi Pussy, dia berkata kepada dirinya tanpa henti, bahwa dia hanya merindukan Pussy, dan tidak ada hubungannya dengan pria itu.

Clarice Lu dengan biasa mengambil kunci dan membuka pintu, lalu menemukan di depan pintu ada seorang wanita asing, mengenakan gaun panjang, berambut panjang, pada wajahnya yang bulat terpampang sepasang mata yang terang dan basah, setiap gerakannya membawa pesona dan kelembutan seorang wanita dewasa.

“Kamu adalah”

“Aku datang untuk melihat kucingku. ”Setelah Clarice Lu selesai berbicara, dia melewatinya, dan langsung berlari ke balkon.

Di balkon, Pussy dikurung di dalam kandang kucing, dan tubuhnya tidak bisa merengang. Dia biasanya sangat jarang dikurung, mungkin wanita itu sama dengan ibu, tidak menyukai hewan kecil yang berbulu seperti ini.

Dia merasa Pussy mungkin akan diusir olehnya, tiba-tiba merasakan kesedihan merebak, perasaan itu sama seperti dirinya yang akan segera ditinggakan.

Saat Clarice Lu menggendong Pussy keluar dari balkon, Lewis Tang sedang berdiri didepan toilet, dan melihatnya, di keningnya terlihat mengungkap sedikit kelembutan.

“Clarice Lu sudah datang. ”

“Ya. ”Clarice Lu menjawab dengan semangat yang rendah, dan dengan cepat berlari keluar. Dia merasa kedatangan dirinya benar-benar tidak tepat pada waktunya, mungkin sudah menganggu kesenangan dia.

Suara membanting pintu, Carol Lin melihat Lewis Tang dengan malu, “pacar kecilmy sepetinya cemburu. ”

Lewis Tang tertawa dengan tidak berdaya. Temperamen gadis kecil benar-benar lumayan kuat.

“Apakah kamu tidak mengejarnya kembali?Dia seharusnya sudah salahpaham. ”Kata Carol Lin.

“Tidak masalah, hanya sekilas. Aku antar kamu pulang. ”Nada bicara Lewis Tang penuh dengan rasa manja. rasa manja itu, bahkan membuat orang merasa iri.

Carol Lin pernah berkali-kali membayangkan seperti apa penampilan pacar Lewis Tang, tapi Clarice Lu yang tidak besar dan tidak kecil membuatnya terkejut. Dia cantik, tapi dia masih merupakan anak yang keras kepala. Carol Lin selalu mengira, yang dia sukai seharusnya adalah wanita yang bertemperamen lembut dan mandiri, sama sekali tidak menyangka, bisa bertipe seperti ini.

“Tidak perlu, aku pulang naik MRT sangat mudah. ”Carol Lin menolak dengan tersenyum, dan mengambil data ruang tamu yang baru saja mereka bereskan diatas meja, lalu keluar.

Setelah Carol Lin pergi, Lewis Tang melilitkan jaket, dan keluar rumah untuk mencari Clarice Lu dengan tidak sabaran.

Clarice Lu tidak pergi jauh, tapi menggendong Pussy, dan duduk di taman di lantai bawah untuk berjemur. Dia menundukkan kepala, suasana hatinya terlihat sangat menurun.

“Untungnya kamu pergi tidak jauh, kalau tidak aku benar-benar tidak tahu harus mencarimu kemana. ”Lewis Tang memberhentikan langkah di hadapannya, dan dengan sangat alami mengulurkan tangan untuk mengelus kepalanya.

Clarice Lu meningkirkan kepalanya dengan perasaan tidak puas, dan terlihat sedang kesal. “Kenapa Pussy dikurung?Dia akan merasa tidak nyaman. ”

“Carol Lin takut dengan hewan kecil yang berbulu seperti ini, jadi untuk sementara mengurungnya di dalam kandang. ”Lewis Tang tersenyum hangat, dan menggunakan telapak tangannya yang ramping menepuk kepala Pussy, “maaf, kucing kecil, aku sudah membuatmu sedih. ”

Pussy masih bermalas-malasan, bahkan kelopak matanya tidak terangkat, dan menunjukan sebuah sikap seperti tidak ada hal yang berhubungan dengan dirinya . Yang sedih itu, adalah Clarice Lu.

“Kedepannya, apakah kakak itu akan tinggal bersama denganmu?Apakah kamu sudah tidak bisa terus memelihara Pussy lagi?”

“Omong kosong, dia hanya teman sekolah kedokteranku, sekarang dia sedang magang di rumah sakit pusat, kita hanya sedang meneliti sebuah topik. ”Lewis Tang menjelaskan.

Namun, Clarice Lu berkata dengan keras kepala, “kakak itu menyukaimu. ”

Insting wanita terkadang benar-benar sangat tepat, saat pertama kali Clarice Lu bertemu dengan Carol Lin, dia langsung mengetahui bahwa dia terhadap Lewis Tang, bukanlah teman sekelas yang biasa atau rekan kerja yang sederhana.

Lewis Tang tersenyum, lalu perlahan membungkuk, dan mendekatinya. Ujung jarinya yang bersih dengan lembit menggaruk ujung hidung Clarice Lu, “Bodoh, tapi oreng yang aku suka adalah kamu. ”

Clarice Lu tercengang melihatnya, untuk ementara waktu, otaknya berhenti berputar. Bahkan kapan Pussy kabur dari pelukannya, dia pun tidak tahu.

Dia berdiri di hadapannya, sepasang mata yang mendalam, menatapnya sambil tersenyum. Postur tubuh yang tinggi besar, hampir menutupi sinar matahari di atas kepalanya.

Clarice Lu merasa pipinya sedang terbakar, didalam dadanya merasa gelisah karena ketakutan yang kuat.

“Clarice, aku sudah menyatakannya dengan jelas, bagaimana menurutmu?”Lewis Tang menggandeng tangan kecilnya yang dingin, dan mengelus tangannya dengan lembut di telapak tangan.

Wajah Clarice Lu memerah, setelah perjuangan didalam hati untuk waktu lama, lalu dia memberinya jawaban kekanak-kanakan, “jika kamu bisa selalu mengadopsi Pussy, aku akan selalu bersamamu. ”

Jawaban dia, benar-benar membuat Lewis Tang tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis.

“Diluar terlalu dingin, ayo kita pulang. ”Satu tangan Lewis Tang menggendong Pussy yang berat, dan satu tangannya lagi menggandeng Clarice Lu, kedua orang berjalan berdampingan ke dalam apartemen.

Matahari terbenam dibelakang mereka menarik keluar dua bayangan yang panjang, bayangan itu saling bertumpang tindih bersama, terlihat seperti bertarung hingga nafas terakhir.

Saat Lewis Tang berkenalan dengan Clarice Lu, dia hanya berumur 15 tahun. Dia melihatnya dari dia masih seorang gadis kecil, sedikit demi sedikit berubah menjadi wanita yang ramping dan anggun. Perlindungan dan penantian itu, disertai dengan sukacita.

Lewis Tang yang saat itu mengira dirinya sendiri bisa melindunginya selama sisa hidup, namun, nasib selalu suka tergoda tanpa ampun. Bunga hanya mekar sekali, dan akhirnya dia melewatkannya.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu