Waiting For Love - Bab 62 Aku Masih Mengerti Prinsip Balas Budi.
Dia mengulurkan telapak tangannya perlahan, mencoba mengusap wajah pucat pasinya, sementara tangannya terasa sedingin jendela mobil.
“Clarice Lu.” Dua bibirnya yang tipis sedikit bergetar, dan dia menggumamkan sebuah nama, di dalam suaranya terdengar seperti isak tangis yang samar.
Ketika Chris Lu dan Clarice Lu kakak beradik kembali ke rumah nenek mereka, mereka sudah mengendalikan semua emosi mereka. Mereka menemani nenek makan siang bersama barulah kemudian mereka pergi.
lalu, pada suatu sore, Chris Lu berjanji bertemu dengan beberapa pemegang saham internasional global dengan maksud sebagai persiapan mengambil alih perusahaan setelah dia nanti kembali pulang ke dalam negeri.
Orang Tiongkok sebagian besar pembicaraan bisnis berlangsung di meja anggur. Seperti pesta dengan melibatkan banyak bir dan akan terus berlangsung sampai larut malam baru mereka akan bubar.
Dia mungkin belum menyesuaikan jet lag yang dialaminya, sama sekali tidak mengantuk, maka dia asal mencari sebuah bar untuk nongkrong, berniat untuk menghabiskan waktu di sana.
Tidak terlalu banyak orang di bar pada jam segini. Dia duduk di meja depan bar dan minum segelas vodka pahit. Di dalam bar sedang diputar lagu lama bermelodi sedih dan melankolis, yang tanpa disadari membawa pikiran orang kembali ke masa lalu.
Dia ingat waktu itu adalah tahun baruk imlek 2006. Langit kosong tidak ada awan, tidak ada angin, kering dan dingin. Dia mengajak beberapa orang untuk bermain ski bersama, diantaranya terdapat Lee, dan juga saudara perempuannya Clarice Lu, yang selalu ingin mengikuti dirinya kemana pun seperti layaknya ekor kecil.
Mereka para pria bermain bersama sangat gembira, tetapi Clarice Lu tidak bisa bermain ski. Selain itu dia didorong jatuh oleh seseorang yang tidak melihatnya. Dari puncak jalur salju dia menggelinding ke bawah. Saat itu dia jatuh pingsan.
Dia waktu itu sangat ketakutan, menggendong Clarice Lu dan ingin segera pergi ke rumah sakit, sementara ada satu pria lain yang sepertinya lebih gugup daripada dia. Itu adalah Lee.
Lee tidak membiarkan dia untuk memindahkan Clarice Lu karena takut melukai tulang punggungnya. Sangat jelas bahwa dia adalah seorang mahasiswa kedokteran yang berketerampilan tinggi, tetapi ketika dia memeriksa Clarice Lu, tangannya gemetar.
Pada saat itu, Chris Lu menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Kemudian, Clarice Lu dirawat di rumah sakit, dan mereka berdua duduk di bangku panjang di depan ruang pasien untuk berjaga.
Koridor yang sunyi itu tidak ada satu orang pun lewat, terasa sangat kosong dan sunyi. Dia menyalakan sebatang rokok dan bertanya, “Reaksi kamu sedikit berlebihan hari ini. Apakah kamu menyukai adikku?”
Dia mengatakan ini dengan maksud untuk menyelidikinya, Lee kemudian tersenyum, senyum yang terasa aneh tetapi tulus. “Clarice Lu sangat manis. Jangan-jangan aku tidak boleh menyukainya?”
Bicara sejujurnya, waktu itu sang kakak merasa tidak tenang. Seperti melihat anak perempuan yang susah payah dibesarkan lalu kemudian pergi menikah dengan orang lain dan meninggalkan rumah, hatinya sakit.
Tetapi anak perempuan harus menikah cepat atau lambat, dan juga situasi keluarga Lu lumayan rumit. Lee adalah orang yang dapat dipercaya, Chris Lu hanya dapat gembira bila mereka benar-benar jadian.
Kemudian, dia pernah mempunyai rencana untuk membawa serta adiknya sebelum pergi ke luar negeri, tetapi Clarice Lu dan Lee sudah sulit untuk dipisahkan. Dia sebagai kakak tidak pernah bisa memisahkan mereka.
Sebelum pergi, dia berkata kepada Lee, “Aku menyerahkan Clarice Lu kepadamu, aku juga bisa pergi dengan tenang. Jaga dia baik-baik untukku. Jika kamu berani jahat padanya, aku tidak akan mengampuni kamu. “
Dia berhasil meyakinkan sang kakak waktu itu, tetapi akhirnya, Chris Lu merasa bahwa dirinya benar-benar buta.
Getaran ponsel yang berdengung menarik Chris Lu dari ingatannya kembali ke kenyataan. Dia menjawab telepon yang berasal dari nomor tak dikenal, akan tetapi suaranya lumayan familiar.
“Aku dengar kamu sudah pulang. Ayo kita bertemu. Bro lainnya sangat merindukanmu.”
“Kurasa itu tidak perlu.” Sinar matanya Chris Lu dingin dan suaranya juga dingin. Setelah mengucapkan beberapa kalimat pendek, dia menutup telepon.
Pada saat yang sama, di ujung telepon yang lain,Falcon Jiang meletakkan ponselnya di atas meja dan berkata kepada dua orang lainnya di depan meja, “Kak Chris tidak menghargai kita, tiga kekurangan satu, kita batal bermain. “
“Jangan lah, jangan kecewa, panggil saja Kendrick Tang kemari sebagai pelengkap.” Tangan Alex terasa sangat gatal sehingga dia tidak bisa berdiri dari di meja kartu.
Lewis Tang duduk di seberangnya, hanya merokok dan tidak bicara sepatah kata pun. Sepasang mata hitam yang dalam. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan.
Sebenarnya, hati setiap orang seperti cermin yang jernih, kalau dilihat di permukaan, Chris Lu tidak memberikan Falcon Jiang muka, tetapi kenyataannya, yang dia tolak adalah Lewis Tang.
Alex mengeluarkan ponselnya dan memanggil Kendrick Tang. CEO Tang tidak menghentikannya, juga tidak pergi. Falcon Jiang yang menemani itu tidak tahu harus berkata apa lagi.
Mereka tidak menunggu lama. Kendrick Tang telah sampai di sini, tapi dia tidak sendiri datang, dia kemari dengan membawa seorang gadis.
Seorang gadis muda, usianya tampaknya baru awal dua puluhan. Dia terlihat sangat polos dan terlihat tidak mengerti apa-apa.
“Adik ke empat, mantap juga kamu. Aku bilang kamu anak kecil belum pernah punya pacar. Di mana kamu mendapatkan perempuan yang satu ini?” Alex bercanda.
“Anak magang rektrutan baru di firma hukum, lulus dari Universitas politik dan hukum yang terkenal.” Kendrick Tang tertawa sambil menjawab kemudian duduk di kursi kosong. Tetapi gadis yang dibawanya tidak duduk di sebelahnya, tetapi didorong olehnya ke samping Lewis Tang.
Gadis itu patuh dan duduk dengan manis di sebelah Lewis Tang.
Lampu di kamar berwarna kuning hangat dan redup. Setelah gadis itu duduk, barulah mereka bisa melihat wajahnya dengan jelas. Mereka semua terkejut tanpa terkecuali, rupanya sangat terlihat seperti Clarice Lu, tetapi temperamennya terlalu jauh berbeda dan terlalu penurut.
Alex dan Falcon Jiang saling memandang dan meneteskan keringat dingin untuk Kendrick Tang. Permainan apa yang tidak baik? Yaitu bermain dengan api.
Lewis Tang tetap tidak berbicara, dan tidak ada banyak emosi di wajahnya yang dingin, sementara tiba-tiba keluarnya gadis-gadis di sebelahnya, tampaknya telah dilihat sebagai udara jernih olehnya.
Dia mulai menyentuh mahjong, tulang jari panjang dan seksi memegang bidak mahjong berwarna biru saphir, sangat enak untuk dipandang. Tapi angin keburuntungan sangat tajam, Kendrick Tang yang bermain sedikit lengah dan kalah, matanya melihat uang seharga mobil sport yang menghilang.
Alex dan Falcon Jiang ikutan sama-sama kalah, dan kekalahannya tidak sedikit, di hati mereka semua mempertanyakan Kendrick Tang dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Lewis Tang menyentuh bidak mahjong dengan satu tangan, dan satu tangan lainnya mengambil air mineral yang diletakkan di sudut meja. Gadis di sebelahnya telah duduk diam dan polos, barulah sekarang saatnya untuk melihat dengan seksama, dan harus cepat untuk mengulurkan tanah dan meraih dan ingin menyerahkannya kepada Lewis Tang. Tangan keduanya itu tak terhindari untuk saling bersentuhan.
Gadis itu sangat pemalu, dia seperti terkena sengatan listrik kemudian dia menarik kembali tangannya.
Tetapi Lewis Tang hanya memutar alisnya sedikit, tetap memegang botol air mineral, membuka tutup botolnya dan minum seteguk, kemudian dia meletakkannya botol tersebut kembali di tempat semula.
Lewis Tang hampir tidak pernah dekat dengan wanita, tetapi baru saja dia tidak mengalami kesulitan. Kendrick Tang berpikir sepertinya ada harapan, terus mengedipkan matanya pada gadis itu.
Gadis itu memang terlihat seperti masih awam. Wajah kecilnya mulai memerah, dan dia mengulurkan tangannya yang kecil lemah sambil gemetar. Dia memberanikan diri untuk menaruh tangannya di atas kaki Lewis Tang.
Kemudian, hanya terdengar suara sentakan. Lewis Tang telah mendorong bidak mahjong yang ada di depannya dan menatap Kendrick Tang dengan muka yang murung. “Sepertinya hari ini aku tidak bisa bermain mahjong dengan baik.”
Dia tidak marah, tetapi hanya berdiri dan mengambil mantel yang ada ditaruh di belakang kursi.
Pria berusia tiga puluh tahun , sudah lama melewati usia yang impulsif. Pengalaman dan kultivasi selama bertahun-tahun telah membuatnya tidak lagi mudah terpapar emosi.
Ketika Lewis Tang membanting pintu keluar dari kamar, Kendrick Tang tahu bahwa dirinya telah membuat dia marah, kemudian dia bergegas mengejarnya keluar.
“Kakak ketiga!” Dia menghentikannya di koridor.
Lewis Tang berhenti melangkah, menatapnya dengan mata dalam, dan tidak mengatakan sepatah kata pun.
“Kakak ketiga, aku tahu kamu menganggap aku ikut campur urusanmu. Tapi ketika kamu bermain dengan perempuan, kamu juga harus bisa membedakan perempuan seperti apa yang kamu mainkan dan apa yang tidak bisa kamu mainkan. Istri orang lain sangat tidak boleh disentuh. Jangan lah kamu belum bisa melakukannya malah sudah membuat suasana semakin rumit. “
Yang dibicarakan Kendrick Tang jelas tak tanggung-tanggung adalah Clarice Lu. Dia melihat Lewis Tang tidak menjawab, jadi dia melanjutkan bicara, “Gadis yang di dalam, terlihat sama dengan gadis bermarga Lu, tubuhnya juga mirip, mahasiswa baik-baik, masih muda dan polos, dan yang terpenting adalah bersih, bosan dipakai juga bisa dengan mudah dibuang. Keluarganya menghadapi sedikit kesulitan. Ibunya sakit dan sangat membutuhkan uang. Aku sudah membayarnya sehingga dia bersedia main ke sini. “
Kendrick Tang menggunakan tangannya menunjukkan angka delapan, 160 juta untuk tidur sekali, Ini termasuk harga yang sangat mahal.
“Kakak ketiga, wanita itu selain mukanya yang tidak sama, rasanya di tempat tidur juga tidak sama. Kamu sekali lagi jangan pernah menyentuh wanita bermarga Lu itu dengan tanganmu. Kamu mungkin tidak akan bisa membuangnya jika kamu menyentuhnya.”
Wajah Lewis Tang menjadi semakin lebih buruk untuk dilihat. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam dan tidak ada niat untuk terus mendengarkan dia bicara. Jadi, dia menyela dan berakata, “Apakah kamu sudah selesai bicara?”
Dia mengepulkan asap rokok tipis2, wajah yang tampan tersembunyi di balik asap rokok, menyembunyikan semua emosinya, tetapi terdengar suaranya dingin, “Kendrick Tang, kau ingat, belum giliranmu untuk mengurusi urusanku.”
Proses shooting film sudah mencapai tahap akhir, tetapi masalah berikutnya yang dihadapi adalah adalah kekurangan dana. Karena film ini memiliki arti yang berbeda untuk Clarice Lu, maka persyaratannya sangat tinggi, bahkan hampir terlalu parah. Selain itu standar dan persyaratan yang tinggi pasti akan mengkonsumsi lebih banyak dana.
Hanya ada sedikit yang tersisa dari pra-anggaran sebesar 130 juta, dan biaya pasca-produksi masih merupakan biaya yang sangat besar. Hal ini membuat Clarice Lu sangat kebingungan.
“Bos Lu, staf film harus membayar 3.6M untuk biaya venue, jika tidak, orang-orang kita tidak akan bisa ditarik ke luar.” Asisten James mengingatkan.
Kata-kata tadi cukup jelas. Semua staf dia terikat. Jika dia tidak membayar tagihan, staf tersebut tidak bisa didapatkan kembali.
Saat ini, perusahaan memiliki empat serial TV yang sedang tahap shooting. Setiap hari, uang mengalir seperti air, dan situasi keuangan sangatlah ketat. Anggaran yang melebihi anggaran awal ini menjadi masalah yang sangat serius.
Di saat yang sama Elsa Mo mendorong pintu masuk. Ketika Clarice Lu melihatnya dia seolah-olah dia telah melihat seorang penyelamat. “Dewi cantik, tolong pinjami aku uang tunai 3.6M.”
“Clarice Lu, masa kamu tidak mengandalkan koneksimu untuk mendapatkan 3M lebih.” Elsa Mo mencibirnya sekali sambil melihatnya dari kepala sampai kaki.
Clarice Lu mengangkat bahunya tak berdaya. Semua uangnya sudah diinvestasikan di perusahaan. Dia hanya punya beberapa 300 juta untuk biaya hidup, tidak mungkin menggunakan uang tersebut.
Dewi cantik biasanya tidak bisa diandalkan, tetapi yang dia adalah wanita pemberani, murah hati sudah tak usah dibilang. Dia mengeluarkan kartu emas dari tas tangannya dan memberikannya langsung ke Clarice Lu. Dia tidak pernah peduli tentang uang. Tentu saja, ini pasti ada hubungan yang tetap dengan penghasilan tinggi Elsa Mo.
Orang kaya tidak peduli dengan uang. Jika miskin maka untuk makan pun sulit, uang satu sen pun akan dibagi delapan kali untuk dibelanjakan.
Clarice Lu menyerahkan kartu itu kepada asistennya James, menyuruhnya untuk pergi ke bank menarik uang bank, dan kemudian pergi menemui staf untuk melunasi tagihan.
Setelah asisten pergi, Elsa Mo bertanya, “Biaya pasca produksi juga bukanlah jumlah yang kecil, kamu berencana bagaimana menyelesaikannya?”
“Aku akan mencari Lewis Tang. Dia adalah investor, aku tidak bisa mencari orang selain dia. “Clarice Lu sedang memainkan pena karbon hitam di tangannya, dan nada suaranya terdengar sedikit tak berdaya.
Film ini tidak boleh pinjam uang. Tidak ada cara lain selain mencari investasi. Menemui Lewis Tang untuk meminta uang adalah cara paling efektif yang terpikir olehnya saat ini.
Namun, mengulurkan tangan untuk meminta uang kepada seseorang bukanlah hal yang mudah. Dia meminta asistennya untuk membuat janji beberapa kali namun setiap kali Felix Ang menolak karena jadwal CEO Tang sudah penuh.
Situasi ini berlangsung terus selama satu minggu penuh dan Clarice Lu bahkan tidak bisa melihat bayangan Lewis Tang. Sedangkan di pihak lain pasca produksi dan publisitas film terpaksa mandek karena kurangnya dana.
Clarice Lu berdiri di depan jendela kantor. Di luar jendela terlihat jalanan yang sibuk, penuh dengan mobil dan orang. Kerumunan orang-orang terlihat dengan jelas di matanya, hanya sebatas ukuran semut.
Dia melihat keluar jendela dengan tatapan yang kosong. Setelah terdiam cukup lama, dia mengambil ponselnya dan mengeluarkan nomor telepon Lewis Tang dari memori teleponnya.
Tetapi, dia ragu untuk apakah sebaiknya dia menelepon nomor ini atau tidak.
Dia ingin berbicara tentang bisnis, jadi dia selalu meminta asistennya untuk membuat janji, proses bisnis yang lengkap. Tetapi nomor ini adalah nomor pribadinya Lewis Tang. Ketika dia memanggilnya berarti dia sudah mencampur masalah bisnis dan hal pribadi.
Dia sudah berutang terlalu banyak kepada Lewis Tang dan dia terus berutang. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara dia membayarnya.
Namun, kenyataannya sering kali tidak membiarkan orang memilih, kekurangan dana sudah sangat mendesak, dia memberanikan diri untuk menelponnya.
Lewis Tang sedang rapat dengan beberapa pemegang saham ketika ponselnya bergetar dan berbunyi.
Dia menunduk dan melihat layar telepon dan berkata, “Maaf, saya akan menjawab telepon.” Kemudian dia mengambil ponselnya dan keluar dari kantor.
Panggilan telepon Clarice Lu sama sekali tidak mengejutkannya. Felix Ang sudah beberapa kali menolak dia untuk bertemu dengan dirinya, maka kali ini pasti dia menelpon mencarinya.
Clarice Lu berkata di telepon, “CEO Tang, aku tidak tahu kapan kamu punya waktu. Aku ingin mengundang Anda untuk makan malam sederhana.”
“Tidak perlu, aku tahu bagaimana cara membalas budi. Aku sibuk. Kamu ada perlu apa boleh langsung katakan sekarang? Suara serak Lewis Tang terdengar tenang dan acuh.
Clarice Lu menyentuh kukunya yang lembut dan kemudian dengan jujur menjelaskan niatnya.
Lewis Tang berdiri tegak di koridor depan ruang rapat, satu tangan memegang ponselnya, tangan lainnya menyalakan rokok yang ada di antara jari-jarinya. Ketika dia mengangkat kepalanya kebetulan dia melihat Alex keluar dari ruang rapat. Pasti beberapa pemegang saham sudah tidak sabar. Dia keluar dan mendesaknya untuk kembali ke ruang rapat.
“Jadwalku hari ini sudah sangat penuh. Jika urusannya sangat mendesak, kamu bisa menemuiku di Nordic Manor malam ini.” Lewis Tang menjawab dengan singkat lalu menutup telepon.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaCinta Yang Tak Biasa
WennieWahai Hati
JavAliusDon't say goodbye
Dessy PutriAfter Met You
AmardaMy Tough Bodyguard
Crystal SongPrecious Moment
Louise LeeWaiting For Love×
- Bab 1 Pernikahan Ini, Membuat Dia Merasa Lelah
- Bab 2 Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh, Wanita Harus Lebih Simpel Agar Lebih Lucu
- Bab 3 Jika Silap, Dia Akan Dihancurkan
- Bab 4 Ayah Berkata Jika Aku Pemberian Dari Bonus Pengisian Pulsa
- Bab 5 Clarice Lu Bertemu Dengan Orang Yang Sulit Untuk Didekati
- Bab 6 Cinta Pertamanya, Hanya Tersisa Sebuah Mimpi Yang Cukup Mengerikan
- Bab 7 Clarice Lu Yang Merinding
- Bab 8 Kenapa Pelakor Sekarang Begitu Percaya Diri ?
- Bab 9 Apakah Hari Ini Adalah Hari Kesialan?
- Bab 10 Takut Pada Cowok Yang Hanya Ditemui 2 Kali
- Bab 11 Dari Ukuran B Menjadi F, Apakah Direktur Clarice Lu Berbohong Secara Sengaja ?
- Bab 12 Jangan Sentuh Clarice, Bahkan Satu Jari Saja Tidak Boleh
- Bab 13 Berkelahi Sekali, Langsung Terkenal
- Bab 14 Sangatlah Sulit Untuk Menjumpai Orang Yang Tidak Memamerkan Kekayaan Di Masa Ini
- Bab 15 Anehnya, Wajah Wanita Ini Tidak Simetris
- Bab 16 Tindakan yang Paling Memuaskan Dia Selama Tiga Tahun Ini
- Bab 17 Apakah Kamu Itu Kura-kura Ninja?
- Bab 18 Tidak Semua Imbalan Bisa Diukur dengan Uang
- Bab 19 Pria Itu Bagaikan Seekor Cheetah Yang Memantau Mangsanya Dari Kegelapan
- Bab 20 Aku Tidak Seperti Wanita Lain Yang Mudah Dikejar
- Bab 21 Clarice Lu adalah Seorang Yang Tak Akan Mati Jika Tidal Berada Di Sungai Huang
- Bab 22 Lewis Tang Tidak Pernah Memaksa Wanita untuk Melakukan Hal Apapun
- Bab 23 Pemandangan Indah Ini Seperti Lukisan Cat Minyak Yang Diam
- Bab 24 Bagaimana Anda Akan Berterima Kasih Kepada Saya?
- Bab 25 Ekor Rubah Akhirnya Terungkap.
- Bab 26 Vanesssa Bai, Fiancee Dengan Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh
- Bab 27 Tidak Ada Angin Maka Tidak Ada Ombak
- Bab 28 CEO Tang Mempersilahkanmu Menemuinya
- Bab 29 Kamu Menjijikan Sekali
- Bab 30 Jangan Terus Menyebut Anak Haram
- Bab 31 Sepertinya Kamu Sangat Takut Padaku
- Bab 32 Ibu mertua Saya Menganggap Pelakor Sebagai Tamu Kehormatan
- Bab 33 Kehidupan Yang Murni
- Bab 34 Tidak Menyangka Pesisiran Boulevard Menjadi Industri Lewis Tang
- Bab 35 Rasa Yang Menarik
- Bab 36 Perasaan Yang Tidak Bisa Dikontrol
- Bab 37 Bahu David Luo Adalah Untuk Wanita Lain
- Bab 38 Tidak Ada Hubungannya Dengan Perasaan, Dia Membuatku Merasa Berbahaya
- Bab 39 Nenek Fang Mencari Masalah Lagi
- Bab 40 Jika Hati Saja Sudah Tidak Bisa Diterima Olehnya, Apalagi Berhubungan Dengannya
- Bab 41 Kamu Kira Apa Yang Bisa Kamu Sembunyikan?
- Bab 42 Dyson Sakit
- Bab 43 Bagaimana Jika Aku Sudah Menyentuhnya?
- Bab 44 Kakak Lee
- Bab 45 Clarice Lu Adalah Wanita Yang Mengutamakan Uang Daripada Nyawanya
- Bab 46 Aroma Asap
- Bab 47 Tidak Ada Status Nama
- Bab 48 Pilihlah Salah Satu Diantara Aku Dan Dia
- Bab 49 CEO Tang Mengatakan: Tidak Kebetulan, Aku Sedang Menunggumu
- Bab 50 Untuk Apa Menghindar, Aku Tidak Akan Memakanmu
- Bab 51 Gadis Seumur Kamu, Sebaiknya Jangan Mencari Masalah
- Bab 52 Sudah Sampai Mana Perkembanganmu Dengan Lewis Tang?
- Bab 53 Maksudmu Kamu Hanya Main-Main Saja Dengan Dia?
- Bab 54 Masih Tidak Tahu Apakah Api Cinta Masih Bisa Atau Tidak
- Bab 55 Kalau Ingin Meninggalkan Seorang Pria, Isilah Perutmu dengan Darah Dagingnya Terlebih Dahulu
- Bab 56 Seorang Pria Tidak Mungkin Bersikap Baik Kepada Seorang Wanita Tanpa Alasan Tertentu
- Bab 57 Kalian Tidak Tahu Malu, Saya Sangat Risih
- Bab 58 Sakitnya Sama Seperti Ditampar Dengan Keras
- Bab 59 Clarice Lu Tidak Berani Bergerak, Jantungnya Tiba-Tiba Berdebar Kencang
- Episode 60 Dia Mengerti Prinsip Tergesa-gesa Tidak Membawa Kesuksesan
- Bab 61 Lee Pernah Datang
- Bab 62 Aku Masih Mengerti Prinsip Balas Budi.
- Bab 63 Ibu Dyson Pernah Berkata Kepadaku, Bahwa Aku Adalah Mampunya
- Bab 64 Rahasia Yang Tidak Mau Di Bicarakan Oleh Orang-orang
- Bab 65 Jasmine Sudah mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?(1)
- Bab 65 Jasmine Sudah Mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan (2)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (1)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (2)
- Chapter 67 Clarice Lu Semula Juga Pernah Mengandung Anak Dari Pria Lain (1)
- ga pernahChapter 67 Clarice Lu Semula Ju Mengandung Anak Dari Pria Lain (2)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (1)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (2)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (1)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (2)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(1)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(2)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (1)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (2)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (1)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (2)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (1)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (2)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (1)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (2)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (1)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (2)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(1)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(2)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (1)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (2)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong (1)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong.
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan (1)
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan(2)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (1)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (2)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (1)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (2)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (1)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (2)
- Bab 83 Wanitanya Di Permainkan, Perasaannya Tentu Tidak Baik (1)
- Bab 83 Wanitanya Telah Dipermainkan, Perasannya Tentu Tidak Bagus (2)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (1)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (2)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (1)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (2)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (1)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (2)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (1)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (2)
- Chapter 87 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (1)
- Chapter 88 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (2)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (1)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (2)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (1)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (2)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (1)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (2)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda (1)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Kepadamu Nanti (1)
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Nanti(2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (1)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (2)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (1)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (2)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (1)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (2)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (1)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (2)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (1)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (2)
- Bab 100 Biarkan Dia 'Berbakti' Kepada Jasmine Man (1)
- Bab 100 Tetap Biarkan Jasmine Man Bertanggung Jawab (2)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa(1)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (1)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (2)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (1)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (2)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (1)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (2)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (1)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (2)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (1)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (2)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (1)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (2)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(1)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(2)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (1)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (2)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi (1)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi(2)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (1)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (2)
- Bab 113 Rumah (1)
- Bab 113 Rumah (2)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (1)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (2)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (1)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (2)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (1)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (2)
- Bab 117 Seperti Binatang Itu (1)
- Bab 117 Sungguh Mengerikan
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (1)
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (2)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (1)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (2)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (1)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (2)
- Chapter 121 Tusukkan Itu Belum Dalam, Tidak Begitu Sakit Ketika Dicabut
- Chapter 122 Tidak Bagus Memiliki Inisiatif yang Berlebihan
- Chapter 123 Mungkin Telah Terjadi Sesuatu Dengan Clarice……
- Chapter 124 Menerima Kabar yang Pasti
- Chapter 125 Harusnya Dari Awal Kamu Sudah Carikan Mama Untuk Dyson
- Chapter 126 Dia Merasa Antara Dirinya dan Lewis Tang, Sudah Seharusnya Ada Sebuah Akhir
- Chapter 127 Tujuan Clarice Lu Datang Adalah Untuk Melunasi Hutang Dengan Dirinya
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (1)
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (2)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (1)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (2)
- Chapter 130 Kamu Dulu Juga Seperti Ini Berhubungan Dengan Mamanya Dyson?
- Bab 131 Clarice Lu Anak Baik
- Bab 132 Terjebak Di Tempat Tidur Adalah Hal Yang Tidak Bisa Dijelaskan Lagi
- Bab 133 Ingin Orang Atau Ingin Mobil
- Bab 134 Apakah Dia Adalah Permen Susu?
- Bab 135 Dia Tidak Bisa Tertipu
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (1)
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (2)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (1)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (2)
- Bab 138 Saat Itu Memilih Untuk Melepaskan
- Bab 139 Tidak Meninggalkan Istri Yang Setia Menemani
- Bab 140 Tidak Ada Pemenang Dalam Pertempuran Ini
- Bab 141 Ibunya, Dulu Adalah Kekasih Ayahku
- Bab 142 Kakak Cantik, Apakah Kamu Adalah Ibuku?
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (1)
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (2)
- Bab 144 Menghancurkan Takdir Pernikahan Kamu Yang Baik (1)
- Bab 144 Merusak Nasib Pernikahanmu Yang Baik (2)
- Bab 145 Seorang Pria Yang Dari Tubuh Sampai Ke Hatinya Hanya Milik Dia Seorang
- Bab 146 Maka Berpisahlah, Kebetulan Aku Juga Sudah Lelah
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (1)
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (2)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (1)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (2)
- Bab 149 Aku Bersedia Walaupun Dia Telah Kotor
- Bab 150 Pria Tidak Tahu Malu Di Dalam Keluarga Lu Satu Pun Sudah Cukup
- Bab 151 Yang Aku Punya Untukmu Adalah Kesabaran
- Bab 152 Aku Tidak Ingin Berbicara Dengan Orang Yang Tidak Rasional
- Bab 153 Selamat, Kamu Telah Menjadi Pengecualianku
- Bab 154 Kebaikan Adalah Kebaikan, Cinta Adalah Cinta
- Bab 155 Perasaan Memiliki Keluarga
- Bab 156 Lewis Tang, Kamu Kedatangan Tamu
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (1)
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (2)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (1)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (2)
- Chapter 159 Lewis Tang Bisa Melakukan Apa Saja Untuk Clarice Lu
- Chapter 160 Orang yang Meninggal di Dalam Penjara
- Chapter 161 Cadangan Yang Menyedihkan
- Chapter 162 Akhir yang Mengenaskan
- Chapter 163 Tidur Sambil Memelukku
- Chapter 164 Aku Mengira Dirinya Adalah Dirimu
- Chapter 165 Apa Keuntungan yang Bisa Aku Dapatkan?
- Bab 166 Tidak Sakit, Tetapi Sudah Hamil
- Bab 167 Ingin Membunuhmu Sekarang
- Bab 168 Secara Resmi Bertemu Keluarganya
- Bab 169 Tidak Menduga Bahwa Dia Adalah Suamimu
- Bab 170 Orang Lain Semua Juga Tidak Boleh
- Chapter 171 Clarice Lu Adalah Ibu Kandung Dyson
- Chapter 172 Apa Kamu Rela Berkorban Untukku?
- Chapter 173 Hanya Ada Kamu Sendiri yang Mempermalukan Dirimu
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tidak Terbalas (1)
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tak Terbalas (2)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (1)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (2)
- Chapter 176 CEO Tang Menemani Kekasih Misteriusnya Melakukan Pemeriksaan Kandungan
- Bab 177 Aku Yang Berhutang Padanya
- Bab 178 Aku Betanggung Jawab Untuk Mencintaimu, Kamu Bertanggung Jawab Untuk Mempercayaiku
- Bab 179 Suka Kepada Seseroang Berarti Harus Bersikap Baik Kepadanya, Logika Apa Ini!
- Bab 180 Aku Ini, Memiliki Fobia Terhadap Kekotoran
- Bab 181 Dia Boleh Hidup Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (1)
- Bab 181 Kamu Boleh Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (2)
- Bab 182 Memiliki Kebencian Yang Mendalam
- Bab 183 Memilih Pria itu? Atau Kakakmu?
- Bab 184 Clarice Lu, Ayo Kita Melarikan Diri
- Bab 185 Aku Belum Menikahimu, Bagaimana Aku Bisa Mati Seperti Itu
- Bab 186 Cepat Kembali, Aku Menunggumu
- Bab 187 Apa Yang Sebenarnya Telah Dia Lupakan
- Bab 188 Ingatannya Telah Kembali
- Bab 189 Membuka Ingatan Yang Sudah Lama Terlupakan
- Bab 190 Clarice Lu, Kamu Harus Tetap Semangat
- Bab 191 Ciuman Pertama
- Bab 192 Clarice Lu, Aku Sudah Menyatakan Dengan Jelas
- Bab 193 Penindasan Seperti Apa Itu
- Bab 194 Kekuatanku Tidak Sebagus Yang Kamu Pikirkan
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (1)
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (2)
- Chapter 196 Bukan Karena Kamu Tidak Baik, Tetapi Aku Sudah Bosan
- Chapter 197 Clarice Lu, Tolong Beri Dirimu Sedikit Martabat
- Bab 198 Lupakan Lewis Tang, Mulailah Hidup Baru
- Bab 199 Lewis Tang, Selamat, Kamu Menang
- Bab 200 Clarice Lu, jangan katakan ini di hadapan anak
- Bab 201 Jika Terlalu Banyak Menggunakan Rencana Melukai Diri Sendiri, Maka Akan Menjadi Sangat Tidak Berarti
- Bab 202 Jangan Berlebihan Dalam Melakukan Berbagai Hal
- Bab 203 Tidak Ada Yang Mengerti Betapa Menderitanya Dia
- Bab 204 Hari Yang Sama, Dia Kehilangan Cita-Cita Dan Cintanya
- Bab 205 Bertahanlah Untuk Tidak Pergi, Bertahan Juga Harus Pergi.
- Bab 206 Lebih Parah Daripada Anjing
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(1)
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(2)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (1)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (2)
- Chapter 210 Aku Melepaskanmu, Kamu Juga Jangan Terus Menyiksa Dirimu Sendiri
- Chapter 211 Aku Tidak Menginginkannya
- Chapter 212 Akhirnya, Semuanya Sudah Berakhir
- Chapter 213 Pelukkan Dan Kehangatan Tubuh Pria Itu Adalah Sumber Penghangat Pribadinya
- Bab 214 Kita Melupakan Masa Lalu, Kemudian Memulai Lagi Dari Awal
- Bab 215 Lewis Tang, Anak Kita Sudah Tiada
- Bab 216 Mengapa Kamu Meninggalkan Aku Sendirian Di Rumah Sakit?
- Bab 217 Bisa-bisanya Dia Menganggap Jika Hal Ini Tidak Pernah Terjadi
- Chapter 218 Kadang Kala, Jarak Bisa Menyembuhkan Rasa Sakit Hati
- Chapter 219 Baik Aku Maupun Dirinya, Sama-sama Tidak Akan Pernah Merasa Bahagia
- Chapter 220 Jangan Disentuh, Jika Tidak Kamu Akan Merasakan Akibatnya
- Chapter 221 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Chapter 222 Baik Dulu, Maupun Sekarang, Aku Sangat Merindukan Dirimu
- Bab 223 Aku Tidak Ingin Melepaskanmu, Juga Tidak Mampu Melakukannya
- Bab 224 Sayangnya Itu Bukan Kamu
- Bab 225 Tampak Sedih Tetapi Tidak Memperlihatkannya
- BAB 226 Bukankah Dia Adalah Orang Yang Kamu Cintai?
- Bab 227 Ketika Hati Nurani Ditemukan
- Bab 228 Orang Yang Dia Tunggu Adalah Carol, Lalu Dia Hitungannya Apa?
- Bab 229 Menikahimu Setidaknya Tidak Perlu Berjuang 20 Tahun
- Bab 230 Clarice, Kamu Tidak Akan Tahu Kapan Kamu Akan Dijual
- Bab 231 Mungkin Semakin Dijelaskan Semakin Tidak Jelas
- Bab 232 Kamu Adalah Seorang Kekasih Gelap
- Bab233 Saat Keadaan Tidak Jelas Bercampur Dengan Kejadian Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 234 Pernikahan Yang Setara
- Bab 235 Cinta Pada Dasarnya Egois
- Bab236 Membosankan + Membakar Uang
- Bab 237 Perlengkapan Yang Terlalu Asal-asalan
- Bab 238 Saling Menyiksa Hingga Rambut Beruban
- Bab 239 Ia Berencana Untuk Menunggu Seumur Hidup
- Bab 240 Clarice Lu, Kamu Tidak Bisa Terus Tidak Berperasaan
- Bab 241 Ini Sudah Cukup Walaupun Memang Sebuah Hukuman
- Bab 242 Jane Xia Meninggal Karena Penyakitnya
- Bab 243 Ia Tidak Akan Mengaku
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(1)
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(2)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(1)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(2)
- Bab 246 Mengulang Mimpi Yang Lama
- Bab 247 Jika Perasaan Masih Ada, Maka Cinta Tidak Akan Padam
- Bab 248 Tang's Corp. Berpindah Tangan
- Bab 249 Sesuatu Yang Dimiliki Keluarga Tang, David Luo Tidak Memiliki Hak Untuk Memilikinya
- Bab 250 Takdir Yang Sangat Buruk
- Bab 251 Sebenarnya Permainan Apa Yang Dimainkan David Luo?
- Bab 252 Jika Ada, Maka Itu Adalah Nyawaku
- Bab 253 Aku Akan Melewati Hujan Dan Badai Dengannya
- Bab 254 Rahasia Yang Tidak Pernah Diungkapkan Olehnya
- Bab 255 Clarice, Kapan Kamu Akan Menikahiku
- Bab 256 Melahirkan Seorang Anak Haram Lagi
- Bab 257 Perjanjian
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (1)
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (2)
- Bab 259 Suaminya Memiliki Sangat Banyak Wanita
- Bab 260 CEO Tang bukan serba bisa
- Bab 261 Jauhkan Diri Dari Para Cowok Single Itu
- Bab 262 Suamiku Punya Belas Kasihan
- Bab 263 Aku Malas Menyentuh Wanita Miliknya
- Bab 264 Setelah Kau Mati, Barulah Lewis Akan Menderita
- Bab 265 Mana Mungkin Aku Meninggalkanmu Sendirian
- Bab 266 Hidup di Dalam Pelukan Orang Lain pun Tak Apa
- Bab 267 Kalau Aku Binatang, Kau Apa?
- Bab 268 Menggunakan Cinta untuk Menyakiti Orang Lain
- Bab 269 Kamu Sekarang, Hanya Memberikan Sebuah Nama Kepadaku Saja
- Bab 270 Kamu Tidak Bisa Memberi Apa-apa Ke Aku Selain Uang
- Bab 271 Inspeksi Rutin Nyonya Tang
- Bab 272 Akulah Yang Tidak Bisa Hidup Tanpa Dirinya
- Bab 273 Siapa Yang Bisa Memprediksi Masa Depan
- Bab 274 Bahkan Memohongi Aku Saja Kamu Tidak Mau
- Chapter 275 Sekali Saja
- Bab 276 Langsung Berpisah Ketika Dia Berkata Ingin Pisah, Pernikahan Bukanlah Sebuah Permainan
- Bab 277 Clarice, Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 278 Cara Itu Memang Cukup Kejam
- Bab 279 Tidak Mungkin Kamu yang Melepaskan Kembang Api Itu Kan?
- Bab 280 Kembang Api di Siang Hari
- Bab 281 Bisa Hidup Dengan Penuh Harapan, Bukankah Itu Adalah Sebuah Berkat?
- Bab 282 Lewis Tang Mempersunting Seekor Panda Betina
- Bab 283 Lain Di Mulut, Lain Di Hati
- Bab 384 Seleramu Cukup Bagus
- Bab 285 Sudah di Berikan Kepada Wanitanya
- Bab 286 Sudah Hamil
- Bab 287 Patuh, Tahanlah
- Bab 288 Lain Kali Tidak Boleh Lagi
- Bab 289 Setelah Luka Sembuh, Rasa Sakit Pun Terlupakan
- Bab 290 Aku Masih Merasa Sedikit Tidak Rela
- Bab 291 Gambaran Yang Sempurna dan Bahagia
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(1)
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(2)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (1)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (2)
- Bab 294 Hubungan Yang Dekat
- Bab 295 Dia Membutuhkan Uang, Dan Juga Membutuhkan Peluang Kerja
- Bab 296 Seperti Perban Yang Tidak Bisa Dilepas
- Bab 297 Darimana Datangnya Rasa Percaya Dirimu
- Bab 296 Bagaimanapun, Dia Tidak Bisa Kabur Dari Genggamanku
- Bab 299 Elsa Mo Mendengar Dia Yang Sedang Memanggil Dirinya
- Bab 300 Siapa Yang Bisa Menjamin Masa Depan
- Bab 301 Rasanya Manis (1)
- Bab 301 Rasanya Manis (2)
- Bab 302 Mainan Pembangkit Kegembiraan Sementara
- Bab 303 Chris Lu Benar-benar Mempunyai Pemikiran Ingin Hidup Bersamanya Seumur Hidup
- Bab 304 Sekarang Masih Belum Menetapkan Hubungan
- Bab 305 Pisah Saja Kalau Kamu Tidak Puas Denganku
- Bab 306 Aku Akan Memperlakukanmu Seperti Anak Kecil
- Bab 307 Harga Yang Aku Tawarkan Pasti Jauh Lebih Tinggi Daripada Orang Lain
- Bab 308 Sepertinya Aku Akan Menikah
- Bab 309 Dia Menginginkan Anak Yang Berada Di Dalam Kandungannya
- Bab 310 Karma Baik Di Kehidupan Sebelumnya Tidak Cukup, Jadi Belum Bisa Berbuah
- Bab 311 Aku Sudah Bosan, Ingin Berpisah
- Bab 312 Menikah Dengan Siapapun Apa Bedanya
- Bab 313 Yang Dijodohkan Dengan Dia Adalah Ayah Dari Bayi Yang Ada Di Kandungannya
- Bab 314 Chris Lu, Aku Hamil
- Bab 315 Hentikan Niatmu Itu
- Bab 316 Dia Tidak Bisa Memberikannya Janji
- Bab 317 Memanfaatkan Orang Lain
- Bab 318 Seperti Orang Dari Dunia Lain Yang Telah Mengalami Banyak Hal
- Bab 319 Jika Aku Bilang Kamu Harus Enyah, Maka Kamu Harus Enyah
- Bab 320 Lebih Baik Mati Dari Pada Hidup Biasa-Biasa
- Bab 321 Bertahan Dalam Kejahatan Membuat Hancur Diri Sendiri
- Bab 322 Apakah Aku Yang Paling Bodoh
- Bab 323 Dia Sangat Hangat
- Bab 324 Bergantung Hidup Dengan Wanita Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 325 Aku Melakukan Kesalahan, Apakah Kamu Tidak Menginginkan Ku lagi
- Bab 326 Bayangan Elsa Mo
- Bab 327 Bulan Di Amerika Tidak Bulat
- Bab 328 Sahabat Seperjuangan Tidak Terpisahkan
- Bab 329 Diluar Dugaan Masih Ada Orang Yang Lebih Membenci Orang Ketiga Daripada Aku
- Bab 330 Aku Telah Merindukanmu
- Bab 331 Aku Masih Tetap Sama
- Bab 332 Kamu Telah Salah Menilaiku
- Bab 333 Siapa Yang Telah Melapor Polisi Dulu
- Bab 334 Melewati Masa Kritis
- Bab 335 Cerita Tambahan (1)
- Bab 335 Cerita Tambahan (2)