Waiting For Love - Bab 329 Diluar Dugaan Masih Ada Orang Yang Lebih Membenci Orang Ketiga Daripada Aku

Setelah berusaha keras selama tiga tahun, Elsa Mo akhirnya mulai dikenal dalam industri hiburan, dari penampilannya, bisa dilihat dia memiliki masa depan yang sangat cerah, dia adalah idaman semua pria.

Banyak perusahaan iklan ingin menggunakannya sebagai ambassador mereka, karena cantik dan tidak memiliki skandal. Artis-artis dan juga sutradara yang pernah bekerja sama dengannya juga menyukainya.

Elsa Mo sudah cukup dikenal, tapi dia belum menemukan peran yang sesuai yang dapat membuat namanya lebih di kenal khalayak ramai.

Sampai suatu hari Clarice Lu mulai berencana untuk membuat film. Dulu, peran yang dia lakoni hampir semuanya adalah film layar lebar, jika ada sutradara yang mencarinya maka dia selalu mendapat peran sampingan.

Ini adalah kali pertama Elsa Mo mendapat kesempatan sebagai pemeran utama wanita dan aktor yang di pasangkan dengannya juga seorang bintang besar, Elsa Mo sangat bahagia.

Kantor pimpinan Clarice Lu.

Elsa Mo duduk di sofa kulit asli, dengan malas membuka-buka majalah, sambil mengemil kuaci, terlihat sangat santai.

Elsa Mo, jangan terlalu cepat senang, jika kamu sampai gagal, lihatlah bagaimana aku akan memberesakanmu. Clarice Lu duduk di belakang meja kerjanya membolak-balikkan dokumen, melihat sikap puas Elsa Mo, dia khawatir Elsa Mo tidak sanggup dan akhirnya merusak segalanya.

Elsa Mo membuang kulit kuaci, matanya tidak beralih dari naskahnya, mengerutkan wajah indahnya berkata, Aku benar-benar tidak merasakan apapun terhadap peran ini. Clarice Lu, menurutmu apa yang ibumu pikirkan saat dia menulis cerita ini? Tokoh utama wanita, Angel Xia tidak lain adalah seorang wanita simpanan. Lengkap sudah.

Clarice Lu memfokuskan pikirannya pada dokumen yang ada ditangannya, dengan tidak bergairah menjawab, Jika ada yang tidak kamu mengerti dalam naskah tersebut, perhatikan persaan tokoh utama wanita yang tertulis didalamnya, dia terus bergulat antara cinta dan persahabatan, jadi apa yang salah dengan jatuh cinta pada seseorang.

Mencintai seseorang tidak salah, tapi mencintai orang tidak seharusnya dicintai adalah masalah besar. Dari pada menyebutnya bergulat dalam percintaan dan persahabatan, lebih cocok menyebutnya tidak berhati nurani. Cinta tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk melukai orang lain.

Ketika Elsa Mo mengatakan kalimat terakhirnya, matanya memandang keluar, matanya yang bersinar terlihat sedikit kemuraman.

Mendengarnya, Clarice Lu pun mengalihkan pandangan kepadanya, dengan bercanda mengatakan, Kamu mengatakannya seolah kamu sudah sangat berpengalaman. Diluar dugaan masih ada orang yang lebih membenci orang ketiga dibanding aku.

Clarice Lu paham yang dia maksud adalah Jasmine Man, raut wajahnya pun berubah, meneruskan membaca dokumennya.

Suasana berubah muram.

Sesaat kemudian, Clarice Lu berkata, Bagaimana dengan latihan pianomu? Diacara pembukaan nanti kamu akan memainkan piano, jangan merusaknya.

Aku masih berlatih, guru mengatakan untuk mempelajari 1 lagu, waktu satu bulan sudah cukup. Jawab Elsa Mo, dia tidak terlalu tertarik dengan hal rumit seperti itu. Kali ini Clarice Lu, telah memberinya tugas yang begitu sulit, sepasang tangannya tidak cocok untuk memainkan piano.

Perlu satu bulan? Jika syuting sudah dimulai kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk meninggalkan lokasi syuting, jadi mumpung sekarang masih belum terlalu sibuk, kamu lebih baik segera berlatih. Clarice Lu mengingatkannya.

Mengapa kamu tidak menyuruh Dalton Fang yang memainkan piano? Dan biarkan saja aku yang menyanyi. Tanya Elsa Mo dengan raut wajah memelas.

Tidak bisa. Clarice Lu langsung menolaknya, tanpa maksud mendiskusikannya.

Jika wanita memainkan piano dia akan terlihat elegan dan anggun, menonjolkan kemurnian wanita tersebut. Kata Clarice Lu.

Elsa Mo duduk di sofa, menutupi wajahnya dengan naskah dan tidak henti hentinya menggerutu.

Saat syuting meskipun muncul sedikit kendala, tapi pada akhirnya mereka berhasil merampungkannya.

Pada tahap awal promosi filmnya, Elsa Mo berkerja sangat keras, bagaimanapun juga film ini sangat menentukan apakah dia sanggup bertahan di indusri hiburan atau tidak.

Diacara jumpa pers, Clarice Lu sangat gugup, Elsa Mo diluar dugaan lebih gugup darinya.

Semalaman dia bahkan tidak bisa tidur karena terlalu bahagia, dia tidak henti-hentinya berlatih memainkan piano dirumah. Dia dulu sangat tidak menyukai benda yang hanya bisa dimainkan oleh orang kaya ini, dia selalu merasa ini sangat menyita waktu. Dari pada menghabiskan waktu memainkan ini, dia lebih memilih bekerja dua kali lebih giat.

Tentu saja sekarang masih sama. Yang membedakannya sekarang dia memiliki lebih banyak waktu untuk dihamburkan.

Dimalam yang sunyi, handphone diatas pianonya bergetar memecah kesunyian yang ada. Elsa Mo, mengangkat teleponnya, terdengar bunyi Clarice Lu.

Sudah selarut ini masih belum tidur, apa kamu ingin bertemu penonton dengan lingkaran hitam dibawah matamu?

Kamu juga belum tidur. Elsa Mo membalas, mengambil handphonenya, dia menyeret kakinya menuju ke kamar tidurnya dilantai dua, dengan ringan dia membalas, Kamu tenang saja, aku sangat cantik, jika aku tidak tidur satu minggu, aku akan tetap terlihat cantik.

Menutup teleponnya, Elsa Mo pun tiba di kamarnya, berbaring diatas kasur empuk dari Jermannya, dia tidak bisa tidur.

Indra keenamnya biasanya sangat tepat, dia semalam ini tidak tenang, dia merasa besok akan terjadi sesuatu.

Dihari berikutnya, mobil perusahaan pagi-pagi sudah datang menjemputnya, diluar dugaan Clarice Lu juga berada didalamnya.

Membuat pimpinan Lu datang sendiri menjemputnya, sungguh sangat mengejutkan. Dengan senyum mengejek dia duduk disebelah Clarice Lu.

Berhenti cengar-cengir seperti itu, seriuslah, hari ini adalah hari yang besar untuk kita. Clarice Lu berkata, degub jantungnya saat ini sangat kencang.

Baiklah, pimpinan Lu, aku tidak akan mempermalukan dirimu. Elsa Mo duduk dan menutup matanya, beristirahat.

Make up artist merias Elsa Mo dengan begitu anggun, gaun malam telah dipilih jauh-jauh hari sebelumnya, dipakaikan pada Elsa Mo terlihat begitu cantik.

Dia merangkul tangan Dalton Fang bersama-sama berjalan menuju khalayak ramai, begitu muncul, dia langsung secara tidak sengaja menjadi pusat perhatian.

Diacara pembukaan, Elsa Mo dan Dalton Fang menyuguhkan sebuah pertunjukan, Elsa Mo selalu sabar dalam mengerjakan sesuatu, meskipun tidak suka bermain piano, setelah berusaha keras akhirnya dia bisa memainkannya dengan sempurna.

Tanpa keraguan, mereka memperoleh tepuk tangan paling meriah. Elsa Mo berjalan turun sambil berangkulan dengan Dalton Fang.

Sebelum Elsa Mo berhasil menuju tempat VIP, dia merasakan sebuah tatapan yang terus melihat kearahnya, membuatnya sedikit merinding.

Hari ini, perannya adalah sebagai seorang wanita penggoda, banyak mata yang melihatnya, tapi pandangan ini jelas sangat berbeda.

Elsa Mo membalikkan kepalanya, kemudian, tanpa sepengetahuan yang lain, dengan jarak diantara mereka, matanya dan Chris Lu saling bertatapan, sesaat, muncullah percikan api diantara mereka.

Terkejut, Elsa Mo menghindari tatapannya. Dia merasakan pandangan Chris Lu yang membuatnya merasa terbakar, dia merasa sekujur tubuhnya gemetar, hampir tidak bisa berdiri.

Dia tidak pernah berpikir, pertemuan berikut mereka adalah pada situasi seperti ini.

Saat itu, dia pergi meninggalkannya begitu saja, tentu dengan maksud untuk menghindarinya. Tapi beberapa tahun belakangan ini, nama dan ketenarannya membuat Chris Lu tanpa mengeluarkan sepeserpun dapat mengetahui keberadaannya, apa yang sedang dia lakukan, tapi Chris Lu tidak pernah sekalipun bertanya mengenai dirinya.

Mungkin, perceraian adalah hal yang selalu diharapkannya, hanya saja, Elsa Molah yang mengutarakannya, membuat harga diri Chris Lu tidak terluka.

Sudah bertahun-tahun, dia dan Fey Xiao seharusnya sudah bersama. Nama Fey Xiao sekarang sangat terkenal di Hollywood, cantik dan menarik, negara asalnya juga bangga dengan prestasinya.

Jika tidak ada bantuan dana dari Chris Lu, tidak mungkin Fey Xiao bisa sukses dan berkuasa seperti sekarang. Bagaimana pun banyak gadis cantik diluar sana, jika Fey Xiao hanya mengandalkan kecantikannya, dia tidak mungkin bisa seperti sekarang.

Sering sekali Elsa Mo berpikir betapa menyedihkannya dia yang dulu, dia dan Chris Lu tinggal di rumah reot, kelaparan, ketika akhirnya Chris Lu sukses, yang memetik buahnya bukanlah dia.

Tapi jalan ini juga pilihannya sendiri, Elsa Mo sama sekali tidak menyesal. Dia rela tidak memiliki apapun, tapi tidak bisa mengorbankan harga dirinya. Dia bisa sukses dan terkenal dengan usahanya sendiri, tanpa harus tidur dengan pria manapun.

Ada apa? Apa kamu tidak enak badan? Dalton Fang melihat wajah pucatnya, dan dengan sopan menanyakan keadaannya.

Pada saat itu Elsa Mo kembali sadar, dengan datar menjawab, Tidak apa-apa.

Kemudian, kembali ketempat duduknya.

Clarice Lu duduk disebelahnya, menjulurkan lehernya melihat keluar. Dia sepertinya baru saja melihat kakaknya, bagaimana mungkin kakaknya kembali tanpa memberitahunya. Apakah hanya halusinaisnya.

Sejak pengumuman pembukaan acara sampai akhir acara, Elsa Mo seperti melamun.

Kembali ke apartemennya, dia merasa lelah luar biasa.

Kakak Elsa Mo, bagaimana kalau aku membawamu keatas? assisten merangkulnya, dan bertanya dengan khawatir.

Setelah acara jumpa pers, Elsa Mo minum, sedikit mabuk, tapi dia tidak perlu sampai dipapah untuk bisa naik keatas.

“Tidak usah, kamu pulanglah.” Elsa Mo merasakan sekujur tubuh yang lelah, berjalan ke pintu dalam apartemen.

Dia berdiri diluar pintu rumah, mengambil kunci dari dalam tasnya, ketika dia berusaha membuka pintu, sebuah bayangan besar menghadang dibelakangnya.

Elsa Mo memekik terkejut, menggenggam tas ditangannya, dia berbalik untuk memukul orang dibelakangnya.

Hanya saja, baru saja dia mengangkat tangannya, lengannya telah ditahan, dengan sekuat tenaga, tubuhnya didorong ke pintu.

Masih saja begitu galak. Anne, bertahun-tahun sudah belalu, tabiatmu masih belum berubah. Suara tawaan sinis Chris Lu terdengar oleh Anne.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu