Waiting For Love - Bab 296 Bagaimanapun, Dia Tidak Bisa Kabur Dari Genggamanku

Robert Lin melangkah ke sisi mereka, dan tatapan matanya melirik ke diri Chris Lu. “Chris, lama tidak bertemu.”

“Ya, lama tidak bertemu. Kapan kamu pulang dari USA, bahkan tidak memberitahuku.” Chris Lu berkata dengan tenang, lalu mengeluarkan kotak rokok dan mancis dari dalam saku bajunya, menyalakannya rokok, dan menghembuskan asap rokok dengan santai.

Tatapan mata Robert Lin berpindah ke diri Elsa Mo, dan dia berkata kepada Elsa Mo dengan nada suara yang tenang, “Bukankah sudah diputuskan bahwa pada malam hari akan pergi makan bersama, kenapa seorang harus pergi terlebih dahulu.”

Elsa Mo sedikit tercengang, mereka tidak pernah membuat janji sebelumnya, dia tidak mengerti dengan niat Robert Lin sementara ini, tapi saat ini dia juga tidak sempat untuk memikirkan yang lainnya, bisa menyingkirkan Chris Lu adalah hal yang utama.

“Oh, orang yang datang ke restoran Scarlet di malam hari lebih banyak, aku akan pergi mengantri terlebih dahulu.” Elsa Mo ingin berlari dengan panik.

“Tidak apa-apa, pergi bersama saja, lagi pula aku juga tidak memiliki kerjaan di malam hari.” Setelah Robert Lin selesai berbicara, dia menarik Elsa Mo untuk bersama-sama pergi ke parkiran mobil di depan untuk mengambil mobil.

Tubuh besar Chris Lu masih bersandar pada badan mobil dengan malas, dan ujung jarinya menjepit rokok yang sedang menyala, lalu asap rokok menyebar dari sela-sela jarinya.

Dia tidak bergerak, dan juga tidak menghalanginya, dia tersenyum dengan jahat, melihat Elsa Mo yang ikut pergi bersama dengan Robert Lin.

Dia tidak tergesa-gesa, permainan kucing menangkap tikus, harus dimainkan secara perlahan-lahan agar terasa menarik. Bagaimanapun, dia tidak bisa kabur dari genggamannya.

Di sisi lain, Elsa Mo mengikuti Robert Lin ke parkiran mobil, mobil yang dikendarai Robert Lin adalah mobil Cadillac xt5, sama seperti orangnya, yang merendah dan tidak terlihat berbakat.

“CEO Lin, terima kasih atas bantuanmu dalam menyelamatkanku dari pengepungan. Jika tidak ada hal lain, maka aku pergi terlebih dahulu……”

“Bukankah akan pergi makan bersama?Naiklah ke mobil.” Robert Lin memotong pembicaraannya, dan dengan sangat gagah membukakan pintu penumpang bagian depan untuknya.

Dia benar-benar merasa sedikit bodoh pada saat ini, dia mengira Robert Lin hanya membantunya untuk selamat dari pengepungan, dan tidak menyangka bahwa dia benar-benar ingin makan bersama dengannya.

“CEO Lin, bagaimana mungkin aku berani untuk membiarkanmu mentraktirku.” Elsa Mo sedang memikirkan cara bagaimana menghindar agar tidak terlihat kurang sopan, namun, perkataan Robert Lin yang berikutnya, membuat dia bahkan benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk menghindar lagi.

“Bukan aku yang mentraktirmu, adalah kamu yang mentraktirku. Kamu sudah memerintahku sepanjang sore, bukankah seharusnya kamu mentaktirku makan sebagai ganti rugi.”

Elsa Mo merasa jika terus menolak direktur, takutnya pada hari-hari kedepannya di perusahaan direktur tidak akan bertanggung jawab untuknya. Jadi, dia hanya bisa menyetujuinya dengan terpaksa.

Dia duduk di tempat duduk penumpang bagian depan, tanpa sadar menguluekan tangan dan meremas dompetnya sendiri, dia kekurangan uang, dan berharap direktur tidak mempengaruhinya.

“Aku baru saja datang ke kota B, dan tidak terlalu paham dengan situasi disini. Apa Scarlet yang barusan kamu katakan itu?”

“Hotpot.” Jawab Elsa Mo.

“Hotpot, juga boleh, ayo ke sana, kamu tunjukkan jalannya.” Robert Lin memutar kemudi, lalu mengendarai mobil keluar dari parkiran, dan masuk ke jalanan berlalu lintas.

Elsa Mo tidak terlalu terbiasa makan dengan orang asing sepanjang waktu, dan Robert Lin yang saat ini, baginya, masih benar-benar asing. Mereka hampir tidak memiliki topik pembicaraan, Elsa Mo menarik beberapa topik pembicaraan dengan kaku, dan Robert Lin menjawab dengan teliti, kaku dan membosankan.

Elsa Mo bisa melihat bahwa, dia bukanlah seseorang yang pintar dalam bersosialisasi, selain menjawabnya dengan beberapa kalimat, Robert Lin selalu menundukkan kepala untuk makan, penampilan pria ini terlihat tampan dan pintar, tata krama saat makan juga sangat elegan, dapat dilihat bahwa dia seharusnya mendapatkan didikan yang baik dari keluarga.

Saat berbincang dengannya, Elsa Mo mengetahui bahwa orang tuanya adalah cendikiawan, yang melakukan penelitian tentang sains di USA, dia sudah mengikuti orang tuanya keluar negeri saat berumur 10 tahun lebih, kepulangan ke negara asalnya kali ini, juga tidak akan menetap terlalu lama.

“Bagaimana denganmu, siapa saja yang berada di rumahmu?”Saat makan, 这ini adalah pertanyaan satu-satunya yang ditanyakan Robert Lin kepadanya.

“Ibu dan abang, ayahku sudah meninggal.” Jawab Elsa Mo dengan singkat, dia selalu tidak ingin mambahas banyak mengenai keluarganya.

Dia berbeda dengannya, dan berbeda dengan kebanyakan orang. Mereka di besarkan di dalam keluarga yang baik, dan dia bukan. Dia tidak pernah mengetahui arti sebenarnya dari kata ‘keluarga’ ini.

Setelah makan, Robert Lin mengantarya pulang, perasaannya tetap terasa tenang dan tidak bergelombang mengenai tempat tinggalnya. Seorang artis seperti Elsa Mo ini, yang bergantung pada pendapatan sendiri, hanya bisa tinggal di tempat seperti ini.

Tapi yang membuat Robert Lin tidak mengerti adalah, sesuai dengan kondisi Elsa Mo, dia sudah melewati banyak hal begitu lama dan tidak bisa muncul di publik, apakah keberuntungannya terlalu buruk, atau dia yang terlalu keras kepala?Robert Lin berharap dia merupakan pernyataan yang terakhir.

Elsa Mo sudah turun dari mobil Robert Lin, dan mengatakan selamat tinggal kepadanya dengan segan dan sopan, kemudian naik ke lantai atas.

Dia membuka pintu dengan kunci, yang tidak terduga adalah, Ibu Bai ada di rumah.

Elsa Mo mengerutkan alis, biasanya, tidak ada hal yang baik jika Ibu Bai muncul. Kemungkinan besar adalah anaknya mendapatkan masalah.

“Ada masalah apa?”Elsa Mo melepaskan sepatu di depan pintu, dan bertanya dengan dingin.

“Tidak ada apa-apa, apakah aku tidak boleh melihat putriku.” Ibu Mu menatapnya, kemudian bertanya dengan sedikit mengintrogsi, “Siapa yang mengantarmu pulang barusan?Aku melihat mobil yang dikendarainya, sepertinya dia lumayan kaya.”

Elsa Mo tidak menyangka bahwa ibunya masih memiliki kebiasaan untuk memanjat jendela, karena sudah melihatnya, dia juga tidak menyembunyikannya lagi. “Adalah direktur kami, pada malam hari kita pergi makan bersama, dan dia mengantarku pulang karena sejalan.”

“Direktur?Kedengarannya bagus, dan dia tidak membiarkan orang repot.” Ibu Bai sedikit mencibir, dengan nada suara yang sangat menghina.

Elsa Mo duduk di sofa, dengan diam dan bermalas-malasan. Ibunya juga pernah menikmati kehidupan yang kaya raya sebelumnya, kemudian siatuasi ekonomi keluarganya mengalami kemunduran, dan dia tidak punya pilihan lain untuk menikahi ayah Bai. Sering sekali, Elsa Mo merasa tidak paham, hidupnya sudah sampai pada tingkat ini, apa yang masih disombongkannya, dia merendahkan ini, dan merendahkan itu, tapi menurut Elsa Mo, bahkan pekerja batu bata, jauh lebih kuat ratusan kali lipat dibandingkan abangnya yang tidak memiliki ilmu dan kemampuan apapun, setidaknya orang lain bisa menghadilkan sesuatu untuk dirinya.

Sayangnya Ibu Mu selalu tidak bisa memahami realita, dan matanya masih terbuka di atas kepalanya.

“Kalian tidak sedang berpacaran, kan?”Ibu Mu bertanya dengan membuka mata dengan lebar, dan ekspresi wajahnya berubah.

“Kamu berpikir terlalu banyak.” Jawab Elsa Mo dengan muak.

“Bagus kalau begitu.” Ekspresi wajah Ibu Mu menjadi tenang, kemudian berkata, “Kehidupan baik seperti apa yang bisa kamu dapatkan dari menikahi pria pekerja, sepupu perempuan ayahmu memperkenalkannya pada sebuah keluarga yang baik, keluarga mereka membuka sebuah perusahaan besar, yang memiliki kekayaan dan kekuatan, selama kamu menikahinya, kamu bisa menjadi nyonya muda, dan menikmati kekayaan dan kehormatan yang tiada akhir.”

Setelah Ibu Bai selesai berbicara, dia mengamati reaksi Elsa Mo secara diam-diam, dan hanya terlihat reaksinya yang sangat dingin, dan juga tersenyum mengejek.

“Berapa umur pihak lawan?80 tahun, atau 90 tahun?Bukankah setelah beberapa tahun, orang yang tua itu akan mati, dan semua kekayaannya akan kembali padaku. Tiba pada saat itu, kamu dan anakmu itu, juga akan ikut pergi dengannya.”

“Perkataan apa yang kamu katakan!”Ibu Bai yang marah membuka matanya dengan lebar, “Elsa Mo, aku adalah ibumu, mungkinkah aku akan mendorongmu ke jurang penderitaan.”

Elsa Mo menutup bibirnya dan tidak berbicara, dia benar-benar bukan hanya sekali merasa ragu mengenai, sebenarnya apakah dia dilahirkan oleh Ibu Bai.

Jika tidak, didalam hatinya mungkin akan merasa sedikit lebih tenang.

“Yang diperkenalkan oleh sepupu perempuan ayahmu……”

“Sepupu perempuan ayah yang mana?”Tanya Elsa Mo.

“Adalah bibi Liang, orang ysng membantu kita, setelah ayahmu meninggal.” Kata Ibu Bai.

Elsa Mo mengerutkan alis, dia ingat bibi Liang ini, adalah seorang kerabat yang tidak pernah memukul ayahnya dengan bambu, tapi setelah ayah meninggal, Ibu Mu tidak bisa menarik mereka kedua saudara, dan pergi meminjam uang kepada berbagai kerabat tanpa malu. Tapi hanya beberapa yang bisa di pinjam, dan orang di keluarga Liang, sangat menginginkan kehormatan, lalu merasa bahwa anak yatim dan janda yang berjaga di depan pintu sangat tidak enak dipandang, maka, Natalia Liang memberikan mereka sedikit uang.

Menurut keluarga Liang itu hanyalah uang dengan jumlah kecil, tapi Ibu Bai selalu ingin mencari keuntungan walaupun kecil, dan dia pun merasa sangat bersyukur.

Tapi kesan Elsa Mo terhadap Natalia Liang tidak baik, dengar-dengar suaminya yang sekarang awalnya sudah memiliki istri, dia terlibat ke dalam pernikahan orang lain, orang seperti ini, ada masalah dengan karakter pada dirinya. Disamping itu, bantuan kecil Natalia Liang hang diberikan kepada keluarga Bai itu, selalu membuat dia berpikir bahwa ada tujuan lain.

Melihat Elsa Mo yang selalu tidak berbicara, Ibu Bai lanjut berkata, “Suami bibi Liang kamu itu, sudah memiliki anak dengan mantan istrinya, yang kelihatannya memiliki karakter yang baik, dan juga seumuran dengannya, yang terpenting adalah, keluarga mereka menjalankan perusahaan, berapapun uang yang diinginkan maka akan ada, dan kedepannya akan menikmati kekayaan dan kehormatan yang tanpa akhir.”

“Benarkah?Kondisi keluarga yang begitu baik, kenapa tidak menikahi wanita yang lebih keluarganya lebih terpandang saja. Hal baik seperti ini, bagaimana bisa sampai ke diriku, apakah ada sesuatu yang jatuh kepada diriku dari atas langit?”Elsa Mo berkata dengan nada suara yang sangat menghina.

Dia tidak pernah percaya dengan hal seperti ada sesuatu yang terjatuh dari atas langit, hanya takut jika pihak lawan tidak memiliki kecacatan, maka akan ada rahasia yang tidak tak terkatakan dalam hal ini.

“Bibimu menyukaimu, maka dia ingin kamu menjadi menantunya. Jika tidak, dengan kondisi keluarga yang begitu baik, dan menginginkan wanita yang seperti apa, mana mungkin bisa mencapai ke giliranmu. Bibimu sudah pernah berjanji denganku, saat pamanmu berulang tahun bulan depan, aku akan membawamu pergi mengunjunginya.”

“Aku tidak tertarik.” Setelah Elsa Mo selesai berbicara, dia berdiri lalu berjalan ke kamar.

Ekspresi wajah Ibu Bai sudah berubah, dan dia berbicara dengan suara yang tajam, “Elsa Mo, kamu harus pergi.”

“Di dunia ini tidak ada makan siang gratis, disamping itu, Natalia Liang juga bukanlah orang yang baik. Aku tidak akan pergi, jika begitu ingin menikah dengan keluarga yang kaya, maka kamu nikahi saja sendiri.”

Setelah Elsa Mo selesai berbicara, dia membanting pintu kamar tidur dengan marah.

Wajah Ibu Bai menjadi pucat, lalu mengulurkan tangan dan membanting pintu sekuat tenaga, kemudian dia berteriak, “Elsa Mo, keluar kamu, kamu yang sudah dewasa sekarang, bahkan perkataan ibu pun tidak kamu turuti, benar tidak.”

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu