Waiting For Love - Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(2)

Clarice Lu mengakui bahwa ia belum bisa mencintai David Luo hingga ke titik dimana ia dapat menyerahkan semuanya. Setidaknya, ia tidak bisa tidur dengan lelaki lain demi dirinya.

Pembayaran yang tiada akhirnya ini tidak terlalu pantas.

Setelah ia mengenakan semua pakaiannya kembali, Clarice Lu meninggalkan kamar itu dan turun ke bawah.

Di dalam ruang tamu, Lewis Tang sedang duduk di atas sofa yang lebar dengan menawan, terdapat sepuntung rokok diantara jari-jarinya yang panjang, ia menyalakannya dengan tenang.

Clarice Lu menatapnya dengan dingin, ia merasa ia tidak perlu menyapanya lagi, ia mendekati ruang tamu, lalu langsung berjalan kearah pintu.

Pintu vila tersebut memakai kunci elektronik, merasa kalah, ia langsung menendang pintu tersebut.

“Pelan sedikit, kamu bisa saja melukai dirimu sendiri,” Terdengar ucapan Lewis Tang dari belakangnya. Tubuhnya yang tinggi besar itu bersender di dinding, terlihat percikan rokok, dalam kegelapan tersebut juga terlihat betapa menawan dirinya.

“Biarkan aku keluar!” Clarice Lu kehilangan emosinya dan berteriak.

“Bagaimana bila aku tidak mau?” Lewis Tang tertawa dingin, jarak antara mereka sangatlah dekat, kepulan asap rokoknya langsung mendekati wajahnya.

Nafas Clarice Lu menjadi sedikit tergesa-gesa, ia bersender di pintu yang dingin dan menatap tajam dirinya. Ia menggenggam erat ponsel di tangannya,”Lewis Tang, apabila kamu berani melakukan hal yang tidak benar, aku akan melaporkanmu.”

Lewis Tang menatapnya tajam, pandangannya sangat mendalam dan membuat orang lain sulit menebak perasaannya,”Maksudmu saat ini adalah, kamu sudah tidak menghiraukan apakah David Luo hidup atau tidak? Sepertinya kamu tidak terlalu mencintainya.”

“Mungkin pengertian aku dengan CEO Tang mengenai cinta tidak terlalu sama. Apabila aku menemanimu tidur di atas tempat tidur, itu bukanlah wujud perasaan cinta, namun itu adalah perbuatan yang merendahkan diriku.”

Setelah Clarice Lu selesai berkata, Lewis Tang terus menatapnya dengan tajam, emosinya sedikit berubah. Clarice Lu gugup karena pandagannya yang mendalam.

Setelah beberapa saat, ia akhirnya berkata dengan datar,”Aku tidak akan membiarkanmu pergi malam ini, bersihkan ruang tamu, kamu boleh tinggal disini malam ini.”

“Aku,” Clarice Lu baru saja ingin melawan, namun ia memotongnya dengan dingin.

Tuan ketiga Tang tidak mudah bertolearnsi dengan orang lain. Namun, ia sudah cukup bertoleransi dengannya saat ia berteriak meminta semuanya dihentikan.

“Apabila aku ingin berlaku keras terhadap dirimu, kamu mungkin saja tidak lagi berdiri disini. Clarice Lu, aku harap kamu tidak menguji diriku,” Ia langsung berbalik badan dan naik ke atas setelah selesai mengucapkannya. Anjing yang bernama Dom itu terus terduduk di depan tangga lantai satu, ia terus menatap Clarice Lu dan Lewis Tang, ia terbawa suasana sambil menggoyangkan ekornya.

Lewis Tang tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika sampai di salah satu lekukkan tangga, lalu berkata lagi kepadanya,”Buatkan segelas kopi dan antarkan ke ruang kerja.”

Clarice Lu mengerutkan alis matanya, ia tidak ingin menuruti perkataan Lewis Tang.

Ia tidak bisa pergi dari vila ini, sehingga ia sebaiknya memilih untuk menurutinya. Ia hanya bisa mempertahankan hidupnya dengan cara itu, lalu pergi ke dapur dan segera menyeduh kopi.

Sepertinya CEO Tang tidak terlalu memperhatikannya, kopi instan seharusnya sudah bisa menyelesaikan pekerjaan ini.

Ia mengambil kopi panas itu ke lantai atas, ia lalu menghentikan langkahnya di depan pintu ruang kerjanya, mengetuk pintu dengan sopan, lalu meminta izin untuk masuk ke dalam, akhirnya, ia baru berjalan masuk.

Lewis Tang kebetulan sedang melakukan meeting melalui videocall, Clarice Lu langsung pergi setelah menaruh kopi.

Sebelah pintu ruang kerja terbuka, sedangkan sebelahnya lagi tertutup, namun terdengar suara yang kemudian memecahkan keheningan.

“Tang, bukankah disana sedang malam hari, mengapa masih ada wanita yang berada dalam rumahmu? Apakah kamu akhirnya mendapatkan teman wanita setelah bertahun-tahun?” Terdengar ucapan yang menggunakan bahasa Inggris yang terdengar cukup fasih itu bertanya, wajahnya tercengang, ekspresinya seperti baru saja menemui hal aneh.

Lewis Tang menegakkan dirinya lalu meminum kopi itu perlahan, wajahnya yang menawan itu tidak berubah, suaranya tetap terdengar tenang,”Mr. Smith, sepertinya aku harus mengingatkanmu bahwa ini adalah jam kerjamu, aku mempekerjakanmu bukan untuk bermain-main.”

Meeting melalui videocall yang diadakan oleh Lewis Tang itu kemudian selesai pada tengah malam. Namun, pada saat ini, Clarice Lu terjebak di kamar tamu, ia tidak memejamkan matanya hingga matahari terbit. Ia tidak lagi ingin mempercayai siapapun. Semua lelaki adalah makhluk yang tidak dapat diandalkan.

Malam ini terasa sangat panjang, setelah waktu yang sangat lama, matahari akhirnya terbit. Pada saat ini, Clarice Lu akhirnya meninggalkan kamar tersebut.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu