Waiting For Love - Bab 10 Takut Pada Cowok Yang Hanya Ditemui 2 Kali

“Oh,penyakit lama, lambungku sakit.” Dia asalan mengatakan,tidak bisa memberitahunya bahwa dia sedang sakit mensturasi.

"Sakit lambung? Kalau begitu kamu telah salah menekan bagian perutmu, lambung berada di atas." Wajah tampan Lewis terselubung bayangan, suaranya seperti membawa kekuatan penetrasi, mengejutkan gendang telinga Clarice.

Clarice menjadi terdiam dan merasa kecanggungan.

"Kakak cantik, apa lambungmu terluka? Apakah kamu akan mati? Ayah,segera bawa kakak ke rumah sakit." Wajah kecil Dyson penuh dengan kekhawatiran, dan hampir menangis karena ketakutan.

Namun, Lewis sama sekali tidak memperhatikannya,malah berkata kepada Clarice, "Lepaskan pakaianmu."

"Ah?" Clarice terkejut dan melebarkan kedua matanya, tanpa sadar menggenggam pakaian di tubuhnya.

Tapi saat berikutnya, Lewis meletakkan jas di tubuhnya, "Jika pakaianmu basah, akan lebih baik untuk dilepas agar tidak sakit."

“Terima kasih.” Clarice malu karena dia salah menangkap arti, kedua tangannya mencengkeram jas yang lembut, dan jas itu tercium wangi parfum pria yang sangat lembut.

Mobil perlahan memasuki Villa Country Bay dan berhenti di lantai bawah Apartemen Clarice.

Lewis mengambil payung, turun duluan dari mobil dan pergi ke sisi lain untuk membuka pintu untuknya. Clarice yang kesakitan kakinya menjadi lunak,tidak konsentrasi dan hampir terjatuh ke tanah.

Tatapan Lewis menjadi dingin, dia memberikan payung di tangannya kepada Dyson,lalu menggendong Clarice dan berjalan cepat ke gedung.

Hujan membasahi rambut pendeknya, penampilannya yang dingin tidak memiliki sentuhan emosi, bahkan tidak memiliki sedikit godaan.

Saat Clarice melangkah ke rumah, dia tidak menyapa Lewis dan anaknya, langsung pergi ke dalam kamar mandi.

Dia sangat malu hari ini.

Setelah mandi air panas dan berganti pakaian bersih, gejala sakit perut sudah berkurang banyak. Clarice berjalan keluar dari kamar mandi dan melihat Lewis dan Dyson yang sedang duduk di sofa di ruang tamu, penampilan mereka yang hampir mirip, bahkan semangat dan jiwanya sama persis.

Namun, temperamen Lewis tenang, dan Dyson lebih aktif.

“Kakak cantik, apakah kamu masih sakit?” Anak itu masuk ke pelukan Clarice, dan tangan kecil yang berisi itu memegang perut bagian bawah Clarice.

“Tidak sakit lagi, kakak akan memberimu jus.” Clarice menyentuh kepala kecilnya, lalu berjalan ke depan kulkas, mengambil sebotol jus jeruk dari dalam dan menyerahkannya kepada Dyson, lalu mengeluarkan sekaleng Coca Cola.

Tapi saat dia mau membuka tutup botol, ada satu tangan yang merentang dari belakang, dengan paksa mengambil Coca Cola dingin dari tangannya dan melemparkannya ke dalam lemari es.

“Setelah sembuh malah melupakan rasa sakit.” Suaranya seperti magnetik yang sedang menegurnya, dan kemudian mengeluarkan jahe dan gula merah dari lemari es. "Jangan berdiri di sini, tunggu di kamar."

Perintah dari Lewis yang membawa sedikit paksaan.

Clarice menatapnya dengan alis berkerut.

Jika David mengurusnya, dia mungkin tidak mendengarkannya, tapi saat di depan Lewis, dia hanya bisa taat mematuhinya.

Dia tampaknya takut pada pria yang hanya dia temui 2 kali. Perasaan ini sangat aneh, seperti ketakutan yang berasal dari dalam lubuk hatinya.

Clarice bersandar di pintu dapur, dan memandang Lewis menggulungkan lengan baju. Kedua tangan yang indah dan panjang terlihat sangat terampil saat memotong jahe,dan memasak air.

Dia dalam keheningan melihat sosoknya yang sibuk, dan untuk sesaat, dia tiba-tiba merasa terbangun.

Adegan seperti itu membuatnya merasa familiar, seolah-olah dia pernah melihat itu sebelumnya.

Namun, di mana dia melihatnya? Dia tidak ingat. Semakin keras dia memikirkannya, semakin kosong pikirannya.

Apakah dia pernah melihat adegan ini di mimpi?