Waiting For Love - Bab 261 Jauhkan Diri Dari Para Cowok Single Itu

Lewis Tang mendengar suara helaan nafasnya, langsung merangkulnya kedalam pelukkannya, dagunya berada diatas kepalanya, seperti ada kenyamanan tanpa suara.

“Jangan cemas, Dyson masih kecil, kamu sekarang beritahu dia, dia juga tidak akan mengerti. Tunggu dia besar, kita tidak perlu lagi menjelaskan, dia juga bisa mengerti. Yang penting, Dyson menerimamu.”

Dia sepertinya bisa menembus kedalam pikiran dia. Clarice Lu mengangkat kepalanya melihatnya, mengangguk, dan tersenyum.

“Clarice Lu, tolong siapkan air mandi.” Dia berperintah, dengan cepat mengganti topik pembicaraan.

Clarice Lu mengangguk, berdiri dan menuju kamar mandi.

Saat dia sedang mempersiapkan air di kamar mandi, Lewis Tang pergi menuju kamar tidur Dyson, ini adalah kebiasaan dia. Pernah sekali, Clarice Lu tidak sengaja melihat Lewis Tang mencium kening anaknya saat dia tertidur, pemandangan seperti itu sangat penuh dengan cinta, hatinya pun terpesona.

Saat Lewis Tang keluar dari kamar tidur Dyson, Clarice Lu juga keluar dari kamar mandi.

“Dyson sudah tidur?” Tanya dia.

“Iya.” Lewis Tang menganggukkan kepala, sambil mengambil baju di lemarinya sambil memegang baju cucian, dan bertanya,”Hari ini siapa yang membawamu pulang?”

Clarice Lu sedikti terkejut, baru tersadar. Saat Kevin Lu membawaku ke depan Green Villa, pas juga bertemu dengan supir dan Dyson. Supir dirumah pasti tidak akan banyak mulut, jadi, pasti sikecil Dyson yang sudah menghianatinya.

“Manager Lu, pas sejalan untuk mengantarkanmu pulang.” Jawab Clarice Lu, dan menambah,”Didepan kantor tidak mudah untuk memesan taxi.”

Saat Lewis Tang mendengarnya, wajahnya berubah, “Kalau aku sibuk, lain kali suruh supir dirumah menjemputmu.”

“Tidak perlu repot.” Tolak Clarice Lu, dia adalah sekretaris kecil, setiap hari pulang pergi dengan kendaraan pribadi, dan ditambah supir, akan sangat membuat orang penasaran.

Dan, penolakannya sangat tidak ada artinya. Lewis Tang sangat tidak mudah ditolak.

“Lain kali jauhi pria single di kantor.” Nada bicaranya terdengar sangat tegas dan dingin.

Clarice Lu mengerutkan keningnya, dan amarahnya sempat bangkit sebentar. “Lewis Tang, kamu yang harus jauhi wanita belum menikah disana!”

Wanita dikantor sana setiap hari membicarakan dia, sepertinya kalau CEO Tang menunjuk saja, satu per satu akan mungkin menjadi yang kedua. Ternyata malahan dia yang memperingatinya.

Setelah Lewis Tang mendengarnya, pandangannya tajam kepadanya, kemudian, dengan seriusnya mengangguk, menjawab, “Baik.”

Clarice Lu terkejut, awalnyan dia ingin berceramah, memarahinya, dan ternyata sikap Lewis Tang begitu baiknya, sampai kesempatan untuk bertengkar pun tidak ada.

Dulu disaat mereka bersama, Clarice Lu bertengkar dengannya kebanyakan karena hal sepele. Saat itu masih muda, sekarang sudah dewasa, tidak bisa lagi sembarangan.

“Kenapa bajunya basah?” Saat dia melamun, Lewis Tang sudah sampai disampingnya.

“Tadi saat menyimpan air tidak berhati-hati, aku akan segera ganti.” Jawab Clarice Lu, baru saja melangkah, lalu ditahan oleh Lewis Tang dalam pelukkannya.

“Kamu kenapa?” Tanya Clarice Lu kesal.

Lewis Tang menekannya menggunakan dagunya, sedikit merayunya, bibirnya tersenyum lebar menebarkan pesonanya.

“Nanti saja gantinya.” Jawab dia.

Nanti saja? Kalau terlalu lama bisa sakit!

“……” Clarice Lu tidak mengerti sambil memandangnya, saat melihat matanya yang penuh dengan makna, tiba-tiba saja, ekspresi wajahnya tidak bisa ditahan lagi.

Lewis Tang sudah tahu dia mengerti, sambil tersenyum langsung memeluknya, bibirnya menyentuh telinganya, dengan suara pelan berkata:” Mandi bersama.”

Menutup pintu kamar mandi, keduanya menempelkan badan dan bercium mesra, pakaian mereka dengan tidak sengaja terbuang, dari awalnya terbuang begitu banyak waktu, saat Lewis Tang memelukkan kedalam bak, air didalamnya sudah sedikti dingin.

“Kembali kekamar.” Dia menempel dilehernya, sambil bercium, sambil berbicara dengan halus.

“Iya?” Clarice Lu masih tidak terlalu sadar, tidak terlalu meladeninnya.

Tidak tahu karena dia terlalu mudah bergairah, atau, cara dia yang sangat bagus. Pokoknya, setiap kali mereka bermesraan, dia selalu dibuatnya terbang, seperti dirinya itu bukan miliknya.

Dia pun diangkatnya dari bak itu, dibalutnya dengan handuk yang besar, digendong sampai kedalam kamar. Clarice Lu adalah boneka yang sangat cantik, bebas diapakan saja.

Waktunya sangat banyak berada diatas kasur, baru taat. Inilah alas annya kenapa Lewis Tang suka menidurinya.

Setelah sibuk, Clarice Lu kelelahan sampai ketiduran. Lewis Tang malahan tidak ada rasa kantuk, hanya memandangnya dengan tenang, setiap disaat seperti itu, dia selalu ada perasaan yang lain.

Tangannya perlahan meraba wajah wanita yang ada disampingnya itu, hanya dengan kehangatan itu, membuatnya tahu, semua ini bukan mimpi.

“Clarice Lu.” Panggilnya dengan perlahan.

Wanita kecil yang sedang tertidur itu sepertinya mendengar, dengan tidak sadar membalikkan badannya, kepalanya mendekati dadanya, tertidur dilengannya, melanjutkan tidurnya.

Lewis Tang tersenyum kecil, senyuman itu sangat hangat dan puas, dia memeluknya dengan perlahan, semalaman itu tidur nyenyak.

Menurut Clarice Lu, tidurnya dimalam itu benar-benar sangat nyenyak. Oh, lebih pastinya, setiap bermesraan sebelum tidur, tidurnya selalu nyenyak, aman, dan nyaman. Hanya saja saat bangun itu tubuhnya sakit, terasa tidak nyaman.

“Sudah bangun? Mandi dulu, baru makan dibawah. “Lewis Tang duduk disamping sambil mengancingi kemejanya, mendengar suara dibelakangnya, baru membalikkan badannya menghadap dia.

Clarice Lu terbalut selimut terbangun dan duduk, mengucek matanya dan bertanya,”Jam berapa?”

“Jam tujuh, kalau kamu tidak bangun, akan terlambat.” Lewis Tang tersenyum merangkulnya, lalu mengucek kepalanya, keadaan saat itu benar-benar memanjakan.

“Oh.” Clarice Lu terbangun, dia membalut tubuhnya dengan selimutnya dan turun dari kasur, dia dibalut selimut seperti kepompong, perlahan menuju kamar mandi, sangat lucu.

Lewis Tang merasa lucu dan menggelengkan kepalanya, selesai memakai bajunya, membuka pintu dan keluar.

Lewis Tang bangun pagi mau pergi ke suatu tempat untuk pemeriksaan, selesai sarapan, dia pergi duluan. Clarice Lu pergi ke kantor diwaktu itu, baru saja sampai di lantai CEO, melihat sekretaris sedang bergosip.

“Hari ini ada berita apa?” Clarice Lu penasaran dan bergabung.

“Ini berita tentang Tang’s Corp.” Jawab Annie Liu.

Semua karyawan disini sudah tahu tentang boss yang pernah menjadi CEO di Tang’s Corp, jadi , berita ini sangat diikuti.

Beberapa waktu yang lalu, ada berita tentang Tang’s Corp, dan hari ini , berbagai media juga tiba-tiba mengeluarkan, beberapa item Tang’s Corp yang akan dilaksanakan.

Berita ini sangat mengagetkan, Tang’s Corp yang dikosongkan Lewis Tang, David Luo mendapat uang sebanyak itu darimana sampai bisa menjalankan item besar itu.

Clarice Lu kembali keruangannya, membuka komputer, kemudian mengecek berita di web.

Saat makan siang, Annie Liu mengetuk pintu, “Clarice Lu, CEO Tang menyuruhmu membuatkan dua cangkir kopi keruangannya.”

“Iya.” Clarice Lu mematikan komputernya, kemudian menuju ruangan teh.

Air panas yang ada disana posisinya setengah matang, dia berdiri disamping sambil menunggu, tanpa sadar tangannya mengucek hidungnya yang terasa gatal. Seharian melihat komputer, matanya sedikit tidak nyaman.

Sebenarnya, masalah David Luo tidak ada hubungannya dengan dia, dia tidak perlu terlalu cemas.

Clarice Lu membawa dua cangkir kopi yang baru saja dibuatnya kedalam ruangan CEO, dia mengetuk pintunya, sampai terdengar suara silahkan masuk dari dalam, dia baru membuka pintu untuk masuk.

Didalam ruangan, Lewis Tang duduk didalam tempat duduk bos, keadaannya sedang lelah dan lengah. Jas nya juga tergeletak disamping, badannya hanya ada ssebuah kemeja putih, hanya saja kekurangan energi.

Kelihatannya, dia hari ini pergi pemeriksaan, harusnya sangat puas. Clarice Lu sudah mengerti dengan keadaannya dan perasaannya. Ini pria yang bersamanya selamanya, tidak boleh hanya menjadi fans saja.

Saat itu didalam kantor bukan hanya ada dia seorang, disana juga ada Alex yang duduk di sofa hitam, duduk bersilang kaki, dikiri tangannya ada sebatang rokok, asapnya berterbangan disekitar.

Clarice Lu mendekati dia dengan perlahan, meletakkan kopinya ditempat kopinya diatas meja.

Alex meliriknya, tertawa sedikit, dan berkata, “Ada nyonya nih.”

“Jangan sungkan.” Clarice Lu meliriknya kembali, dan menjawabnya.

Alex pun terkejut sebentar, juga tidak tahu harus berkata apa.

Lewis Tang yang sedang duduk pun tersenyum.

Clarice Lu tidak memperhatikan Alex, dan meletakkan secangkir kopi lainnya diatas meja Lewis Tang.

Lewis Tang memandangnya, dengan tatapan lembut, nadanya penuh dengan kehangatan dan memanjakan, “Siang tadi ngapain saja?”

“Memeriksa beberapa berkas tentang David Luo.” Jawab Clarice Lu.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu