Waiting For Love - Bab 3 Jika Silap, Dia Akan Dihancurkan

Clarice menutup televisi, lalu tangannya memegang dua titik itu, dia merasa kepalanya sedikit sakit. Lelaki yang seperti ini, jika dia menjadi musuh atau menjadi teman akan sangat berbahaya. Jika sedikit saja silap, maka dia akan menghancurkannya tanpa sisa.

“Kenapa kamu menutupnya!” Elsa yang berdiri disana, dengan wajah bodohnya itu, hampir mengeluarkan air liurnya.

“Jangan bodoh, lelaki seperti ini tidak ada wanita yang bisa menghalanginya, jangan mencari masalah.” Suara Clarice mengingat disini.

Dengan wajah tidak menyerah Elsa, sepertinya ada kesenjangan diantara kedua orang ini. dia tetap mendirikan jari telunjuknya, lalu mengoyangkan jarinya itu, “Pria seperti Lewis ini, tidak dikemudi, tetapi dia hanya mencabuli wanita!”

“Tetapi aku hanya ingin mencabuli kantong tebalnya itu saja.” Clarice memberikan tatapan, lalu memberikan senyuman liciknya.

Setiap kali dia memberikan wajah seperti itu, Elsa tahu, jika dia sedang merencanakan rencana jahat.

Tentu saja, Clarice mengeluarkan sebuah berkas dan diberikan kepada dia, disamping ini juga memberikan sebuah foto. “Orang ini adalah Felix. Dia adalah asistennya Lewis. Aku berikan kamu waktu satu minggu, carilah informasi tentang Lewis darinya. Dewiku, aku dengar dia adalah penggemar beratmu, mendekati dia bukanlah hal yang sulit bagimu.”

Elsa memutar balikkan berkas ini, ini tidak termasuk tampan, lelaki ini adalah penggemar dia, selalu menghadiri setiap acaranya itu, hanya saja dia tidak pernah ingat kepadanya.

“Baik, tunggu kabar baik.” Elsa menutup berkasnya, lalu Clarice memberikan gambaran OK dari tangannya.

Diera ini semua sangat efisien, Dewi putih ini sangat cepat, tidak dalam seminggu dia telah membuat Felix panas.

Didalam telepon, dengan percaya diri dia berkata kepada Clarice, “Direktur Clarice, kamu harus memberikan aku hadiah yang bagus. Felix telah memberitahu dimana keberadaan Lewis, malam ini dia akan berada di Hotel Adi Mulia, waktunya pukul...”

Setelah menutup telepon, Clarice membawa mobilnya menuju ke Hotel Adi Mulia, untuk melakukan pencarian ini, hasilnya jangannya Lewis sendiri, bahkan bayangannya saja tidak ada.

“Dasar Elsa ini, sangat tidak bisa dipercaya!” Clarice yang menggunakan sepatu tingginya itu menuju kekemar mandi, pipinya tetap menonjol.

Dia berdiri didepan wastafel, pada saat ini, dikamar mandi terdengar suara tangisan, begitu rendah, hal seperti ini, menyusup dalam kegelapan yang redup ini.

Walaupun dia orang yang materialis, tetapi hatinya juga merasa takut. Dia memegang tasnya dengan erat, kakinya menuju kesuara tangisan itu.

Suara itu berada dari ruangan ini, Clarice dengan sedikit berani, juga sedikit bergemetar, lalu membuka dengan pelan.

Lalu, seorang anak kecil yang tampan itu berada disana. Dia duduk diatas kloset, dia sepertinya hanya berumur empat sampai lima tahun, wajahnya penuh dengan air mata, sepasang mata hitam itu berkedip, sungguh kasihan melihat dia.

“Ternyata anak ini sedang menangis.” Clarice akhirnya merasa lega, dia tersenyum lalu merendahkan tubuhnya didepan anak itu, dengan tangan lembutnya menghapus air mata di wajah anak itu.

“Anak kecil, kenapa kamu bisa berada disini? Apakah kamu tidak bisa menemukan ibumu, aku akan membantumu mencari ibumu, oke?” Clarice dengan sangat bersahabat menjulurkan tangannya.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu