Waiting For Love - Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (1)

“Abang, kamu jangan melihatku seperti ini, membuat orang merasa aneh. Sekarang bercerai juga bukan masalah besar. ”Clarice Lu berkata dengan tersenyum.

Chris Lu mihat sikapnya yang sangat berhati-hati, tiba-tiba merasa sedikit menyesal. Dia memahami Clarice Lu, mengetahui pemikiran seriusnya yang konsisten, terluka, sakit hati, juga tidak bisa dikatakan, hanya bisa menlihat lukanya sendiri. Dia berkata dengan santai, tapi bisa dibayangkan , bahwa masalah perceraian pasti merupakan pukulan yang besar baginya .

Chris Lu tidak memiliki perkataan apapun untuk menghiburnya, saat ini mengatakan apapun semuanya sia-sia, perkataan yang tidak baik, sebaliknya memukul seseorang yang sedang terjatuh. Dia menghela nafas seperti tidak ada apa-apa, dan mengambil kembali sumpit yang berada di samping tangannya, “pergilah, anggap saja sebagai membeli pelajaran moral, kedepannya mata digosok sampai mengkilap sedikit. ”

“Ya. ”Clarice Lu menganggukkan kepala, dan menghela nafas lega.

Setelah makan, Clarice Lu membersihkan meja, meletakkan mangkuk dan piring yang sudah terpakai kedalam bak cuci, mengikat celemek dan sengan bersiap untuk mencuci piring, lalu mendengar Chris Lu berkata, “letakkan disana, pekerja akan datang untuk membereskan. Kamu temani aku pergi ke suatu tempat. ”

Kali ini berubah menjadi Chris Lu yang menyetir mobil, mobil disetir mengikuti sepanjang lingkaran jalur luar wilayah kota. Clarice Lu tidak menyangka Chris Lu bisa membawanya sampai ke pemakanan ibunya.

Berjalan mengikuti langkah batu kearah atas, diatas lereng curam hanya ada sebuah batu nisan satu-satunya . Karena almarhum Jane Xia menyukai kesunyian, jadi Chris Lu menyimpan uang untuk membeli pemakaman besar ini. Sunyi adalah sunyi, tetapi juga terlihat kesepian dan kesedihan.

Clarice Ye mengikuti Chris Lu tiba di depan batu nisan, prasasti yang berwarna abu, diatasnya tergantung selembar foto yang kecil, didalam foto terpampang senyuman wanita yang lembut dan tenang.

Clarice Ye meletakkan bunga serunai putih yang sudah dipersiapkan sebelumnya ke depan batu nisan, kemudian mengulurkan lengan, menunjuk perut dan dengan halus mengelus foto kecil, gerakan yang perlahan dan lembut, sama seperti mengelus wajah ibu.

Chris Lu berdiri di sisinya, atapan mata yang dalam dengan penuh perhatian menatap foto diatas batu nisan, “ibu, aku sudah kembali”

Suaranya bercampur aduk dengan sedikit suara isak tangis, sebuah perkataan yang pendek, tetapi mengandung banyak hal.

Keadaan emosional tanpa disadari telah menariknya kembali kedalam kenangan sebelumnya, saat itu, mereka tidak tahu keberadaan Natalia Liang, ayah dan ibu juga tidak bercerai, mereka sekeluarga empat orang hidup dengan sangat bahagia. Setiap hari pulang sekolah lalu pulang ke rumah, melempar tas, melepaskan seragam sekolah, perkataan pertama adalah:Ibu, aku sudah kembali.

Ibu selalu tersenyum, membungkukkan badan dan membantunya mengambil sepatu, membereskan pakaian. Diatas meja makan selalu diletakkan semangkuk sirup, di musim dingin adalah air permen jahe yang menjaga kesehatan perut, dan di musim panas adalah sup kacang hijau untuk meredakan panas musim panas.

Beberapa tahun mendatanh ini, dia sendirian berkeliaran tanpa tujuan, tidak akan pernah lagi merasakan kehangatan rumah yang khusus untuknya.

Keadaan emosional Chris Lu masih berada didalam kenangan, dan ditarik kembali ke realita dalam sekejap oleh perkataan Clarice Lu yang tiba-tiba.

Dia berkata, “Abang, sebenarnya kenapa ibu mati?apakah sakit, atau kecelakaan?”

Kematian Jane Xia telah dia lupakan saat 5 tahun hilang ingatan itu, Clarice Ye sering merasa diri sendiri sangat tidak berbakti, dia bahkan lupa akan kematian ibu.

Warna wajah Chris Lu sedikit berubah, tapi dengan sangat cepat pulih kembali seperti normal. Dia sama sekali tidak membiarkan Clarice Lu melihat titik lemah apapun, suara yang tenang, dalam dan rendan seperti biasanya, “semua adalah masalah yang sudah lama berlalu, untuk apa masih menyebutnya. Clarice Lu, kenangan yang tidak indah, bukan suatu berkah untuk melupakannya. ”

Kematian ibu kandung bagi mereka adik dan kakak sebenarnya bukanlah kenangan yang indah, penderitaan saat itu pasti adalah kesedihan hati. Warna kedua mata Clarice Lu menyuram, dan tidak lanjut untuk bertanya.

Saat mereka datang langit masih cerah, saat ini langit diatas kepala tertutup rapat oleh awan hitam, meneteskan sedikit hujan gerimis. Chris Lu membuka sebuah payung besar berwarna hitam, melindungi kepalanya sendiri dan Clarice Lu.

“Hari disaat ibu meninggal juga hujan, orang yang datang untuk berduka cita sangat sedikit.”

“Apakah kepergian ibi sangat tenang?”Clarice Lu bertanga. Didalam kehidupan yang aman dan tenang , waktu tidak bergerak dengan teratur. Adalah sebuah perkataan almarhum ibu.

“Ya, sangat tenang, dia selalu menyukai ketenangan. ”Chris Lu membisikkan dengan suara serak, ekspresi mata yang sedikit bergerak dengan cepat. Bibirnya yang seperti tidak ada terlintas sebuah rasa kedinginan.

Sepupu dan teman keluarga Xia sangat sedikit, kepergian Jane Xia juga sangat suram. Hanya saja, kerinduan yang tergantung hari itu, Darwin Lu membawa Natalia Liang untuk menghadiri pertemuan peringatan, kedua orang dengan serius meneteskan beberapa air mata, sikap terlihat seperti sangat sakit hati, aktingnya benar-benar lebih profesional dibandingkan artis.

Saat itu, tangan Chris Lu memeluk dengan erat foto ibu, dia mengira dirinya sendiri akan kehilangan kendali, akan membentak, akan tidak bisa mengendalikan keputusasaan dengan mereka, dan dia tidak, dia hanya diam, dengan dingin melihat akting mereka, dan menyembunyikan keganasan dan kebencian yang tajam di dalam hati.

Bahkan dihari kedepannya, saat setiap kali berhadapan dengan mereka, dia bisa tersenyum dengan tenang terhadapnya, menyapa dengan ramah kepada ayah mereka dan bibi Liang.

“Ayah ulang tahun di akhir pekan, biarkan aku yang membawamu pulang untuk makan malam reuni keluarga bersama. ”Chris Lu berkata dengan datar, nada suara seperti basa basi.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu