Waiting For Love - Bab 315 Hentikan Niatmu Itu

Terdengar suara yang keras, dan pintu pun di tutup dengan kuat. Elsa Mo berada di dalam kamar, dan ibu Bai berada di luar.

Ibu Bai yang berada di luar terus memaki Elsa Mo, dia mengatai Elsa Mo adalah orang jahat yang tidak tahu terimakasih, Elsa Mo pun membiarkan dia terus memakinya, dia berada di dalam kamar, tidak berbicara apapun.

Ibu Bai sepertinya sudah letih, dia pun pergi meninggalkan apartemen itu. Elsa Mo tidur sejenak, saat dia bangun, dia menyadari lemari yang berada di ruang tamu sudah di buka orang, surat rumah, kartu bank, dan uang cash semuanya hilang.

Elsa Mo tertawa dingin, dia tidak menduga ibunya akan melakukan hal ini. Jika dia memintanya, Elsa Mo juga akan memberinya, anggap saja sebagai balas budi, tapi ibu Bai malah melakukan hal ini, malah membuat Elsa Mo marah, dia mengambil handphone, dan melapor kepolisi.

Setelah polisi mengeceknya, sangat cepat sudah membuat ibu Bai sebagai tersangka, di jaman yang modern ini, di mana-mana ada cctv, mencari pencuri sangat lah mudah.

Walaupun ini adalah masalah keluarga, tapi karena ada surat rumah disitu, jadi ini termasuk pencurian dengan jumlah besar, ibu Bai pun di tangkap polisi. Saat dia di masukkan kedalam penjara, dia berteriak, “Kenapa kalian menangkapku, aku tidak melanggar hukum, aku hanya mengambil barang putriku, tuhan juga tidak bisa mengatur ini. Dia adalah putri yang aku lahirkan, semua barang dia adalah milikku.”

Polisi pasti tidak akan meladeni dia, mereka segera membawanya kedalam penjara.

Ibu Bai di tangkap polisi, William Bai segera mencari Elsa Mo, dia adalah kakak Elsa Mo yang tidak berguna, kakaknya ini lebih pintar dari ibunya, dia tahu kapan harus bertingkah baik, karena ini memang kesalahan mereka.

Seorang pria dewasa, menangis di depan Elsa Mo, Elsa Mo juga tidak berencana membiarkan ibunya masuk penjara, dia hanya merasa emosi, dan ingin menakuti dia saja, setelah William Bai pergi, Elsa Mo segera pergi kekanot polisi, dan membebaskan ibunya.

Ibu Bai bertemu Elsa Mo, segera memarahi dan memakinya, saat berada di gerbang kantor polisi, dia ingin memukul Elsa Mo.

Kali ini Elsa Mo memasang muka dingin, sekali ini, dia tidak bersikap baik kepada ibunya. “Kalau ingin masuk kedalam penjara lagi, silahkan pukul saja aku. Tapi aku ingatkan, hukuman atas pemukulan berencana lebih berat dari mencuri.”

Elsa Mo juga tidak terlalu mengerti tentang hukum, tapi dia masih punya kemampuan untuk menakuti ibu Bai, ibu Bai mendengar ini, seketika tidak jadi memukulnya, tapi dia sangat membenci Elsa Mo.

“Percuma saja mebesarkanmu.”

“Tidak percuma, membesarkan seorang putri, bisa di tukar dengan rumah 4 miliaran, tidak rugi juga. Apalagi, uang yang kamu ambil dari diriku beberapa tahun ini, juga tidak sedikit. ” Selesai bicara, Elsa Mo menuruni tangga, dan pergi naik taksi.

Elsa Mo kembali ke apartemen, dia pun segera berberes, sebenarnya, dia paling tidak suka meninggalkan tanah kelahiran, dan pindah tempat tinggal, dia merasa hatinya selalu menjadi tidak tenang, apalagi harus pergi ke Amerika.

Tapi Elsa Mo harus mengikuti Chris Lu, dia menikah dengannya, tentu saja harus mengikutinya, apalagi, didalam perutnya ada anak mereka, Elsa Mo berpikir, kalau dia melihat anak ini lahir, lalu melihatnya tumbuh dewasa, mungkin saja, Chris Lu akan menyukainya dengan perlahan.

Koper Elsa Mo sangat sederhana, setelah dimasukkan barang, kopernya hanya koper berukuran 24 inch.

Dalam waktu 2 minggu ini, Elsa Mo tidak sering keluar dari apartemen, akhir-akhir ini perutnya terasa sangat mual, sungguh tidak nyaman. Saat orang merasa tidak nyaman, pasti akan merasa tidak ingin pergi kemana-mana, tapi dia harus menemani Chris Lu ke Amerika, kalau seperti ini, entah bayi yang ada di perutnya akan bisa menahannya atau tidak.

Di dalam koper, Elsa Mo meletakkan banyak obat untuk menjaga kandungannya, untuk berjaga-jaga.

Sebelum pergi, Chris Lu meneleponnya, menanyakan apakah barang nya sudah siap atau belum.

“Sudah selesai di bereskan, sebenarnya, juga tidak ada yang perlu di bereskan.” Jawab Elsa Mo, sekarang saat bicara dengan Chris Lu, dia selalu berhati-hati, takut membuatnya marah.

Demi bayi yang ada dikandungannya, dia terus menahan ini. Dia berusaha mengubah Chris Lu, agar dia bisa menerima bayi ini, tapi hal ini tidak semudah yang dia pikirkan.

Saat sebelum menutup telelon, Chris Lu berkata, “Elsa Mo, sebelum pergi ke Amerika, gugurkan bayi yang ada di kandunganmu, aku bisa mencarikan dokter yang paling bagus, ini adalah operasi kecil, tidak akan begitu menyakiti tubuh, dalm waktu satu minggu, akan pulih kembali.”

Elsa Mo menggenggam handphone itu, sekujur tubuhnya menjadi gemetaran, begetar dengan sangat hebat. Dia tidak bisa menahan air matanya, lalu air mata it uterus menetes.

Tangannya memegang perutnya, seperti takut jika ada orang lain yang ingin menyakitinya. Benar, dia tidak akan membiarkan orang lain menyakiti anaknya, walaupun orang itu adalah Chris Lu.

“Kamu berhenti berpikir seperti itu.” Ucap Elsa Mo, kemudian, dia segera menutup teleponnya.

Dia menangis di atas kasur dalam waktu yang lama, sulitnya hidup ini, sudah membuat dia menjadi orang yang tegar. Malam itu, sepertinya dia sudah meneteskan semua air matanya.

Saat hari terang, dia kembali membereskan barang, satu persatu, di letakkan kembali ketempat semula. Dia pikir, dirinya sudah tidak perlu lagi menemani Chris Lu pergi ke Amerika.

Seumur hidup, mereka hanya aka nada hubungan dalam buku nikah, terserah saja. Saat ini, tidak ada yang lebih penting dari bayi yang ada dikandungannya, tidak ada, hal yang lebih kuat dari keinginannya menjadi seorang ibu.

Elsa Mo hanya ingin menjaga anak dia, lalu hidup dengan damai. Kesulitan hanyalah sementara, semua ini bisa di atasi.

Elsa Mo kembali kekantor untuk mendaftar, hanya saja, tapi Robert Lin tidak begitu meladeni dia, juga sedikit member dia pekerjaan, karena, sekarang Elsa Mo begitu manja, dia tidak sekuat dulu, hanya bekerja dikit saja, dia sudah bilang lapar dan letih, jika ada hal yang bahaya sedikit, dia akan berhenti bekerja. Seorang artis pembantu, apakah Robert Lin harus mencarikan dia peran pengganti.

Perkerjaan yang di ambil Elsa Mo semakin dikit, tidak cukup untuk menghidup dirinya sendiri, jadi dia hanya bisa pergi mencari pekerjaan lain.

Saat akhir pekan, dia berhenti bekerja, dia mencari sebuah pekerjaan di pom bensin. Dia pergi dengan sangat awal, dan juga sudah mempersiapkan masker, takut bau minyak dan bensin menyakiti bayinya.

Hanya saja, saat dia baru turun, sudah ada mobil Chris Lu di depan pintu, sepertinya sudah berada di sana dalam waktu yang lama.

“Nyonya, Tuan Lu menyuruh aku menjemput Anda, pagi hari dia masih ada banyak hal yang harus di selesaikan, nanti dia akan segera pergi ke bandara, jadi dia menyuruh aku menjemput Anda.”

Elsa Mo terkejut disana, dia menyangka dia sudah menjelaskannya dengan sangat jelas. Bahwa dia tidak akan pergi menemaninya keluar negeri, Chris Lu juga pasti tidak ingin membawanya pergi.

“Tapi, aku tidak ada mempersiapkan apapun.”

“Tidak perlu, saat sampai di luar negeri, Tuan Lu akan mempersiapkan semuanya untuk Anda. Nyonya, silahkan naik kemobil.” Sopir itu sudah membuka pintu mobil.

Elsa Mo naik kemobil dengan ragu-ragu, lalu mobil itu melaju dengan sangat cepat, sangat cepat sudah sampai kebandara.

Chris Lu saat mengerjakan suatu hal sangat teliti, Elsa Mo hanya perlu membawa kartu identitas, dan keperluan lainnya, Chris Lu sudah mempersiapkannya.

“Ini adalah paspor dan boarding pass, pesawat akan berangkat setengah jam lagi, kita sudah harus pergi melakukan pengecekan.” Chris Lu memberikan paspor dan boarding pass kepada Elsa Mo, ekspresinya sangat datar.

“Oh.” Elsa Mo menunduk, lalu menjawab dengan datar. Dia sangat ingin bertanya, kenapa dia berubah pikiran, kenapa dia tidak ingin menggugurkan anak ini.

Chris Lu dan elsa Mo melewati proses pengecekan dengan lancar, kemudian mereka menunggu di ruang tunggu.

Ekspresi Chris Lu selalu datar, Elsa Mo duduk di sampingnya, tidak bicara apapun, tapi, ada beberapa hal, yang harus dibicarakan.

“Chris, aku, tidak mempersiapkan barang apapun. Aku kira, kamu tidak ingin aku menemanimu lagi.”

“Tidak apa, sampai disana, bisa membeli apapun yang dibutuhkan, masalah yang bisa diatasi dengan uang, bukan termauk masalah.” Chris Lu menatapnya, tatapannya berhenti di wajah Elsa Mo, lalu perlahan berpindah kearah perutnya.

“Sampai di Amerika nanti, gugurkan bayi yang ada di perutmu, sekarang kita tidak cocok untuk memiliki anak.”

Perkataannya yang dingin ini, malah membuat ekspresi Elsa Mo berubah. Dia segera berdiri, dan air matanya terus menetes.

Elsa Mo menatap Chris Lu dengan tidak percaya, ternyata, dia mengajaknya ke Amerika untuk mengugurkan anak. Chris Lu, apakah dia begitu tidak menginginkan anak ini!

“Chris Lu, hentikan niatmu itu, aku tidak akan membiarkan kamu menyakiti anakku.” Elsa Mo membuang paspor dan boarding pass kearah Chris Lu, lalau dia pergi meninggalkan ruang tunggu.

“Elsa Mo.” Chris Lu segera menyusulnya dengan cepat, lalu memegang tangannya. “Elsa Mo, bisakah kamu pintar sedikit, kamu merasa dalam kondisi kita sekarang, membiarkan anak ini lahir, apakah dia akan bahagia?”

“Aku tidak peduli, aku tidak akan membiarkanmu membunuh dia. Dia adalah anakku, aku akan memberinya kebahagiaan. Kamu tidak menginginkan dia juga tidak apa, aku bisa merawat dia sendiri.” Sekarang Elsa Mo sangat emosi, dia menghempaskan tangan Chris Lu, lalu berlari keluar.

“Elsa Mo, Elsa Mo!” Chris Lu berada di belakangnya, ingin mengejarnya, tai semakin dia mengejar, Elsa Mo malah berlari dengan lebih cepat.

Karena Chris Lu terus mengejarnya, saat Elsa Mo berlari menuruni tangga, dia menjadi tidak berhati-hati, kemudian terpeleset, dan langsung jatuh.

“Ah! ” Dia berteriak, setelah itu, dia tidak bisa berangkat lagi.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu