Waiting For Love - Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (2)

Castellia Lu bersedia untuk dimanfaatkan David Luo, apa yang bisa dia lakukan. Tetapi kalau mereka ingin memanfaatkan dia, maaf, ini rencana yang salah.

Clarice Lu tidak merasa dirinya pintar, tetapi setidaknya dia tidak melakukan kesalahan dua kali.

Tetapi Castellia Lu lebih keras kepala daripada apa yang dia pikirkan, menghalangi jalan didepannya, tidak berkata apapun dan tetap tidak memberikan jalan.

Clarice Lu tidak berdaya, hanya bisa memanggil petugas keamanan, menyuruh mereka mengusirnya dengan sopan.

Castellia Lu di tarik oleh kedua petugas, dan tidak bisa lagi menahan langkah kaki Clarice Lu. Tetapi dia tetap saja berusaha mencegat Clarice Lu dengan berteriak :”Clarice Lu, kamu sama sekali tidak tahu betapa David Luo mencintaimu. Dia bersama denganku sekarang, hanya menganggap aku sebagai pengganti kamu saja. Seringkali, saat dia memeluk aku, dia menyebut namamu……”

Clarice Lu membalikkan badannya melihat dia, malah merasa lucu.

Lewis Tang juga pernah bilang David Luo mencintainya, tetapi cinta dengan penuh penghianatan dan memanfaatkan, dia sama sekali tidak bisa mengerti dan menerimanya. Atau, pengertian dia dan David Luo tentang cinta, tidak berada di pengertian yang sama.

“Kalau tahu dia tidak mencintaimu, aku ingati kamu cepat pisah dari awal. Pernikahan dan cinta, kalau kedua ini tidak bisa dia berikan untuk kamu, kamu bersama dia juga merusak masa depan.

Clarice Lu selesai bicara, sudah menginjak high heelsnya, melangkah menuju lift.

Sebelum lift tertutup, dia juga tidak lupa menambah sebuah kalimat,”Oh, hampir saja lupa, tolong berikan salamku untuk Darwin Lu, beritahu dia: ibu aku sudah berada diatas, akan selalu melihatnya.”

Tahu ibunya Jane Xia meninggal karena sakit, jadi terhadap ayahnya Darwin Lu ini, jadi semakin menambah sakit hatinya.

Setelah bercerai, Jane Xia pasti mendapat tekanan yang besar, walaupun dia tidak pernah menampilkannya didepan Clarice Lu, tetapi Clarice Lu tidak hanya sekali melihat dia menangis sendirian saat malam hari. Nasi yang dimakan semakin sedikit, orangnya juga semakin menjadi pendiam, Clarice Lu melihatnya dengan mata kepala sendiri perubahannya yang semakin menurun.

Bisa dibilang, penyakit ibunya itu setengahnya muncul dari sakit hati, dengan kata lain, sakit hati yang dikarena oleh pria tidak bertanggungjawab seperti Darwin Lu itu.

Clarice Lu menaiki lift dan sampai di ruang kantor. Kemunculan Castellia Lu, sedikit mengganggu mood dia.

“Nona Lu? Tolong kamu isi dulu formulir ini, kemudian ikut aku keruang sebelah untuk mengurus prosedur masuk kerja, nanti aku akan bawa kamu ketempat kerja mu.” Sekretaris yang ditugaskan CEO sangat sopan berbicara kepadanya.

Clarice Lu mengikuti prosedurnya mengisi formulir, di masalah pernikahannya, dia menulis statusnya belum menikah.

Dia saat ini benar-benar sedang sendirian, saat Lewis Tang dirumah selalu saja memanggilnya istri, tetapi mereka bukan suami istri. Setidaknya, tidak disah dimata hukum.

Clarice Lu mengisi formulirnya, disaat itu, Lewis Tang, Alex, Falcon Jiang dan beberapa pegawai baru dab beberapa eksekutif lainnya lewat.

Lewis Tang berjalan paling depan, beberapa orang lainnya berjalan dibelakang mengikutinya. Pria ini, tidak peduli dia dimanapun, sangat bersinar. Bahkan berada diantara bebatuanpun, dia akan bersinar terang.

Saat melewatinya, Lewis Tang benar-benar tidak melirik, kedua bola matanya, dengan serius mendengar laporan dari karyawan yang ada disebelahnya, sedikit pandangan pun tidak terarah kepadanya, mereka seperti orang asing.

Alex malahan melihatnya, tidak ada apapun seperti biasa. Sampai Falcon Jiang orang yang mengikuti di belakang bisa tersenyum kepadanya, senyuman itu seperti senyuman pertemanan, tetapi itu seperti ada niatan lain.

Setelah Clarice Lu selesai mengisi, dibawa sampai ke kantai dua puluh.

Karyawan yang ada disekitar juga sedang sibuk mempersiapkan berkas, dan hanya bisa membantunya sampai setengah saja, tetapi yang lainnya sedang sibuk sendiri, bekerja dengan seriusnya. Ternyata, orang yang bekerja dengan Lewis Tang semuanya serius dan tidak ada yang santai.

Manager disana sangat muda, sekitar tiga puluh lima tahunan, memakai kacamata bingkai hitam, sangat bijaksana. Kantornya ini berasal dari sebuah pebisnis dunia yang membantunya, tidak kalah dimata dunia.

Sekretaris mengumpulkan formulir yang diisi Clarice Lu, manager pun dengan cepat membacanya, kemudian memberikannya kepada orang selanjutnya untuk didaftarkan namanya dalam computer.

“Sekretaris CEO?” Dia mengangkat alis matanya dan melihat Clarice Lu sejenak, tetapi tidak banyak berkomentar, kantor sudah menjelaskannya soal gaji dan tambahan lainnya sesuai dengan aturan.

Kantor Lewis Tang, hanya menerima karyawan kelas atas, gaji dan posisi juga lebih tinggi dari perusahaan. Tetapi, gaji ini menurut Clarice Lu……hehe, hanya cukup untuknya berbelanja kaos saja.

Kemudian, Clarice Lu mengambil seragam dan kartu pengerja, dan pergi.

Ketika dia sedang melangkah, orang yang ada di ruangan teh mulailah bergosip.

“Aduh, lihat tidak, sekretaris yang baru, seluruh tubuhnya parfum mahal, keluaran terbaru ditahun ini, aku melihatnya di majalah fashion, sepertinya belum ada didalam negeri, dia sebenarnya siapa ya?”

“Kamu yakin yang dia pakai itu adalah barang asli? Mampu memakainya, siapa yang masih mau keluar menjadi karyawan, kamu kira dia mencari pengalaman hidup.”

“Benar juga, barang palsu sekarang sangat mirip dengan yang asli.”

“Kenapa tidak bekerja, masih santai begini?” Manager mendekati mereka, dengan suara tegas, mengheningkan suasana didalam ruangan teh itu.

Dan mereka yang berbisik-bisik, Clarice Lu tidak mendengarnya. Tentu saja, kalau pun mendengarnya, dia juga tidak peduli. Gosip dikantor, disudah terbiasa. Mulut milik oranglain, dia tidak bisa mengaturnya.

Dia kembali ke tempat atas kantor CEO, sekretaris membawanya masuk kedalam ruangan kantor. Berada disebelah kantor Lewis Tang, ukurannya tidak besar, desainnya juga sederhana, Tetapi lokasinya sangat bagus, meja dan semua pernak-perniknya, membuat orang senang dan berperasaan gembira.

Clarice Lu sangat puas dengan ruangan ini.

Didalam ruang kantornya itu ada dua dinding, satu adalah jendela, dan satu lagi setengah dindingnya ditutup dengan tirai. Clarice Lu penasaran dan membuka tirainya, dan baru mengetahui ruangannya dan Lewis Tang hanya disekat dengan tirai itu, hanya dengan menarik tirainya saja, dari tempat duduknya sudah bisa melihat ruangan Lewis Tang yang ada didepannya.

Saat itu, dia sedang tidak berada didalam ruangan, ruangan besarnya kosong.

Clarice Lu menutupnya kembali, membuka pintu dan keluar, langsung masuk kedalam ruangan CEO.

Dia berdiri didepan jendela kaca lumayan lama, juga tidak mendapatkan tombol untuk menarik tirai itu, hatinya semakin penasaran.

“Apa yang kamu cari? Saat itu, terdengar suara yang berat tiba-tiba muncul dari belakangnya, karena terlalu kenal, Clarice Lu tidak merasa suaranya terlalu mencolok.

“Disini tidak bisa membuka tirai?” Dia membalikkan badannya dan menatap Lewis Tang yang tidak tahu sejak kapan muncul dibelakangnya.

“Iya.” Lewis Tang mengangguk, bibirnya yang mungil tersenyum lembut, sedikit memancarkan cintanya. “Terus memandangmu, hanya bisa membuat hatiku bergetar.”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu