Waiting For Love - Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (2)

Dia mempunyai suami, dan Lewis Tang mempunyai tunangan. Dia tidak bisa memperbolehkan dirinya menyentuh garis bawah antara hukum dan moralitas. Apabila begitu, dia akan melihat rendah dirinya sendiri.

Tetapi Lewis Tang tidak meyangka bahwa dia akan bilang untuk berhenti sekarang, dan rasa frustrasi karena ditolak membuat wajahnya tampak sangat jelek.

“Tidak boleh apa? Reaksti tubuhmu barusan bukankah telah memberitahuku. Clarice Lu, tubuhmu lebih jujur jauh daripada mulutmu.” Dia mengerutkan kening di satu sisi, nada suaranya bercampur antara cinta dan jahat.

Kata-katanya membuat Clarice Lu sangat malu , dia sangat ingin menemukan celah dari dirinya agar bisa terus melakukannya. Kemudian Clarice Lu mengepalkan tangan sehingga seluruh kukunya tenggelam ke daging lembut yang ada telapak tangannya.

Bisa dikatakan bahwa Lewis Tang adalah seorang pria yang sangat mempesona, selain itu dia adalah seorang wanita yang normal. Dia tidak bisa menahan terhadap godaannya, bahwa tubuhnya memiliki respons fisiologis yang normal terhadap keterampilan dan manipulasinya yang luar biasa, Clarice Lu tidak dapat menyangkal hal-hal tersebut.

Karena dia tidak bisa menyangkalnya, dia mengakuinya dengan tenang. Clarice Lu dari dulu bukanlah seorang wanita yang sok suci.

“Aku juga bukannya tidak suka seks, CEO Tang sengaja merayu aku, dan aku beraksi seperti itu sangatlah normal. Seorang wanita wajahnya akan memerah dan jangtungnya akan berdegub kencang ketika dia melihat pria tampan, tetapi itu tidak berarti dia ingin tidur dengannya. Saya benar memang berutang banyak terhadap CEO Tang, termasuk hari ini, terima kasih telah mengantar aku kembali di saat hujan. Namun demikian, Aku tidak ingin menggunakan tubuhku untuk membalas budi. Saya pikir CEO Tang seharusnya tidak ingin hubungan kita nanti menjadi sebuah kesepakatan yang sangat kotor ? !!

Kata-katanya membuat Lewis Tang merasa dilema. Dia menatapnya dengan mata yang hitam dan tidak mengatakan sepatah kata pun.

Saat itu Ponsel Clarice Lu tiba-tiba berdering, dan setelah dia sangat gugup ketika menyelesaikan kata-kata itu, jantungnya seakan hendak melompat keluar. Telepon memberinya perasaan lega, dan dia dengan panik meraih ponsel dari tasnya untuk menjawabnya.

Telepon itu dari berasal dari Elsa Mo, dia berada di apartemen Clarice Lu dan bertanya kapan dia akan kembali.

“Aku sedang di luar mengurus beberapa hal. Aku akan segera pulang. Di rumah sepertinya tidak ada makanan kan, untuk makan malam kamu bisa pesan makanan dari luar dan minta diantar, tolong pesankan aku juga satu ya. “ setelah selesai bicara Clarice Lu segera menutup teleponnya dengan tergesa-gesa.

Ketika dia melihat Lewis Tang lagi, suasana hatinya sudah tenang.

“CEO Tang, Mungkin kamu hanya tertarik padaku sebentar, atau hanya ingin bermain-main denganku. Atau mungkin juga perasaan yang lain. Tapi, tidak peduli bagaimana kamu berpikir tentang ku, aku harus mengingatkan CEO Tang bahwa aku adalah seorang wanita yang sudah menikah dan aku tidak punya niat untuk selingkuh dalam pernikahan. “

Lewis Tang melihatnya sambil mendengarkan apa yang dia katakan, tanpa ada sedikit pun tanda kemarahan, dan bibirnya bahkan sedikit mencibir seolah-olah menunjukan sebuah pesona yang dingin.

“Clarice Lu, kamu tidak harus menggunakan alasan wanita yang sudah menikah setiap kali untuk menghindarku. Aku berkata, aku tidak akan memaksa kamu untuk melakukan apa pun yang tidak ingin kamu lakukan. Aku memiliki cukup kesabaran menunggu sampai kamu bercerai. Pernikahan yang begitu kacau seperti ini, aku tidak percaya kamu akan tahan seumur hidup.”

Lewis Tang memperjelas posisinya, dan kata-katanya seperti pisau yang tajam melukai dirinya.

Betul sekali, kondisi pernikahan Clarice Lu sangatlah buruk dan kacau! Hatinya sedikit sakit seperti ditikam oleh pisau. Setelah dia terpaku sebentar, dia bertanya canggung, “Kapan baju saya bisa diantar?”

Lewis Tang menatapnya, tidak menjawabnya. Dia kemudian meraih ponselnya yang ditaruh di atas meja teh dan menelpon sekretarisnya.

Orang-orang bawahan Lewis Tang selalu bekerja dengan efisien. Pakaiannya sudah dari awal siap, tetapi Sekretaris tidak akan mengirim kemari tanpa perintah dari bos. Ini untuk menghindari kalau-kalau bos sedanng melakukan sesuatu, itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.

“Bawakan aku baju itu.” Dia memberi perintah lalu menutup telepon.

Tidak sampai lima menit, bel pintu berdering, dan sekretaris muda yang cantik itu dengan hormat mengantarkan kantong kertas sampai ke depan pintu. Di dalamnya ada gaun berlabel Dior yang belum dibuang labelnya. Bahkan pakaian dalamnya yang pas sudah siap di dalam, pekerjaan sekretarisnya benar-benar teliti.

Clarice Lu membawa kantong kertas itu ke kamar mandi dan berganti pakaian. Setelah berganti pakaian dia keluar dari kamar mandi, dia melihat bahwa Lewis Tang juga telah mengganti pakaian mengenakan sebuah jas yang sangat elegant.

“CEO Tang, aku mengganggumu hari ini.” Dia menutup matanya dan berbalik untuk pergi, tetapi Lewis Tang meraih lengannya.

“Aku akan mengantarmu.” ujarnya.

“Tidak perlu.” Clarice Lu menghindari pembicaraan dan langsung menolaknya.

Lewis Tang mengerutkan kening dan menatapnya dalam-dalam, tetapi dia tidak bisa berbuat apa pun. Akhirnya dia menyerah. “Hujan belum berhenti. Kamu tidak bisa mendapatkan taksi. Aku akan meminta sopir untuk mengantarmu kembali.”

Dia mengambil ponselnya dan menelpon sopir. Kali ini, Clarice Lu tidak menolak.

Lewis Tang berdiri di depan jendela besar, dan hujan terus menyiram jendela, membuat pandangannya tidak jelas. Dia hanya bisa melihat sebuah titik hitam, yang perlahan-lahan menjauh dari pandangan, dan akhirnya menghilang sepenuhnya.

Dia mengerutkan kening sambil menyalakan sebatang rokok, membiarkan asap menyebar di ujung jarinya. Di dalam kabut yang masih tebal dan raut wajahnya yang tampan terlihat sangat lelah dan tak berdaya.

Tirai hujan membanjiri seluruh kota tanpa sedikit pun menunjukkan tanda akan berhenti. Lewis Tang memadamkan rokok yang menyala di antara jari-jarinya pada asbak kristal yang indah, lalu melepaskan jasnya dan menaruhnya di belakang sofa.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu