Waiting For Love - Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (2)

Clarice Lu berjalan masuk kedalam memakai sepatu hak tinggi , karpet berbulu kambing dibawah kaki yang lembut seperti melangkah diatas awan.

“Sudah datang?”Lewis Tang duduk diatas kursi empuk di depan jendela, dan tidak mengenakan pakaian bergaya barat, tapi mengenakan sebuah kemeja yang longgar berwarna krem, bahkan rambutnya tidak disisir rapi seperti biasanya, tapi berpenampilan santai, dan memiliki sebuah perasaan yang sulit untuk diatur, yang tampak lebih membingungkan.

“Ketua direktur Tang memanggil, aku tidak berani datang. ”Clarice Lu sedikit tersenyum nakal.

Lewis Tang berdiri dan datang ke sisinya, dia masih mengenakan pakaian kerja yang baru saja kembali dari tempat kerja konstruksi, tubuhnya memiliki aroma berdebu, dia mengerutkan kening tanpa sadar.

“Bagaimana bisa wajah dan kepala ditutupi oleh debu, pergi bersihkanlah. ”Nada suara Lewis Tang saat berkata kepadanya, sama seperti menasihati anak-anak, sangat tegas, dalam ketegasan juga terbawa rasa manja.

Clarice Lu juga merasa sikap dirinya yang sekarang sebenarnya sedikit memburuk, maka dengan patih masuk kedalam kamar mandi, menyalakan air dan mandi. Membilas debu di sekujur tubuh, dengan bersih dan menuegarkan, sebenarnya juga sudah merasa jauh lebih nyaman.

Karena tidak memiliki pakaian ganti, Clarice Lu hanya bisa memakai mantel mandi untuk sementara waktu, dan berencana nantinya akan meminta Lewis Tang untuk mencarikan orang untuk membelikannya satu set baju.

Rambut panjangnya dengan santai bertebaran di pinggangnya, sambil menyeka tetesan air di ujung rambut, sambil bertelanjang kaki berjalan keluar dari kamar mandi. Karpet berbulu kambing yang lembut dibawa kaki, membuat orang merasa sangat nyaman untuk menginjaknya.

Clarice Lu kembali lagi ke kamar, tapi dengan jelas merasa ada sebuah perasaan yang berbeda dengan perasaan yang tadi. Dia baru menyadari bahwa, ternyata jendela prancis yang terbuka menghalangi bayangan yang tebal, dan menghalangi cahaya di luar jendela. Didalam ruangan hanya diterangi sebuah lampu dinding berwarna oranye , pancaran sinar lampu kuning yang hangat memberikan penglihatan orang-orang tercipta sebuah rasa menawan yang kuat.

Aroma udara yang segar bercampur dengan sedikit aroma anggur yang sedikit memabukkan, Lewis Tang masih duduk diatas kursi empuk di depan jendela, sikapnya lebih lesu dan sulit diatur dibandingkan yang barusan, diantara telapak tangannya bertambah satu gelas kristal berkaki yang tembus pandang, cairan yang bergoyang didalam selimut dibawah sinar lampu yang menawan memancarkan sebuah warna merah terang yang memikat.

Lewis Tang mencicipi anggur dengan sikap yang elegan, kemudian berdiri, membawa gelas anggur dan berjalan kearah sini, semakin lama semakin mendekat.

Clarice Lu hanya merasa ada sebuah suasana berbahaya dan penuh cinta yang mencolok, dia mendekat langkah demi langkah, lalu dia berjalan mundur langkah demi langkah, sampai punggungnya menabrak dinding yang dingin, dan tidak ada lagi jalan untuk mundur.

Lewis Tang tersenyum dekat dengannya, satu tangan membawa gelas anggur, dan lengan yang satunya lagi bersandar pada dinding, dan dia setengah terperangkap diantara dinding dan dadanya sendiri.

Clarice Lu baru menyadari bahwa kancing pada bagian kemeja yang simbolisnya hanya terkancing 2 buah , mengikuti naik turun dadanya, kulit yang berwarna perunggu terlihat tidak jelas, dan perut yang tidak memiliki sedikitpun jejak lemak, postur tubuh yang tegap, kuat dan seksi.

Clarice Lu menelan ludah tanpa sadar, pandangan matanya menggelak ke kiri dan ke kanan tanpa henti, dan tidak membiarkan diri sendiri terus terjebak didalam kebodohan akan cinta. Jika dia terus dibingungkan oleh pesona Lewis Tang, hanya takut mereka akan selalu kacau berantakan.

“Kenapa tidak berani melihatku, apakah aku sangat menakutkan?”Sisi bibir Lewis Tang ditekuk dengan senyuman yang menyeramkan, aroma anggur seperti terjatuh pada kulit Clarice Lu yang indah, dan merasa seperti sebuah provokasi.

Clarice Lu mengetahui bahwa dia sengaja, tapi dia tidak bisa marah. Dia hanya melambaikan tangan memberi isyarat, dia dikirimkan ke ambang pintu, dan menyalahkan seseorang.

“Jangan ribut, Lewis Tang, aku sudah lapar. ”Punggung Clarice Lu melekat erat pada dinding di belakangnya, sepasang tangan yang lembut tanpa tulang dengan lembut menarik sudut ujung bawah kemejanya Lewis Tang.

Pada saat ini, dia berperilaku manja, menunjukkan kelemahan dan sebaliknya bisa lebih sedikit berguna.

Tapi, kali ini sepertinya tidak mendapatkan manfaat yang teratur, Lewis Tang tidak hanya tidak melepaskannya, dan sebaliknya lengannya perlahan-lahan menggantung di bahunya.

Di tubuh Clarice Lu hanya mengenakan sebuah mantel mandi yang longgar, dan kekurangan terbesar mantel mandi ini adalah terlalu longgar, leher baju yang besar, sedikit pergerakan saja, pemandangan didalamnya akan merembes keluar.

“Aku juga lapar. Dulunya aku yang duluan memberimu makan, Clarice Lu, kali ini ganti kamu yang duluan memberiku makan, oke?”Ujung jari Lewis Tang yang panjang dan indah mengangkat dagu Clarice Lu yang indah, bibir sudah menempel.

Empat lapisan bibir tipis dengan lembut bersentuhan bersama, Clarice Lu mengedipkan bulu mata yang panjang, dari waktu ke waktu melintasi kulit wajah Lewis Tang, perasaan yang menggelitik itu, terus-menerus menggelitik sampai ke dalam hati.

Ciumannya sedikit mendalam, aroma alkohol yang kering dan dingin saling mengisi mulut satu sama lain. Clarice Lu yang dicium olehnya merasa sedikit pusing, dan dengan samar memikirkan, setiap kesepakatan sebelumnya, tampaknya dia akan duluan menemaninya makan, setelah memberinya makan, lalu menawarkannya.

Dalam perkataan Lewis Tang, olahraga diatas ranjang terlalu menguras kekuatan fisik, tidak makan dengan kenyang bagaimana bisa mampu.

Dan hari ini, dia mengiginkan dia untuk duluan memberinya makan, ini jelas tidak normal. Tapi Clarice Lu tidak bisa mengatakan secara spesifik apa yang salah.

Kedua orang berciuman, lalu terikat bersama. Pada hal nafsu, Clarice Lu sangat pasif dan tidak dewasa. Dibandingkan dengan Lewis Tang yang dewasa dan berpengaaman, dia terlihat jelas bukan tandingannya, dengan cepat melemah dalam pelukannya, dan membiarkan nafsunya.

Kedua orang tepatnya hanya bertahan, sebuah suara yang tajam tiba-tiba terdengar dari belakang. Suara itu sangat berbahaya, Clarice Lu seperti dituangkan seember air dingin dari kepala ke kaki oleh seseorang, kesadaran yang kabur tiba-tiba disiram dan menjadi sadar.

Di pintu kamar tidur, terlihat sebuah penampakan wajah Vanessa Bai yang indah, ekspresi di wajah seperti bertemu dengan hantu. Di tangannya memgang bunga segar, lilin, dan satu botol anggur kelas atas, kelihatannya dia datang kesini berencana untuk melakukan makan malam romantis bersama dengan Lewis Tang, tidak disangka terlihat pemandangan seperti ini.

Pada saat itu, mantel mandi ditubuh Clarice Lu sudah dirobek Lewis Tang menjadi tanpa bentuk, dia setengah telanjang dan bergantung didalam pelukannya Lewis Tang, hanya seperti ini dia diperlakukan dengan zina di ranjang oleh tunangannya.

Benar, ini benar-benar perzinahan diatas ranjang. Ingin menolak juga tidak bisa.

Saat ini Clarice Lu merasa sangat takut ketahuan, dengan panik menarik satu sisi selimut dan menutupi tubuhnya, dia hampir bisa membayangkan betapa malu dirinya.

Dan dibandingkan dengan anak itu, Lewis Tang merasa sangat tenang, dia tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat untuk berdiri, kemeja dan celana panjang di tubuhnya masih tapi, hanya saja ujung bawah pakaiannya sedikit berkerut.

Dia dengan santai duduk disamping ranjang, menundukkan kepala dan mengancingkan kancing kemeja di bagian dada, sikapnya sangat alami, sedikitpun tidak dipaksa untuk berzinah dalam keadaan sulit.

Vanessa Bai hanya menjerit ketakutan, dan tercengang untuk waktu yang lama, lalu menjawab. Ekspresi wajahnya yang terkejut berubah menjadi ganas dan meringis, “Lewis Tang, apa yang sedang kalian lakukan!” Dia yang histeris bertanya dengan suara keras.

Clarice Lu selalu menundukkan kepala dan tidak berbicara, jika bisa, aku benar-benar ingin menghilang dalam sekejap, tidak perlu menghadapi rasa malu seperti ini.

Dan Lewis Tang yang duduk disamping ranjang hanya melihatnya dengan samar sekilas, nada bicara yang datar terdengar sama dengan yang biasanya. “Bukankah kamu sudah melihat semuanya, aku rasa seharusnya tidak perlu aku jelaskan lagi. ”

Nafas Vanessa Bai terus bergetar, dia selalu mengetahui bahwa Lewis Tang tidak berharap untuk bertemu dengan dirinya sendiri, tapi bagaimanapun, dia juga adalah tunangannya yang dinyatakan dengan benar, tapi dia malah mempermalukannya seperti ini.

“Lewis Tang, kita memiliki kontrak nikah, mungkinkah kamu tidak bertanggung jawab terhadapku?”

“Tanggung jawab?”Lewis Tang tersenyum samar, mata yang gelap membuat sebuah lapisan ekspresi senyum yang mengejek, “aku hanya bertanggung jawab terhadap wanita yang pernah tidur denganku. Disamping itu, didalam kontrak nikah yang kamu ucapkan adalah ibumu Lily Jiang dan keluarga Lu yang menetapkannya, aku dari awal tidak pernah berjanji untuk menikah denganmu. ”

“Kamu, kamu”Vanessa Bai menatapnya dengan marah, menahan Lewis Tang dan tidak bisa menemukan jalan keluar . Maka, dia mengubah perhatiannya pada diri Clarice Lu.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu