Waiting For Love - Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (1)

Clarice Lu sedikit mengerutkan kening, menutup bibir dan tidak berbicara, didalam mata muncul sedikit rasa hinaan. Akting Chris Lu sudah dilatih sampai mencapai tingkat kesempurnaan tertinggi, bahkan dalam menghadapi orang-orang yang ingin menyingkirkannya lalu pergi cepat, juga bisa mengeluarkan senyuman yang pantas, dan berteriak dengan sopan, “Bibi Liang. ”

Natalia Liang menjawab, menyapa pelayan dan memberikan sandal pada kedua orang. Semua sandalnya ada sandal sekali pakai, ingin mengespresikan tujuan juga sangat jelas, adalah unyik mengingatkan mereka adik dan adik perempuan, keluarga ini menganggap mereka hanyalah berstatus tamu.

Chris Lu dan Clarice Lu berpura-pura tidak peduli, mengganti sepatu dan berjalan masuk kedalam, didalam ruang tamu, Darwin Lu duduk diatas sofa, memiliki sikap mengangkat rak.

“Ayah. ”Chris Lu datang ke hadapan Darwin Lu, dan memanggilnya dengwn hormat.

Clarice Lu berdiri di sisinya, merasakan bahwa Chris Lu dengan halus menarik lengan bajunya, ini baru memiliki sedikit memaksa dalam memanggil,“ayah. ”

“Duduklah. ”Wajah Darwin Lu yang bermartabat, menunjuk pada posisi di samping, dan bertanya dengan sedikit tidak puas, “kenapa baru datang, satu keluarga menunggu kalian. ”

“Situasi jalanan tidak baik. ”Chris Lu menjawab dengan tersenyum, terhadap pilihan Darwin Lu sama sekali memnunjukkan sedikit ketidaksabaran. Bahkan Clarice Lu pun mau tak mau menganguminya, tipuan abangnya benar-benar semakin berakting semakin bagus.

Darwin Lu mengerang, tidak mengatakan apapun lagi, tatapan mata berputar dan jatuh pada diri Clarice Lu, memandangnya cukup lama, Clarice Lu tidak menerima tatapan matanya dengan senang hati, sebuah sikap yang dingin dan acuh tak acuh, Darwin tidak suka kebosanan, dan tidak baik untik langsung marah, hanya bisa terpaksa menekan amarah.

Bagaimanapun, mereka sudah 3 tahun lebih tidak berjumpa, keterikatan emosi diantara ayah dan anak selalu tidak bisa dilepaskan, ada sedikit kecerobohan yang mungkin bisa meledakkan perkelahian. Darwin Lu juga tidak ingin pada hari ini meributkan sesuatu yang tidak menyenangkan.

“Ya, baik jika sudah kembali, makan dulu. ”dia memberitahu Natalia Liang untuk mulai makan, Natalia Liang menjawab dengan senyuman senang, dan sedikit tidak berani untuk mengabaikan.

Diatas meja makan yang panjang di restoran penuh dengan berbagai hidangan, menurut selera setiap orang yang berbeda-beda, persiapannya baik dan lengkap.

“Chris menyukai timun laut dan bakso besar yang direbus dalam kecap, Clarice Lu menyukai hidangan tumis empat musim dan kepiting pedas, aku sengaja memerintah bibi untuk memasaknya, dicoha apakah seleranya cocok atau tidak. ”Natalia Liang menyapa dengan antusias, rak nyonya rumah penuh. Dan biarkan pelayan mengambil dua botol anggur di lemari anggur, sebotol Maotai, dan sebotol Roman Nikon.

“Catellia, tidak turun untuk makan, apa yang dilakukannya bermalas-malasan diatas?” Darwin Lu melihat Castellia Lu, warna pada wajahnya tidak terlalu baik.

Setelah Castellia tamat kuliah, Natalia Liang mengaturnya untuk magang di perusahaan, dia juga sebenarnya juga serius pergi ke perusahaan untuk melapor beberapa hari ini. Tapi Castellia Lu selalu terbiasa tidak disiplin, dan manja sejak kecil, juga tidak bisa kesusahan sedikitpun, pekerja kantoran yang berusaha keras bertahan untuk berkerja hari senin pukul 9 sampai 5 malam, kemudian kurang akan ketekunan.

Natalia Liang tidak bisa mengurusnya lagi, dan tidak berani membiarkan Darwin Lu tahu, hanya bisa menggantikannua untuk bersosialisasi. Setiap kali Darwin Lu bertanya pada Castellia Lu mengenai ekspresinya di perusahaan, maka Natalia Liang memperingatkan manajer terlebih dahulu untuk tidak salah berkata.

“Kemarin malam lembur, akhir pekan hari ini dia pasti lebih banyak tidur. ”Natalia Liang berkata dengan senyuman, tapi faktanya, kemarin malam kemana Castellia Lu pergi, dia ini yang menjadi seorang ibu juga tidak tahu.

“Kakak Liu, masih tidak pergi mendesak nona, abang dan kakaknya sudah datang, dia masih tidak turun untuk menerima tamu, seluruh keluarga adalah rak terbesarnya. ”Natalia Liang dengan terburu-buru meminta pelayan ke lantai untuk mendesaknya.

Satu keluarga sudah duduk, Castellia Lu terlambat, seluruh badan yang gemerlap dengan perhiasan, jelas butuh banyak pemikiran untuk berpakaian, di mana baru saja bangun, alasan Natalia Liang yanh barusan benar-benar menampar wajah diri sendiri.

“Abang, kakak. ”Kehangatan Castellia Lu sedikit aneh terhadap Natalia Liang . Tatapan matanya yang goyah setelah melihat beberapa diri orang, terlihat dengan jelas sedikit ekspresi kehilangan.

“Kakak, kenapa suami kakak tidak datang?”Castellia Lu bertanya dengan sangat langsung, bahkan tanpa menyembunyikan apapun.

Clarice Lu mengangkat mata dan melihat dia sekilas, lalu tidak menjawab pertanyaannya, sebaliknya bertanya dengan lembut, “kamu sangat merindukannya?”

Castellia Lu sama sekali tak menyangka Claricr Lu bisa bertanya pertanyaan dengan sangat terbuka, dihadapan seluruh keluarga, seluruh wajah tiba-tiba merah seperti hampir meneteskan darah.

“Dia hanya sembarangan bertanya, Clarice Lu, apa maksud perkataan kamu ini!”Castellia Lu sedikit merasa malu, nada bicara tidak terlalu bersahabat.

Clarice Lu membuka membuka mata dengan malas, dan tidak terlalu bersedia untuk menjawabnya. Beradu mulut dengan Castellia Lu, dia sebenarnya merasa bosan. Mungkin tahun itu kedua orang masih berusaha keras untuk dianggap merata, tapi dalam 3 tahun ini, Clarice Lu melewati pengalaman yang menantang pada dunia bisnis, memperbanyak ketenangan dan pengalaman, dan Castellia Lu selalu berada di dalam sekolah untuk menghabiskan waktu, menghabiskan waktu bertahun-tahun, dia yang disana masihlah saingan Clarice Lu.

“Dia juga sembarangan bicara, tidak ada maksud apapun. ”Clarice Lu melemparkan kata kepadanya, kemudian mengambil sumpit di hadapan, dan betanya, “apakah sudah boleh makan?Aku tidak sarapan, lapar. ”

“Makanlah. ”Darwin Lu menatap Castellia Lu sekilas, peringatan itu penuh makna.

Sejak pernikahan Clarice Lu dan David Luo, setelah Castellia Lu bertemu dengan David Luo, pemikiran itu tertulis di wajahnya. Kemudian beberapa kali bertemu secara kebetulan di dunia publik, Castellia Lu membuat berbagai alasan yang rendahan untuk melibatkan David Luo, bahkan saat Clarice Lu ada, juga tidak takut.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu