Waiting For Love - Bab 335 Cerita Tambahan (2)

Tuntutan dari Ibu Bai, Elsa Mo menyerahkan seluruh masalah ini untuk diselesaikan oleh pengacaranya, dia telah memutuskan untuk memutuskan hubungan ibu dan putri dengan ibu Bai. Beberapa tahun yang lalu, demi sebuah rumah ibu Bai telah menjualnya. Elsa Mo dari awal sudah membayar dengan lunas segala ucapan syukur karena telah membesarkannya.

Setelah itu, Elsa Mo membawa Angel menghilang, tidak ada seorang pun yang tahu kemana dia pergi.

Walaupun itu Chris, dia juga menghabiskan seluruh jiwa dan tenaganya, sehingga pada akhirnya dia baru bisa menemukan kedua ibu dan putrinya itu.

Elsa Mo membawa anaknya untuk menghindar ke suatu desa di pegunungan yang agak terpencil. Sebelumnya, dia pernah melakukan syuting di sini, saat itu juga, dia pun menyukai tempat ini, pemandangannya sangat cantik dan aturan tradisinya sangat sederhana.

Dia telah membeli sebuah rumah kecil di sini, mempunyai perkarangan dan juga mempunyai ladang.

Chris Lu berdiri di sekitar ladang, sewaktu dia melihat Elsa Mo sedang menjongkok untuk menanam sayur, dia merasa sedikit terkejut.

Elsa Mo mengangkat kepalanya dan melihat Chris Lu, dia mengenakan sepasang baju suit yang terasa sangat tidak cocok dengan pemandangan ladangnya.

Dengan tertawa Chris berjalan ke arah Elsa, tetapi alis Elsa yang cantik itu mulai berkerut, “Kamu benar-benar sangat berkemampuan huingga bisa mengejarku sampai ke sini.” Elsa mengambil ember di tanah, dan berjalan ke arah rumah.

“Kamu telah membawa putriku dan tidak membiarkan aku berpisah dengannya, aku hanya bisa mencari di seluruh dunia, pergi ke seluruh dunia untuk mengejarmu.” Chris Lu membungkukkan badannya untuk mengambil ember di tangannya akan tetapi di hindari oleh Elsa.

“Aku tidak ingin mengotori baju Tuan Muda Lu.” kata Elsa dengan cuek.

Chris Lu tersenyum, dia segera melepaskan jasnya, dan meletakkannya dia lengan tangannya, dan mengikutinya untuk memasuki perkarangan.

Angel sedang tertidur telungkup di atas ranjang, oh, lebih tepatnya sedang dipanggang. Tempat api yang dibakar di pedesaan sangat keras, oleh karena itu perlu dilapis dengan selimut yang tebal dan berlapis-lapis.

Chris Lu tidak menganggu anaknya, hanya mengecup pipi kecilnya, karena dia sangat merindukannya.

Elsa Mo telah selesai memasak makan siang, Chris tidak mempedulikan apakah Elsa setuju atau tidak, dia segera mengambil sumpit dan mangkuk dan duduk di seberangnya untuk makan.

“Kamu tahu cara menanam sayur? Apakah kamu terbiasa hidup di sini?” Chris Lu sambil makan, sambil bertanya. Semua sayurnya itu masih segar, dan berbeda dengan yang dimakan biasanya, sangatlah segar dan enak.

“Sewaktu kecil, aku hidup di desa dengan ayahku, tidaklah ada sesuatu yang perlu dibiasakan.” jawab Elsa dengan datar.

Chris Lu menganggukkan kepalanya, dan tidak berkata lebih lanjut.

Elsa Mo terus mengabaikan dia, tetapi tidak pernah terbayangkan olehnya jika Tuan Muda Lu memiliki muka yang cukup tebal, dia bahkan berdiam di rumahnya dan tidak mau peregi, bahkan kebutuhan sehari-harinya dan baju gantinya itu dia menyuruh sekretarisnya untuk mengantarkannya kepada dia.

Setelah Angel melihat ayahnya, dia merasa sangat senang, melihat Elsa Mo mengusir ayahnya, anaknya juga menangis.

Chris berdiam di ruamh Elsa dan tidak bermaksud untuk pergi, pada pagi hari dia menguasai rumahnya, ladangnya, dan bahkan juga anaknya, hingga pada malam hari dia baru menguasai kasurnya.

Sebelum tidur, Elsa Mo dan Chris Lu sama-sama tertidur di sisi ranjang dan Angel tidur di tengah mereka. Akan tetapi setiap pagi sewaktu dia terbangun, Angel malah tertidur di sebelah, Chris dengan sepasang lengannya yang kuat dan gagah itu sedang memeluk pinggangnya.

Ini membuat muka Elsa menjadi malu, dengan sekuat tenaga dia mendorongnya, “Chris Lu, bisakah kamu jangan bersikap brengsek. Kita sudah bercerai.”

Chris dengan pelan membuka sepasang matanya yang masih ngantuk dan melihat dia dengan suara seraknya. Lengannya yang panjang itu kembali memeluk Elsa kedalam pelukannya, “Jangan ribut, biarkan aku tidur sesaat lagi.”

Elsa Mo yang dipeluk olehnya ke dalam pelukannya membuat dia merasa sangat marah dan kesal.

Chris Lu berdiam di rumah Elsa Mo selama satu bulan lebih dan masih tidak bermaksud untuk pergi, dia bahkan tidak mempedulikan masalah perusahaannya, hanya memeriksa laptopnya setiap malam, asistennya akan mengirimkan dokumen yang mendesak itu ke e-mailnya.

Keadaan di perusahaan semua berjalan dengan baik-baik saja, dia yang sebagai CEO tidak pulang selama beberapa bulan ini, dan perusahaannya masih berjalan dengan baik-baik saja, paling banyak dia hanya melewatkan kesempatan beberapa proyek, dan akan sedikit menghasilkan uang saja. Akan tetapi uang bagi Chris Lu tidaklah seberharga istri dan anaknya.

Elsa Mo juga tidak tahu harus berkata apa pada Chris Lu lagi, dia juga tidak dapat melapor polisi terlebih dia adalah ayah dari Angel. Walaupun dia masih berhati-hati degannya akan tetapi dia masih diperlakukan dengan brengsek oleh Chris.

Malam hari sewaktu Elsa tertidur dengan lelap, dia merasa bahwa di atas tubuhnya ada barang berat yang menekannya, yang menekan dia sehingga membuat dia hampir sesak, kemudian, dia baru sadar, itu adalah Chris Lu pria yang tidak tahu malu itu, dia telah melepaskan pakaian Elsa, dan layaknya hampir mencari sesuatu untuk dilampiaskan.

Karena Angel tidur di sebelahnya, Elsa tidak berani untuk mengeluarkan suara, hanya dapat membalas dengan tidak bersuara, walaupun Elsa memukul atau mendorongnya itu tidaklah berguna. Pada akhirnya, Elsa juga masih membiarkan Chris memperlakukannya dengan semena-mena.

Elsa Mo merasa sangat marah, dan Chris Lu juga tidak tahu harus bagaimana menghiburnya. Pada hari kedua sewaktu pagi, Elsa telah melarikan diri keluar, dan pergi ke tengah pegunungan untuk meggunting dan merawat pohon buah, tentuntya, tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari Chris. Dia terus berada di gunung hingga siang hari dan tidak juga pulang ke rumah.

Dan sewaktu sore, hujan telah turun. Di atas gunung terdapat longsoran.

Chris Lu merasa tidak tenang, dan menitipkan anaknya kepada tetangganya, dan naik ke atas gunung untuk mencari Elsa Mo.

Kedua orang itu bertemu di tengah perjalanan. Chris Lu memeluk Elsa dan turun gunung dengan kehujanan, sewaktu mereka berjalan sampai setengah perjalanan, Elsa Mo tiba-tiba menyadari jika kalungnya telah hilang, itu adalah barang yang telah ditinggalkan oleh ayahnya kepadanya, dan Elsa bersikeras ingin kembali untuk mencarinya.

Chris Lu juga tidak berdaya, dan hanya bisa menyuruhnya untuk pulang dulu, dia akan kembali untuk mencari. Karena Angel masih berada di rumah tetangga, Elsa Mo hanya bisa pulang duluan, akan tetapi langit sudah gelap, dan Chris Lu juga masih belum kembali.

Elsa Mo yang menggendong anaknya, duduk dan menunggu semalaman, dia sangat takut, sangat takut jika Chris Lu akan mengalami masalah.

Hujan yang deras terus turun hingga pagi hari kedua, di hari kedua, Elsa Mo baru tahu, jika jalan yang mereka lalui itu longsor, dan telah menjebak beberapa orang, dan mereka telah dilarikan ke RS, dan keadaan lenih lanjutnya dia juga tidak tahu.

Elsa Mo bagaikan hampir gila, dia menggendong anaknya dan bergegas ke RS, mendengar di antara beberapa orang yang dikirim ke RS, ada beberapa orang yang tidak dapat terselamatkan. Dan kedua kakinya terasa lembek, dengan Angel yang terpapar dalam pelukannya, dan tidak mengetahui apa pun, dengan kebingungan mengejapkan sepasang mata besarnya, dan berteriak menginginkan ayahnya.

Elsa Mo bertanya kepada perawat, dan para perawat itu sangat sibuk, dan sambil menunjukkan ruang pasien di akhir koridor.

Elsa Mo menggendong anaknya dan berjalan menuju ke sana, setiap langkah dilewati olehnya dengan penuh ketakutan, kemudian, dari pintu, dia dapat melihat bahwa Chris Lu sedang duduk di kasur pasien, tidak ada masalah besar yang terjadi padanya, dan pergelangan tangannya sedang dibalut dengan kain kasa, mungkin karena itu tergores.

Sewaktu Chris Lu pulang, dia kebetulan bertemu dengan beberapa orang yang sedang terlilit bencana, dan dia mengikuti tim penyelamat untuk menyelamatkan mereka, dam sibuk semalam, dan karena tidak memiliki signal, dia tidak dapat menghubungi Elsa Mo.

Saat ini juga, Chris Lu melihatnya dan tersenyum kepadanya, kemudian dia menggoyangkan kalung yang berada di tangannya itu.

Kalung bewarna perak di bawah cahaya matahari terlihat sedikit berkilau, dan tampak sangat cantik. Dan di mata Elsa Mo terdapat air mata, dan juga senyuman.

Elsa akhirnya menyetujui Chris untuk kembali bersamanya. Dan keduanya, menikah kembali dan hidup bahagia bersama Angel untuk selamanya.

---- THE END -----

NB: Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Rekomendasi Novel Berikutnya: It's Ok, That's Love, jangan lupa untuk di baca ya.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu