Waiting For Love - Bab 291 Gambaran Yang Sempurna dan Bahagia

“Lewis, kamu merasa tidak, Abang Li, dia sangat mirip dengan mu. Terutama saat tidak tersenyum, tenang dan dalam. Pernah sekali aku dan dia bertugas di operasi yang sama, saat pikiran terganggu, selalu mengira sedang berdiri bersama mu. Aku sering berpikir, tunggu ketika kamu sudah tua, apakah akan mirip seperti dia. Malam hari, aku berbaring di sampingnya, perasaan itu sama seperti berasa di sisi mu. Lewis, kamu merasa aku sangat kasihan kan, seumur hidup ini aku mencari bayangan mu pada diri pria lain.”

“Carol.” Lewis menghela nafas dengan ringan, jika, dia terhadap Clarice selalu tidak bisa membantu apa-apa, maka, prilaku dia terhadap Carol, juga tidak ada cara lain.

Berhutang terlalu banyak, namun tidak sanggup membalas perasaannya. Dia terhadap Clarice, bisa menggunakan kehidupan kali ini untuk membalasnya, kepada Carol, mungkin harus menunggu hingga kehidupan selanjutnya.

Sayangnya, dia tidak percaya ini, dia ada seseorang yang realistis, tidak percaya dengan yang namanya kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang.

“Oh, hampir saja lupa, aku belum memberi selamat untuk mu, selamat kamu menjadi ayah lagi. Gadis kecil itu sangat lucu, mirip dengan mu.”

“Anak perempuan mirip sedikit dengan ayahnya.” Mengungkit tentang hal ini, alis mata Lewis tidak mampu menyembunyikan tawanya. Anak perempuan Lewis, ia pasti akan terus merangkulnya, menyayanginya, mencintainya, membuat nya menjadi putri yang paling bahagia di muka bumi ini.

Meskipun Carol tidak melihat bagaimana Lewis dan boneka yang baru lahir itu hidup bersama, tapi dia sudah mulai mengagumi anak ini, menjadi mutiara di genggaman Lewis, itu adalah perasaan yang sangat membahagiakan, hanya takut jatuh dalam kendi madu pun tidak bisa diterima.

“Anak kecil itu memang masih kecil, tapi temperamennya cukup besar, jika tidak puas, maka akan menangis dan menjerit pada ku, benar-benar tidak ada kesempatan untuk mengambilnya.” Meskipun Lewis mengeluh demikian, namun dalam perkataannya menyembunyikan ekspresi tertawa. Benar memiliki perempuan semua hal pun terpenuhi.

“Semua orang bilang anak perempuan adalah kekasih ayah pada kehidupan lalu, pasti kamu berhutang banyak pada nya di kehidupan lalu, jadi, kehidupan ini dia mencari mu.”

“Mungkin.” Lewis tertawa.

Carol sedikit memiringkan kepalanya melihat dia, mata yang jernih, menatap pandangan yang berharap bercampur pasrah. “Sangat mengaguminya. Di kehidupan yang akan datang, apakah aku bisa menjadi anak perempuan mu.”

“Carol, kita adalah dokter, apakah kamu percaya dengan hal seperti ini.”

“Benar, mana ada orang yang mempunyai kehidupan berikutnya.” Carol tertawa sendiri, matanya dipenuhi kesedihan. Tidak ada kehidupan berikutnya, dan kehidupan kali ini, dia dan pria yang dicintai nya, hanya berlalu seperti ini.

Kali ini Carol pulang, hanya karena ingin menjemput ibu nya ke luar negeri hidup bersamanya. Dia tidak bisa terlalu lama menetap di dalam negeri.

Tentang pesta pernikahan, mantan istri Dokter Li sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, karena istri kedua, dia tidak ingin membuat pesta yang besar. Dan Carol juga tidak peduli ada atau tidaknya pesta pernikahan, jadi, keduanya hanya menjalankan prosedur hukum, hanya secara simbolis berfoto mengenakan gaun pernikahan.

Lewis ingin memberikan nya hadiah berupa uang, malah ditolak oleh Carol. Dalam hatinya sangat jelas, Lewis akan mencari berbagai alasan untuk memberikannya uang, setidaknya mempunyai maksud untuk membantu nya secara material, namun sekarang, dia sudah tidak membutuhkannya lagi. Karena , dia sudah menemukan sandaran yang tepat untuknya.

Setelah Carol pergi, dia pun naik lift kembali ke kamar pasien Clarice.

Dia terlebih dulu berjalan ke ayunan, menundukkan kepala melihat ke bayi yang tertidur pulas itu, kemudian , barulah ia ke samping kasur Clarice.

Lewis baru saja duduk, dia mencium wangi parfum yang ringan dan elegan, terhadap aroma ini , dia benar-benar sangat sensitif.

“Kamu sudah bertemu Carol? Dia bertanya.

Lewis tersenyum ringan, “Sungguh tidak bisa menyembunyikan apapun darimu.”

“Wangi parfum Carol, sangat spesial.” Clarice jujur.

Setelah Lewis mendengarnya, ia menjulurkan jarinya lalu mencolek dengan ringan hidung kecilnya, gaya itu sangat manja. “Benar-benar hidung anjing.”

“Kenapa dia tiba-tiba pulang?” Ini adalah yang membuat Clarice penasaran, dan juga yang ia cemaskan. Meskipun , dia tidak berprasangka Carol mempunyai kemampuan untuk merebut Lewis, namun Carol di hati Lewis, menempati posisi yang besar, hal ini membuat nya sebagai seorang istri, merasa sangat tidak nyaman.

“Kembali untuk menjemput ibunya, dia akan segera menikah.”Lewis menjawab dengan sederhana.

“ Menikah? Dengan orang Amerika kah?” Clarice sangat terkejut. Sungguh tidak terpikirkan oleh nya, Carol ke Amerika dalam waktu yang begitu singkat, bisa menemukan orang yang tepat untuk dinikahinya. Lagipula, dalam hatinya ada seseorang, dan, begitu dalam, begitu penuh, Clarice mengerti perasaan ini, selain orang ini, siapapun tidak boleh.

Jadi, kabar pernikahan Carol, membuat Clarice tidak menduganya.

“Bukan orang Amerika, anggap saja orang yang berkebangsaan Amerika. Juga seorang dokter, serasi dengan Carol.” Lewis menjawab dengan singkat untuk menghindari.

“Oh.” Clarice juga tidak bertanya panjang lebar lagi, lagi pula, masalah Carol, juga tidak begitu berhubungan dengannya. Dan hal ini terhadapnya, merupakan hal yang baik, Carol menikah di Amerika , maka tidak akan menginginkan suaminya lagi.

“Carol menikah, kamu merasa kecewa tidak?” Clarice bertanya dengan bercanda.

“Omong kosong apa lagi. Carol adalah teman baikku, dia mempunyai tempat berpulang yang baik, tentu saja aku harus mendoakannya.”Lewis bangkit, berjalan ke samping meja, menuangkan segelas air, dan memberi nya ke Clarice.

“Minum sedikit air untuk mengurangi kecemburuan, terus cemburu capek tidak.” Lewis tertawa, tertawa dengan sedikit jahat.

Clarice menatap nya, namun tetap saja mengambil air yang berada di tangannya, meminumnya dengan beberapa tegukan besar. Dia benar-benar sedikit kehausan.

……

Hari yang membahagiakan, selalu terasa begitu cepat berlalu.

Sekejap mata, bayi kecil sudah berusia 6 bulan. Lewis memberi nya sebuah nama yang sangat susah diucapkan, bernama Ailin, Ailin Tang. Mengenai arti dari nama itu, terjadi begitu saja.

Saat Ailin kecil berusia 6 bulan, Clarice tiba-tiba terpikiran, ingin foto bersama anaknya. Meskipun Lewis sangat sibuk, namun terhadap permintaannya, ia sangat bekerja sama.

Waktu berfoto di tetapkan pada akhir pekan, hanya di akhir pekan CEO Tang tidak begitu sibuk. Dia sendiri menyetir membawa istri dan anaknya, Dyson duduk di samping pengemudi, dan Clarice menggendong Ailin kecil duduk di belakang.

“Kamu begitu sibuk, sebenarnya tidak perlu sendiri mengantar ku, si supir Tuan Zhang juga sangat stabil saat menyetir. “ Clarice menggendong bayi kecil, sedang menundukkann kepala mengganggunya. Bayi kecil sekarang sudah bisa menggoda orang, sering menggoda Clarice sampai tertawa.

Ternyata, anak yang begitu kecil juga sangat lucu. Dia tidak pernah menjaga Dyson, sekarang setiap hari menjaga Ailin kecil, meskipun sedikit menderita, namun melihat sang anak hari demi hari tumbuh besar, dia merasa tidak ada hal apapun yang lebih membahagiakan dari hal ini.

“Ternyata tugas ku hari ini adalah supir, bukan mau foto bersama ya?” Lewis melihat nya dari kaca spion, matanya sedikit tertawa.

“Kamu juga mau foto? Aku awalnya berencaana berfoto bersama anak-anak.”

“Apakah boleh foto keluarga tanpa ayah?” Lewis bertanya dengan heran, dia tidak begitu memperhatikan hal seperti ini.

“ Yang aku pesan bukan foto keluarga, tapi foto ibu dan anak. Aku membawa Dyson dan Ailin untuk foto bersama sudah bisa,tapi, kebetulan kamu sudah datang, hitung kamu, tambah 1 orang, juga tidak perlu tambah uang.”Clarice berkata dengan serius.

Lewis termenung, perasaan dia sengaja meluangkan waktu, malah dikatakan menambah beban.

Pada hari itu studio foto hanya menerima mereka 1 pelanggan , semua karyawan hampir semua mengelilingi mereka 1 keluarga.

Dyson mengganti setelan jas bewarna hitam, saat berdiri bersama Lewis, seperti barang yang sama ukuran besar dan kecil. Ailin kecil juga mengganti baju putri yang cantik, Clarice mengenakan pakaian ibu dan anak dengan model yang sama. Mata bayi kecil itu masih belum terbuka,tangan kecil nya gemuk-gemuk, seperti bola daging yang bulat, baju putri dikenakannya, tidak cantik seperti ibunya, tapi sangat lucu.

Setelah Ailin kecil selesai mengganti baju ia digendong keluar oleh karyawan, Lewis menerima gendongan itu, cara dia menggendong anak juga mulus dan alami. Dia menggendongnya dengan tegak, kepala bayi kecil itu bersandar di pundah ayahnya, air liur nya masih mengalir, dengan tidak jelas memanggil, “pa pa, pa pa.”

Clarice kemudian keluar dari ruangan rias, tanganya sembari memegang sapu tangan kecil yang lembut itu, dengan lembut mengelap bibir sang anak. Gigi bayi kecil itu sedang tumbuh, belakangan ini dia selalu membawa sapu tangan kecil anaknya.

Setelah Clarice mengelap kering bibir itu, Lewis menggendongnya, dengan sangat intim mencium wajah kecilnya, hingga bayi kecil itu tidak berhenti tertawa.

Clarice melihat hubungan antara seorang ayah dengan putrinya, berpikir dengan sedikit kebingungan, Lewis seperti nya sudah lama sekali tidak menciumnya dengan lembut. Sejak melahirkan Ailin kecil, dia seperti sudah hilang kasih sayang.

“Jangan selalu mencium wajahnya, air liurnya semakin mengalir. ”Clarice berkata.

Pandangan Lewis langsung mengarah kemari, keningnya lembut terdapat ekspresi tawa, “ Nadanya sedikit enak, aku selalu merasa kamu sedang cemburu dengan wanita yag belum menikah. Semalam tidak menyayangi mu dengan baik?”

Suaranya yan jelas dan rendah itu, membuat wajah Clarice memerah dalam sekejap, menjulurkan sikunya dan menabrak dadanya. Pria ini tidak melihat waktu dan tempat saat berbicara, dia mengira disini rumah dia.

“Ayah, ibu, paman fotografer menyuruh kita kesana.” Dyson berlari kemari, sepasang tangan kecil nya yang lembut menarik Clarice.

“Ya.” Clarice mengelus-elus kepala Dyson, 4 orang anggota keluarga itu kemudian masuk ke dalam ruang foto.

Kebanyakan foto nya ialah candid, hanya sebagian kecil, asisten fotografer menyuruh merek berpose, kemudian, fotografer mengangkat kameranya, dan berkata :1、2、3……

Ci klek, pemetik potret kamera berbunyi. 4 orang sekeluarga dalam bingkai yang sama, sungguh ialah gambaran yang sempurna dan bahagia.

(Cerita utama selesai)

Cerita utama telah berakhir sampai disini, selanjutnya dimulai cerita tambahan tentan Elsa Mo. Semoga kalian menyukainya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu