Waiting For Love - Bab 20 Aku Tidak Seperti Wanita Lain Yang Mudah Dikejar

Goresan pulpen di telapak tangannya terasa agak menggelikan. Pipi Clarice Lu kembali memerah. Ia sebenarnya sangat ingin berkata sesuatu pada pria itu: CEO Tang, di dalam tas saya ada buku tulis, kamu tidak perlu seirit ini.

Setelah selesai menulis, Lewis Tang melepas tangannya. Clarice Lu segera membacanya, ternyata pria itu menulis sebaris nomor telepon. Yang ia tahu, kalau seseorang memberikan nomor telepon, berarti urusan di antara mereka masih ada kelanjutannya.

“Proposal kamu cukup baik. Tetapi, sepanjang penuturanmu tadi, kamu sama sekali tidak membahas apa yang saya inginkan. Ini nomor telepon pribadi saya, kalau sudah kamu pikirkan baik-baik kontak saya lagi.”

Lewis Tang tidak melepas pandangannya dari wajah Clarice Lu ketika mengucapkan kalimat ini. Clarice Lu tiba-tiba merasakan sebuah bahaya. Kalau ia tidak cukup tenang, ia pasti akan tenggelam ditelan tatapan pria itu.

Mobil Lewis Tang sudah pergi, tetapi Clarice Lu masih diam di tempat.

Apa yang sebenarnya ia inginkan? Saya mana tahu, saya bukan cacing gelang yang hidup di dalam perutnya!

......

Sekembalinya Clarice Lu ke kantor Perusahaan Entertainment HU, ia melihat Elsa Mo sedang duduk santai di dalam ruang kerjanya. Melihat Clarice Lu berjalan masuk, Elsa Mo buru-buru bertanya, “Jadi bagaimana negosiasi proyek itu? Apakah CEO Tang puas dengan uraianmu?”

Clarice Lu menatap malas, lalu menunjukkan nomor telepon yang ditulis Lewis Tang di telapak tangannya. “Hanya meninggalkan nomor telepon.”

“Lewis Tang sendiri yang menulisnya?” Elsa Mo menahan pergelangan tangannya. Elsa Mo lalu mengamati nomor itu dengan seksama layaknya seorang peneliti yang tengah mengamati tulisan kuno. Tiba-tiba sudut bibirnya terangkat, senyumnya sangat ambigu.

“Kalau seorang pria bertindak seperti ini pada seorang wanita, kemungkinan besar pria itu sedang menggoda wanita itu. Clarice Lu, jangan-jangan ia ingin mengajakmu berkencan?”

Clarice Lu belum menelan air putih yang ia minum barusan, “Kamu berpikir terlalu jauh.”

“Ya kalau tidak bagaimana lagi? Ini nomor telepon pribadi. Masak iya ia memberi nomor telepon pribadinya untuk membicarakan urusan bisnis? Ia jelas ingin mengajakmu berkencan. Kalau bukan untuk itu, saya tidak tahu apa lagi yang ia inginkan.”

Nada bicara Elsa Mo setengah bercanda dan setengah serius. Ia sudah berkutat lama dalam dunia bisnis, jadi ia sangat sensitif dengan hal-hal semacam ini.

Bibir merah Clarice Lu bergerak-gerak, tetapi ia tidak mengatakan apa pun. Wajahnya tetap tenang. Telapak tangannya yang ditulis nomor telepon ia kepal erat-erat. Ia masih bisa merasakan rasa geli yang ia alami ketika Lewis Tang menulis tadi.

“Wajahmu memerah? Wah, jangan-jangan memang ada skandal di antara kalian berdua?” Elsa Mo mengendus-ngedus hidung seolah mencium aroma wangi.

“Kamu sudah selesai bicara belum! Aku tidak seperti wanita lain yang mudah untuk didapatkan ! Lewis Tang tidak kekurangan uang, juga tidak kekurangan perempuan, untuk apa ia cari masalah dengan mendekati seorang wanita bersuami!” Clarice Lu buru-buru menjawab.

Elsa Mo mencoba berpikir jernih, kali ini ia merasa kata-kata Clarice Lu masuk akal.

Clarice Lu memang cantik, tetapi masih banyak wanita yang lebih menarik darinya, untuk apa Lewis Tang cari masalah.

Elsa Mo kembali duduk di sofa. Ia menatap cangkir teh yang tertata rapi di atas meja. Ia tiba-tiba ingin minum teh, “Mana teh naga yang kamu bawa dari Yunnan waktu itu?”

“Ada di ruang teh, saya ambilkan sebentar,” Clarice Lu berdiri, lalu berjalan meninggalkan ruang kerja. Elsa Mo mengikutinya.

Baru tiba di ruang teh, keduanya langsung mencium aroma harum. Kedua tangan putih Jasmine Man sedang memegang cangkir teh. Clarice Lu dan Elsa Mo tahu, itu cangkir keramik khusus milik David Luo.

"Wah, pencuri zaman sekarang makin lama makin aneh. Mencuri suami seseorang masih oke, tapi kali ini ia bahkan juga mencuri daun teh!" ujar Elsa Mo menyindir Jasmine Man.

Jasmine Man mendongakkan kepala menatap Elsa Mo. Meski ada David Luo di situ, ia sama sekali tidak merasa sungkan dengan Elsa Mo, "Elsa Mo, kamu hanya sebatas hewan peliharaan Clarice Lu. Menggonggong setiap hari masih oke, tetapi kata-kata yang kamu gonggongkan sangat kotor!"

"Mulut saya masih jauh lebih bersih daripada mulutmu," jawab Elsa Mo sarkastik.

Kalimat ini sangat tidak enak didengar, tetapi Jasmine Man sama sekali tidak marah. Ia bahkan tertawa, "Saya bersih atau tidak, David Luo jelas paling paham. Keperawanan saya saja saya berikan padanya. Dunia sekarang sudah keterlaluan, para wanita makin lama makin tidak paham apa itu harga diri. Mereka santai saja ditiduri pria sebelum menikah, bahkan ketika ditinggalkan juga ikhlas-ikhlas saja. Maaf, saya tidak sama dengan mereka.”

Kata-katanya menusuk Clarice Lu dengan tajam, sampai Elsa Mo sendiri juga merasa iba.

Clarice Lu sepertinya tidak mendengar. Ia sedang mengangkat cangkir keramiknya, menaruhnya di ujung hidung, dan menciumi bau harum teh itu.

Jasmine Man sama sekali tidak takut, ia punya David Luo. Ia lanjut berkata, "Nona Lu, saya lupa beritahu kamu satu hal. David Luo sudah memberi tugas merancang film baru pada saya, jadi kamu tidak perlu repot-repot. Saya adalah teman baik Vanessa Bai, calon istri CEO Tang, jadi proyek itu akan jatuh sendiri ke tangan sa... Ah!"

Sebelum Jasmine Man menyelesaikan kalimatnya, tangan Clarice Lu sudah terangkat. Ia menyiram teh yang ada di cangkirnya ke wajah wanita itu. Untung saja teh itu hanya setengah hangat, kalau tidak wajah Jasmine Man pasti sudah melepuh.

"Maaf, tangan saya agak bergetar." Clarice Lu meletakkan cangkir tehnya tanpa merasa bersalah, lalu berkata, "Jasmine Man, ini yang kesekian kalinya kamu mengambil proyek saya. Kamu sungguh mempermalukan dirimu sendiri. Kita sebagai manusia harus tahu batas-batas tindakan kita, mengerti tidak?"

"Jasmine Man, jangan kira saya tidak tahu, skandal perselingkuhanmu dengan David Luo di villa waktu itu kamu yang sebarkan sendiri kan!"

Jasmine Man saat itu berdiri membelakangi pintu, jelas tidak bisa melihat David Luo meski pria itu berdiri tidak jauh darinya. Clarice Lu, istri resmi David Luo, tengah menekannya. Ia sungguh ingin menghabisi wanita ini.

"Kalau memang saya pelakunya terus kenapa? Kamu sendiri punya bukti apa? Lagipula hubungan ranjang kami berdua benar-benar terjadi kok."

"Perusahaan ini segera masuk ke bursa saham, dan kamu nyaris menghancurkan seluruh reputasinya!" maki Clarice Lu sambil berdiri santai di dekat meja.

"Terus kenapa, kalau pun saya menghancurkan reputasinya, cintanya akan tetap bertahan pada saya dan tidak akan berpindah ke kamu!" jawab Jasmine Man dengan nada tinggi.

Clarice Lu tersenyum dingin. Ia menatap David Luo yang berdiri di belakang Jasmine Man dengan tatapan meremehkan.

Tujuannya sudah tercapai. Ia melangkahkan sepatu hak tingginya ke luar ruangan, tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi selanjutnya.

Dengan kepribadian David Luo yang seperti itu, Jamine Man pasti akan diapa-apakan.

......

Ketika mereka berjalan di lorong, Elsa Mo tidak tahan bertanya, "Clarice Lu, bagaimana kamu tahu Jasmine Man penyebar sebenarnya rumor itu?"

"Saya tidak tahu apa pun. Saya sebenarnya hanya berpura-pura tahu, dan wanita itu malah mengiyakannya," ujar Clarice Lu sambil mengangkat bahu.

David Luo selalu waspada dalam bertindak dan bersikap. Sungguh tidak mudah bagi wartawan untuk mengikuti tindak-tanduknya. Pengecualian hanya terjadi dalam kasus skandalnya dengan Jasmine Man. Kali ini Clarice Lu hanya menebak, ia barusan bahkan hanya mencoba menyelidik. Di situasi terpojok seperti ini, menolak jelas tidak mungkin dilakukan, jadi Jasmine Man, si wanita bodoh itu, terpaksa mengakui tindakannya sendiri.

Elsa Mo tertawa terkekeh-kekek sambil memberi jempol pada Clarice Lu.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu