Waiting For Love - Chapter 195 Perjuangan Cinta (1)

"Clarice Lu,aku telah berjanji untuk menceritakan ini kembali kepada mu."

"Kamu sangat brengsek." Kata Clarice Lu yang sedikit malu dan jengkel itu, lalu dia mendorongnya, kemudian di bukakannya selimut dan segera berdiri dari tempat tidur tersebut, akan tetapi Lewis Tang berhasil menarik pinggangnya, kemudian dia pun kembali terjatuh ke dalam pelukannya itu.

Clarice yang tidak ingin di peluk oleh dirinya itu pun sedikit memberontak, sedangkan Lewis Tang hanya tersenyum lembut saja, dia membiarkan Clarice yang bawel itu. Sampai dia tidak bawel lagi, barulah Lewis Tang akan menaruhkan kedua kakinya itu di atas tubuh Clarice, dan akan berjongkok di bawah tubuhnya itu.

Lewis Tang menyipitkan matanya kembali, dia menatap Clarice Lu dengan sangat lembut, dan dia kembali berkata, "Clarice, jangan bawel lagi, apakah kamu tidak lelah?"

"Lewis Tang, hal yang paling penting harus di katakan sebanyak 3 kali barulah termasuk omongan yang pasti." Kta Clarice Lu sambil menarik lengan Lewis Tang.

Lewis Fang yang mendengarkan perkataan ini, hanya tersenyum, dia juga menunjuk ke arah hidungnya Clarice Lu, " 2 kali perkataan itu hutang dulu, Clarice Lu, aku ingin selalu bersama dengan mu selama-lamanya."

Clarice Lu tersenyum kepadanya, dengan tatapan mata yang berbinar- binar. Seorang pria yang tidak mengerti tentang romantis itu, begitu berbicara tentang cinta, bahkan perkataannya itu bisa membuat seseorang menjadi terharu, Clarice Lu yang menjadi terharu pun terlihat seperti ingin menangis.

"Tidurlah." Kata Lewis Fang sambil menciumnya, kemudian dia memeluknya dengan sangat lembut, dan tertidur.

Hari ini, Clarice Lu tidur hingga sore barulah dia terbagun dari tidurnya itu. Ada beberapa panggilan tak terjawab dari hpnya tersebut, panggilan tersebut berasal dari Jane Xia.

Dia pun menjadi panik lalu segera memakai baju dan bangun dari tempat tidur, tiba-tiba kakinya tersandung, dan dia hampir saja terjatuh ke bawah lantai. Clarice Lu pun merasa canggung dan sedikit tidak nyaman.

Lewis mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar, dia melihat Clarice Lu yang tergesa-gesa itu pun, tidak bisa menahan rasa tawanya itu, “Jangan terburu-buru, aku akan mengantar mu pergi.”

Lewis tang mengantarnya pulang ke rumah, mobil berhenti tepat di depan gang kecil, sebelum Clarice Lu turun dari mobil, dia masih saja di cium oleh Lewis Tang, dengan ekspresi yang sepertinya tidak ingin berpisah.

“Besok siang kamu tidak ada kelas ya, aku akan menjemput mu di sekolah.” Kata Lewis Tang sebelum pergi dari tempat itu.

“Iya.” Jawab Clarice Lu yang tersipu malu, dan kembali bertanya, “Apakah Dokter Lewis bisa membagi waktu?”

“Sebisa mungkin harus bisa membagi waktu.” Kata Lewis Tang sambil mengelus-eluskan hidungnya itu di wajahnya Clarice Lu. Mereka berdua baru saja melewati garis pertahanan terakhir, dan sekarang mereka berdua merasa sangat lelah, baik itu secara fisik, maupun non fisik.

“Dokter Lewis tidak perlu memaksakan diri.” Kata Clarice Lu sambil teriak dan tersenyum. Kemudian dia membuka pintu dan segera turun dari mobil, dia berlari masuk ke dalam gang kecil.

Saat dia membuka pintu rumah, Jane Xia yang berada di ruang belajar itu terlihat sangat sibuk dengan komputernya, Jane Xia adalah seorang penulis, dan juga cukup terkenal di berbagai kalangan, dia juga pernah berkerja sebagai penulis Skenario, saat masa mudanya dia adalah seorang penulis wanita yang sangat hebat.

Clarice Lu yang melihat ibunya sedang menulis, dia pun menutup pintu dengan sangat pelan. Karena Jane Xia tidak suka di ganggu sama sekali saat dia menulis karangannya itu, terlebih lagi inspirasi seperti ini, bukanlah sesuatu yang dapat di produksi kapan saja.

Clarice Lu kembali ke kamarnya sendiri, kemudian dia berbaring di tempat tidur dan meneruskan tidurnya itu, ketika dia bangun dari tidurnya, hari sudah menjadi gelap, Jane Xia sudah menyiapkan makan malam dan menunggunya bangun untuk makan bersama.

“Cuaca hari ini tidak begitu bagus, di tambah lagi berada di daerah pegunungan, tidak ada sinyal sama sekali.” Kata Clarice Lu saat makan bersama, dia menjelaskan ini kepada Jane Xia mengapa dia tidak mengangkat teleponnya tersebut.

Jane Xia menganggukkan kepalanya, dan dia juga tidak banyak bertanya. Karena dia juga sudah percaya dengan Lewis Tang, dia tidak pernah mengkhawatirkan Clarice Lu yang pulang malam itu. Di tambah lagi, dia termasuk ibu yang sangat pengertian, mempunyai perasaan, dan ibunya itu juga sama sekali tidak pernah ikut campur dalam masalah anaknya.

“Setengah tahun lagi pendaftaran Orkestra Simphoni Oriental akan segera di buka, sekarang ini kamu tidak terlalu serius belajar, kamu harus belajar dengan giat, untuk mempersiapkan ujian nanti, jika kamu tidak lulus dalam ujian ini, aku akan mengirim mu ke luar negeri.” Kata Jane Xia yang mengganti topik pembicaraannya itu.

“Aku tahu itu.” Kata Clarice Lu dengan manja sambil mengeluarkan lidahnya itu.

Hari demi hari, dia belajar dengan sangat giat, walaupun begitu hal ini sama sekali tidak mengganggu waktunyapacarannya dengan Lewis Tang, mereka berdua juga samakin hari semakin sering untuk bertemu, tubuh yang masih sangat muda ini semakin berenergi, dan semakin erat.

Lewis Tang merasa bahwa dirinya ini bukanlah orang yang sangat manja, akan tetapi bagi Clarice Lu ini tidak lah cukup.

Semenjak terjadi hubungan di antara mereka berdua, Lewis Tang menjadi semakin baik, dan Clarice Lu hampir setiap hari di manjakan oleh dirinya itu. Dan Clarice Lu juga sudah terbiasa dalam perlakuannya Lewis Tang, masalah tentang perasaan, mereka tidak saling menjatuhkan, mereka selalu setia, hubungan mereka berdua sangat serasi, dan tidak bisa di pisahkan lagi.

Baik dalam kesusahan maupun tidak, Lewis Tang dan Clarice Lu akan selalu bersama, tidak akan terpisahkan lagi.

Suatu hari, Clarice Lu melihat seekor anak anjing di belakang mobil truk, mobil tersebut melaju dengan sangat cepat. Awalnya, anak anjing tersebut mengikuti arah mobil truk, akan tetapi pada akhirnya, kekuatan fisik anak anjing tersebut pun mulai melemah, jika seperti itu anak anjing tersebut akan terseret di depan mobil truk, melihat hal ini anak anjing yang masih hidup pun akan terseret hingga mati.

Clarice Lu adalah anak yang baik hati, dia tidak bisa melihat orang lain yang membahayakan kehidupan seseorang. Dia melupakan bahaya yang ada di depan matanya, dia pun bergegas untuk berjalan ke depan mobil truk, dan ingin mencoba menghentikan mobil truk tersebut.

“Clarice Lu!” Lewis Tang yang melihat kejadian ini pun menjadi terkejut, dengan cepat dia berlari ke hadapan Clarice Lu, lalu menariknya dalam pelukan, dengan sangat erat.

Untungnya, supir truk tersebut bereaksi dengan cepat, dan mobil berhenti di dalam keadaan darurat. Jika tidak, Lewis Tang bukanlah orang yang mudah trauma, hanya saja itu akan membahayakan hidupnya.

Di telapak tangannya itu sedikit terluka, dan berdarah. Akan tetapi dia sama sekali tidak mengerti tentang psikologi, paling pertama yang dia lihat itu adalah Clarice Lu apakah dia terluka atau tidak.

“Aku tidak apa-apa.” Kata Clarice Lu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, suaranya sedikit bergetar, mungkin saja dia masih takut dengan kejadian barusan itu.

Lewis Tang yang melihatnya tidak terluka, menjadi sangat lega.

Kemudian, supir truk tersebut turun dari mobilnya,dan berkata dengan sangat kasar, dia memarahi mereka berdua yang tidak ingin hidup lagi, jika ingin bunuh diri bisa pergi ke tempat yang sedikit jauh saja, jangan membawanya dalam kejadian seperti ini.

Lewis Tang tidak berkata apa-apa, dia berjalan menuju belakang truk, kemudian di ambilnya anak anjing tersebut dan menurunkannya ke bawah, lalu dia mengeluarkan dompetnya dan mengambil selembar uang merah dan memberikannya kepada supir tersebut.

“Aku ingin membeli anak anjing ini.”

Supir truk yang merasa sangat jarang menemui kesempatan seperti ini, dia pun segera mengambil uang tersebut. Tidak ada yang menginginkan anak anjing tersebut, jika di pelihara akan menghabiskan dan membuang-buang makanan rumah saja.

“Jika semua orang kaya begitu simpati, maka aku akan menjadi sangat kaya raya.” Kata supir truk tersebut sambil mengambil uangnya, dan pergi meninggalkan tempat itu.

Lewis Tang menaruh anak anjing tersebut ke jok belakang mobil, anak anjing tersebut sudah di buat sangat ketakutan, dengan sepasang mata hitamnya itu, anak anjing tersebut hanya bisa duduk diam di tempat duduk tersebut, dan sama sekali tidak berani bergerak.

Clarice Lu tahu bahwa dia dalam kesulitan, akan tetapi dia lebih jinak lagi di bandingkan dengan anak anjing tersebut. Melihat lengannya yang terluka dan berdarah itu, dengan gugup dia berkata, “Kak Lee, kita harus pergi ke rumah sakit.”

Lewis Tang menatap Clarice Lu dengan tatapan sangat dingin, kemudian di ambilnya kotak obat di bagasi mobil, karena dia adalah dokter, maka di dalam mobil Lewis Tang di lengkapi dengan kotak obat, di dalam kotak tersebut ada beberapa obat yang sering di gunakan.

Dia membawa kotak obat tersebut ke dalam mobil, lalu membuka kotak tersebut, kemudian dia mengambil kapas yang telah di tetesi oleh alkohol dan di oleskan ke luka yang ada di lengannya itu untuk membuang bakteri yang ada di luka tersebut, Clarice Lu sangat ingin membantunya, akan tetapi dia tidak tahu cara melakukannya.

Lewis Tang menangani lukanya sendiri, gerakannya sangat rapi, akan tetapi saat dia memlilitkan perban ke tangannya itu dengan satu tangan, dia merasa sedikit kesulitan.

“Mari aku bantu.” Kata Clarice Lu dengan tatapan yang lembut melihat ke arah Lewis Tang, kemudian dia mengambil perban tersebut, dan melilitkan perban tersebut ke lengannya Lewis Tang. Walaupun dia melilitkan perban tersebut tidak begitu rapi, akan tetapi itu terlilit dengan sangat erat.

Kemudian Lewis Tang memindahkan tas tersebut yang membuat tangannya menjadi kaku, dia tidak bisa membungkukkan tangannya itu, maka dari itu dia hanya bisa mengemudi dengan satu tangan saja, dia ingin pergi ke klinik hewan yang berada di dekat daerah tersebut, kemudian dia memberikan anak anjing yang malang itu kepada perawat.

Anak anjing tersebut telah di mandikan dengan sengat bersih, dan juga telah mengeringkan bulunya, walaupun dia bukan termasuk anjing yang mahal, akan tetapi dia tergolong dalam kelompok kecil, berperilaku baik dan penurut, anak anjing tersebut juga masih di sukai oleh orang-orang. Pada saat anak anjing itu terkena rabies pun, anak anjing tersebut juga tidak berani pergi ke mana-mana, karena takut pemilik barunya itu akan membencinya. Dan akan membuangnya lagi.

Perawat memberikan anak anjing tersebut kepada Clarice Lu, dalam keadaan rapi dan bersih. Kemudian Clarice Lu memeluk anak anjing tersebut, anak anjing tersebut mengulurkan lidahnya dan menjilati jari-jari Clarice Lu.

“Kak Lee, lihat anak anjing ini terlihat sangat lucu. Bagaimana kalau kita memberinya sebuah nama dengan nama panggilannya Dom? Kata Clarice Lu sambil tersenyum dan sambil melihat ke arahnya.

Lewis Tang tidak mempedulikannya, lalu dia mengeluarkan dompetnya, dan mengambil kartu bank lalu di berikannya kepada kasir. Setelah selesai membayarnya, dia pun bergegas pergi meninggalkan toko hewan tersebut.

Clarice Lu hanya bisa memeluk anak anjing tersebut, kemudian berjalan mengikutinya dari belakang.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu