Waiting For Love - Bab 318 Seperti Orang Dari Dunia Lain Yang Telah Mengalami Banyak Hal

Chris Lu tetap tinggal di kota B untuk mengurus pemakaman ibunya, merawat Clarice Lu dan anak bayinya yang baru lahir dan masih menyusui.

Kematian ibunya adalah pukulan yang sangat menyakitkan baginya. Itu terjadi sangat tiba-tiba. Dia sama sekali tidak siap dan ibunya telah meninggalkannya untuk selamanya.

Tapi Clarice Lu baru saja melahirkan seorang bayi. Bayinya lahir prematur. Dia tinggal di inkubator selama lebih dari sepuluh hari. Dia telah menjenguknya beberapa kali. Tubuhnya yang kecil terhubung dengan banyak peralatan medis. Matanya belum terbuka. Dia merasa seolah-olah bayi kecil itu bisa kehilangan napas setiap saat.

Kondisi Clarice Lu semakin buruk. Sejak ibunya meninggal, depresi paska melahirkannya menjadi semakin serius. Dia sering seharian tidak mengatakan sepatah kata pun.

Chris Lu melihatnya yang seperti ini, hatinya terasa sakit seperti dulu.

Pada saat itu dia sangat membenci Lewis Tang. Lewis Tang menyakiti Clarice Lu, secara tidak langsung dia yang menyebabkan ibunya masuk penjara dan meninggal di dalam penjara. Sungguh menyedihkan.

Masalah keluarganya membuatnya tertekan, kesal dan bingung, hal ini benar-benar menghapus niatnya untuk mengatasai permasalahan perusahaan di Amerika. Dia mengendalikan sejumlah modal beresiko yang sangat besar, sedangkan pasar saham di Amerika Serikat selalu berubah dengan cepat. Sebentar saja dia tidak memperhatikannya, dia akan mengalami kerugian yang besar.

Chris Lu ada di rumah sakit hampir setiap hari untuk menjaganya. Dia hanya dapat sesekali meluangkan waktu untuk memantau pasar saham Amerika melalui ponselnya. Tepat ketika dia menemukan bahwa ada perubahan pada posisi pasar saham, seseorang berlari kepadanya dan mengatakan bahwa Clarice Lu dan anaknya telah hilang.

Chris Lu langsung bergegas untuk mencarinya, tetapi ternyata dia mendapati bahwa Clarice Lu sedang memeluk anaknya, berlari masuk ke tengah jalan. Jelas dia ingin bunuh diri.

Clarice Lu langsung dibawa ke rumah sakit untuk diselamatkan. Chris Lu bergegas datang dan melihat Lewis Tang berdiri di depan ruang gawat darurat dengan darah di tubuhnya.

Anaknya dibawa ke ruang periksa lain. Dokter anak yang memeriksanya dan tidak ada luka serius. Kemudian anak tersebut dikembalikan kepada keluarganya.

“Anakmu tidak terluka. Kalian lain kali harus lebih berhati-hati menjaga nona Lu.” Dokter mengembalikan anak itu kepada Chris Lu. Chris Lu memandangi wajah anak itu yang sangat mirip dengan wajah Lewis Tang. Kemudian dia berpikir tentang Clarice Lu yang sedang berbaring di ruang gawat darurat. Seketika ada api yang berkobar di dalam hatinya.

Dia menyerahkan anak itu kepada Lewis Tang dan berkata kepadanya, “Lewis Tang, kamu sebaiknya pergi sejauh yang kamu bisa, bawa anak haram ini keluar dari dunia Clarice Lu.”

Meskipun Clarice Lu berhasil diselamatkan, tetapi dia tetap harus dirawati di ruang ICU karena statusnya sekarang masih belum keluar dari bahaya yang mengancam hidupnya.

Chris Lu sangat waspada dalam menjaganya. Dia tidak berani meninggalkannya bahkan walau setengah langkah pun. Karena dia takut jika dia mengedipkan matanya, dia akan menghilang.

Setelah kematian ibunya, Clarice Lu adalah satu-satunya kerabatnya di dunia ini. Jika sesuatu terjadi padanya, dia akan merasa bahwa tidak ada lagi hal yang berharga di dunia ini.

Setelah Clarice Lu bangun, sudah berlalu sekitar lebih dari setengah bulan. Meskipun dia sudah sadar dan terlepas dari bahaya menyangkut nyawanya, tetapi dia tidak bisa mengingat banyak hal. Dia melupakan sepenuhnya semua hal yang terjadi antara dia dan Lewis Tang.

Chris Lu berpikir, lupa justru sangat baik, lupakan saja, sehingga tidak akan ada lagi rasa sakit.

Chris Lu mengambil foto Clarice Lu di rumah sakit, tetapi dia tidak menyangka dia akan bertemu dengan Elsa Mo secara tidak sengaja.

Dia duduk di antrian rawat jalan klinik dokter kandungan. Dia melihatnya dari jauh, mengenakan rok berwarna putih, duduk di sana dengan tenang. Dia terlihat jauh lebih kurus. Setengah tahun lebih telah berlalu, tidak tahu apakah hidupnya baik-baik saja.

Chris Lu sepertinya secara tidak sadar berjalan menghampiri Elsa Mo.

Elsa Mo sedang menundukan kepalanya bermain ponselnya. Kemudian dia pertama melihat sepatu kulit berwarna hitam, barulah dia menoleh ke atas dan melihat wajah Chris Lu yang tampan.

Elsa Mo memandangnya dengan sedikit terkejut, tidak menyangka bahwa dia akan bertemu di rumah sakit ibu dan anak. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”

“Apakah kamu kemari untuk periksa ke dokter? Kamu sakit?” Chris Lu tidak menjawabnya tetapi dia mengangkat alisnya dan bertanya.

Elsa Mo merasa canggung ketika ada orang lain yang menatapnya di sekitarnya. Mereka kurang lebih seperti sepasang suami istri yang paling tidak seperti suami istri.

“Oh, tidak. Setelah keguguran, tubuhku kurang sehat, hanya pemeriksaan rutin,” kata Elsa Mo. Dia selalu tidak memberitahu Chris Lu bahwa setelah keguguran dia sesekali berdarah tanpa henti.

“Apa mau aku kenalkan seorang dokter? Terlalu banyak pasien di klinik rawat jalan, dokternya mungkin tidak akan memeriksamu dengan baik.” Ujar Chris Lu.

Setelah aborsi Elsa Mo, Dia selalu menyibukkan dirinya dengan perusahaan atau keluarganya. Dia tidak ada waktu untuk peduli dengan kondisi tubuhnya.

“Tidak perlu, aku hanya ingin periksa rutin.” Elsa Mo dengan cepat menggelengkan kepalanya untuk menolak. Dia jelas tidak mau ada urusan apa pun lagi dengan Chris Lu.

Chris Lu berhenti bicara lebih banyak dan pergi.

Setelah pemeriksaan Elsa Mo, dokter juga tidak mengatakan ada masalah besar, hanya bilang bahwa dia kurang istirahat setelah keguguran. Dokter meresepkan obat dan membolehkan dia pulang.

Ketika Elsa Mo meninggalkan klinik, dia tetap tidak tahan untuk mencari Chris Lu. Dia sangat penasaran mengapa dia bisa ada di sini.

Sampai dia melihat Chris Lu berjalan di koridor sambil menopang Clarice Lu. Clarice Lu sepertinya baru saja terluka, cara jalannya tidak stabil. Chris Lu dengan hati-hati menopangnya sambil sesekali melontarkan candaan kepadanya.

Ketika Elsa Mo melihat pemandangan ini, dia ada sedikit perasaan iri kepada Clarice Lu. Menjadi kerabat Chris Lu jauh lebih bahagia daripada menjadi kekasihnya.

Elsa Mo menghela sedikit napas dan kemudian diam-diam berbalik dan pergi meninggalkan mereka.

...

Untuk uang hadiah pernikahan sebesar 400 juta, Ibu Bai tidak tanggung-tanggung untuk berterima kasih Elsa Mo dan bahkan mempunyai ide untuk menjual rumahnya Elsa Mo.

“Anne, aku mendengar dari bibi Liang bahwa Chris Lu bukankah meninggalkan sebuah apartemen untukmu. Rumah sebesar itu tidak ditinggali, kenapa kamu bersikeras menjaga rumah kecil ini? Jual rumah kecil ini, dengan begitu akan cukup untuk menambah uang pernikahan kakakmu.”

“Apartemennya Chris Lu tidak ada hubungannya sedikit pun dengan uangku. Ini adalah rumahku. Siapa pun tidak boleh mempunyai pikiran untuk menjual rumah ini. Selain itu, silahkan kamu pergi dari rumahku. Aku tidak senang kamu berada di sini lagi.” Elsa Mo berkata dengan wajah yang dingin. Sekarang dia hampir tidak ada rasa kasihan sedikit pun untuk ibu Bai.

Dia pernah dijual sekali. Dia tidak berpikir untuk kedua kalinya.

Kemudian Ibu Bai sangat marah sampai mengutuk dan memaki, tetapi setelahnya dia tetap tidak mau pergi.

Elsa Mo mengucapkan kata-kata yang kasar dan Ibu Bai berhenti sejenak.

Kemudian, Elsa Mo mendengar bahwa Ibu Bai tetap menjual rumah yang ada di dalam jalur lingkar ketiga. Lalu dia membeli satu rumah lagi untuk William Bai di pinggir jalur lingkar keempat. Perbedaan harganya pas sekali untuk memenuhi hadiah uang pernikahan.

Elsa Mo hanya bisa mencibir, ah, sudah dinasehati tetapi tetap tidak mau dengar. Dia mengabaikan mereka dan pada akhirnya bukankah menikahi seorang menantu perempuan yang sama.

Ibu Bai tetap marah terhadap Elsa mo. Dia bahkan tidak memperbolehkannya datang di pernikahan kakaknya. Elsa Mo malah sangat senang. Dengan begini dia bisa menghemat uang untuk hadiah pernikahan. Jika uang yang diberikannya sedikit, Ibu Bai pasti akan cemberut tidak senang.

Setelah pesta pernikahan, William Bai dan istrinya pergi berbulan madu. Kabarnya mereka tetap pergi ke Maldives, bulan madu yang sangat mewah. Katanya mereka menggunakan uang yang diberikan Ibu Bai. Dalam beberapa tahun ini, Ibu Bai mendapatkan uang itu dari Elsa Mo. Semua uang yang dia peras itu semuanya diberikan kepada putranya yang sangat dia sayangi.

Ketika Elsa Mo memikirkan uang itu, dia masih merasa sakit hati. William Bai membawa istrinya ke Maldives untuk menghabiskan uang sambil berjemur di bawah sinar matahari. Dan uang itu adalah hasil jerih payahnya.

William Bai pergi bulan madu, dan Ibu Bai akhirnya tenang.

Hanya saja hanya tenang sekitar tidak sampai satu bulan, Ibu Bai datang kembali mencarinya. Elsa Mo menderita sakit kepala yang sangat berat. Pernikahan William Bai akhirnya berakhir dan tidak mungkin dalam waktu begitu cepat bisa mempunyai anak. Ibu Bai kali ini datang bukan untuk meminta uang.

“Apa lagi yang kamu mau?” Dia bertanya dengan tidak sabar.

Namun Ibu Bai terlihat seperti langit akan jatuh. Dan secara melebih-lebihkan dia berkata, “Anne, sungguh buruk. Aku baru saja kembali dari tempat bibi Liang-mu. Aku dengar bahwa Chris Lu mendapatkan bencana besar di Amerika Serikat. Aku mendengar bahwa dia berhutang milliaran, atau lebih dari satu trilliun, dan itu dalam dolar Amerika. Ya Tuhan, aku belum pernah melihat sebegitu banyak uang dalam hidupku. Kau menikah dengannya, kau tidak harus mengembalikan uang ini bersama dengannya kan? Aduh, aduh, Natalia Liang benar-benar memberi kita kesulitan. “

Elsa Mo tidak tahu seberapa besar kebenaran dari apa yang dikatakannya, tetapi dia mendengar hal ini dengan sabar.

“Waktu itu dia yang menjualku, jika keluarga Lu adalah jurang penderitaan, kamu jugalah yang mendorongku masuk jatuh ke dalamnya.”

“Bencana yang dialami Chris Lu dengan kita tidak ada hubungan apa pun, seharusnya, seharusnya tidak apa-apa.”

“tidak apa-apa? Apakah kamu pikir surat nikah itu hanya main-main? Aku dan Chris Lu resmi secara hukum sebagai suami-istri. Aku harus menanggung setengah dari hutangnya, lebih dari satu triliun. Oh, aku tidak mampu. Aku juga tidak tahu apakah orangtua juga harus terlibat dalam melunasi hutang anak.”Elsa Mo sengaja membuatnya takut.

Ibu Bai terkejut mendengar hal ini. Seperti inilah, dia dan Elsa Mo tidak sabar untuk segera memutuskan hubungan ibu dan anak.

Setelah Ibu Bai pergi, Elsa Mo tidak memasukkan hal ini ke dalam hati. Ibu Bai adalah orang yang suka melebih-lebihkan sesuatu. Hal yang kecil pun bisa dianggap sangat besar olehnya.

Tetapi, mengenai kasus Chris Lu, Ibu Bai samsa sekali tidak melebih-lebihkannya.

Tidak lama kemudian, Elsa Mo bertemu Chris Lu. Hari itu, dia pergi ke pasar bisnis sebagai mitra wanita dari seorang pebisnis real estate yang kaya. Dia bertemu lagi dengan Chris Lu di pintu masuk pasar malam. Dia tampak sangat pucat dan lemas.

Elsa Mo berdandan sangat menawan dan mempesona, memakai sepatu hak tinggi, mengenakan baju yang dipinjam dari toko kelas atas. Dia keluar dari pasar malam sambil memegang tangan pebisnis kaya itu. Kemudian dia melihat Chris Lu.

Dia berdiri di sana. Badannya yang tinggi setengah bersandar pada mobil. Dia merokok tanpa henti. Wajahnya yang tampan terlihat pucat pasi.

Di bawah lampu neon yang bersinar mempesona, Chris Lu mendongak, dan kebetulan sekali melihat Elsa Mo yang keluar dari dalam. Empat mata saling memandang, Elsa Mo tiba-tiba merasa seperti dia seperti berasal dari dunia lain yang telah mengalami banyak hal.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu