Waiting For Love - Bab 250 Takdir Yang Sangat Buruk

Pada saat pulang kerja di malam hari, mobil Lewis Tang muncul tepat waktu di depan pintu Global Corp.

Karena Clarice Lu mengetahui bahwa dia akan datang menjemputnya saat pulang kerja, jadi dia menunggu terlebih dahulu di sofa di area istirahat pada aula lantai 1 perusahaan, melalui pintu kaca yang tembus pandang, dia melihat mobil Lewis Tang perlahan-lahan melaju masuk, dia langsung berdiri, lalu melangkahkan sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah, dan berjalan kearahnya dengan langkah yang cepat.

“Apakah jantungmu berdetak secara serempak?”Dia duduk di posisi penumpang depan, dan Lewis Tang bertanya dengan tersenyum.

“Benar. ”Clarice Lu memberikannya sebuah senyuman yang sangat ceria, lalu memiringkan badan untuk mengikat sabuk pengaman.

Mobil kembali memasuki jalur, dan masuk kedalam jalanan berlalu lintas. Tujuan mereka adalah pergi ke taman kanak-kanak Dyson.

Karena berada di jam sibuk pulang kerja, mobil yang berada di tengah lalu lintas, dan bergerak lebih lambat, bahkan sedikit macet. Tidak peduli seberapa mewah mobil itu, bertemu dengan kemacetan, juga tidak ada bedanya.

Saat mereka tiba di taman kanak-kanak, sudah terlambat kira-kira selama 1 jam, dan hampir semua teman-teman di kelasnya sudah pergi, Dyson duduk dengan sangat bosan di atas tikar panjat sambil bermain susun blok, guru yang bertanggung jawab berdiri sejauh 3 meter darinya, dan sedang menerima telepon. Mungkin sedang menghubungi pacarnya, dengan wajah yang senang.

Biasanya bibi pengasuh di rumah yang bertanggung jawab untuk mengantar dan menjemput anak, jadi, saat Dyson mengangkat kepala dan melihat Clarice Lu yang berjalan masuk, dia sangat tercengang, kakak?Saat dia melihat Lewis Tang yang ikut di belakang Clarice Lu, dia lebih tercengang lagi.

“Kakak?Ayah!”Setelah tercengang untuk sementara waktu, Dyson berdiri dari lantai, lalu bergegas menghampiri ke arah mereka.

Clarice Lu berjongkok, dan merentangkan tangan untuk menangkapnya, lalu memeluknya kedalam pelukan. “Apakah hari ini Dyson menuruti perkataan?”

“Aku bukan anak kecil lagi, aku sangat penurut. ”Dyson berhenti tersenyum, dan menjawab dengan wajah yang serius. Tapi wajah kekanak-kanakannya, membuat orang merasa dia konyol, dan sangat lucu.

Clarice Lu tidak tahan untuk mengulurkan tangan dan mengelus kepalanya, dengan pergerakan yang penuh dengan rasa manja dan kasih sayang yang lembut.

Guru yang bertanggung jawab melihat adanya orang tua anak, dia langsung memutuskan panggilan dengan tergesa-gesa, lalu berjalan menghampiri dengan tersenyum. “Kalian adalah orang tua dari Dyson. ”

Clarice Lu yang menggendong Dyson, menganggukkan kepala dengan ringan, lalu berkata dengan permintaan maaf, “Maaf, jalanan macet, jadi kami datang lebih telat. Dan sudah membuatmu repot. ”

“Jangan berkata seperti itu, ini memang hal yang seharusnya aku lakukan. Di dalam taman kanak-kanak Dyson selalu menuruti perkataan, beberapa guru sangat menyukainya. ”Kata guru yang bertanggung jawab.

Perkataannya ini bukan sepenuhnya adalah basa-basi, Dyson mewarisi semua gen orang tuanya yang baik, dia tampan seperti boneka, dan memiliki pendidikan keluarga yang baik, sopan, pintar dan rendah hati. Para guru muda di taman kanak-kanak tentu tidak ada yang tidak menyukai alasannya itu.

Senyuman di wajah Clarice Lu sangat ceria, sebagai seorang ibu, mendengar orang lain memuji anaknya sendiri, tentu diri sendiri merasa bangga dan senang.

“Dyson, beri salam sampai jumpa kepada guru. ”

“Sampai jumpa guru Liu. ”Dyson melambaikan tangan dengan sopan kepada guru, kemudian, satu tangan bergandengan dengan Clarice Lu, dan satu tangan lagi bergandengan dengan Lewis Tang, satu keluarga yang berjumlah 3 orang berjalan keluar dari taman kanak-kanak.

Waktu masih terlalu dini, Lewis Tang yang mengendarai mobil membawa mereka ke taman hiburan terdekat untuk duduk.

Taman hiburan sangat ramai pada sore hari, sebagian besar merupakan orang tua muda yang membawa anak mereka. Sebelumnya, Lewis Tang tidak pernah membawa Dyson untuk datang ke tempat semacam ini, pertama-tama, adalah perkerjaan yang terlalu sibuk, dan sangat sedikit bisa meluangkan waktu. Kedua, adalah takut akan perasaan yang bercampur aduk. Melihat cinta dan keharmonisan keluarga lain. Yang bisa membuat dia semakin merindukannya, kemudian, membenci diri sendiri.

“Aku ingin membawa Dyson pergi menaiki komedi putar, apakah kamu ingin ikut bersama?”Tanya Clarice Lu.

“Aku akan menunggu kalian disini. ”Lewis Tang duduk di kursi kayu yang panjang dekat komedi putar. Permaianan yang begitu kekanak-kanakan, CEO Tang tentu tidak akan ikut.

Clarice Lu menganggukkan kepala, dan tidak memaksanya untuk ikut. Sebenarnya, dia juga merasa pemandangan Lewis Tang yang berpakaian jas duduk diatas komedi putar akan sangat tidak bagus dipandang.

Clarice Lu menggandeng tangan kecil Dyson, lalu kedua orang pergi mengantri dengan hati yang senang.

Langit perlahan-lahan menjadi gelap, kedipan lampu pada komedi putar menyinar terang dan menyilaukan. Clarice Lu dan Dyson duduk diatas komedi putar berwarna biru, mengikuti lagu, komedi putar bergerak keatas kebawah, dan berputar.

Lewis Tang duduk tidak jauh dari meraka, dengan sepasang kaki panjang yang disilangkan dengan santai, lalu cahaya rokok menyala hidup dan redup pada ujung jari didalam malam yang gelap. Tatapan matanya yang mendalam selalu menatap cahaya terang di hadapannya, melihat senyuman yang ceria pada wajah Clarice Lu dan Dyson, sudut bibirnya sedikit terangkat tanpa sadar.

Pada saat ini dia hanya menyadari kesunyian selama bertahun-tahun, dan Lewis Tang juga hanyalah orang awam, kebahagian yang di inginkannya, juga sama seperti orang biasa yang normal dan sederhana.

Saat sebatang rokok habis terbakar, Clarice Lu sudah mengenggadeng tangan Dyson dan berjalan menghampirinya.

Lewis Tang berdiri, dan membuang putung rokok sudah terbakar habis kedalam tong sampah yang berjarak beberapa langkah, kemudian melangkahkan kaki panjangnya, untuk menyambut mereka.

“Ayah. ”Dyson berlari menghampiri, lalu merentangkan kedua tangan kecilnya, dan langsung memeluk kaki Lewis Tang, dengan wajah kecil yang terangkat dan dipenuhi oleh sunyuman. Bahkan di malam hari, senyumannya itu tetap sangat ceria.

Lewis Tang mengulurkan tangan untuk menghapus lapisan basah lembab pada dahinya, anak itu bermain dengan sedikit kehilangan akal, dan sekujur badannya mengeluarkan keringat.

“Sudah berkeringat, ayo pulang dulu, jangan sampai sakit. ”Lewis Tang berkata, dengan membungkukan badan, lalu menggendong anak itu dari lantai.

Clarice Lu menganggukkan kepala menunjukkan setuju, mengambil langkah kecil mengikuti belakang ayah dan anak.

“Ayah, apakah besok kita akan datang untuk bermain lagi?”Dyson memeluk leher Lewis Tang, lalu mengedipkan sepasang mata yang hitam berkilau, yang masih terlihat seperti ingin melanjutkan sesuatu.

“Ya, aku akan berusaha untuk mengaturnya. ”Jawab Lewis Tang. Bahkan dalam merawat anak, Lewis Tang selalu mengatakan yang sejujurnya, jika bisa maka bisa, jika tidak bisa maka tidak bisa, dan tidak pernah membuat perjanjian yang tidak bisa dipenuhi.

Dia ingin membuat Dyson paham dengan kata ‘jujur’, pria sudah seharusnya memegang kata-katanya, jangan berjanji jika tidak bisa melakukannya, ketika sudah berjanji, maka harus menepatinya. Tidak peduli sebagai manusia, atau berbisnis, semua memiliki alasan yang sama.

“Oh.” Dyson menjawab dengan tidak bersemangat, tatapan matanya menjadi muram dalam sekejap, dan terlihat sedikit bingunh.

Clarice Lu mencubit wajahnya dengan penuh kasih sayang, “Besok kakak akan membawa Dyson kesini untuk bermain lagi, oke?”

“Baik. ”Mata Dyson tiba-tiba berubah menjadi terang, dan dia sedikit menari dengan gembira.

Lewis yang sedang menggendongnya, memiringkan kepala lalu melihat Clarice Lu, dan berkata dengan samar, “Jangan terlalu memanjakannya, kasih ibu akan membuat kegagalan bagi anak. ”

Clarice Lu tercengang untuk sementara waktu, dua kata ‘kasih ibu’ yang dikeluarkan dari mulutnya, melekat didalam hatinya, membawa sedikit rasa hangat dan sedih.

Clarice Lu sendiri mengakui bahwa dirinya sebenarnya bukanlah seorang ibu yang baik, dalam memperlakukan Dyson, dia terlalu banyak membuat kesalahan, dan terlalu sedikit memberikannya keuntungan.

Setelah meninggalkan taman hiburan, Lewis Tang mengendarai mobil dan membawa mereka pergi ke sebuah restoran barat di National Road , adalah sebuah tempat yang mewah kelas atas, pada hari biasanya aku juga akan memilih tempat ini untuk makan bersama dengan pelanggan, dan tidak terlalu cocok untuk makan keluarga, tapi steak daging sapi dan hati angsa ala Prancis disini enak , hidangan penutup khas Italy dan es krim Haagen-Dazs merupakan makanan yang paling disikai Dyson.

Disini Lewis Tang merupakan pelanggan yang sering berkunjung, dari manajer, hingga pelayan, semuanya sangat menghormati anak ketiga keluarga Tang. Kamar pribadi yang biasa digunakannya juga sudah disediakan, dan hidangan pun di sajikan dengan sangat cepat.

Dyson juga tidak makan dengan benar, dia hanya memakan hidangan penutup dan es krim.

“Kurangi makan makanan yang dingin, makan terlalu banyak akan menyebabkan sakit perut. ”Clarice Lu berbisik kepadanya dengan suara yang lembut, tapi Dyson masih tidak ingin melepaskan sendok kecilnya.

Saat ini, Lewis Tang menatapnya dengan sebuah tatapan yang dingin, dan Dyson langsung meletakkan sendok kecil yang berwarna silver ke samping dengan baik, lalu mengambil sumpit khusus anak-anak untuk makan nasi.

Clarice Lu tiba-tiba kehilangan kata-kata, lalu mengambil tisu untuk mengelap sisi bibir, dan berdiri. “Aku ingin pergi ke toilet. ”

“Saat keluar pintu jalan lurus, kemudian belok kiri. ”Kata Lewis Tang.

Clarice Lu menganggukkan kepala, lalu mendorong pintu dan berjalan keluar.

Restoran barat ini sangat ramai pada malam ini, jika tidak memesannya terlebih dahulu, maka sama sekali tidak akan ada tempat kosong.

Clarice Lu berjalan didalam koridor, dan melangkahkan sepatu hak tinggi pada karpet berbulu yang lembut, tanpa suara. Disisinya banyak orang yang berjalan kesana kemari, dan sering ada orang yang lewat. Mengikuti arahan Lewis Tang, dia sangat cepat menemukan posisi toilet, saat melewati sudut, tiba-tiba mendengar suara yang terdengar akrab, dia tidak memalingkan kepala, dan juga mengetahui siapa yang berada di belakangnya.

Lalu dia bertemu dengan David Luo disini secara tak terduga, benar-benar takdir yang sangat buruk.

Clarice Lu masih ingat, sebelum mereka bercerai, selain di perusahaan, dia hampir tidak berjumpa dengannya sekali selama satu bulan penuh. Setelah bercerai, peluang bertemu secara kebetulan semakin meningkat.

Tidak peduli dalam situasi apapun, Clarice Lu tidak terlalu ingin lagi untuk bertemu dengan David Luo, awalnya dia ingin menghindar, tapi, David Luo memanggilnya pada saat itu.

“Clarice Lu.”

Clarice Lu hanya bisa menghentikan langkah, karena namanya dipanggil, dia juga tidak bisa berpura-pura tidak mendengarkannya. Jika tidak, dia akan mengira bahwa dia itu takut karena ditemukan.

Dalam pernikahan mereka yang hanya tersisa nama itu, Clarice Lu juga tidak pernah berhutang apapun dengannya.

“CEO Luo, lama tidak bertemu. ”Dia berbalik lalu melihatnya, setelah mempertimbangkannya, dia baru memutuskan untuk menyapanya.

David Luo mengangkat alisnya, dengan tatapan mata yang sedikit dingin, tapi sisi bibirnya yang terangkat terlihat seperti berpura-pura tersenyum, “Benar-benar kebetulan, tidak disangka bisa bertemu kamu disini. ”

“Apakah kamu menjamu tamu?”Dia bertanya.

“Bukan, hanya keluar makan makanan ringan bersama keluargaku. ”Clarice Lu menjawab dengan lembut.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu