Waiting For Love - Bab 311 Aku Sudah Bosan, Ingin Berpisah

Elsa Mo terkejut saat berada disana, seketika dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia merasa kedua kakinya menjadi sangat berat, sama sekali tidak bisa bergerak lagi.

Tiba-tiba perutnya terasa sakit, Elsa Mo langsung mengerutkan alis, dia merasa sangat tidak berdaya, ternyata anaknya melihat pemandangan yang seperti ini: Ayahnya sedang berkencan dengan wanita lain.

“Apa yang kamu lakukan disana? Apakah harus aku yang datang mengambil botol itu?” Artis itu melihat Elsa Mo dengan gaya yang sombong, nada bicaranya terdengar tidak begitu senang.

Chris Lu yang duduk di depan wanita itu, hanya melihat Elsa Mo dengan tatapan yang datar, tatapan itu sangat dingin tanpa ada rasa hangat sedikit pun, seperti sedang melihat orang asing.

“Wanita di sini sangat susah untuk bisa melihat artis besar sepertimu, jadi tidak heran jka mereka kaget.” Ucapnya kepada wanita yang duduk dihadapannya itu.

Wanita itu sedikit mengangkat dagunya, dia terlihat semakin sombong, lalu dia berkata, “Jika sikap dia melayani bagus, mungkin aku akan mau berfoto dan memberikan tanda tanganku kepadanya.”

Obrolan mereka, membuat Elsa Mo merasa konyol. Dia tidak akan mau berfoto dengan seorang artis wanita yang populer dengan mengandalkan hal licik. Di dalam grup akting itu, hubungan artis ini dan sutradara Chen sangat tidak wajar, bahkan teman Elsa Mo pernah melihat, artis wanita ini masuk kedalam hotel bersama Sutradara Chen.

Chris Lu, dia sungguh bukan pemilih. Wanita bersih atau tidak semuanya boleh.

Elsa Mo berusaha untuk tetap tenang, dia berjalan mendekat, lalu meletakkan botol itu dengan sangat profesional, lalu membuka tutup botol itu, perlahan menuangkan bir itu kedalam mesin, sesaat kemudian, baru mengambil mesin itu, dan menuangkan bir kedalam gelas artis wanita itu.

Saat ini, artis wanita itu tetap menatap Chris Lu, dari tatapannya sangat terlihat jika dia ingin menggoda Chris Lu.

“Tuan Chris Lu, malam ini, kamu yang pergi kerumahku? Atau aku yang pergi kehotelku?”

Perkataan ini terdengar di dalam telinga Elsa Mo, dia tidak mendengar jawaban dari Chris Lu, kedua tangannya pun menjadi bergetar, lalu bir itu tumpah, dan mengenai rok putih artis wanita itu.

“Ah! Apa yang kamu lakukan!” Artis wanita itu sangat peduli dengan penampilannya, setelah dia berteriak, raut wajahnya langsung berubah.

Elsa Mo melihat rok itu, terlihat harganya sangat mahal. Dirinya sadar telah berbuat salah, lalu segera mengambil tisu, kemudian menunduk untuk mengelapnya, tapi segera di dorong oleh artis wanita itu.

“Pergi jauh dari sini, panggil manajer kalian.”

Dorongan itu membuat Elsa Mo mundur beberapa langkah, badannya langsung menabrak tembok yang berada di belakangnya, punggungnya terasa sangat sakit. Lalu dia segera memegang perutnya, air matanya hampir saja menetes, tapi dia masih berusaha menahannya.

Elsa Mo melihat Chris Lu, tapi hanya terlihat dia duduk dengan tenang, dengan gaya yang berwibawa, lalu menggoyangkan gelas dengan perlahan, seperti gaya sedang melihat penampilan yang menarik.

Elsa Mo tertawa dalam hati, benar, dalam mata Tuan Chris Lu, mereka hanyalah wanita penghibur saja, tidak akan bisa masuk kedalam hatinya.

Dari awal sampai akhir, Elsa Mo terlalu percaya diri, menganggap kalau dirinya berbeda dengan wanita lain.

Elsa Mo berlari keluar ruangan itu, lalu sesuai permintaan artis wanita itu, dia memanggil manajer datang.

Setelah manajer datang, tentu langsung membungkuk, untuk meminta maaf kepada artis wanita itu, kemudian dihadapan Chris Lu, dia menghina Elsa Mo.

Elsa Mo terus menunduk, tidak berkata apapun. Karena, dia masih menginginkan pekerjaan ini.

“Lupakan saja, ini juga bukan masalah besar.” Akhirnya, Chris Lu berbicara.

“Tuan Chris Lu!” Artis wanita itu masih tidak senang, “Rok ini sangat mahal.”

Chris Lu meletakkan gelas bir itu, raut wajahnya langsung berubah. “Aku bilang ‘lupakan saja’ apakah kamu maish ada saran lain?”

Artis wanita itu tentu tidak bernai membuat Chris Lu marah, lalu dia hanya bisa menutup mulut. Tingkah dia membuat Chris Lu puas, lalu dia tersenyum datar, berkata, “Selesai makan aku akan menemanimu ke mall.”

Dalam pengetahuan Chris Lu, kecantikan seorang wanita butuh biaya, dan dia dari awal bukan orang pelit.

Artis wanita itu mendengar ini, dia langsung mengerti maksud dari perkataan Chris Lu, seketika dia menjadi senang. Semua kumpulan tahu, kalau Tuan Chris Lu tidak pelit kepada wanita.

“Kenapa kalian masih berada disini, jangan menganggu kesenanganku dan Tuan Chris Lu.” Artis wanita itu melototi manajer dan Elsa Mo. Sedikit kesal dengan sikap mereka itu.

Manajer ini juga sudah lama bekerja di bidang ini, dia juga sangat licik, dia segera menarik Elsa Mo keluar bersama.

Hari ini Elsa Mo juga tidak ada niat untuk bekerja lagi, dia pergi keruangan ganti baju dan mengganti bajunya, kemudian, dia menunggu Chris Lu di pintu restoran.

Dia merasa walau bagaimana pun, dia harus berbicara dengan jelas kepada Chris Lu.

Makan malam romantis pasti butuh waktu yang lama, Elsa Mo berdiri di angin yang dingin selama 2 jam, kemudian Chris Lu dan artis wanita itu baru keluar sambil bergandengan.

Mobil dia parkir di depan pintu itu, Chris Lu membukakan pintu ombil dan membiarkan artis wanita itu masuk terlebih dahulu.

Belum menunggu mereka masuk mobil, Elsa Mo berjalan mendekat.

“Chris Lu, aku ingin bicara denganmu.”

Tangan Chris Lu yang berada di pintu mobil perlahan dia lepaskan, kemudian dimasukkan kedalam saku jas, gayanya sangat sombong, tatapan dan nada bicaranya terhadap Elsa Mo sangat tidak senang.

“Aku rasa tidak ada yang perlu di bicarakan.”

“Itu menurutmu, bukan menurutku. Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu.” Elsa Mo mengangkat dagu, dengan sangat tegar dan tidak mau kalah.

Sejujurnya, Chris Lu sangat menyukai sifat Elsa Mo. Dibandingkan dengan para wanita yang hanya mementingkan kekuasaan dan harta, Elsa Mo lebih kuat dibandingkan dengan mereka.

“Baiklah, tapi, aku hanya memberi waktu 5 menit.” Chris Lu menunduk dan melihat jam, kemudian pergi ketempat lain.

Elsa Mo mengikutinya, mereka berdua berhenti di tembok samping restoran, di sini termasuk sepi dan jauh dari keramaian, sangat cocok untuk bicara.

“Chris Lu, apa maksudmu?” Tanya Elsa Mo, air matanya bergelimang, tapi dia tidak menangis. Kesusahan di hidup ini, telah membuat dia menjadi sangat tegar dan kuat, sampai sekarang, tidak ada apapun yang bisa membuat dia terjatuh.

Chris Lu menatapnya ddengan kedua matanya yang hitam, “Elsa Mo, apakah aku yang tidak jelas mengungkapkannya, atau otakmu ada masalah? Aku sudah bosan denganmu, ingin berpisah. Apartemen yang kamu huni sekarang, anggap saja sebagai uang berpisah. Jika kamu ada waktu, pergilah mencari sekertarisku untuk mengurusnya.”

Chris Lu sudah memindahkan barang milik dia ke apartemen yang lain, ini lah yang ingin dia ungkapkan. Sebenarnya, Elsa Mo sudah mempersiapkan hati, tapi jika perkataan ini diucapkan oleh Chris Lu, begitu terus terang, tidak punya perasaan apapun, hal ini membuat Elsa Mo tidak bisa menahannya.

Elsa Mo tahu dirinya sudah di permainkan oleh Chris Lu, dirinya merasa tidak terima harga dirinya dihina seperti ini, jadi, dia menjadi emosi, dan ingin memukul Chris Lu.

Tapi, tangannya belum sempat menampar Chris Lu, sudah di tahan terlebih dulu oleh Chris Lu.

Chris Lu menatapnya dengan dingin, kemudian tertawa dengan menghina. “Jangan terlihat begitu sedih, Elsa Mo, dengan penampilanmu seperti ini, dijual pun belum tentu ada harga, wanita pintar, harusnya tahu harus bagaimana.”

Tangan Elsa Mo menjadi sakit karena Chris Lu, dia berusah melepaskannya. Kemudian menatap Chris Lu.

Chris Lu malah terus tertawa, senyumannya sangat dingin, juga sangat mengejek. “Elsa Mo, dari awal aku tidak pernah menjanjikanmu apapun, aku tidak pernah berkata akan menikahimu, juga tidak pernah berjanji saat bersamu, tidak akan pergi mencari wanita lain lagi.”

Elsa Mo merasa pria di hadapannya ini sangat berandalan. Apakah dulu dirinya buta, sampai-sampai bisa digoda oleh pria ini.

Elsa Mo tetap tidak menangis, walaupun sudah sampai dimana dia merasa sangat kesusahan. “Chris Lu, tidak ada orang yang mau apartemen burukmu itu. Kamu juga sudah lama di permainkan olehku, dipikir-pikir, aku juga tidak rugi. Tapi, jujur saja, keahlian Tuan Chris Lu di ranjang tidak begitu hebat.”

Selesai mengucapkan ini, Elsa Mo langsung pergi.

Chris Lu melihat Elsa Mo yang semakin jauh, hatinya juga merasa tidak begitu senang.

Berpisah begitu saja, sungguh sangat disayangkan, juga sangat menyedihkan. Tapi seperti ini juga cukup bagus, dia tahu sifat Elsa Mo, setelah dirinya menikah, Elsa Mo juga tidak mungkin mau berhubungan dengan dia lagi, sedangkan Chris Lu berpikir mengenai sikap kasihan dan hormatnya kepada Elsa Mo, dia tidak ingin mengganggu Elsa Mo lagi.

Sampai saat tidak terlihat bayangan Elsa Mo lagi, Chris Lu baru kembali ke mobil.

Arts wanita itu terlihat tidak sabar lagi. Tapi dia juga tidak berani memarahi Chris Lu, jadi dia hanya bisa berbicara mengenai Elsa Mo.

“Wanita sekarang sangat murahan, melihat pria kaya langsung tergoda, juga tidak melihat diri sendiri seperti apa, apakah dia pantas......”

“Turun!” Tidak menunggu dia selesai bicara, Chris Lu mengucapkan perkataan ini.

Artis wanita itu langsung terkejut, dia tidak percaya dengan apa yang terjadi, dia mengira salah dengar. “Tuan Chris Lu, kamu, apa yang kamu katakan?”

“Aku menyuruhmu pergi, sekarang, lenyaplah dari pandanganku.” Nada bicara Chris Lu semakin tidak sabar, keberadaan Elsa Mo, membuat dia tidak mau lagi berhubungan dengan wanita lainnya.

Chris Lu mengeluarkan kartu berwarna emas dari tas kulit hitamnya lalu membuangnya kearah wanita itu, artinya sudah sangat jelas, menyuruh dia pergi dan membawa uang itu.

Artis wanita itu tidak senang, tapi dia sudah lama dibidang ini, jadi dia tahu harus bagaimana. Dia tidak berani berkata apapun, segera turun, dan tentu saja, sebelum dia turun mobil, dia tidak lupa untuk mengambil kartu yang di buang Chris Lu tadi.

Didalam kehidupan sosial sekarang ini, bagi kebanyakan wanita, pria tidak lebih penting dari uang.

Tapi tentu saja, Elsa Mo bukan wanita seperti itu, dia tegar dan kuat. Setelah kembali, dia segera mengemas barang, dan pergi dari apartemen Chris Lu.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu