Waiting For Love - Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (2)

Clarice Lu tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada anak itu, sampai dirinya benar-benar tidak dapat melihat anak itu lagi, barulah dia mengambil lift itu dan naik keatas.

Dokter itu memberikan Clarice Lu pemeriksaan rutinnya, konsultasi dan ct-scan bagian otak, ct-scan itu memerlukan waktu satu jam sampai hasilnya keluar, dirinya perlu pergi ke tempat pengambilan film di lobi lantai satu untuk mengambil hasilnya.

Clarice Lu turun dengan menaikki lift, duduk dilobi lantai satu itu menunggu, hanya saja, diluar dugaannya, dirinya masih bisa bertemu dengan orang yang dia kenal disana.

“Kamu duduk disini sambil menunggu, aku akan pergi mengambil hasil tes darah.”

“Ada mesin penjual otomatis didepan sana, tolong belikan sebotol air mineral lagi untukku, aku sangat haus.”

“Iya, banyak sekali maumu.”

“Anakmu yang ingin minum.”

Ketika dia mendengar suara David Luo dan Jasmine Man itu, Clarice Lu hanya merasa suara itu sangat bising, membuat gendang telinganya sakit.

Dia refleks berdiri, lalu melihat tidak jauh dibelakangnya, Jasmine Man sedang merangkul lengan David Luo, setubuh-tubuhnya melekat dalam pelukan pria itu. Meski wajah tampan David Luo itu menunjukkan perasaan risih, dirinya masih membiarkan wanita itu berperilaku manja didalam pelukannya.

Clarice Lu masih ingat, ketika pertama kali dirinya menangkap David Luo dan Jasmine Man berduaan, waktu itu dirinya masih bisa merasakan sakit, masih bisa menangis, melihat wanita lain bersandar dalam pelukan suaminya, dirinya merasa hatinya tercabik-cabik.

Dirinya pernah memiliki fantasi dengan pria itu, juga pernah merasakan sakit, merasa kecewa, dan sekarang, detik sekarang, selain merasa ironi dan konyol, Clarice Lu tidak lagi merasakan perasaan apa-apa.

Hal yang tidak boleh luput dari sebuah pernikahan adalah ketegaran dan ketekunan. Tetapi dalam tiga tahun pernikahan mereka, dia dan David Luo sudah berjalan sampai ketitik ini, jika dirinya masih terus mau bertahan, itu bukan lagi ketekunan, tetapi bodoh.

Semua pengorbanan yang telah dibuatnya untuk pria itu, semuanya tidak layak untuk pria itu.

Jarak diantara mereka tidak jauh, waktu itu, David Luo dan Jasmine Man juga melihat dirinya.

Wajah putih, lembut dan mungil milik Jasmine Man itu terlihat tercengang, dirinya refleks bersuara, “Kak Clarice, bagaimana bisa kamu ada disini? Apa kamu sedang mengikuti kami?”

Clarice Lu hanya merasa perkataan Jasmine Man itu sangat konyol, dia berdeham, lalu mengangkat kepalanya melihat David Luo dengan dingin, sebaliknya pria itu tiba-tiba melihatnya dengan pandangan penuh tanya.

Oh, Clarice Lu hampir saja lupa, suaminya itu tidak pernah tahu kalau dirinya perlu pergi teratur ke rumah sakit untuk melakukan permeriksaan rutin.

Pria itu memiliki waktu menemani kekasihnya, memiliki waktu untuk bermain-main dengan wanita lain, tetapi tidak pernah memiliki waktu untuk memperhatikan istrinya yang satu ini.

“Jasmine Man, rumah sakit ini bukan milik keluargamu kan?” Sindir Clarice Lu, “Bukankah kamu mencurigai bahwa semua orang yang berada disini sedang membuntuti kamu? Katanya wanita yang sedang mengandung akan menjadi bodoh, tetapi aku lihat, kamu tidak hanya bodoh, juga penuh khayalan.”

“Kamu” Jasmine Man tersedak, tidak bisa membalasnya sama sekali, warna mukanya juga terlihat pucat seperti kertas. “David” wanita itu berperilaku manja sambil menarik-narik lengan pria itu.

Sebaliknya, David Luo tidak memperdulikan wanita itu sama sekali, pandangannya tertuju pada Clarice Lu, dengan khawatir melontarkan pertanyaan itu, “Kamu datang ke rumah sakit memeriksa apa? Apa ada yang tidak nyaman?”

Tidak disangka David Luo bertanya seperti manusia pada umumnya, tetapi diwaktu itu, disituasi itu, Clarice Lu tidak dapat merasa tersentuh lagi,

“Terima kasih atas perhatiannya, tetapi aku masih belum bisa mati.” Setelah menjawab ketus Pria itu, Clarice Lu pergi ke bagian pengambilan film itu.

Setalah film itu keluar, bagian diagnosa itu tertulis, otak tidak memiliki kejanggalan.

Karena tidak ada masalah sama sekali, Clarice Lu bersiap pergi dengan membawa film itu. Dan karena masih ada banyak urusan kantor yang menunggunya, dan masih ada wakil CEO baru itu, sampai hari ini dirinya belum pernah bertemu muka, paling tidak dirinya pergi untuk melihat.

Ketika melewati lobi, tidak disangka-sangka, Jasmine Man masih berdiri disana menunggu dirinya, hanya saja dia tidak melihat David Luo, harusnya sedang pergi mengambil laporan hasil tes darah.

“Kak Clarice, ada yang harus kita bicarakan.” Jasmine Man berdiri tegap disana dengan perutnya, menghalangi jalan keluar Clarice Lu.

“Aku tidak merasa masih ada yang harus kita bicarakan.” Jawab Clarice Lu.

“Tapi aku masih memiliki beberapa kata yang ingin aku sampaikan padamu.” Jasmine Man tidak mundur sedikitpun.

Clarice Lu benar-benar tidak tahu keberanian Jasmine Man itu datang dari mana, ketika berdiri didepan hadapannya, dirinya selalu tampak penuh percaya diri, tidak menunjukkan kesadaran bahwa dirinya itu adalah seorang selingkuhan.

“Katakan saja langsung disini.” Ucap Clarice Lu tanpa kesabaran sedikit pun.

Tangan Jasmine Man itu menutupi perutnya, wajahnya keibuan. Bibir merah itu bergerak-gerak, nada bicaranya sangat lembut, tetapi bagi Clarice Lu, setiap perkataan itu bagaikan duri, duri yang mencap dijantungnya, sangat susah untuk tidak berdarah.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu