Waiting For Love - Bab 83 Wanitanya Di Permainkan, Perasaannya Tentu Tidak Baik (1)

“Kalau kamu tidak terlalu sehat, lebih baik kamu pulang saja, disini tidak membutuhkan kamu lagi.” Ucap Elsa Mo kepada asistennya. Elsa Mo selalu memperhatikan dan baik kepada bawahannya, juga tidak pelit, kalau saja asistennya tidak mempunyai masalah dirumah, juga tidak akan melakukan hal ni.

Para tamu undangan kebanyakan sudah datang, Elsa Mo dan Clarice Lu yang terakhir memasuki tempat acara. Satu mengenakan pakaian merah dan satunya biru, mereka berdua keluar bersamaan, seketika mereka bedua menjadi bunga yang cantik di acara itu.

Walupun berdiri disebelah dewi kecantikan, Clarice Lu juga tidak kalah cantik. Jika Elsa Mo adalah bunga mawar yang menggoda, maka Clarice Lu adalah bunga Daffodil, tidak menyombongkan diri, hanya mekar dengan diam-diam, dan memiliki kecantikannya tersendiri.

Setelah berjalan melewati karpet merah, Clarice Lu pun mnegambil gelas kaca transparan dari pelayan di situ, lalu menyapa para tamu undangan. Wajahnya terus saja terpancar senyuman cantik, menyapa setiap tamu dengan sopan, juga tidak terlalu berlebihan.

“CEO Liu, lama tidak berjumpa.” Ucap Clarice Lu saat berjalan melewati seorang pria yang sedikit gemuk, lalu menyapanya dengan sopan. Di dnuia hiburan CEO Liu termasuk senior, perusahaannya telah membuat banyak film yang mempunyai rating tinggi dan berkualitas.

“CEO Lu, selamat, filmnya laris di pasaran, Perusahaan Entertainment Hu juga menjadi semakin terkenal, anak muda memang patut di banggakan.”

“CEO Liu terlalu meuji, kami masih harus belajar banyak kepada Anda, selanjutnya saya harap Anda dapat mengajari kami.” Ucap Clarice Lu.

“Oh, disana adalah CEO Tang bukan? Mari kita kesana menyapanya.”

Clarice Lu mengikuti arah tatapan CEO Liu, hanya terlihat Lewis Tang duduk di sofa hitam di area istirahat, ida duduk dengan menyilangkan kakinya, sangat sederhana tapi tidak kehilangan kewibawaannya. Jas hitam buatan tangan membuat badannya yang sempurna makin terlihat jelas.

Dia duduk dibawah sinar lampu, cahaya nya membuat dia semakin sempurna, dengan wibawa yang tidak berlebihan, membuat dia semakin menarik.

Para artis dan tamu undangan disini, kebanyakan datang hanya untuk melihat CEO tang.

Disaat Clarice Lu menatapya, Lewis Tang juga sudah melihat dia. Tetapi, tatapannya terlalu datar, tidak ada perasaan yang mendebarkan. Di depam khalayak umum, sikap Lewis Tang kepada Clarice Lu sangat datar. Pria yang punya banyak pemikiran ini, kamu selamanya tidak akan bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan.

Clarice Lu mengikuti CEO Liu berjalan menuju hadapan Lewis Tang, dia pun dengan sopan berdiri dari sofa, jari tangannya yang panjang dan cantik memgang gelas kaca juga, lalu bersulang dengan CEO Liu dan juga Clarice Lu.

“CEO Lu, selamat.”

“Selamat juga.” Ucap Clarice Lu sambil tersenyum, diluarnya terlihat bahwa, Clarice Lu memperlakukan Lewis Tang sama dengan tamu lainnya.

Tetapi, hanya Clarice Lu sendiri yang tahu, saat dia berhadapan dengan Lewis Tang, hatinya seberapa kacau dan tidak tenang.

Acara itu diisi oleh penampilan para artis, dan Clarice Lu sebagai direktur, juga haru naik panggung untuk mengucapkan beberapa kata selamat.

Kondisi serpti ini sudah biasa bagi Clarice Lu, dia menarik gaunnya, dan mengenakan sandal hak tingginya, di suasana yang sepi, suara langkahnya sangat anggun, berdiri di depan mikrofon.

Clarice Lu tersenyum kepada para penonton, tidak berlebihan, tapi terlihat sangat natural. Bisa dikatakan bahwa hari ini Clarice Lu tampil dengan sangat baik, wibawa dan keanggunannya membuat para penonton menjadi terpukau.

Saat pidatonya selesai, dia menuruni panggung diiringi suara tepuk tangan. Saat Clarice Lu akan menuruni tangga, dia menarik gaunnya sedikit, lalu, kejadian tak terduga pun terjadi. Dia mendengar suara kain sobek, ritsleting di punggungnya pun menjadi terbuka, kulitnya yang putih pun jadi terlihat jelas, gaunnya pun mulai menurun.

Respon Clarice Lu lumayan cepat, dia pun segera menutupi dadanya, sedangkan, gaun panjangnya mulai turun, setengah dari bagian dada nya sudah terlihat. Yang lebih parah adalah, dia masih berdiri di atas panggung, berdiri di tempat orang-orang melihatnya. Lampu-lampu terus menyinari badannya tiada henti.

Disaat ini, yang malu bukanlah Clarice Lu, tapi nama perusahaan dan martabatnya sebagai seorang wanita.

Dia menundukkan kepalanya dengan sangat rendah, masih berdiri tegang di tempat semula. Hanya kalau dia bergerak, sobekan di bajunya akan menjadi semakin besar, yang terlihat pun menjadi semakin banyak.

Dibawah panggung telah terdengar suara berisik, mereka saling berbicara, berbicara apapun ada, tapi semuanya bukan perkataan baik. Bahkan ada yang bilang, Clarice Lu sengaja, untuk menarik perhatian orang, menjadi terkenal. Banyak suara yang menyindir bahwa dia melakukan ini hanya untuk merebut berita, benar-benar apa saja dapat dilakukan.

Clarice ditengah-tengah sindiran ini, dia sungguh tidak tahu harus melakukan apa.

“Coba kamu katakan sekali lagi! Percaya tidak aku akan memukulmu.” Elsa Mo mulai marah dan memarahi orang.

Karena tempat acara itu menyalakan AC, pakaian semua pekerja kebanyakan adalah gaun, ingin melepasnya pun tidak bisa. Asisten nya James segera menarik seorang pelayan, dan menyuruh nya melepas bajunya, untuk menutupi Clarice Lu.

Sedangkan, tidak menunggu orang perusahaan membantunya, sebuah figur tubuh yang tinggi besar, sudah berjalan menuju hadapan Clarice Lu.

Dia membuka jas yang ada ditangannya, lalu menutupinya di tubuh Clarice Lu, seluruh tubuh Clarice Lu pun terbungkus di dalam jas itu, tertutupi dengan sangat aman.

Clarice Lu pun mengangkat matanya, melihat dari posisi dia, wajah Lewis Tang disinari oleh lampu terlihat semakin tampan, mukanya masih saja tidak ada banyak ekspresi, matanya sangat tenag, sangat memperlihatkan ketenangannya sebagai seorang pria dewasa.

Udara yang dihirup Clarice Lu semuanya adalah aroma Lewis Tang, sangat membuat orang tenang. Ja yang terbungkus ditubuhnya masih ada suhu tubuh seorang pria, suhu itu memasuki tubuhnya, lalu masuk kedalam hatinya.

Clarice Lu terus menatap Lewis Tang, matanya mulai bersinar-sinar. Didalam matanya dipenuhi dengan berbagai perasaa, mulai dari terkejut, tidak percaya, dan juga rasa terimakasih dan terharu.

Baru saja, dia di buat malu, saat semua orang menghinanya, dia masih tetap tegar dan tidak menangis. Tapi di saat ini, Lewis tang berdiri di depannya, malah membuatnya tidak bisa menahan air matanya.

Di saat dia sedang tidak berdaya, Lewis tang memberinya kehangatan dan membuatnya terharu, ini menjadi alasan kenapa dia bisa menangis.

Clarice Lu menunduk dengan guup, dia takut bahwa air matanya bisa saja menetes.

“Mari pergi.” Lewis Tang hanya berbicara dua kata sederhana ini, suaranya rendah dan menggoda.

Lewis tang tidak mengucapkan perkataan yang menghiburnya, pria ini selalu saja bisa membedakan dan menguasai kondisi, dia snagat tahu bahwa sekarang yang Clarice Lu butuhkan bukan hiburan, tetapi adalah untuk melepaskan rasa malunya sekarang.

Lewis tang memegang bahunya, di hadapan semua orang, dibhawa sinar lampu, mereka melewati karpet merah, dan meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Vanessa Bai dan Jasmine Man masih berdiri di antara tamu, Vanessa Bai menjadi marah sekali.

Jasmine Man berdiri di sampingnya, tidak berkata apa pun. Ternyata inilah pertunjukkan yang ingin di perlihatkan Vanessa Bai, disaat gaun Clarice Lu terlepas, disaat dia menjadi malu, Jasmine Man sungguh merasa puas.

Walaupun trik yang digunakan Vanessa Bai agak buruk, tapi bisa membuat Nona Clarice Lu yang biasa terlihat sempurna dan sekarang menjadi memalukan juga sudah lumayan baik.

Hanya saja tidak terpikirkan bahwa Lewis Tang akan muncul membantunya, dan masih memperagakan pahlawan yang menolong si cantik. Sekali ini, Vanessa Bai bisa dibilang sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Besok berita yang akan muncul di berbagai majalah, mungkin bukan hal mengenai Clarice Lu, tapi akan ada berita mengenai hubungan Clarice Lu dan Lewis Tang.

Karena, sekarang banyak orang yang menyukai gosip, lagi pula, di Kota B Lewis tang adalah orang yang paling berharga, berita mengenai dia pasti akan sangat laris.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu