Waiting For Love - Bab 8 Kenapa Pelakor Sekarang Begitu Percaya Diri ?

“David, siapa yang datang?” Jasmine muncul di belakang David, tampaknya baru saja selesai mandi, rambutnya yang basah panjang dan terlihat agak acak-acakan, mengenakan kemeja pria milik David Luo, kakinya memakai sandal couple warna merah muda, sama seperti yang dipakai oleh David Luo.

Clarice Lu tampak mengenali sepasang sandal itu, karena dia lah yang memilih saat sebelum pernikahannya.

“Kak Clarice, kamu telah datang. Benar-benar tamu yang langka. Akan kutuangkan segelas kopi, aku ingat kamu hanya minum kopi hitam, tanpa gula tanpa susu.” Kata Jasmine dengan tatapan matanya yang indah dan polos itu.

Clarice Lu tidak dapat menahan tawa sinis dalam hatinya. Apakah mereka sedang berpura-pura menjadi orang lain? Sudah jelas bahwa dirinya lah wanita dari keluarga yang tinggal di rumah ini, tetapi Jasmine malah mengambil alih rumahnya, memakai sandalnya, tidur dengan suaminya, dan masih bersikap semua itu normal-normal saja.

Kenapa pelakor akhir-akhir ini menjadi begitu percaya diri ?!

“Jasmine, kamu kembalilah ke kamar dulu.” kata David Luo dengan sikap dingin, kemudian melihat ke arah Clarice Lu.

Namun, sebelum David membuka mulutnya, Clarice Lu sudah memberikan kontrak iklan kepadanya, bulu mata yang panjang tebal itu menutupi segala makna yang ada pada tatapan matanya, dengan suara dingin dia berkata, “Tanda tangan, kontrak dari perusahaan iklan ET milik CEO Wang .”

David Luo mengangkat alisnya, mengeluarkan bolpoint dan menandatanganinya. Lalu mengembalikan padanya.

Walaupun telah menangkap dia melakukan hubungan suami istri, tapi Clarice masih saja bisa membicarakan urusan bisnis dengan tenang. Clarice Lu, cukup hebat!

Namun, dia tidak mengetahuinya, dibalik penyamaran Clarice Lu yang sempurna itu, terdapat hati yang seperti teka-teki dan terasa seperti berlumuran darah segar.

Dia dengan cepat mengambil kembali kontrak itu, berbalik dan pergi. Sungguh memalukan dalam situasi seperti itu. Jika disana lebih lama sedikit saja, dia takut akan jatuh pingsan di depan orang-orang.

“Clarice.” Dalam situasi ini David Luo malah menggenggam tangannya. Tidak melihat bahwa Clarice dalam keadaan kesulitan, berniat untuk tidak melepaskan genggamannya.

“Lepaskan!” Emosi Clarice terluapkan, sontak melepaskan tangan pria itu. Sekarang mereka berdua bersentuhan, Clarice seketika merasa kotor.

“Aku tidak memiliki banyak waktu untuk bertengkar denganmu, David Luo, jangan membuat malu!” handphone di dalam tas Clarice berdering, tampak ada yang mencarinya.

Dia segera bergegas, pergi dengan langkah cepat.

Namun David juga tidak berusaha mengejarnya.

......

Pada saat Clarice berkendara menuju CEO Wang, tampak pihak sana telah menunggu lama.

“Maaf, kondisi jalanan sangat tidak bagus, membuat CEO Wang menunggu lama.” Ucap Clarice Lu dengan senyuman yang sangat indah di wajahnya, dengan anggun menjulurkan tangannya, dan berjabat tangan dengan lawan bicaranya.

“Sebuah kehormatan bagi saya menunggu wanita cantik dan luar biasa seperti anda.” Ucap CEO Wang.

Proses penandatanganan kontrak berjalan sangan lancar, kedua belah pihak sudah pernah setuju tentang hal-hal yang ada di dalam kontrak, selama masa itu setiap masalah yang ada diselesaikan oleh Clarice.

Pada saat proses negoisasi berlangsung ia sangat berkonsentrasi. Clarice tidak merasa ada masalah pada tubuhnya, pada saat selesai tanda tangan kontrak, berjalan keluar dari ruang rapat, barulah ia merasakan sedikit tidak nyaman pada perut bagian bawah.

Clarice dengan buru-buru menuju ke toilet, ternyata dia datang bulan lebih cepat dari biasanya. Untungnya di dalam tasnya selalu ada pembalut cadangan, kalau tidak bakal menjadi masalah besar.

Cuaca di bulan Juni selalu tidak menentu kadang cerah kadang mendung, pada saat datang tadi masih cerah, tetapi pada saat akan pulang, turunlah hujan yang sangat deras.