Waiting For Love - Bab 229 Menikahimu Setidaknya Tidak Perlu Berjuang 20 Tahun

Ketika menjawab telepon, Clarice tengah berdiri didepan hotel, udara dingin meniup melewatinya, dan membuat pipinya sakit karena kedinginan.

Musim dingin ini terasa panjang dan dingin baginya.

“Kakak.” Dyson terus saja mengikutinya, dia menarik baju Clarice.

Clarice menundukkan kepalanya secara perlahan dan air matanya sedikit tidak terkontrol, dia hampir saja mengatakan : Dyson, aku bukanlah kakak, aku adalah ibu, Dyson sekarang aku hanya memilikimu saja.

Namun dia tidak sakit hati hingga kehilangan akal sehatnya, Clarice bergegas menghapus air matanya dan menundukkan badannya untuk bertatapan dengan Dyson, dia mengulurkan tangannya dan membenarkan jaket yang dikenakan Dyson.

“Dyson, ayo kita pulang.” Suaranya serak, kata dia terhadap Dyson.

Clarice dan Dyson berdiri didepan hotel namun terus saja tidak mendapatkan taksi, mungkin saja karena jalanan terlalu parah sehingga jika bukan karena hal penting, maka tidak akan ada orang yang bersedia keluar ketika cuaca buruk seperti itu.

Clarice takut Dyson kedinginan, dia terus saja memeluknya dalam pelukannya, Dyson sangatlah pengertian, dia terus saja berkata, “Kakak, aku sama sekali tidak dingin, benar.”

Lalu Charles muncul dihadapan mereka.

Clarice bukanlah orang bodoh, dia tentu saja tidak akan percaya bahwa dia hanyalah kebetulan lewat.

“Kamu, membuntutiku?” Clarice menatapinya sambil mengerutkan keningnya.

Charles berdiri dihadapannya dan memasukkan kedua tangannya kedalam kantong jaket, angin dingin terus saja meniup ujung bajunya.

Benar, dia memang mengikutinya semenjak dia keluar dari rumah sakit, awalnya dia mengkhawatirkan penyakitnya, namun dia perlahan menjadi penasaran, dia ingin melihat siapa sebenarnya orang yang ingin dia temui, bahkan hingga demam dan turun salju saja dia juga tetap datang.

Namun perkembangannya sedikit diluar dugaan Charles, dia melihat Clarice membawa Dyson masuk kedalam hotel lalu keluar dan terus berdiri ditengah hujan salju dan tidak mendapatkan mobil.

Mobil Charles berhenti dijalanan seberang sana, dia awalnya boleh tidak muncul, sekali berdiri dihadapannya, itu berarti mengakui bahwa dirinya membuntutinya.

Namun dia benar-benar tidak tega seorang wanita memeluk seorang anak kecil dan berdiri ditengah hujan salju, adegan itu membuatnya tidak bisa hanya menonton dan tidak bertindak.

Dia tiba-tiba merasa Clarice sangatlah kasihan, hingga membuat orang merasa sayang.

“Kamu tidak perlu memikirkanku terlalu rumit, aku hanyalah penasaran, aku ingin melihat seperti apa ayah Dyson itu.”

“Kalau begitu aku mengecewakanmu, aku tidak bertemu dengannya.” Jawab Clarice dengan tenang.

Charles sangat tahu diri dan tidak mengatakan apapun, melihat tampangnya dan ekspresinya saat ini, dia bisa menebak bahwa pasti terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakan, untuk apa dia masih kurang kerjaan untuk menebar garam diatas lukanya.

“Ayo, aku antar kalian pulang.” Terakhir dia hanya berkata seperti itu.

Clarice tidak begitu bersedia naik mobil Charles, namun dia memang tidak perlu untuk keras kepala dengan hari yang sedingin ini, dia lebih mengkhawatirkan Dyson, jadi, terkadang juga harus menunduk.

“Terima kasih.” Clarice memeluk Dyson dan duduk didalam mobil SUV Charles, sambil berterima kasih.

Charles tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menyalakan engine mobil dan dengan cepat mobil masuk kedalam jalur dan dikendarai dengan kecepatan stabil.

Tangannya memegang stir, sambil memperhatikan jalanan didepannya, dia sambil menatapi anak dan ibu yang duduk dibangku belakang lewat kaca mobil.

Wajah Clarice terlihat kurang bagus, pucat bagaikan selembar kertas putih, Charles berpikir, dia pasti sangatlah kecewa karena tidak bertemu dengan lelaki itu, bahkan sakit hati, perasaan seorang wanita biasanya sangatlah lapuk.

Pikiran Charles sangatlah kacau, dia kebanyakan berpikir sehingga tidak begitu memperhatikan jalanan didepannya, ketika melewati perempatan jalan, tiba-tiba sebuah mobil sedan berwarna silver abu-abu keluar, Charles tidak bisa menghindar, kedua mobil bertabrakan.

Tabrakan ini tidaklah parah, namun karena turun salju, jalanan menjadi basah dan licin, seketika Charles tidak bisa mengontrol mobil, mobil terpeleset dari jalanan, dan menabrak kearah pagar jalan, terdapat bahaya mobil akan jungkir balik.

Didalam mobil, Clarice memeluk Dyson dengan erat, dia melindunginya dengan badannya, Dyson juga terlihat ketakutan, sepasang tangannya melingkar dengan erat dileher Clarice.

Mobil berguncang drastis, Clarice menutup kedua matanya dan mengeluarkan jeritan, dia berpikir bahwa kali ini memang tidak bisa kabur lagi dari bencana ini.

Namun disaat momen kritis, Charles tiba-tiba mengerakkan stir dengan cepat, dia memutarkan badan mobil, dan memberikan sisi paling bahaya kedirinya.

Terdengar suara mobil tertabrak, sisi sebelah Charles menabrak pagar jalan dan mobil terbalik, dirinya terdorong ditekan dibawah sana.

Sedangkan Clarice dan Dyson duduk disisi lain, mereka hampir tidak mendapat luka apapun, tangan Clarice hanya sedikit tergesek sedangkan Dyson yang berada didalam pelukannya nyaris tidak mendapatkan luka apapun.

Dia bergegas mendorong pintu mobil dan mendorong Dyson keluar, setelah itu dirinya juga merangkak keluar.

“Kakak, aku takut.” Muka Dyson pucat karena ketakutan, dia terus saja menangis.

“Dyson jangan takut, kakak ada disini.” Clarice menghapus air mata yang berada dimuka Dyson, lalu berjalan sambil sedikit pincang kesisi lain mobil, dia berusaha untuk menarik Charles yang berada dibawah mobil keluar.

Salah satu tangan Charles berada diluar kaca, sedangkan kakinya tertimpa didalam mobil.

“Tidak perlu menghabiskan tenaga secara percuma, aku tertimpa.” Dia menatapi Clarice yang berada diluar sana, tampangnya terlihat sangatlah kacau, darah dan air mata bercampur diwajahnya.

Charles hanya merasa seluruh tubuhnya sakit, dia sudah tidak bisa membedakan dimana sebenarnya tempat lukanya, dan apakah dirinya akan mati atau tidak, tapi sebelum mati, dia bisa melihat wanita yang disukainya menangis untuknya, dia merasa sepertinya sudah tidak ada yang perlu disesali lagi.

“Kamu cepat bawa Dyson pergi, sepertinya bensin mobil bocor, setiap saat ada kemungkinan meledak.” Charles mendorongnya menggunakan tangannya yang berada diluar kaca mobil.

Clarice yang demam tinggi, dan ketakutan sudah tidak mempunyai tenaga, sekali didorong, dia terjatuh disamping mobil.

Dia melihat cairan yang membasahi lantai bercampur dengan salju, kotak bensin masih saja bocor.

“Dyson, cepat pergi Dyson.” Dia mendorong Dyson ke tempat yang aman, lalu dirinya kembali, Charles menolongnya didetik terakhir, Clarice tidak bisa melepaskannya begitu saja.

Dia mendorong mobil sekuat tenaga dan berusaha untuk menolong Charles keluar, namun tenaganya itu sama sekali tidaklah berguna.

Charles yang tertimpa dibawah mobil menatapinya, dia tersenyum tidak berdaya, didetik hidup dan mati seperti ini, dia masih bisa tertawa, dia sendiri saja salut dengan dirinya.

“Clarice, terkadang kamu memang bodoh hingga lucu sekali.”

Saat ini, Clarice benar-benar tidak ada tenaga lagi, kedua kakinya lemas, dia langsung terduduk diatas lantai, dia tidak tahu kapan mobil akan meledak, dia tidak punya cara lain, dia hanya bisa menangis karena tidak bisa melakukan apa-apa.

“Sebelum mati bisa melihatmu menangis untukku, aku tidaklah menyesal seumur hidup ini.” Clarice sedang menangis sedangkan Charles sedang tersenyum, dia bukan tidak takut mati, melainkan tidak ada gunanya takut, dia lebih baik menghadapinya dengan berlapang dada.

Seorang lelaki selalu tidak bersedia untuk menunjukkan ketakutannya di hadapan wanita yang disukainya.

Dia mengulurkan tangannya sambil gemetaran dan mengelus muka Clarice, dia mencoba untuk menghapus air matanya, Clarice memegang tangannya dengan erat, air matanya tak tertahan dan mulai berkucuran.

Saat ini dia sangatlah menyalahkan dirinya sendiri, dia, dialah yang mencelakai Charles, Clarice merasa dirinya sendiri adalah orang yang tidak baik, dia selalu membuat orang disekitarnya celaka, contohnya ibunya, Charles, jika dia tidak mengikutinya, mana mungkin bisa terjadi kecelakaan ini.

“Charles, maaf.”

“Jangan meminta maaf, setiap orang sukarela untuk melakukan sesuatu.” Suara Charles sangatlah serak, dia menjawabnya dengan suara yang kecil.

“Tapi tidak pantas.” Suara tangisan Clarice juga menjadi serak.

“Lumayan pantas, bagaimana jika aku tidak mati, Clarice, apakah kamu akan berterima kasih kepadaku dengan menikahiku? Menikahi putri keluarga Lu akan membuatku tidak perlu berjuang 20 tahun.”

“Charles!” Clarice langsung menghentikannya, “Jangan mengatakan hal seperti ini, aku tahu kamu bukanlah orang seperti ini.”

“Clarice, jangan begitu mudah untuk mempercayai orang lain, kedepannya, ingatlah untuk melindungi dirimu sendiri dengan baik.” Kata Charles sedikit batuk.

Clarice mengerti maksudnya, dia memang mudah untuk mempercayai, makanya dirinya dibohongi sekali demi sekali oleh Lewis, Lewis mengatakan mencintainya, dia percaya, benar-benar orang bodoh.

“Clarice cepat pergi, kamu tidak boleh mati, apalagi menemaniku mati, jangan lupa, kamu masih ada Dyson.”

Clarice mengikuti tatapannya dan melihat kearah Dyson yang sedang berdiri dipinggir jalan, dia mengusutkan badannya dan berdiri disana, dia membesarkan kedua matanya, dia ketakutan hingga pucat, dan tidak berani bergerak sama sekalu.

“Dyson, Dyson jangan lupa.” Tatapan Clarice bolak-balik diantara Charles dan Dyson, dia bingung.

Untung saja, pastilah ada cara alternatif, suara ambulan terdengar mendekat, beberapa mobil ambulan mendekat dan tiba.

Sebelum mobil meledak, Charles tertolong keluar, petugas medis mengangkatnya keatas mobil ambulan, begitupula dengan Dyson dan Clarice bersama-sama pergi ke rumah sakit.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu