Waiting For Love - Chapter 121 Tusukkan Itu Belum Dalam, Tidak Begitu Sakit Ketika Dicabut

Pertanyaan yang sama, Clarice juga pernah bertanya pada dirinya sendiri. Apa dia pernah menyukai David Luo? Jawabannya, tentu saja.

Pernah suka, pernah berupaya. Ketika pria itu memperlakukannya dengan baik, dia juga tersentuh hingga meneteskan air mata. Tetapi ketika malam pertama pernikahan mereka, pria itu membuat semuanya terlihat begitu indah, dia membiarkan perasaannya yang bertambah dalam itu terus menusuk dirinya lebih dalam lagi, dan itu merupakan kesalahan terbesarnya.

Untungnya, dirinya belum tertusuk dalam, dia tidak terlalu merasa kesakitan ketika itu dicabut.

“Kak, kamu cukup mengerti juga ya, apa kulitmu pernah disayat orang?” Clarice Lu tidak benar-benar menjawab pertanyaan Chris Lu, sebaliknya, dirinya melontarkan candaan itu dan tertawa.

“Chris Lu menatapnya dengan tajam, tidak melanjutkan topik pembicaraan itu. Menghindari kalau kelak alih-alih orang lain, dia malah menyakitii dirinya sendiri.

Clarice Lu tentu saja tidak ingin terus membicarakan masalah pribadi seperti itu dengan kakaknya, jadi dia mengganti topik pembicaraannya, “Tapi, dibandingkan dengan perceraian itu, hal yang paling membuatku pusing adalah diriku yang sekarang tidak bekerja.”

Clarice Lu dilahirkan untuk menjadi seorang pekerja keras, barulah beristirahat beberapa hari, dia sudah merasa seperti badannya sudah berkarat.

“Kalau kamu memiliki waktu luang, boleh datang ke kantor untuk membantuku, kebetulan aku kekurangan seorang asisten yang cekatan.” Ucap Chris Lu.

Clarice Lu juga merasa bahwa itu bukanlah pilihan yang buruk, namun dirinya tidak mungkin langsung menyetujuinya, “Um, aku akan mempertimbangkannya lagi.”

Chris Lu menggelengkan kepalanya, senyumnya perlahan menghilang.

Selesai makan, Clarice Lu membereskan mangkok-mangkok dan piring-piring, Chris Lu kembali ke kamar dan berganti pakaian, ketika keluar, dia sudah dalam setelan jas. Clarice Lu mencium aroma parfum yang samar ketika dia berjalan mendekat ke arah pria itu, bau yang sangat familiar, parfum edisi terbatas yang dia bawa pulang dari German tahun lalu, sampai saat ini belum dijual di dalam negeri.

“Sudah malam seperti ini masih mau keluar?”

“Ya, ada janji dengan klien.” Jawab Chris Lu singkat.

Dua orang sama-sama berjalan keluar, satu berjalan ke kiri, satu berjalan ke kanan. Clarice Lu langsung mengendarai mobil kembali ke Villa Country Bay, Chris Lu pergi ke Grand Budapest Hotel untuk bertemu dengan janjinya.

Dia benar-benar familiar dengan hotel bintang lima ini, setelah sampai, dirinya langsung menaiki lift menuju kamar 2018 di lantai dua puluh.

Dia mengambil kartu kamarnya keluar dan membuka pintu itu, ruangan itu kosong, tidak ada siapa-siapa, dibalik pintu kaca besar itu adalah pemandangan sungai yang dipenuhi cahaya lampu malam yang gemerlapan. Dengan santai, dia melepaskan jasnya dan meletakkannya di atas sandaran sofa, melepaskan jam tangannya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Chris Lu berencana untuk menginap disana malam ini, lalu mandi ala kadarnya. Ketika dirinya keluar dari kamar mandi itu, orang yang memiliki janji dengannya telah sampai.

Wanita itu berdiri di depan pintu kaca geser itu, rambut panjangnya tersanggul di belakang kepalanya, memperlihatkan lekukkan leher yang cantik. Gaun silver panjang bermodel fishtail yang berkilau itu menampilkan lekuk tubuh indah seorang wanita, pinggangnya sangat ramping dan kecil.

Mendengar suara gerakan dari belakang tubuhnya, wanita itu membalikkan tubuhnya, wajahnya tertutup dengan riasan yang cantik sempurna, riasan itu cukup tebal, penampilannya seperti orang yang baru meninggalkan sebuah pesta perjamuan. Wanita itu menatap pria yang berdiri di belakangnya itu, pandangannya dingin namun terlihat sedikit memakluminya. “Ada perlu apa mencariku? Jangan berbasa-basi, cepat katakan maumu, aku sekarang sedang sibuk.”

Perkataannya yang sedikit kasar itu benar-benar bertolak belakang dengan penampilannya yang cantik jelita. Chris Lu tertawa nakal, dan dengan santainya mengikatkan tali jubah mandinya, lalu dari dalam lemari anggur itu mengambil sebuah gelas anggur dan sebotol anggur merah.

Dengan santai, dia duduk di atas sofa yang lembut itu, menggoyangkan gelas anggur itu, dirinya terlihat puas, pandangannya tertuju ke arah wanita itu, lalu tertawa lagi, “Elsa Mo, kamu tidak perlu seperti sedang melihat musuh bebuyutanmu setiap kali bertemu denganku. Duduk sini.” Dia menepuk-nepuk tempat disebelahnya.

Elsa Mo masih melihat pria itu dengan tatapan waspada, langkah kakinya bergerak dengan perlahan, lalu duduk di atas sofa tunggal di depan pria itu. Dirinya tidak lagi membuka mulutnya untuk bertanya, sebaliknya, dia menahan dirinya dan menunggu dengan sabar, Chris Lu selalu mengatakan sendiri maksudnya.

Pandangan matanya menyapu pemandangan sungai di balik jendela itu dengan santai, setelah menyesap satu tegukkan anggur merah, dengan acuh tidak acuh, dia berkata, “Seingatku, Direktur keuangan utama Global International Company, Anton Wang, adalah pamanmu kan?”

“Iya.” Jawab Elsa Mo sambil mengerutkan alisnya, lalu dengan cepat menjelaskan, “Tidak bisa dikatakan begitu dekat, dan lagi, dia adalah pengikut Natalia Liang.”

Chris Lu mengangguk-anggukkan kepalanya, dia juga sudah tahu mengenai hal itu. Tetapi, Anton Wang ini bisa dikatakan cukup terampil, setelah mewarisi perusahaan, dia berencana untuk terus menggunakan pria itu, tetapi dengan syarat bahwa pria itu tidak lagi bekerja di bawah Natalia Liang, karena bawahan yang loyal tidak akan melayani dua raja.

“Wakil CEO Global International Company yang sebentar lagi akan naik jabatan, jangan-jangan masih ingin perlu bantuanku untuk bertemu dengan bawahannya?” Elsa Mo tidak langsung menjawab, sebaliknya, dia melontarkan sebuah balasan ketus.

“Sepertinya tidak sedikit hal yang kamu ketahui dari Clarice.” Chris Lu tidak terganggu sedikitpun, sudut bibirnya terangkat sedikit, hanya saja tidak ada senyuman sama sekali, sebaliknya, terlihat sangat dingin. “Aku akan memberi tahu apa yang perlu kamu lakukan, dan kamu lakukan seperti yang aku perintahkan, tidak ada tawar-menawar.”

Sebelum dia menerima jabatan itu, dia perlu membuka sebuah lubang dari sisi Anton Wang itu, dan lebih dulu memegang kontrol kekuasaan perusahaan itu. Hanya saja, dia merasa tidak perlu menjelaskan semua itu kepada Elsa Mo.

Sebaliknya, menurut Elsa Mo, membantunya untuk bertemu dengan seorang kerabat itu bukanlah hal yang sulit, dan juga karena dia malas untuk berdebat dengan pria itu. Dirinya juga tidak akan menang dari pria itu, unruk apa dia menyusahkan dirinya sendiri.

“Baiklah, kamu tunggu saja kabar dariku. Kalau tidak ada keperluan lain, aku pergi dulu.” Elsa Mo mengambil tas tangannya dan berbalik badan, berjalan ke arah pintu keluar.

Dengan mengenakan sepatu hak tinggi, dia berjalan sampai ke depan pintu, baru saja tangannya terulur untuk membuka pintu itu, sebuah lengan yang kuat tiba-tiba menahan pintu itu. Aroma manis anggur merah bercampur dengan aroma parfum yang lembut itu menyebar ke sekeliling udara disana.

Elsa Mo terperangkap oleh gerakan itu, terperangkap diantara pintu dan sebuah dada yang bidang, dirinya tidak bisa bergerak. Dia membalikkan kepalanya menghadap ke arah pelaku jahat itu, dengan penuh kebencian, matanya menatap tajam pria itu, “Chris Lu, apa yang kamu inginkan?”

“Menginginkan, kamu.” Sudut bibir Chris Lu memperlihatkan sebuah senyuman nakal, “Karena sudah datang kesini, selesaikan dulu baru pergi.”

“Pergi, jangan sentuh aku. Chris Lu, jangan kamu pikir kalau aku mau melakukan segalanya untukmu.” Elsa Mo merah padam karena marah. “Kalau kamu ingin bermain-main, sana cari wanita-wanitamu yang lain.”

“Cemburu?” Chris Lu tertawa sambil mengangkat dagu wanita itu, lalu menjawab dengan santai, “Aku tidak membawa mereka pulang karena kepulanganku yang terlalu mendadak.” Nada bicaranya sangat santai, seperti sedang membicarakan kopernya yang tidak sengaja tertinggal.

Dalam hatinya, Elsa Mo mencaci-maki pria itu, tidak tahu malu, tetapi dirinya tidak berdaya mengahadapi perbuatan Chris Lu itu. Pria itu menarik paksa dirinya masuk ke dalam kamar tidur, dan melemparkannya ke atas kasur besar itu.

Sebuah kehangatan yang penuh gairah, dimulai dan diakhiri dengan suara caci-maki Elsa Mo dan napas berat Chris Lu.

Chris Lu biasanya terlihat sangat ramah dan elegan, sebuah penampilan yang sangat normal, hanya sampai di atas kasur, pria itu seketika berubah menjadi seperti binatang buas yang tidak terkendali, Elsa Mo dibuatnya tidak bisa bangun dari tempat tidur itu pada keesokkan harinya, sampai-sampai jumpa pers nya harus dibatalkan. Besok pasti lagi-lagi tersebar berita negatif tentang dirinya diinternet, seperti mengatakan kalau dirinya seorang bidadari yang arogan.

Berpikir sampai disana, Elsa Mo lagi-lagi menyampaikan hormatnya kepada seluruh leluhur Chris Lu dalam hatinya.

Meskipun Elsa Mo sangat membenci Chris Lu, sampai-sampai dirinya harus menggigit bibirnya untuk menahan kemarahannya itu, tetapi dia tidak pernah berani untuk menghalangi urusan pria itu. Karena itu, keesokkan harinya dia langsung mengatur pertemuan antara pria itu dan Anton Wang.

Tempat pertemuan itu diatur di sebuah tempat golf dekat pinggiran kota, Anton Wang biasanya tidak memiliki hobi yang spesial, bukan tipe orang yang suka minum untuk menyenangkan dirinya, ketika tidak ada urusan apa-apa, dia justru bermain golf.

Chris Lu pergi dengan mengendari sendiri mobilnya, diluar rencananya, tiba-tiba disana dia juga bertemu dengan Lewis Tang, Alex, Falcon Jiang dan lain-lain. Diluar pikirannya, Falkon Jiang dan Anton Wang merupakan teman lama, kalau begitu, antara pertemuan ini adalah pertemuan biasa, atau memiliki maksud lain, merupakan suatu hal yang tidak salah untuk diamati.

“Sungguh kebetulan, Chris, lama tidak berjumpa, hari ini sungguh langka, kita berempat akhirnya bisa berkumpul bersama.” Falcon Jiang tertawa sambil berjalan kedepan, menjulurkan tangannya dan menggenggam pundak Chris Lu, memperlihatkan kehangatan yang sama seperti dulu.

Chris Lu ada sedikit perasaan seperti dirinya sudah masuk dalam rencana mereka, meskipun hatinya merasa tidak senang, namun menghadapi lawan yang tersenyum itu, dia masih ikut tersenyum, mendengar sapaan dari yang lain bersama Falcon Jiang. Ketika sampai giliran Lewis Tang, mereka hanya bertatapan sepintas, tidak ada percakapan sedikitpun.

Anton Wang teringat akan jaman dulu ketika berjumpa dengan mereka dan menyapa mereka dengan ramah. Menghadapi Chris Lu, yang akan menjadi atasannya dimasa depan, dia terlihat sangat hormat dari luar, tetapi orang-orang yang bergelut dalam dunia bisnis, ada beberapa yang menunjukkan pikirannya dari wajahnya, siapa yang tahu apa yang sedang direncanakannya dalam hatinya.

Mereka rata-rata datang sendirian, hanya ada Alex yang tidak tahu aturan dan membawa seorang gadis berumur dua puluhan kesana, alasannya ingin mengajari wanita itu bermain golf, namun mereka malah bermesra-mesraan di atas lapangan golf itu, tidak ada henti-hentinya membuat orang lain merasa muak.

Ketika gadis itu pergi ke kamar kecil untuk memperbaiki riasannya, Falcon Jiang memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya, “Kamu temukan dimana gadis itu?”

“Pegawai magang yang baru saja masuk ke dalam perusahaan, bagaimana, cantik bukan? Muda dan Memeluknya sambil berguling di atas tempat tidur itu baru namanya nyaman.” Alex tertawa sambil menyipitkan matanya.

“Dasar tidak tahu diri.” Falcon Jiang menatapnya tajam, “Jangan bermain-main berlebihan, akan sulit kalau sampai istrimu tahu.”

“Dia sibuk berkeliling dunia, setiap tahunnya hanya beberapa hari saja menetap di Kota B. Sagala pikiran dan hatinya hanya untuk karier menarinya saja, dia sibuk dengan urusannya sendiri, aku juga sibuk dengan urusanku sendiri, masing-masing memiliki urusan sendiri, bukannya cukup baik?” Alex tersenyum menyeringai, ekspresi dan nada bicaranya seperti sedang menganggap enteng peringatan Falcon Jiang itu.

Pernikahan Alex adalah contoh khas pernikahan politik, tidak ada perasaan sama sekali, tentu saja juga tidak ada kebahagiaan sama sekali. Mengenai hal itu, Falcon Jiang tidak memiliki komentar sedikitpun. Hanya mengingatkan, “Kalau begitu kamu juga jangan terlalu terbuka seperti ini, kalau sampai Lewis Tang tahu kamu bermain-main dengan karyawan kantornya, dia pasti membunuhmu.”

Alex tertawa kecil, dia sudah memperhitungkan semuanya sejak awal. Kalau seorang yang tahu diri, sampai dirinya sudah bosan, dia hanya perlu memberikan gadis itu banyak hadiah dan masalah selesai. Kalau seorang yang tidak tahu diri, dia punya cara sendiri untuk membereskan gadis itu.

Diwaktu yang sama, gadis itu kembali dari kamar kecil, tertawa manis seperti bunga, dan langsung berjalan ke dalam pelukkan Alex, memanggil pria itu dengan manja, “Kak Hugo.”

Mereka bertiga duduk di bawah payung penahan matahari, sambil meminum jus buah impor yang bermutu tinggi, melihat Lewis Tang, Chris Lu dan Anton Wang bermain golf.

“Lewis terlihat sedikit aneh hari ini.” Setelah memperhatikan lama, Alex baru menyadari sedikit kejanggalan dari perilaku pria itu.

Tidak tahu apakah suasana hati Lewis Tang sedang tidak bagus hari itu atau pria itu sengaja kalah, singkat padatnya, tidak ada satupun pukulannya yang masuk.

“Karena kedatangan Chris Lu, tidak mudah untuk tidak teringat kejadian lama yang tidak enak itu, selain itu tidak ada yang berbeda dari Lewis yang biasanya.” Falcon Jiang berdiri dan berjalan pergi kesana, lalu merebut gagang golf itu dari tangan Lewis Tang, setelah beberapa pukulan, dirinya kembali berbasa-basi dengan Chris Lu, suasana disana barulah perlahan mencair.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu