Waiting For Love - Bab 269 Kamu Sekarang, Hanya Memberikan Sebuah Nama Kepadaku Saja
Bisa dikatakan, Jane Xia adalah pelaku yang menghancurkan keluarganya dan menyebabkan semua tragedi yang menimpa ibunya.
Namun, Orang tersebut telah meninggalkan dunia. Lagipula, ia adalah Ibu dari Clarice Lu, apapun ucapan yang dikatakan Lewis Tang sepertinya kurang pas.
Akhirnya, ia pun hanya mengantakan dengan datar, “Aku tidak begitu ingin menceritakan semua ini, bagaimana pun ini adalah masalah orang tua kita, kenapa kita harus mengungkitnya lagi.”
Clarice Lu berpikir, benar juga, dengan pintar ia tidak melanjutkan topik pembicaraan ini lagi.
Dua hari kemudian, Clarice Lu sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Seminggu kemudian, kasus David Luo menculik Clarice Lu telah dibuahi dengan hasil, David Luo telah divonis dengan hukuman 8 tahun penjara. Dan Jennifer Xie tidak menceraikannya, mungkin demi anaknya, atau juga, mungkin Jennifer Xie sangat mencintainya, hal ini pun tidak dapat diketahui.
Kehidupan Clarice Lu kembali tenang, dia tetap bekerja di perusahaan Lewis Tang, hanya saja, gosip tentang dia pun tiba-tiba tersebar kemana-mana.
Hal ini disebabkan oleh pada hari Clarice Lu hilang, Felix Ang si Asisten CEO ini yang menelepon ke setiap karyawan di Departemen Sekretariat menanyakan keberadaan Clarice Lu. Setelah kejadian tersebut, semua orang pun mulai menebak, kalau Clarice Lu dan Felix Ang memiliki hubungan intim yang tidak diketahui oleh orang lain. Dan gosip tersebut pun tersebar dengan berbagai macam versi.
Ada yang mengatakan kalau mereka menikah diam-diam, ada juga yang mengatakan kalau mereka kumpul kebo, bahkan adalah yang mengira kalau Clarice Lu adalah simpanan Felix Ang. Bagaimana pun Felix Ang ini menjabat sebagai Asisten CEO yang memiliki gaji miliaran per tahun ini, walaupun tidak terhitung sebagai bos konglomerat, tapi pasti ia juga merupakan pilihan terbaik di mata kebanyakan wanita.
Clarice Lu merasa tidak tahu harus merespon dengan reaksi apa terhadap gosip ini, dan Felix Ang ini memang pengikut Lewis Tang, sangat sabar, ia mendengar gosip tentangnya pun ia pura-pura tidak mendengar, dan CEO Tang, saking sibuknya ia tidak ada waktu untuk peduli terhadap gosip-gosip yang tidak penting tersebut.
Perusahaan akan segera go public, Clarice Lu seperitnya tidak melihat bayangannya setiap hari. Setiap hari setelah Clarice Lu tertidur, Lewis Tang baru pulang, setelah Clarice Lu bangun, ia sudah berangkat.
Pekerjaan Clarice Lu di kantor sangat santai, hanya bertanggung jawab atas mengelompokkan dokumen-dokumen yang dikirim dari departemen yang dibawah dia, dan membagikan dokumen tersebut sesuai jenisnya, kemudian kirim ke email Lewis Tang.
Walaupun pekerjaannya terdengar santai, namun pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh siapa saja, setidaknya orang yang melakukan pekerjaan ini harus orang yang dipercayai Lewis Tang, karena isi dokumen tersebut kebanyakan adalah informasi yang menyangkut konfidensial perusahaan.
Jumat sebelum pulang kerja, Clarice Lu seperti biasa membereskan semua dokumen, kemudian mengirimnya ke email Lewis Tang, setelah itu ia mematikan komputer dan siap-siap pulang, namun telepon yang di atas meja tiba-tiba berdering.
“Halo, Kantor CEO.” Clarice Lu mengangkat tersebut, dengan formal ia menjawa telepon tersebut.
“Tunggu aku setengah jam lagi, malam ini kita pulang bareng.” Terdengar suara Lewis Tang yang magnetic dan rendah itu, tidak memiliki emosi yang banyak, terdenga tenang namun sangat enak di dengar.
Kemudian, ia tidak menunggku Clarice Lu menjawab telepon, ia langsung menutup telepon tersebut.
Setengah jam! Clarice Lu menunduk dan melihat jam tangan, dengan tanpa daya ia menyalakan kembali komputer di depannya, masuk ke games QQ dan bermain game Landlords online.
Sepertinya nasib ia hari ini sangat baik, ia mendapatkan kartu bagus di setiap ronde permainan. Saat Clarice Lu sedang bermain game tersebut dengan seru, pintu ruangannya tiba-tiba diketuk kemudian di dorong oleh orang dari luar.
Lewis Tang berjalan ke arahnya, mengenakan kameja dan celana panjang yang sederhana, dan jasnya yang digantung dilengan, ia pun tampak santai.
Kemudian Clarice Lu meliriknya dari belakang komputer, hanya sekilas saja, kemudian ia kembali memperhatikan layar komputernya.
“Tunggu aku sebentar, aku sebentar lagi akan menyelesaikan kesibukan ku.”
Lewis Tang berjalan ke depan mejanya, menghadap ke belakang komputer, sambil mengangkat alisnya dan berkata, “Sibuk? Waktu bekerja malah sibuk bermain game Landlords, Sekretaris Lu, apakah aku harus memotong gaji dan bonus kamu?”
Clarice Lu tertegun, ia baru ingin bertanya kenapa ia bisa tahu kalau dirinya sedang bermain game Landlords online tersebut. Tapi ia terpikir, internet di kantor semuanya tersambung, dan Lewis Tang juga merupakan jagoan komputer, dulu, ia pernah masuk ke database internet di kantornya, dan mengawasi apa yang sedang Clarice Lu lakukan, hal ini untuk Lewis Tang merupakan hal yang sangat mudah.
“Aku baru mulai bermain saat sudah pulang kerja.” Clarice Lu berusaha membela diri.
“Kamuy akin saat waktu kerja kamu tidak bermain?” Lewis Tang mengangkat alisnya, terlihat seperti mengejek.
Clarice Lu tahu dirinya sudah tertangkap basah, dia pun tidak membantah. Hanya dengan nurut ia mematikan komputer, dan bersamanya ia meninggalkan ruangan.
Saat ini, jarak waktu dari jam pulang kantor sudah lewat setengah jam, kebanyakan karyawan di kantor pun sudah pulang semua, Clarice Lu pun baru bisa menggunakan satu lift dengan Lewis Tang.
Lewis Tang menggunakan satu tangan sambil memegang jasnya, lengan kamejanya pun terlipat dengan sembarangan, menunjukkan kulit sawo matangnya, terlihat sangat seksi dan menawan. Satu tanganya lagi bergandengan dengan tangan Clarice yang kecil itu. Gerakan tersebut terlihat sangat alamiah.
“Kita ke supermarket dulu, beli bahan makanan. Hari ini Kak Liu ijin.” Lewis Tang sambil bergandengan dengan tangannya, dan berjalan keluar dari kantor.
“Kamu kenapa tidak bilang dari tadi, kalau Kak Liu ijin, kita harus menjemput Dyson ke TK.” Clarice Lu menunduk dan melihat jam tangannya, nadanya pun terdengar mendesak.
”Dyson sudah dijemput sama neneknya pulang ke rumah Lu, dua hari ini sepertinya tidak akan pulang.” Lewis Tang jawab dengan pelan, kemudian membuka pintu mobil, dan masuk ke tempat duduk pengemudi.
Kemudian, mobil keluar dari parkir mobil dengan perlahan, langsung mengarah ke supermarket yang tidak jauh dari sekitar kantor.
Mereka berdua membeli banyak bahan makanan, saat kembali ke vila, Tuan Tang ke 3 sendiri yang turun tangan dan menyiapkan makan malam yang sedemikian rupa, saat makan malam, Lewis Tang duduk di depannya, tidak makan, hanya menatapnya dengan tersenyum, tatapannya pun membuat Clarice Lu merasa menyeramkan, seolah-olah dia lah yang merupakan makanan yang ada di piring Lewis Tang.
Dan benar, saat Clarice Lu selesai makan malam, Lewis Tang langsung merangkulnya dan bersama-sama masuk ke kamar mandi, benar-benar tidak ada yang gratis di dunia ini, sebelum Tuan Tang ke 3 melakukan hal tersebut, ia biasanya suka membuat Clarice Lu kenyang terlebih dahulu.
Akhir-akhir ini Lewis Tang benar-benar sibuk, kesempatan bertemu saja sangat sedikit, jangankan waktu untuk melakukan hal itu.
Lewis Tang sudah terlalu lama menahan nafsunya, begitu dibebaskan, dia memiliki sebuah rasa keinginan yang tidak dapat diberhentikan. Walaupun ia sangat lembut, namun ia tidak sanggup menahan rasa liar yang sudah ada di dalam dirinya, api membara semakin ganas, hampir menghabiskan Clarice sampai tulang pun tidak tersisah.
Clarice Lu sedikit tidak bisa menahan kegilaan secara tiba-tiba darinya, seperti telah dikeringkan sampai tidak tersisah setetes pun, setelah selesai, dia berbaring di ranjang yang empuk, selain bernafas dengan kencang, sedikit tenaga untuk mengerakkan jari pun tidak tersisah.
Lengan Lewis Tang merangkulnya, dan merangkulnya ke dalam pelukan sendiri, bibir tipisnya mendekati telinganya, dengan lembut berbisik di telinganya, namun Clarice Lu sudah terlalu ngantuk, sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan, langsung memejamkan mata, menarik selimut, dan tidur dengan lelap.
Dan sekali tidur, ia pun tertidur sampai siang hari keesokkan hari, saat membuka matanya, mata Clarice Lu tetap merasa sedikit berat, dan merasa sangat letih, badannya sakit pegal ngilu seperti terlindas mobil.
Dia tanpa sadar menggerakkan badannya, ia baru sadar kalau di pinggangnya tetap ada lengan yang merangkulnya, Clarice Lu merasa sedikit terkejut, Lewis Tang masih ada, tidak seperti biasanya, saat ia terbangun, ia selalu sendiri, tempat disisinya itu selalu kosong, hatinya pun ikut merasa kosong.
Dan saat ini, Lewis Tang sedang berbaring disisinya, menopang kepalanya dengan satu tangan, matanya yang menatap dengan dalam, dengan senyum sambil menatap dia, dengan lembut dan penuh perasaan berkata, “Pagi.”
“Sudah bangun? Aku kira kamu akan tertidur sampai besok.”
Clarice Lu merasa sedikit ngambek dan menatapnya, dia berpikir dalam hati, dia bisa tidur selama ini juga gara-gara ulah dia. Clarice Lu menarik selimut sampai menutup bekas-bekas kecupan-kecupan yang membiru dilehernya. Membalikkan badan menghadap ke arahnya.
Tangan kirinya menarik selimut putih lembut dan ringan itu, dan tiba-tiba dia menemukan sebuah cincin di jari manisnya. Matahari sore masuk melalui tirai yang setengah terbuka, dan cincin berlian tersebut pun berkilau di bawah sinar matahari.
Clarice Lu tanpa sadar mengangkat tangannya, dengan mata yang sambil merem melek itu, dengan bengong ia menatapi cahaya yang melewati celah jarinya, dan cahaya pun membuat matanya merasa sakit.
“Kenapa, bengong?” melihat ia terus menatap cincin yang ada di jari manis, tapi tidak mengatakan apa-apa. Lewis Tang sambil tertawa, menaruh dagu di bahunya, sambil mendekati wajahnya yang lembut itu.
Clarice Lu menyandarkan kepalanya, tubuhnya secara alami bersandar di dada Lewis Tang yang kekar itu, lalu meletakkan tangannya, berjawab dengan serius, "Modelnya terlalu tua, sangat jelek.”
Lewis Tang tertegun, ia dihina dengan begitu nakal.
Tidak heran jika pemilihan Tuan Tang ke 3 tidak begitu baik, model cincin itu adalah model cincin 5 tahun yang lalu, tentunya model dan gaya cincin pasti terlihat sedikit tua. Saat itu dia sedang berada di luar negeri, dia hampir menghabiskan semua tabungannya, baru bisa membelinya. Pada saat itu, hidupnya sangat sulit, setiap kali ia merasa ia sudah tidak sanggup menahan lagi, ia selalu mengeluarkan cincin itu, sambil merindukan wanita manisnya. Kerinduan ini lah yang mendukungnya untuk bertahan sampai hari ini.
“Apakah ini lamaran dari Tuang Tang ke 3?” tatapan Clarice Lu melihat ke arahnya, sambil bertanya dengan bibir yang sedikit monyong.
“Semalam bukannya aku sudah bilang yah, kamu tidak menjawab, aku anggap kamu sudah menyetujuinya.” jari Lewis Tang yang lentik itu, dengan lembut mengelus rambutnya, posisi yang intim itu, seperti gaya intim mereka semalam.
Clarice Lu mengerutkan alis, berpikir dengan keras, ia baru teringat, semalam sebelum tidur, dia memang sepertinya ada mengatakan sesuatu ditelinganya, namun saat itu dia sudah terlalu ngantuk, sama sekali tidak mendengarkannya dengan jelas.
Ternyata, ia sedang melamarnya.
Clarice Lu meliriknya dengan tatapan yang tidak berdaya, sambil merayu dengan manja, “Lewis Tang, kamu bisa lebih asal-asalan lagi tidak.”
Lewis Tang tertawa, merangkulnya, dan memberikan ciuman di pipinya dengan lembut, sambil mendekati telinganya dan berkata, “Clarice, mulai dari saat ini, bukankah kamu seharusnya memanggil aku dengan sebutan suamiku.”
“Malas untuk menyahut kamu.” Tanpa sadar wajah Clarice Lu pun menjadi merah, ia mengulurkan tangan dan mendorongnya.
Ia sambil terbaur selimut ingin turun dari ranjang, namun Lewis Tang mendekatinya dari belakang, tidak mau melepaskannya. Bibirnya mencium bahu indahnya Clarice Lu, sambil bercium, gerakannya sangat berbeda dengan semalam, saat ini ia memperlakukannya dengan sangat lembut, sangat intim.
Kemudian, gerakan intim yang indah memenuhi ruangan, selanjutnya, Clarice Lu dengan bingung dibawah oleh Lewis Tang ke Kantor Catatan Sipil, dengan bingung ia bersama Lewis Tang menerima akta nikah.
Saat mengisi form, Clarice Lu masih merasa sedikit tidak nyata, saat petugas Kantor Catatan Sipil bertanya kepadanya apakah ia mendaftar karena kemauan sendiri, ia pun tertegun dengan beberapa saat, sampai petugas mengulang pertanyaannya lagi, ia baru dengan bengong menganggukkan kepalanya.
Saat keluar dari pintu utama Kantor Catatan Sipil, tanpa sadar ia melihat ke langit, langit biru dan cuaca cerah, cuaca bagus yang jarang didapatkan. Lalu ia menunduk melihat buku merah kecil tersebut, benaknya tetap merasa bingung, dia membiarkan ia sendiri menikah dengan begitu saja?!
“Sedang memikirkan apa?” Lewis Tang merangkul pinggangnya dengan lengan, jari lentiknya menyentuh hidungnya, gerakan yang terlihat sangat memanjakan Clarice Lu. “Sudah tidak bisa menyesal lagi ya sekarang, Nyonya Tang.”
Claice Lu menyimpan akta nikahnya ke dalam tas, mengangkat kepalanya sambil menatap pria yang berbadan kekar dan besar ini, dan mengulurkan sepasang lengan lembut dan merangkulnya, “Mulai hari ini, kamu milikku, bukan?”
“Aku selalu milik kamu.” Lewis Tang tersenyum, lalu, ia berkata lagi, “Kamu sekarang, hanya memberikan sebuah nama saja kepada ku.”
Mungkin, Clarice Lu tidak akan pernah tahu, sudah berapa lama ia menunggu hari ini datang.
Mobil hitam Land Rover Lewis Tang parkir di depan Kantor Catatan Sipil, tapi Clarice Lu dengan manja memintanya untuk menggendongnya di punggungnya pulang ke rumah.
“Benar-benar tidak tahu harus bagaimana dengan kamu.” Lewis Tang lepas tertawa, berjongkok di depannya, Clarice Lu naik ke punggungnya, membiar ia menggendong di punggungnnya, berjalan di sepanjang jalan panjang, selangkah demi selangkah.
Punggungnya lebar dan hangat, dan lengan Clarice Lu pun merangkul lehernya, dan kepalanya bersandar di bahunya. Berharap kalau jalan ini tidak pernah berakhir, seperti dia sekarang, selalu menyandar di punggungnya, terus berjalan.
“Lewis Tang.” Dengan suara kecil ia memanggil namanya.
“Iya.” Lewis Tang menjawab.
“Lewis Tang.” Ia memanggil lagi.
“Iya aku disini.” Lewis Tang menjawab lagi dengan tersenyum.
“Lewis Tang, Lewis Tang……..” Clarice Lu terus memanggil namanya, hanya ingin memanggil namanya saja.
Lewis Tang sambil menggendongnya di punggung, terus menjawabnya dengan sabar.
“Suamiku.” Bibir Clarice Lu mendekati telinganya, memanggilnya dengan suara bisikkan.
Lewis Tang dengan tidak sadar berhenti melangkah, badan besar itu pun tiba-tiba bergemetar dengan pelan, namun dengan cepat, ia seperti tidak terjadi apa-apa, terus melangkah ke depan.
“Iya.” Ia menjawabnya seperti tadi ia memanggil namanya, dengan sambil menganggukkan kepala.
“Suamiku, aku mencintai kamu…..”
Novel Terkait
More Than Words
HannyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyDiamond Lover
LenaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Seorang CEO Arogan
MedellineWaiting For Love×
- Bab 1 Pernikahan Ini, Membuat Dia Merasa Lelah
- Bab 2 Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh, Wanita Harus Lebih Simpel Agar Lebih Lucu
- Bab 3 Jika Silap, Dia Akan Dihancurkan
- Bab 4 Ayah Berkata Jika Aku Pemberian Dari Bonus Pengisian Pulsa
- Bab 5 Clarice Lu Bertemu Dengan Orang Yang Sulit Untuk Didekati
- Bab 6 Cinta Pertamanya, Hanya Tersisa Sebuah Mimpi Yang Cukup Mengerikan
- Bab 7 Clarice Lu Yang Merinding
- Bab 8 Kenapa Pelakor Sekarang Begitu Percaya Diri ?
- Bab 9 Apakah Hari Ini Adalah Hari Kesialan?
- Bab 10 Takut Pada Cowok Yang Hanya Ditemui 2 Kali
- Bab 11 Dari Ukuran B Menjadi F, Apakah Direktur Clarice Lu Berbohong Secara Sengaja ?
- Bab 12 Jangan Sentuh Clarice, Bahkan Satu Jari Saja Tidak Boleh
- Bab 13 Berkelahi Sekali, Langsung Terkenal
- Bab 14 Sangatlah Sulit Untuk Menjumpai Orang Yang Tidak Memamerkan Kekayaan Di Masa Ini
- Bab 15 Anehnya, Wajah Wanita Ini Tidak Simetris
- Bab 16 Tindakan yang Paling Memuaskan Dia Selama Tiga Tahun Ini
- Bab 17 Apakah Kamu Itu Kura-kura Ninja?
- Bab 18 Tidak Semua Imbalan Bisa Diukur dengan Uang
- Bab 19 Pria Itu Bagaikan Seekor Cheetah Yang Memantau Mangsanya Dari Kegelapan
- Bab 20 Aku Tidak Seperti Wanita Lain Yang Mudah Dikejar
- Bab 21 Clarice Lu adalah Seorang Yang Tak Akan Mati Jika Tidal Berada Di Sungai Huang
- Bab 22 Lewis Tang Tidak Pernah Memaksa Wanita untuk Melakukan Hal Apapun
- Bab 23 Pemandangan Indah Ini Seperti Lukisan Cat Minyak Yang Diam
- Bab 24 Bagaimana Anda Akan Berterima Kasih Kepada Saya?
- Bab 25 Ekor Rubah Akhirnya Terungkap.
- Bab 26 Vanesssa Bai, Fiancee Dengan Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh
- Bab 27 Tidak Ada Angin Maka Tidak Ada Ombak
- Bab 28 CEO Tang Mempersilahkanmu Menemuinya
- Bab 29 Kamu Menjijikan Sekali
- Bab 30 Jangan Terus Menyebut Anak Haram
- Bab 31 Sepertinya Kamu Sangat Takut Padaku
- Bab 32 Ibu mertua Saya Menganggap Pelakor Sebagai Tamu Kehormatan
- Bab 33 Kehidupan Yang Murni
- Bab 34 Tidak Menyangka Pesisiran Boulevard Menjadi Industri Lewis Tang
- Bab 35 Rasa Yang Menarik
- Bab 36 Perasaan Yang Tidak Bisa Dikontrol
- Bab 37 Bahu David Luo Adalah Untuk Wanita Lain
- Bab 38 Tidak Ada Hubungannya Dengan Perasaan, Dia Membuatku Merasa Berbahaya
- Bab 39 Nenek Fang Mencari Masalah Lagi
- Bab 40 Jika Hati Saja Sudah Tidak Bisa Diterima Olehnya, Apalagi Berhubungan Dengannya
- Bab 41 Kamu Kira Apa Yang Bisa Kamu Sembunyikan?
- Bab 42 Dyson Sakit
- Bab 43 Bagaimana Jika Aku Sudah Menyentuhnya?
- Bab 44 Kakak Lee
- Bab 45 Clarice Lu Adalah Wanita Yang Mengutamakan Uang Daripada Nyawanya
- Bab 46 Aroma Asap
- Bab 47 Tidak Ada Status Nama
- Bab 48 Pilihlah Salah Satu Diantara Aku Dan Dia
- Bab 49 CEO Tang Mengatakan: Tidak Kebetulan, Aku Sedang Menunggumu
- Bab 50 Untuk Apa Menghindar, Aku Tidak Akan Memakanmu
- Bab 51 Gadis Seumur Kamu, Sebaiknya Jangan Mencari Masalah
- Bab 52 Sudah Sampai Mana Perkembanganmu Dengan Lewis Tang?
- Bab 53 Maksudmu Kamu Hanya Main-Main Saja Dengan Dia?
- Bab 54 Masih Tidak Tahu Apakah Api Cinta Masih Bisa Atau Tidak
- Bab 55 Kalau Ingin Meninggalkan Seorang Pria, Isilah Perutmu dengan Darah Dagingnya Terlebih Dahulu
- Bab 56 Seorang Pria Tidak Mungkin Bersikap Baik Kepada Seorang Wanita Tanpa Alasan Tertentu
- Bab 57 Kalian Tidak Tahu Malu, Saya Sangat Risih
- Bab 58 Sakitnya Sama Seperti Ditampar Dengan Keras
- Bab 59 Clarice Lu Tidak Berani Bergerak, Jantungnya Tiba-Tiba Berdebar Kencang
- Episode 60 Dia Mengerti Prinsip Tergesa-gesa Tidak Membawa Kesuksesan
- Bab 61 Lee Pernah Datang
- Bab 62 Aku Masih Mengerti Prinsip Balas Budi.
- Bab 63 Ibu Dyson Pernah Berkata Kepadaku, Bahwa Aku Adalah Mampunya
- Bab 64 Rahasia Yang Tidak Mau Di Bicarakan Oleh Orang-orang
- Bab 65 Jasmine Sudah mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?(1)
- Bab 65 Jasmine Sudah Mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan (2)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (1)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (2)
- Chapter 67 Clarice Lu Semula Juga Pernah Mengandung Anak Dari Pria Lain (1)
- ga pernahChapter 67 Clarice Lu Semula Ju Mengandung Anak Dari Pria Lain (2)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (1)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (2)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (1)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (2)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(1)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(2)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (1)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (2)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (1)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (2)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (1)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (2)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (1)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (2)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (1)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (2)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(1)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(2)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (1)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (2)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong (1)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong.
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan (1)
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan(2)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (1)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (2)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (1)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (2)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (1)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (2)
- Bab 83 Wanitanya Di Permainkan, Perasaannya Tentu Tidak Baik (1)
- Bab 83 Wanitanya Telah Dipermainkan, Perasannya Tentu Tidak Bagus (2)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (1)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (2)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (1)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (2)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (1)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (2)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (1)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (2)
- Chapter 87 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (1)
- Chapter 88 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (2)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (1)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (2)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (1)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (2)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (1)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (2)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda (1)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Kepadamu Nanti (1)
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Nanti(2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (1)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (2)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (1)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (2)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (1)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (2)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (1)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (2)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (1)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (2)
- Bab 100 Biarkan Dia 'Berbakti' Kepada Jasmine Man (1)
- Bab 100 Tetap Biarkan Jasmine Man Bertanggung Jawab (2)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa(1)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (1)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (2)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (1)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (2)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (1)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (2)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (1)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (2)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (1)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (2)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (1)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (2)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(1)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(2)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (1)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (2)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi (1)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi(2)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (1)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (2)
- Bab 113 Rumah (1)
- Bab 113 Rumah (2)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (1)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (2)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (1)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (2)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (1)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (2)
- Bab 117 Seperti Binatang Itu (1)
- Bab 117 Sungguh Mengerikan
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (1)
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (2)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (1)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (2)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (1)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (2)
- Chapter 121 Tusukkan Itu Belum Dalam, Tidak Begitu Sakit Ketika Dicabut
- Chapter 122 Tidak Bagus Memiliki Inisiatif yang Berlebihan
- Chapter 123 Mungkin Telah Terjadi Sesuatu Dengan Clarice……
- Chapter 124 Menerima Kabar yang Pasti
- Chapter 125 Harusnya Dari Awal Kamu Sudah Carikan Mama Untuk Dyson
- Chapter 126 Dia Merasa Antara Dirinya dan Lewis Tang, Sudah Seharusnya Ada Sebuah Akhir
- Chapter 127 Tujuan Clarice Lu Datang Adalah Untuk Melunasi Hutang Dengan Dirinya
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (1)
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (2)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (1)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (2)
- Chapter 130 Kamu Dulu Juga Seperti Ini Berhubungan Dengan Mamanya Dyson?
- Bab 131 Clarice Lu Anak Baik
- Bab 132 Terjebak Di Tempat Tidur Adalah Hal Yang Tidak Bisa Dijelaskan Lagi
- Bab 133 Ingin Orang Atau Ingin Mobil
- Bab 134 Apakah Dia Adalah Permen Susu?
- Bab 135 Dia Tidak Bisa Tertipu
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (1)
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (2)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (1)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (2)
- Bab 138 Saat Itu Memilih Untuk Melepaskan
- Bab 139 Tidak Meninggalkan Istri Yang Setia Menemani
- Bab 140 Tidak Ada Pemenang Dalam Pertempuran Ini
- Bab 141 Ibunya, Dulu Adalah Kekasih Ayahku
- Bab 142 Kakak Cantik, Apakah Kamu Adalah Ibuku?
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (1)
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (2)
- Bab 144 Menghancurkan Takdir Pernikahan Kamu Yang Baik (1)
- Bab 144 Merusak Nasib Pernikahanmu Yang Baik (2)
- Bab 145 Seorang Pria Yang Dari Tubuh Sampai Ke Hatinya Hanya Milik Dia Seorang
- Bab 146 Maka Berpisahlah, Kebetulan Aku Juga Sudah Lelah
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (1)
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (2)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (1)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (2)
- Bab 149 Aku Bersedia Walaupun Dia Telah Kotor
- Bab 150 Pria Tidak Tahu Malu Di Dalam Keluarga Lu Satu Pun Sudah Cukup
- Bab 151 Yang Aku Punya Untukmu Adalah Kesabaran
- Bab 152 Aku Tidak Ingin Berbicara Dengan Orang Yang Tidak Rasional
- Bab 153 Selamat, Kamu Telah Menjadi Pengecualianku
- Bab 154 Kebaikan Adalah Kebaikan, Cinta Adalah Cinta
- Bab 155 Perasaan Memiliki Keluarga
- Bab 156 Lewis Tang, Kamu Kedatangan Tamu
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (1)
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (2)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (1)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (2)
- Chapter 159 Lewis Tang Bisa Melakukan Apa Saja Untuk Clarice Lu
- Chapter 160 Orang yang Meninggal di Dalam Penjara
- Chapter 161 Cadangan Yang Menyedihkan
- Chapter 162 Akhir yang Mengenaskan
- Chapter 163 Tidur Sambil Memelukku
- Chapter 164 Aku Mengira Dirinya Adalah Dirimu
- Chapter 165 Apa Keuntungan yang Bisa Aku Dapatkan?
- Bab 166 Tidak Sakit, Tetapi Sudah Hamil
- Bab 167 Ingin Membunuhmu Sekarang
- Bab 168 Secara Resmi Bertemu Keluarganya
- Bab 169 Tidak Menduga Bahwa Dia Adalah Suamimu
- Bab 170 Orang Lain Semua Juga Tidak Boleh
- Chapter 171 Clarice Lu Adalah Ibu Kandung Dyson
- Chapter 172 Apa Kamu Rela Berkorban Untukku?
- Chapter 173 Hanya Ada Kamu Sendiri yang Mempermalukan Dirimu
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tidak Terbalas (1)
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tak Terbalas (2)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (1)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (2)
- Chapter 176 CEO Tang Menemani Kekasih Misteriusnya Melakukan Pemeriksaan Kandungan
- Bab 177 Aku Yang Berhutang Padanya
- Bab 178 Aku Betanggung Jawab Untuk Mencintaimu, Kamu Bertanggung Jawab Untuk Mempercayaiku
- Bab 179 Suka Kepada Seseroang Berarti Harus Bersikap Baik Kepadanya, Logika Apa Ini!
- Bab 180 Aku Ini, Memiliki Fobia Terhadap Kekotoran
- Bab 181 Dia Boleh Hidup Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (1)
- Bab 181 Kamu Boleh Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (2)
- Bab 182 Memiliki Kebencian Yang Mendalam
- Bab 183 Memilih Pria itu? Atau Kakakmu?
- Bab 184 Clarice Lu, Ayo Kita Melarikan Diri
- Bab 185 Aku Belum Menikahimu, Bagaimana Aku Bisa Mati Seperti Itu
- Bab 186 Cepat Kembali, Aku Menunggumu
- Bab 187 Apa Yang Sebenarnya Telah Dia Lupakan
- Bab 188 Ingatannya Telah Kembali
- Bab 189 Membuka Ingatan Yang Sudah Lama Terlupakan
- Bab 190 Clarice Lu, Kamu Harus Tetap Semangat
- Bab 191 Ciuman Pertama
- Bab 192 Clarice Lu, Aku Sudah Menyatakan Dengan Jelas
- Bab 193 Penindasan Seperti Apa Itu
- Bab 194 Kekuatanku Tidak Sebagus Yang Kamu Pikirkan
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (1)
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (2)
- Chapter 196 Bukan Karena Kamu Tidak Baik, Tetapi Aku Sudah Bosan
- Chapter 197 Clarice Lu, Tolong Beri Dirimu Sedikit Martabat
- Bab 198 Lupakan Lewis Tang, Mulailah Hidup Baru
- Bab 199 Lewis Tang, Selamat, Kamu Menang
- Bab 200 Clarice Lu, jangan katakan ini di hadapan anak
- Bab 201 Jika Terlalu Banyak Menggunakan Rencana Melukai Diri Sendiri, Maka Akan Menjadi Sangat Tidak Berarti
- Bab 202 Jangan Berlebihan Dalam Melakukan Berbagai Hal
- Bab 203 Tidak Ada Yang Mengerti Betapa Menderitanya Dia
- Bab 204 Hari Yang Sama, Dia Kehilangan Cita-Cita Dan Cintanya
- Bab 205 Bertahanlah Untuk Tidak Pergi, Bertahan Juga Harus Pergi.
- Bab 206 Lebih Parah Daripada Anjing
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(1)
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(2)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (1)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (2)
- Chapter 210 Aku Melepaskanmu, Kamu Juga Jangan Terus Menyiksa Dirimu Sendiri
- Chapter 211 Aku Tidak Menginginkannya
- Chapter 212 Akhirnya, Semuanya Sudah Berakhir
- Chapter 213 Pelukkan Dan Kehangatan Tubuh Pria Itu Adalah Sumber Penghangat Pribadinya
- Bab 214 Kita Melupakan Masa Lalu, Kemudian Memulai Lagi Dari Awal
- Bab 215 Lewis Tang, Anak Kita Sudah Tiada
- Bab 216 Mengapa Kamu Meninggalkan Aku Sendirian Di Rumah Sakit?
- Bab 217 Bisa-bisanya Dia Menganggap Jika Hal Ini Tidak Pernah Terjadi
- Chapter 218 Kadang Kala, Jarak Bisa Menyembuhkan Rasa Sakit Hati
- Chapter 219 Baik Aku Maupun Dirinya, Sama-sama Tidak Akan Pernah Merasa Bahagia
- Chapter 220 Jangan Disentuh, Jika Tidak Kamu Akan Merasakan Akibatnya
- Chapter 221 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Chapter 222 Baik Dulu, Maupun Sekarang, Aku Sangat Merindukan Dirimu
- Bab 223 Aku Tidak Ingin Melepaskanmu, Juga Tidak Mampu Melakukannya
- Bab 224 Sayangnya Itu Bukan Kamu
- Bab 225 Tampak Sedih Tetapi Tidak Memperlihatkannya
- BAB 226 Bukankah Dia Adalah Orang Yang Kamu Cintai?
- Bab 227 Ketika Hati Nurani Ditemukan
- Bab 228 Orang Yang Dia Tunggu Adalah Carol, Lalu Dia Hitungannya Apa?
- Bab 229 Menikahimu Setidaknya Tidak Perlu Berjuang 20 Tahun
- Bab 230 Clarice, Kamu Tidak Akan Tahu Kapan Kamu Akan Dijual
- Bab 231 Mungkin Semakin Dijelaskan Semakin Tidak Jelas
- Bab 232 Kamu Adalah Seorang Kekasih Gelap
- Bab233 Saat Keadaan Tidak Jelas Bercampur Dengan Kejadian Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 234 Pernikahan Yang Setara
- Bab 235 Cinta Pada Dasarnya Egois
- Bab236 Membosankan + Membakar Uang
- Bab 237 Perlengkapan Yang Terlalu Asal-asalan
- Bab 238 Saling Menyiksa Hingga Rambut Beruban
- Bab 239 Ia Berencana Untuk Menunggu Seumur Hidup
- Bab 240 Clarice Lu, Kamu Tidak Bisa Terus Tidak Berperasaan
- Bab 241 Ini Sudah Cukup Walaupun Memang Sebuah Hukuman
- Bab 242 Jane Xia Meninggal Karena Penyakitnya
- Bab 243 Ia Tidak Akan Mengaku
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(1)
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(2)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(1)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(2)
- Bab 246 Mengulang Mimpi Yang Lama
- Bab 247 Jika Perasaan Masih Ada, Maka Cinta Tidak Akan Padam
- Bab 248 Tang's Corp. Berpindah Tangan
- Bab 249 Sesuatu Yang Dimiliki Keluarga Tang, David Luo Tidak Memiliki Hak Untuk Memilikinya
- Bab 250 Takdir Yang Sangat Buruk
- Bab 251 Sebenarnya Permainan Apa Yang Dimainkan David Luo?
- Bab 252 Jika Ada, Maka Itu Adalah Nyawaku
- Bab 253 Aku Akan Melewati Hujan Dan Badai Dengannya
- Bab 254 Rahasia Yang Tidak Pernah Diungkapkan Olehnya
- Bab 255 Clarice, Kapan Kamu Akan Menikahiku
- Bab 256 Melahirkan Seorang Anak Haram Lagi
- Bab 257 Perjanjian
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (1)
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (2)
- Bab 259 Suaminya Memiliki Sangat Banyak Wanita
- Bab 260 CEO Tang bukan serba bisa
- Bab 261 Jauhkan Diri Dari Para Cowok Single Itu
- Bab 262 Suamiku Punya Belas Kasihan
- Bab 263 Aku Malas Menyentuh Wanita Miliknya
- Bab 264 Setelah Kau Mati, Barulah Lewis Akan Menderita
- Bab 265 Mana Mungkin Aku Meninggalkanmu Sendirian
- Bab 266 Hidup di Dalam Pelukan Orang Lain pun Tak Apa
- Bab 267 Kalau Aku Binatang, Kau Apa?
- Bab 268 Menggunakan Cinta untuk Menyakiti Orang Lain
- Bab 269 Kamu Sekarang, Hanya Memberikan Sebuah Nama Kepadaku Saja
- Bab 270 Kamu Tidak Bisa Memberi Apa-apa Ke Aku Selain Uang
- Bab 271 Inspeksi Rutin Nyonya Tang
- Bab 272 Akulah Yang Tidak Bisa Hidup Tanpa Dirinya
- Bab 273 Siapa Yang Bisa Memprediksi Masa Depan
- Bab 274 Bahkan Memohongi Aku Saja Kamu Tidak Mau
- Chapter 275 Sekali Saja
- Bab 276 Langsung Berpisah Ketika Dia Berkata Ingin Pisah, Pernikahan Bukanlah Sebuah Permainan
- Bab 277 Clarice, Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 278 Cara Itu Memang Cukup Kejam
- Bab 279 Tidak Mungkin Kamu yang Melepaskan Kembang Api Itu Kan?
- Bab 280 Kembang Api di Siang Hari
- Bab 281 Bisa Hidup Dengan Penuh Harapan, Bukankah Itu Adalah Sebuah Berkat?
- Bab 282 Lewis Tang Mempersunting Seekor Panda Betina
- Bab 283 Lain Di Mulut, Lain Di Hati
- Bab 384 Seleramu Cukup Bagus
- Bab 285 Sudah di Berikan Kepada Wanitanya
- Bab 286 Sudah Hamil
- Bab 287 Patuh, Tahanlah
- Bab 288 Lain Kali Tidak Boleh Lagi
- Bab 289 Setelah Luka Sembuh, Rasa Sakit Pun Terlupakan
- Bab 290 Aku Masih Merasa Sedikit Tidak Rela
- Bab 291 Gambaran Yang Sempurna dan Bahagia
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(1)
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(2)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (1)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (2)
- Bab 294 Hubungan Yang Dekat
- Bab 295 Dia Membutuhkan Uang, Dan Juga Membutuhkan Peluang Kerja
- Bab 296 Seperti Perban Yang Tidak Bisa Dilepas
- Bab 297 Darimana Datangnya Rasa Percaya Dirimu
- Bab 296 Bagaimanapun, Dia Tidak Bisa Kabur Dari Genggamanku
- Bab 299 Elsa Mo Mendengar Dia Yang Sedang Memanggil Dirinya
- Bab 300 Siapa Yang Bisa Menjamin Masa Depan
- Bab 301 Rasanya Manis (1)
- Bab 301 Rasanya Manis (2)
- Bab 302 Mainan Pembangkit Kegembiraan Sementara
- Bab 303 Chris Lu Benar-benar Mempunyai Pemikiran Ingin Hidup Bersamanya Seumur Hidup
- Bab 304 Sekarang Masih Belum Menetapkan Hubungan
- Bab 305 Pisah Saja Kalau Kamu Tidak Puas Denganku
- Bab 306 Aku Akan Memperlakukanmu Seperti Anak Kecil
- Bab 307 Harga Yang Aku Tawarkan Pasti Jauh Lebih Tinggi Daripada Orang Lain
- Bab 308 Sepertinya Aku Akan Menikah
- Bab 309 Dia Menginginkan Anak Yang Berada Di Dalam Kandungannya
- Bab 310 Karma Baik Di Kehidupan Sebelumnya Tidak Cukup, Jadi Belum Bisa Berbuah
- Bab 311 Aku Sudah Bosan, Ingin Berpisah
- Bab 312 Menikah Dengan Siapapun Apa Bedanya
- Bab 313 Yang Dijodohkan Dengan Dia Adalah Ayah Dari Bayi Yang Ada Di Kandungannya
- Bab 314 Chris Lu, Aku Hamil
- Bab 315 Hentikan Niatmu Itu
- Bab 316 Dia Tidak Bisa Memberikannya Janji
- Bab 317 Memanfaatkan Orang Lain
- Bab 318 Seperti Orang Dari Dunia Lain Yang Telah Mengalami Banyak Hal
- Bab 319 Jika Aku Bilang Kamu Harus Enyah, Maka Kamu Harus Enyah
- Bab 320 Lebih Baik Mati Dari Pada Hidup Biasa-Biasa
- Bab 321 Bertahan Dalam Kejahatan Membuat Hancur Diri Sendiri
- Bab 322 Apakah Aku Yang Paling Bodoh
- Bab 323 Dia Sangat Hangat
- Bab 324 Bergantung Hidup Dengan Wanita Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 325 Aku Melakukan Kesalahan, Apakah Kamu Tidak Menginginkan Ku lagi
- Bab 326 Bayangan Elsa Mo
- Bab 327 Bulan Di Amerika Tidak Bulat
- Bab 328 Sahabat Seperjuangan Tidak Terpisahkan
- Bab 329 Diluar Dugaan Masih Ada Orang Yang Lebih Membenci Orang Ketiga Daripada Aku
- Bab 330 Aku Telah Merindukanmu
- Bab 331 Aku Masih Tetap Sama
- Bab 332 Kamu Telah Salah Menilaiku
- Bab 333 Siapa Yang Telah Melapor Polisi Dulu
- Bab 334 Melewati Masa Kritis
- Bab 335 Cerita Tambahan (1)
- Bab 335 Cerita Tambahan (2)