Waiting For Love - Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (2)

Pria itu mengangkat kepalanya melihat Clarice Lu, juga melihat kamera yang berada dalam genggaman tangannya itu, sambil terbatuk, dia mengeluarkan suara tawa yang mencibir, “Sepertinya akting hari ini sudah terbongkar.”

Clarice Lu menatap pria itu dengan tatapan tajam dan dingin, dia benar-benar ingin menerjang bagian atas perut pria itu. “Kakak sepupumu Jasmine Man yang menyuruhmu berbuat seperti ini?”

“Kamu” Dalton Fang menatapnya dengan ekspresi sedikit tercengang.

Clarice Lu tertawa dingin, lalu berjongkok di hadapan pria itu, mata mereka jelas-jelas bertemu pandang pada titik yang sama, tapi gerakan itu membuatnya seperti sedang berada diposisi yang tinggi dan melihat kebawah, “Bagaimana bisa aku tahu tentang hubunganmu dengan Jasmine Man? Benar-benar pertanyaan yang konyol. Pada awalnya kamu hanyalah seorang aktor tidak terkenal yang memainkan peran kecil, dan karena aku menandatangani kontrak denganmu, bagaimana mungkin aku tidak mencari tahu latar belakangmu?”

Dalton Fang bisa memiliki posisinya yang sekarang ini, selain karena mendapatkan dukungan dari Clarice Lu, juga karena adanya bantuan dari Jasmine Man. Wanita itu banyak mengungkit dirinya didepan David Luo, dan memenangkan banyak sekali kesempatan untuk Dalton Fang. Clarice Lu menganggap semua hal itu biasa saja, jadi selama ini dirinya memilih untuk menutup sebelah matanya, namun dirinya bukanlah orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.

Hanya saja, Clarice Lu tidak pernah berpikir, bahkan dalam mimpinya, bahwa kakak adik Keluarga Fang itu sampai berani berbuat sejauh ini, demi mencegah dirinya mendapatkan aset David Luo, sandiwara seperti ini pun dimunculkan.

“Pulang dan beritahu Jasmine Man, jangan sering-sering melakukan hal tidak berguna seperti ini, kalau masih ada yang selanjutnya, aku tidak akan semudah ini melepaskannya.“

Setelah mendengar ancamannya itu, Dalton Fang tiba-tiba tertawa, seperti kata-kata yang baru saja dilontarkannya itu sebuah candaan yang sangat konyol. “Clarice Lu, aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan dirimu pintar atau bodoh. Kamu pikir yang merencanakan kejadian hari ini adalah Jamine Man, kakak sepupuku?”

Clarice Lu mengerutkan alisnya sambil menatap pria itu, jangan-jangan bukan?

Dalton Fang berhenti tertawa, setelah terbatuk-batuk, pria itu melanjutkan ucapannya, “Haruskah aku mengingatkamu, perusahan dan aset yang ingin kamu dapatkan itu adalah milik David Luo, bukan milik kakak sepupuku.”

Clarice Lu tertegun untuk berberapa saat, otaknya berhenti bekerja untuk beberapa detik, Dalton Fang sudah mengatakan maksudnya dengan sangat jelas, orang yang merencanakan sandiwara ini bukanlah orang lain, orang itu adalah pria yang masih menjadi suaminya sekarang ini, orang yang dia perjuangkan mati-matian selama tiga tahun ini.

Demi uang, David Luo benar-benar rela untuk melakukan hal apa saja, sampai-sampai sebegitu tidak sabarnya pria itu merencanakan hal ini untuknya, menjadikan dirinya sendiri, David Luo, sebagai korban perselingkuhan. Kalau dipikir-pikir lagi, benar-benar sangat konyol dan ironis.

Clarice Lu merasa dirinya tidak bisa berada disana untuk lebih lama lagi. Dirinya tidak lagi mempedulikan Dalton Fang, mengancingkan pakaiannya yang sedikit berantakan itu dengan sembarang, meraih tas tangannya dan dengan cepat meninggalkan kamar itu.

Clarice Lu mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan, pikirannya kosong, dadanya selain dipenuhi dengan kebencian, hanya ada kemarahan yang tersisah.

Tanpa disadari dirinya mengendarai mobil itu kembali ke kantor, petugas keamanan di pintu masuk yang tentu saja mengenali mobilnya itu, tanpa keraguan sama sekali membiarkannya lewat.

Clarice Lu mengambil lift dan lansung menuju kantor CEO di lantai paling atas, melihat kemunculan dirinya, sekretaris di meja depan itu langsung berdiri dengan panik, membungkukkan badan dan berteriak, “CEO Lu.”

Sebaliknya, Clarice Lu tidak memiliki hati sama sekali untuk mempedulikan pria itu, melewatinya, dan langsung berjalan menuju kantor David Luo.

David Luo baru saja kembali dari rapat, dalam rapat itu, beberapa supervisor melakukan kesalahan kecil dalam pekerjaannya, membuat David Luo marah besar. Ketika Clarice Lu masih ada di perusahaan itu, kesalahan kecil seperti itu tidak pernah terjadi, sekarang wanita itu benar-benar lepas tangan, tidak peduli, David Luo merasa seperti kehilangan satu lengannya. Banyak hal yang tidak berjalan sesuai dengan kemauannya.

Dia bersandar diatas kursi bos itu, memenjamkan matanya lelah. Permukaan meja itu dipenuhi dengan berkas-berkas yang belum ditangani, membuat dirinya lelah hanya dengan melihat tumpukan itu.

Ketika dia sedang memejamkan matanya dan menenangkan pikirannya, pintu kantor itu tiba-tiba terbuka dengan keras dari luar. David Luo tidak membuka matanya sama sekali, juga tidak ingin mengetahui siapa itu sebenarnya. Dirinya hanya mengerutkan dahinya dan dengan ketus berkata, “Keluar.”

Setelah melontarkan kata-kata itu, lama, masih tidak ada tanda-tanda pergerakan apapun, saat itu dia baru membuka matanya. Berdiri tegap di pintu itu adalah sosok Clarice Lu yang dipenuhi emosi, menatap tajam ke arahnya.

David Luo kembali menatap ke arahnya, mata dingin itu selalu menyembunyikan perasaan yang tidak pernah dimengerti oleh Clarice Lu.

Ada keheningan diantara mereka, lalu, David Luo dengan dingin berkata, “Aku sudah menerima surat panggilan dari pengadilan, tenang saja, aku dan pengacaraku tidak akan datang dengan tepat waktu ketika menghadiri sidang terbuka. Kamu sebenarnya tidak perlu jauh-jauh datang kemari hanya untuk mengejarku, anggap saja dirimu ingin bersama dengan Lewis Tang, tidak akan menjadi masalah kan untuk menunggu beberapa hari lagi, apa kamu sudah tidak sabaran lagi?”

Tidak sabaran? Clarice Lu tertawa dingin, David Luo baru kali ini melihat wanita itu menunjukkan ekspresi seperti itu, dia tertegun karenanya, mengerutkan dahinya dengan dalam.

Segera setelah itu, dia melihat wanita itu dengan penuh emosi berjalan masuk dengan sepatu hak tingginya, lalu melemparkan kamera tersembunyi yang tergenggam erat didalam tangannya itu ke tubuh pria itu dengan penuh kemarahan.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu