Waiting For Love - Bab 32 Ibu mertua Saya Menganggap Pelakor Sebagai Tamu Kehormatan

Semua orang duduk di kursi kayu mewah bergaya Eropa. Bangku dingin yang bahkan tidak memiliki punggung justru ada di sini, terlihat jelas sangat ironis.

Clarice Lu memakai bibir tipis, alis yang indah terkunci yang dalam. Selama makan malam, ibu mertuanya menganggap pelakor sebagai tamu kehormatan, ini tidak ada bedanya dengan menampar wajah Clarice. Clarice lu bertanya-tanya apakah Alice Lin harus dipuji dengan kata-kata: jahe makin tua akan terasa semakin lada.

Sebenarnya, hubungan antara ibu mertua dan menantu perempuan di negara kita adalah masalah warisan bersejarah yang panjang, bukanlah hal yang mengejutkan. Tetapi dalam kasus kali ini, suami biasanya maju untuk membela istri mereka.

Mata Clarice tanpa sadar melihat ke arah David, tapi dia tampak seperti orang yang tidak kenal. Clarice memakan makanannya sendiri dan kadang-kadang menatapnya. ekspresi nya pucat. Clarice Lu tidak bisa melihat dirinya yang sebenarnya.

“Nona muda, silakan duduk,” pengasuh itu mendesaknya, dia seperti tiang telepon yang seakan akan berdiri di sana pun sudah bukan masalah baginya.

"Tidak perlu, kamu pindahkan kursinya saja, aku tidak lapar” Clarice Lu selesai bicara, ia memutar badan berjalan menuju keluar ruang makan. Ketika tiba di pintu restoran, dia tiba-tiba berhenti, matanya yang dingin memperhatikan semua penonton, dan akhirnya menatap Jasmine Man.

"David, keluarga Luo adalah keluarga terpelajar, menjunjung tinggi aturan dan etiket. Hari ini, semua kerabat dan teman hadir di sini. Membiarkan seorang pengasuh untuk makan bersama kita, apakah itu pantas? Ibu sudah tua maka bingung. Apakah kamu juga bingung? Hal seperti ini kalau sampai diketahui pihak luar, tidak takut ditertawakan?” Clarice Lu mengatakan kalimat dingin dan panas itu, lalu berbalik dan pergi.

Di atas meja makan, orang-orang terlihat berbeda, terutama Alice Lin dan Jasmine Man. Sebuah makanan lezat malah tiba-tiba menjadi sulit untuk ditelan.

Ibu Jasmine Man dulunya adalah pengasuh keluarga Luo, dan anak perempuannya pengasuh seharusnya statusnya tidak bisa sampai setinggi itu.

“David Luo, lihat Clarice Lu. Dia bersikap macam apa itu?” Jasmine Man menarik pakaian David Luo , dengan mukanya yang sedih dia menunggunya keluar dan membela dirinya.

Tetapi David Luo melemparkan sumpitnya sampai berbunyi, menyeka bibirnya dengan tisu, dan memandangnya dengan dingin, "Kamu boleh pergi jika kamu tidak mau makan."

Setelah makan malam, Alice Lin memanggil putranya ke ruang belajar di atas, begitu pintu di tutup, ia marah seketika.

"Untuk apa kamu membawa wanita itu kembali? Mau membuatku marah ya?"

David Luo kemudian duduk di sofa kulit di sebelahnya, menyalakan sebatang rokok, menelan dan mengisap asapnya, lalu menjawabnya dengan santai "Clarice Lu adalah istriku. Aku membawanya pulang ke rumah ini tidak sedikit pun salah. Malah kamu, Apa maksudmu membawa Jasmine Man Di sini? "Mempermalukan Clarice, atau membuatku malu ? Jika aku tidak salah ingat, Saat pertama aku bersama Elisa, kamu juga menentangnya.

Jasmine Man adalah putri dari pengasuh keluarga Luo. Meskipun ia cantik dan terampil, cocok dengan preferensinya Alice Lin, tetapi karena latar belakang keluarganya, Alice Lin merasa bahwa dia tidak pantas untuk putranya. Saat dulu ia menyukai Elsa, Alice lin juga mencegahnya dengan segala cara.

Kata-kata David Luo membuatnya tidak bisa berkata sepatah pun. Wajah Alice Lin berubah dan nada suaranya sedikit melunak. "Masa lalu Clarice Lu terlalu rumit. Pokoknya aku tidak suka dia. Aku menyarankan kamu sebaiknya segera cerai dan mencari seorang wanita yang berasal dari keluarga baik baik dan sejajar pantas dengan keluarga kita. Ibu tidak sabar untuk menggendong cucu.

David Luo merokok tanpa berkata sepatah pun, seolah-olah dia sama sekali tidak mendengar kata kata Alice lin.

Pada saat ini, pintu ruang kerja diketuk dengan lembut, lalu pengasuh masuk membawa dua cangkir teh Longjing. Alice lin menyeruput teh sambil tetap berbicara, "David Luo, ayahmu bilang kamu baru-baru ini diam-diam membeli saham group Pei?"

David duduk di sofa kulit sambil mengisap sebatang rokok, memandang ibunya, dan menyeringai, "Maksudmu ayah yang mana ?"

"Kamu jangan sudah tahu masih bertanya" Alice Lin memberinya tatapan dingin. Terakhir kali ayahnya mengalami kecelakaan mobil di Seattle dan memintanya untuk menemaninya. dia juga sangat enggan. Sekarang, mereka bermain api dengan membeli saham Grup Tang, dan juga tidak takut untuk membakar diri sendiri.

"Kamu sudah gila ya? Grup Tang sekarang dikelola oleh Lewis Tang. Apakah dia orang yang mudah untuk ditangani? Kalau-kalau dia tahu, dia bisa meremasmu tulangmu sampai bahkan tidak ada pecahan yang tersisa."

"Yah, aku benar-benar ingin mencoba. Paling jeleknya aku akan membawanya bersama jatuh ke neraka." Lowen mendengus dan mengepulkan asap, dan kabut tebal tidak bisa menyembunyikan kedengkiannya yang mengerikan.

"Aku lihat kamubenar-benar ingin membuatku marah!" Alice lin menunjuk ke lengannya sambil gemetar. Namun dan tiba-tiba ada suara gemerisik dari luar rumah.

David Luo dan Alice lin sama sama terkejut kemudian keluar dari ruang belajar dengan cepat.

Hanya terlihat Clarice Lu yang berada di koridor, di bawah kakinya ada pot anggrek bangsawan yang pecah.

"Bungaku!" Alice Lin sangat terluka hatinya dan dia menatap Clarice Lu dengan amarah yang sangat.

Anggrek pot milik Alice Lin adalah spesies yang sangat berharga dan mahal, di pasaran hampir sulit menerka harganya.

"Kamu salah paham. Bukan aku yang menjatuhkannya." Clarice lu berdiri di tempat yang sama, memakai gaun berwarna biru air, menunjukkan temperamen yang bersih dan elegan, ekspresi dan nadanya santai.

Ketika dia datang dia melihat kebetulan melihat keponakannya david luo yang nakal menjatuhkan pot bunyanya kemudian dia melarikan diri.

Tapi Alice lin sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan sedikitpun, dan kata katanya yang memaki maki terdengar sangat pedas di telinga. "sudah salah masih melawan, benar benar tidak berpendidikan!"

Clarice Lu mengerutkan kening dan menolak untuk berdebat dengan dia yang tidak ada artinya. Dia melihat David Luo disampingnya dan berkata, "Kamu juga tidak percaya padaku?"

Clarice Lu tidak pernah berani berharap terlalu banyak darinya, ia hanya berharap untuk mendapatkan lebih banyak kepercayaan darinya, namun akhirnya David Luo mengecewakan dia.

"Minta maaf pada Ibu," ujarnya.

Hati Clarice Lu seketika tenggelam ke dasar paling dalam. Dia berhenti berdebat, dia dengan keras kepala berkata: "Aku tidak salah. Tidak ada alasan untuk meminta maaf."

Setelah itu, dia berbalik untuk pergi, tetapi David Luo segera meraih lengannya.

Clarice lu mengangkat dagunya dan menatapnya tanpa rasa takut, dia tidak bisa menebak apa yang akan dia lakukan, tidak mungkin kan dia mengambil nyawa clarice hanya karena pot anggrek.

“Apa yang kamu dengar tadi?” Dia bertanya, mata dan suaranya sangat dingin dan menyeramkan.

“Yang sudah harus didengar sudah dikatakan. Apakah kau mau membunuh semua orang tanpa meninggalkan jejak saksi?”kemudian Clarice Lu tertawa pelan sinis, melepas tangannya David dari lengannya, kemudian dengan memakai sepatu hak tinggi lau bergegas pergi.

"Apakah dia mungkin mendengar percakapan kita? Bagaimana sampai diketahui oleh Lewis Tang?” terukir di waajah Alice lin rasa khawatir yang tidak bisa disembunyikan.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu