Waiting For Love - Bab 149 Aku Bersedia Walaupun Dia Telah Kotor
“Aku benar-benar berharap kamu datang setiap hari, David Luo. Apakah kamu tahu betapa aku merindukanmu?” Jasmine Man melepas mantel yang dipakainya, memutar pinggangnya yang lembut seperti ular air, dan langsung duduk ke dalam pelukannya David Luo.
David Luo tersenyum dingin dan ingin bertanya satu pertanyaan: Kamu sebenarnya merindukan saya atau uang saya. Tetapi dia tidak mengatakan pertanyaan ini, hanya bila ada orang yang peduli baru akan peduli. Sedanmgkan perasaannya terhadap Jasmine Man hanya bertahan di masa mudanya yang masih polos. sejak saat keluarga Luo menghadapi krisis, dan dia meninggakannya, perasaannya terhadap Jasmine Man telah lama berubah.
Saat ini, keduanya hanya mengambil apa yang mereka butuhkan, dan mengapa mereka harus terlalu repot memikirnya.
“ Baru saja kamu pergi kemana?” Pergi berbelanja lagi?” David Luo bertanya, dan di saat bersamaan dia mendorongnya keluar dari pelukannya.
“Aku baru saja kembali dari Hong Kong minggu lalu. Di mana ada banyak barang yang dibeli.” Jasmine Man duduk di sebelahnya, dan seluruh tubuhnya sangat lembut seperti tidak ada tulang, dai tetap bersandar pada tubuhnya.
“Aku baru saja berkunjung ke rumah Vanessa Bai. Menurutmu lucu atau tidak. Lewis Tang dan Clarice Lu menyewa kamar di hotel. Tidak disangka-sangka ketika mereka sedang bercinta di tempat tidur , mereka ditangkap basah oleh Vanessa Bai. Kali ini Vanessa Bai sayangnya tidak akan melepaskan hal ini. Kepala Sekolah Jiang bukanlah seorang vegetarian. Clarice Lu biasanya berpakaian seperti bangsawan dan suci, tetapi tidak merayu tunangan pria orang lain. melakukan kesalahan kotor yang tak tahu malu seperti ini. Apakah dia benar-benar berpikir Lewis Tang akan menikahinya, dia itu hanya bersenang-senang, tidur cuma-cuma siapa yang tidak mau?
Perkataan Jasmine Man semakin tidak enak di dengar, wajah David Luo semakin muram, dan dengan suara yang dingin dia menyela. “Kamu sebaiknya tidak bergosip urusan orang lain di belakang mereka, pergi, cepat masakan aku semangkuk mie.”
“Apakah kamu belum makan? Aku akan memasakkanmu semangkuk mie dengan telur. Aku paling ahli memasaknya.” Jasmine Man, dengan gaya centil, berdiri dan bergegas ke dapur dan tidak menyebut tentang Clarice Lu lagi.
David Luo duduk di sofa lebar yang ada di ruang tamu, dia menyilakan kedua kakinya, tangannya menopang dahinya, tetapi kedua alisnya yang tajam semakin mengerut dan dalam.
Jasmine Man dengan cepat menyajikan mie telur harum ke atas meja. David Luo selesai makan mie, kemudian dia langsung mandi dan pergi ke kamar tidur untuk beristirahat.
Jasmine Man dengan susah payah berendam di bak mandi aromaterapi, make-up dengan penuh ketelitian, dan mengenakan pakaian dalam seksi yang dia bawa dari perjalanannya ke Hong Kong terakhir kali, tetapi ketika dia kembali ke kamarnya, David Luo sudah tidur terlelap.
“David Luo, David Luo.” Dia mencoba membangunkannya beberapa kali, tetapi dia didorong agar pergi secara tidak sabar oleh David Luo.
“Jasmine Man, jika kamu tidak mau tidur, keluarlah ke kamar tamu.”
Setelah David Luo dengan muka tertidur memarahinya, Jasmine Man akhirnya menurut dan berbaring di samping tempat tidur. Sepanjang malam, meskipun mereka tidur di satu ranjang, tetapi mereka memimpikan hal yang berbeda.
Pagi berikutnya, ketika David Luo pergi, Jasmine Man masih tidur. Dia sudah lama tidak ke perusahaan. Clarice Lu setidaknya bisa mentolerir dominasinya di perusahaan ketika dia di sini, tapi sekarang Felicia Lin tidak begitu ramah dan tenang, jadi dia dikeluarkan dari perusahaan.
Ketika Jasmine Man kehilangan pekerjaannya, dia benar-benar menjalani kehidupan yang sangat dipasok, kehidupan malam yang kaya, tidur hampir sepanjang siang, seperti halnya seekor kucing, pemalas, siang tidur dan malam keluar.
David Luo tidak terlalu memperhatikannya dan hampir tidak bertanya hal apa pun tentangnya. Selain uang hidup bulanan tetap yang disetorkan ke akunnya, kadang-kadang dia bisa memberinya kejutan lain.
Misalnya sekarang, sebelum David Luo meninggalkan vila, dia mengambil kartu kredit dengan limit yang terselip di dompet hitamnya dan menjatuhkannya di meja samping tempat tidur Jasmine Man.
Dia akan menghandiri kompetisi tender pada jam sembilan pagi, dan perusahaan sekarang sangat mementingkan proyek itu. Sangat penting bahkan seorang CEO David Luo harus membawa dirinya langsung berpartisipasi dalam pertemuan kompetisi tender ini.
Ada banyak pesaing dalam kompetisi tender ini, dan yang mengejutkannya, kedua perusahaan yang terakhir memasuki audit akhir ternyata adalah perusahaannya dan Global International Company. Selain itu kali ini perwakilan dari Global International Company adalah Clarice Lu.
David Luo bukanlah pertama kali duduk di meja perundingan dengan Clarice Lu, tetapi dulu mereka duduk berdampingan. Tetapi saat ini, mereka berdiri di posisi yang berbeda dan sama-sama menjadi pesaing untuk kepentingan mereka sendiri.
David Luo memperhatikan ketika dia menggunakan komputer dan menjelaskan rencana dari pihak pertama dengan lancar, dan menekannya di seluruh aspek tanpa jejak. Anehnya dia merasa sedikit tidak senang di dalam hatinya.
Dia mulai merindukan hari-hari ketika dia berjuang keras bersama, berhasil bersama, bersukacita bersama, dan juga gagal bersama-sama dan mereka juga pernah mengalami depresi bersama. Tetapi pada saat ini, bahkan saat-saat kegagalan itu telah menjadi hal yang tidak bisa terlupakan.
Karena perhatian David Luo tidak fokus, membuat Clarice Lu bisa memanfaatkan keadaan. Sudah jelas-jelas menyiapkan rencana yang sempurna, tetapi penyampaiannya kurang memuaskan.
Hasil akhir dari siapa yang akan memenangkan tender akan diumumkan dalam waktu seminggu. Setelah meninggalkan tempat pertemuan, David Luo mengambil inisiatif untuk berbicara dengan Clarice Lu.
“Apakah kamu punya waktu? Bagaimana kalau kita minum secangkir kopi.”
“Apakah ini perlu?” Clarice Lu memiliki riasan halus di wajahnya yang tenang dan polos. Saat berhadapan David Luo, tampaknya dia bertemu dengan teman lama, tetapi bukan seseorang yang sangat akrab.
David Luo menggit bibirnya dengan erat dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi sikapnya sangat gigih.
Pada saat ini, supir telah menghentikan mobilnya di depan Clarice Lu dan membuka pintu dan menunggunya untuk naik ke mobil. Clarice Lu sedikit ragu-ragu, kemudian dia menyerahkan buku catatan dan dokumen yang dia pegang di tangannya kepada supir, dan memerintahkannya, “kamu boleh kembali duluan.”
Kemudian, dia bersama dengan David Luo, mereka berjalan ke sebuah kafe yang ada di pinggir jalan.
Mereka memilih tempat di sudut yang lebih tenang dan pelayan datang dan menyerahkan daftar minuman. David Luo memesan segelas Blue Mountain, dan Clarice Lu memesan kopi hitam seperti biasa. Bedanya, setelah kopi disajikan, dia menambahkan sekantung susu dan dua kantung gula.
“Bukankah kamu hanya minum kopi hitam murni?” Mata David Luo terus memandangi jari-jarinya yang putih dan ramping, membuka kantung gula dan menuangkannya ke dalam kopi, lalu dengan lembut dia mengaduknya.
Clarice Lu mengangkat bahunya dengan santai dan menyawabnya dengan senyuman yang tipis, “Kopi hitam terlalu pahit, aku tidak mau mencari masalah lagi.”
Kata-kata ini pernah dibilang oleh Lewis Tang, dia berkata, “Gadis seusiamu, sebaiknya kau tidak mencari masalah.”
Clarice Lu memang tidak peernah menjadi seorang gadis yang patuh, tetapi tidak tahu sejak kapan dia mengubah kebiasaannya minum kopi hitam.
Ada beberapa orang yang pengaruhnya terhadap kamu selalu menyusup tanpa wujud ke dalam hidup kamu. Misalnya Lewis Tang terhadap Clarice Lu.
David Luo hanya mengemut bibirnya dengan dingin dan sama sekali tidak mengutarakan pendapatnya.
Clarice Lu menyeruput kopinya dan kemudian bertanya, “CEO Luo mencariku ada urusan apa?”
“Rencanamu sangat bagus. Untuk proyek ini, sepertinya kamu pasti akan memenangkannya?” Ujar David Luo.
Clarice Lu tertawa, tetapi dia sangat rendah hati. “aku hanya melakukan yang terbaik. Masih tidak pasti siapa yang akan menang sebelum hasil akhirnya keluar. Aku hanya berharap penilaian akan dilakukan secara adil.”
David Luo sangat pandai melakukan beberapa tindakan yang tidak tertuliskan di balik layar, dan ucapan Clarice Lu juga sedikit bermaksud mengarah kepadanya.
David Luo tersenyum dan tidak berbicara apa pun. Pikiran Clarice Lu masih terlalu bersih. Di pasar bisnis tidak pernah ada banyak keadilan. Tidak peduli apakah itu Lewis Tang atau Chris Lu, bisnis tidak pasti semuanya bersih.
Setelah bercakap-cakap tentang bisnis, David Luo membawa topik ke dalam masalah pribadi dan dia berbicara cukup terang terangan.
“Aku mendengar dari Elisa, dia bilang bahwa kamu dan Lewis Tang ditangkap oleh Jasmine Man di kamar hotel.”
Clarice Lu mengerutkan keningnya dan merasa bahwa David Luo terlalu ikut campur, dia tidak punya hak untuk mengajukan pertanyaan seperti ini. Terlebih lagi, kalimat yang dikatakan David Luo selalu membuat Clarice Lu merasa sangat terhina.
“Ini masalah pribadiku. Seharusnya tidak perlu dibicarakan denganmu, Tuan mantan suami.” Nada suara Clarice Lu sangat jelas terdengar jauh lebih dingin. Dia menundukan kepalanya dan melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Tidak lama lagi dia ada rapat.jadi dia merasa tidak perlu duduk di sini bersama David Luo membuang-buang waktunya.
Oh, tidak, duduk bersamanya sepertinya merupakan keputusan yang tidak bijaksana.
“Aku masih ada sesuatu yang harus dilakukan. Maaf, CEO Luo. Aku tidak bisa menemanimu lagi.” Clarice Lu mengambil tas tangannya dan pergi, sementara mata elangnya David Luo yang ramping terus menatapnya tanpa henti.
“Mengapa kamu harus pergi dengan tergesa-gesa, Clarice Lu? Aku hanya ingin mengingatkan kamu tentang perasaan masa lalu kita. Lewis Tang memiliki seorang anak haram dan mempunyai tunangan yang resmi dan baik. Adapun kehidupan pribadinya, mungkin tidak akan begitu sederhana. Kamu begitu membenciku melihatku kotor. Di bagian mana Lewis Tang lebih baik daripada aku?”
Clarice Lu tanpa sadar menggenggam tas itu di tangannya, dan matanya semakin menunjukan tatapan yang lebih dingin, tidak hanya dingin, tetapi juga terlihat seperti mencibir.
Kekacauan di kelas atas sangatlah normal, dan Clarice Lu sendiri tidak menyimpan banyak harapan. Hanya saja ketika dia mendengar apa yang dikatakan David Luo, dia menjadi agak sulit menerimanya.
Yang dimaksud oleh David Luo hanya mengejeknya seperti dulu.
Clarice Lu tidak berani mengatakan betapa baiknya Lewis Tang, tetapi dia selalu tulus padanya dalam hubungan mereka berdua. Dibandingkan dengan David Luo yang hanya memanfaatkannya dan baik padanya tetapi tidak tulus, ketulusan semacam ini patut diacungi jempol dan sangat bernilai harganya.
“Meskipun dia kotor aku pun masih senang, David Luo. Jangan ikut campur urusan orang lain.” setelah berbicara , Clarice Lu pun pergi tanpa menoleh kembali.
Sedangkan kata-kata yang diucapkannya membuat wajah David Luo berubah menjadi tidak enak dilihat. Gelas kopi yang dia pegang jatuh dengan keras ke atas meja, terdengar suara “duk” yang bahkan menarik perhatian orang di sekitarnya.
Air Kopi yang ada di dalam cangkir bergetar hebat, dan bahkan beberapa tetes meluber keluar dari cangkir, menciprat ke atas kemeja nya yang bewarna putih salju, sungguh tidak disangka-sangka.
Dia mengambil tissue dari atas meja, menyekanya dengan asal, melemparkannya ke atas meja, melambaikan pelayan memanggilkan kemari dengan gugup, kemudian dia berdiri dan meninggalkan kafe.
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoMeet By Chance
Lena TanThe Revival of the King
ShintaInnocent Kid
FellaAkibat Pernikahan Dini
CintiaSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Yang Dalam
Kim YongyiWaiting For Love×
- Bab 1 Pernikahan Ini, Membuat Dia Merasa Lelah
- Bab 2 Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh, Wanita Harus Lebih Simpel Agar Lebih Lucu
- Bab 3 Jika Silap, Dia Akan Dihancurkan
- Bab 4 Ayah Berkata Jika Aku Pemberian Dari Bonus Pengisian Pulsa
- Bab 5 Clarice Lu Bertemu Dengan Orang Yang Sulit Untuk Didekati
- Bab 6 Cinta Pertamanya, Hanya Tersisa Sebuah Mimpi Yang Cukup Mengerikan
- Bab 7 Clarice Lu Yang Merinding
- Bab 8 Kenapa Pelakor Sekarang Begitu Percaya Diri ?
- Bab 9 Apakah Hari Ini Adalah Hari Kesialan?
- Bab 10 Takut Pada Cowok Yang Hanya Ditemui 2 Kali
- Bab 11 Dari Ukuran B Menjadi F, Apakah Direktur Clarice Lu Berbohong Secara Sengaja ?
- Bab 12 Jangan Sentuh Clarice, Bahkan Satu Jari Saja Tidak Boleh
- Bab 13 Berkelahi Sekali, Langsung Terkenal
- Bab 14 Sangatlah Sulit Untuk Menjumpai Orang Yang Tidak Memamerkan Kekayaan Di Masa Ini
- Bab 15 Anehnya, Wajah Wanita Ini Tidak Simetris
- Bab 16 Tindakan yang Paling Memuaskan Dia Selama Tiga Tahun Ini
- Bab 17 Apakah Kamu Itu Kura-kura Ninja?
- Bab 18 Tidak Semua Imbalan Bisa Diukur dengan Uang
- Bab 19 Pria Itu Bagaikan Seekor Cheetah Yang Memantau Mangsanya Dari Kegelapan
- Bab 20 Aku Tidak Seperti Wanita Lain Yang Mudah Dikejar
- Bab 21 Clarice Lu adalah Seorang Yang Tak Akan Mati Jika Tidal Berada Di Sungai Huang
- Bab 22 Lewis Tang Tidak Pernah Memaksa Wanita untuk Melakukan Hal Apapun
- Bab 23 Pemandangan Indah Ini Seperti Lukisan Cat Minyak Yang Diam
- Bab 24 Bagaimana Anda Akan Berterima Kasih Kepada Saya?
- Bab 25 Ekor Rubah Akhirnya Terungkap.
- Bab 26 Vanesssa Bai, Fiancee Dengan Kecerdasan Yang Kelihatan Bodoh
- Bab 27 Tidak Ada Angin Maka Tidak Ada Ombak
- Bab 28 CEO Tang Mempersilahkanmu Menemuinya
- Bab 29 Kamu Menjijikan Sekali
- Bab 30 Jangan Terus Menyebut Anak Haram
- Bab 31 Sepertinya Kamu Sangat Takut Padaku
- Bab 32 Ibu mertua Saya Menganggap Pelakor Sebagai Tamu Kehormatan
- Bab 33 Kehidupan Yang Murni
- Bab 34 Tidak Menyangka Pesisiran Boulevard Menjadi Industri Lewis Tang
- Bab 35 Rasa Yang Menarik
- Bab 36 Perasaan Yang Tidak Bisa Dikontrol
- Bab 37 Bahu David Luo Adalah Untuk Wanita Lain
- Bab 38 Tidak Ada Hubungannya Dengan Perasaan, Dia Membuatku Merasa Berbahaya
- Bab 39 Nenek Fang Mencari Masalah Lagi
- Bab 40 Jika Hati Saja Sudah Tidak Bisa Diterima Olehnya, Apalagi Berhubungan Dengannya
- Bab 41 Kamu Kira Apa Yang Bisa Kamu Sembunyikan?
- Bab 42 Dyson Sakit
- Bab 43 Bagaimana Jika Aku Sudah Menyentuhnya?
- Bab 44 Kakak Lee
- Bab 45 Clarice Lu Adalah Wanita Yang Mengutamakan Uang Daripada Nyawanya
- Bab 46 Aroma Asap
- Bab 47 Tidak Ada Status Nama
- Bab 48 Pilihlah Salah Satu Diantara Aku Dan Dia
- Bab 49 CEO Tang Mengatakan: Tidak Kebetulan, Aku Sedang Menunggumu
- Bab 50 Untuk Apa Menghindar, Aku Tidak Akan Memakanmu
- Bab 51 Gadis Seumur Kamu, Sebaiknya Jangan Mencari Masalah
- Bab 52 Sudah Sampai Mana Perkembanganmu Dengan Lewis Tang?
- Bab 53 Maksudmu Kamu Hanya Main-Main Saja Dengan Dia?
- Bab 54 Masih Tidak Tahu Apakah Api Cinta Masih Bisa Atau Tidak
- Bab 55 Kalau Ingin Meninggalkan Seorang Pria, Isilah Perutmu dengan Darah Dagingnya Terlebih Dahulu
- Bab 56 Seorang Pria Tidak Mungkin Bersikap Baik Kepada Seorang Wanita Tanpa Alasan Tertentu
- Bab 57 Kalian Tidak Tahu Malu, Saya Sangat Risih
- Bab 58 Sakitnya Sama Seperti Ditampar Dengan Keras
- Bab 59 Clarice Lu Tidak Berani Bergerak, Jantungnya Tiba-Tiba Berdebar Kencang
- Episode 60 Dia Mengerti Prinsip Tergesa-gesa Tidak Membawa Kesuksesan
- Bab 61 Lee Pernah Datang
- Bab 62 Aku Masih Mengerti Prinsip Balas Budi.
- Bab 63 Ibu Dyson Pernah Berkata Kepadaku, Bahwa Aku Adalah Mampunya
- Bab 64 Rahasia Yang Tidak Mau Di Bicarakan Oleh Orang-orang
- Bab 65 Jasmine Sudah mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?(1)
- Bab 65 Jasmine Sudah Mengandung 4 Bulan, Apa Yang Akan Kamu Lakukan (2)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (1)
- Bab 66 Dia Ingin Menunggu Mama Dyson Kembali (2)
- Chapter 67 Clarice Lu Semula Juga Pernah Mengandung Anak Dari Pria Lain (1)
- ga pernahChapter 67 Clarice Lu Semula Ju Mengandung Anak Dari Pria Lain (2)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (1)
- Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (2)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (1)
- Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (2)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(1)
- Bab 70 David Luo Tidak Tahu Malu, Tetapi Aku Masih Tahu Malu(2)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (1)
- Bab 71 Dia Ingin Uang, Ingin Kekuasaan, Banyak Hal Yang Dia Inginkan (2)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (1)
- Bab 72 Harimau Liar Yang Telah Dijinakkan (2)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (1)
- Bab 73 Apakah Benar Ingin Menjadi Ibu Tiri Untuk Anak Orang Lain? (2)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (1)
- Bab 74 Aku Selalu Ingat, Kamu Yang Pelupa (2)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (1)
- Bab 75 Malam Ini Tinggalkan Dia Disini, Aku Akan Membebaskan Kamu (2)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(1)
- Bab 76 Pertemuan Mereka Bukanlah Kesalahannya(2)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (1)
- Bab 77 Aku Bersedia Memberikannya Jika Kamu Menginginkannya (2)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong (1)
- Bab 78 Ada Baiknya Jika Menyimpan Akta Nikah Kosong.
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan (1)
- Bab 79 Aku Tidak Percaya Pada Kata-Kata Manis, Aku Percaya Pada Penderitaan(2)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (1)
- Bab 80 Selamat Malam, Clarice (2)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (1)
- Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (2)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (1)
- Bab 82 Permainan Baru Di Mulai, Harus Bermain Perlahan Biar Mengasyikkan (2)
- Bab 83 Wanitanya Di Permainkan, Perasaannya Tentu Tidak Baik (1)
- Bab 83 Wanitanya Telah Dipermainkan, Perasannya Tentu Tidak Bagus (2)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (1)
- Bab 84 Walaupun Dia Bercerai, Dia Tetap Tidak Pantas Untuk Lewis Tang (2)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (1)
- Chapter 85 Jangan-jangan Kamu Tidak Pernah Berpikir Untuk Membalas Hutang Budimu Padaku (2)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (1)
- Chapter 86 Apa kamu bersedia menerima godaanku? (2)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (1)
- Chapter 87 Dirimu Bukanlah Milik David Luo, Melainkan Milikmu Sendiri (2)
- Chapter 87 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (1)
- Chapter 88 Ternyata Ini Maksud Perkataan Lewis Tang Tidak Bisa Tidur (2)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (1)
- Chapter 89 Jantungmu Berdetak Cepat Sekali (2)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (1)
- Bab 90 Gugatan Cerai Tujuh Ratus Juta (2)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (1)
- Bab 91 Kamu Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Dengan Pria Itu (2)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda (1)
- Bab 92 Dia Merasa Bahwa Lewis Terlihat Sedikit Berbeda
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Kepadamu Nanti (1)
- Bab 93 Ini Permintaan, Aku Akan Mengembalikannya Nanti(2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 94 Bukankah Kamu Cukup Cerdas, Jangan-Jangan Masih Tidak Tahu? (2)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (1)
- Chapter 95 Ingin Tidak Berdarah Itu Susah (2)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (1)
- Bab 96 Dari Awal Sudah Memainkan Tipuan Murahan Yang Tersisa (2)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (1)
- Bab 97 Membunuhku Untuk Membayar Nyawa Anakmu? (2)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (1)
- Bab 96 Mereka Tidak Pernah Tidur Bersama (2)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (1)
- Bab 99 Banyak Wanita Yang Ingin Menjadi Ibu Dari Anak Lewis (2)
- Bab 100 Biarkan Dia 'Berbakti' Kepada Jasmine Man (1)
- Bab 100 Tetap Biarkan Jasmine Man Bertanggung Jawab (2)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa(1)
- Bab 101 Beristirahatalah Beberapa Hari, Semua Akan Berjalan Seperti Biasa (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 102 Lebih Tidak Nyaman daripada Dibunuh (2)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (1)
- Bab 103 Cara Jasmine Man Adalah Yang Tergampang dan Utuh (2)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (1)
- Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (2)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (1)
- Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (2)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (1)
- Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (2)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (1)
- Chapter 107 Seperti Dugaan, Semuanya Licik dan Penuh Tipu Muslihat (2)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (1)
- Chapter 108 Aku Menginginkannya, Tapi Tidak Sekarang (2)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(1)
- Bab 109 Tidak Perlu Minta Maaf, Aku Juga Tidak Rugi(2)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (1)
- Bab 110 Terlalu Banyak Drama, Tidak Bisa Membedakan Yang Palsu Dan Yang Asli (2)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi (1)
- Bab 111 Keluar Jalur, Tidak Bisa Menahan Lagi(2)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (1)
- Bab 112 Dia Dilahirkan Untuk Ditahan Oleh Pria (2)
- Bab 113 Rumah (1)
- Bab 113 Rumah (2)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (1)
- Bab 114 Membodohi Diri Sendiri (2)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (1)
- Bab 115 Orang Asing Yang Memiliki Hubungan Darah (2)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (1)
- Bab 116 Kenali Dengan Jelas Identitas Kamu Sendiri (2)
- Bab 117 Seperti Binatang Itu (1)
- Bab 117 Sungguh Mengerikan
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (1)
- Bab 118 Pernikahan Ini Akhirnya Lenyap Ditiup Angin (2)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (1)
- Bab 119 Gigitan Kali Ini Sangat Sakit (2)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (1)
- Chapter 120 Aku Bisa Terbiasa Denganmu, Juga Bisa Mengganti Dirimu (2)
- Chapter 121 Tusukkan Itu Belum Dalam, Tidak Begitu Sakit Ketika Dicabut
- Chapter 122 Tidak Bagus Memiliki Inisiatif yang Berlebihan
- Chapter 123 Mungkin Telah Terjadi Sesuatu Dengan Clarice……
- Chapter 124 Menerima Kabar yang Pasti
- Chapter 125 Harusnya Dari Awal Kamu Sudah Carikan Mama Untuk Dyson
- Chapter 126 Dia Merasa Antara Dirinya dan Lewis Tang, Sudah Seharusnya Ada Sebuah Akhir
- Chapter 127 Tujuan Clarice Lu Datang Adalah Untuk Melunasi Hutang Dengan Dirinya
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (1)
- Bab 128 Iya, Sangat Cinta (2)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (1)
- Bab 129 Sudah Rindu Kamu (2)
- Chapter 130 Kamu Dulu Juga Seperti Ini Berhubungan Dengan Mamanya Dyson?
- Bab 131 Clarice Lu Anak Baik
- Bab 132 Terjebak Di Tempat Tidur Adalah Hal Yang Tidak Bisa Dijelaskan Lagi
- Bab 133 Ingin Orang Atau Ingin Mobil
- Bab 134 Apakah Dia Adalah Permen Susu?
- Bab 135 Dia Tidak Bisa Tertipu
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (1)
- Bab 136 Apakah Karena Kamu Pernah Tidur Denganku? (2)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (1)
- Bab 137 Kalau tidak, Kamu Terima Aku Saja? (2)
- Bab 138 Saat Itu Memilih Untuk Melepaskan
- Bab 139 Tidak Meninggalkan Istri Yang Setia Menemani
- Bab 140 Tidak Ada Pemenang Dalam Pertempuran Ini
- Bab 141 Ibunya, Dulu Adalah Kekasih Ayahku
- Bab 142 Kakak Cantik, Apakah Kamu Adalah Ibuku?
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (1)
- Bab 143 Hanya Mereka Yang Memiliki Kelemahan Yang Rentan Terhadap Pengaruh Jahat (2)
- Bab 144 Menghancurkan Takdir Pernikahan Kamu Yang Baik (1)
- Bab 144 Merusak Nasib Pernikahanmu Yang Baik (2)
- Bab 145 Seorang Pria Yang Dari Tubuh Sampai Ke Hatinya Hanya Milik Dia Seorang
- Bab 146 Maka Berpisahlah, Kebetulan Aku Juga Sudah Lelah
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (1)
- Bab 147 Bahkan Jika Mati, Kamu Juga Harus Dikubur Bersama Denganku (2)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (1)
- Bab 148 Yang Aku Inginkan Bukan Sementara Waktu, Tapi Selamanya (2)
- Bab 149 Aku Bersedia Walaupun Dia Telah Kotor
- Bab 150 Pria Tidak Tahu Malu Di Dalam Keluarga Lu Satu Pun Sudah Cukup
- Bab 151 Yang Aku Punya Untukmu Adalah Kesabaran
- Bab 152 Aku Tidak Ingin Berbicara Dengan Orang Yang Tidak Rasional
- Bab 153 Selamat, Kamu Telah Menjadi Pengecualianku
- Bab 154 Kebaikan Adalah Kebaikan, Cinta Adalah Cinta
- Bab 155 Perasaan Memiliki Keluarga
- Bab 156 Lewis Tang, Kamu Kedatangan Tamu
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (1)
- Bab 157 Aku Juga Bukan Tuhan (2)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (1)
- Chapter 158 Sifat Keras Kepala yang Mendarah Daging (2)
- Chapter 159 Lewis Tang Bisa Melakukan Apa Saja Untuk Clarice Lu
- Chapter 160 Orang yang Meninggal di Dalam Penjara
- Chapter 161 Cadangan Yang Menyedihkan
- Chapter 162 Akhir yang Mengenaskan
- Chapter 163 Tidur Sambil Memelukku
- Chapter 164 Aku Mengira Dirinya Adalah Dirimu
- Chapter 165 Apa Keuntungan yang Bisa Aku Dapatkan?
- Bab 166 Tidak Sakit, Tetapi Sudah Hamil
- Bab 167 Ingin Membunuhmu Sekarang
- Bab 168 Secara Resmi Bertemu Keluarganya
- Bab 169 Tidak Menduga Bahwa Dia Adalah Suamimu
- Bab 170 Orang Lain Semua Juga Tidak Boleh
- Chapter 171 Clarice Lu Adalah Ibu Kandung Dyson
- Chapter 172 Apa Kamu Rela Berkorban Untukku?
- Chapter 173 Hanya Ada Kamu Sendiri yang Mempermalukan Dirimu
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tidak Terbalas (1)
- Bab 174 Dia Sedang Mengalami Cinta Yang Tak Terbalas (2)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (1)
- Bab 175 Lewis Tang Tidak Kembali Selama Semalaman (2)
- Chapter 176 CEO Tang Menemani Kekasih Misteriusnya Melakukan Pemeriksaan Kandungan
- Bab 177 Aku Yang Berhutang Padanya
- Bab 178 Aku Betanggung Jawab Untuk Mencintaimu, Kamu Bertanggung Jawab Untuk Mempercayaiku
- Bab 179 Suka Kepada Seseroang Berarti Harus Bersikap Baik Kepadanya, Logika Apa Ini!
- Bab 180 Aku Ini, Memiliki Fobia Terhadap Kekotoran
- Bab 181 Dia Boleh Hidup Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (1)
- Bab 181 Kamu Boleh Bersama Siapapun, Hanya Saja Jangan Lewis Tang (2)
- Bab 182 Memiliki Kebencian Yang Mendalam
- Bab 183 Memilih Pria itu? Atau Kakakmu?
- Bab 184 Clarice Lu, Ayo Kita Melarikan Diri
- Bab 185 Aku Belum Menikahimu, Bagaimana Aku Bisa Mati Seperti Itu
- Bab 186 Cepat Kembali, Aku Menunggumu
- Bab 187 Apa Yang Sebenarnya Telah Dia Lupakan
- Bab 188 Ingatannya Telah Kembali
- Bab 189 Membuka Ingatan Yang Sudah Lama Terlupakan
- Bab 190 Clarice Lu, Kamu Harus Tetap Semangat
- Bab 191 Ciuman Pertama
- Bab 192 Clarice Lu, Aku Sudah Menyatakan Dengan Jelas
- Bab 193 Penindasan Seperti Apa Itu
- Bab 194 Kekuatanku Tidak Sebagus Yang Kamu Pikirkan
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (1)
- Chapter 195 Perjuangan Cinta (2)
- Chapter 196 Bukan Karena Kamu Tidak Baik, Tetapi Aku Sudah Bosan
- Chapter 197 Clarice Lu, Tolong Beri Dirimu Sedikit Martabat
- Bab 198 Lupakan Lewis Tang, Mulailah Hidup Baru
- Bab 199 Lewis Tang, Selamat, Kamu Menang
- Bab 200 Clarice Lu, jangan katakan ini di hadapan anak
- Bab 201 Jika Terlalu Banyak Menggunakan Rencana Melukai Diri Sendiri, Maka Akan Menjadi Sangat Tidak Berarti
- Bab 202 Jangan Berlebihan Dalam Melakukan Berbagai Hal
- Bab 203 Tidak Ada Yang Mengerti Betapa Menderitanya Dia
- Bab 204 Hari Yang Sama, Dia Kehilangan Cita-Cita Dan Cintanya
- Bab 205 Bertahanlah Untuk Tidak Pergi, Bertahan Juga Harus Pergi.
- Bab 206 Lebih Parah Daripada Anjing
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(1)
- Bab 207 Selamat Kamu Sudah Menjadi Seorang Ayah(2)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (1)
- Chapter 209 Dia Mengasihi Wanita Itu, Benar-Benar Mengasihinya Dengan Dalam (2)
- Chapter 210 Aku Melepaskanmu, Kamu Juga Jangan Terus Menyiksa Dirimu Sendiri
- Chapter 211 Aku Tidak Menginginkannya
- Chapter 212 Akhirnya, Semuanya Sudah Berakhir
- Chapter 213 Pelukkan Dan Kehangatan Tubuh Pria Itu Adalah Sumber Penghangat Pribadinya
- Bab 214 Kita Melupakan Masa Lalu, Kemudian Memulai Lagi Dari Awal
- Bab 215 Lewis Tang, Anak Kita Sudah Tiada
- Bab 216 Mengapa Kamu Meninggalkan Aku Sendirian Di Rumah Sakit?
- Bab 217 Bisa-bisanya Dia Menganggap Jika Hal Ini Tidak Pernah Terjadi
- Chapter 218 Kadang Kala, Jarak Bisa Menyembuhkan Rasa Sakit Hati
- Chapter 219 Baik Aku Maupun Dirinya, Sama-sama Tidak Akan Pernah Merasa Bahagia
- Chapter 220 Jangan Disentuh, Jika Tidak Kamu Akan Merasakan Akibatnya
- Chapter 221 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Chapter 222 Baik Dulu, Maupun Sekarang, Aku Sangat Merindukan Dirimu
- Bab 223 Aku Tidak Ingin Melepaskanmu, Juga Tidak Mampu Melakukannya
- Bab 224 Sayangnya Itu Bukan Kamu
- Bab 225 Tampak Sedih Tetapi Tidak Memperlihatkannya
- BAB 226 Bukankah Dia Adalah Orang Yang Kamu Cintai?
- Bab 227 Ketika Hati Nurani Ditemukan
- Bab 228 Orang Yang Dia Tunggu Adalah Carol, Lalu Dia Hitungannya Apa?
- Bab 229 Menikahimu Setidaknya Tidak Perlu Berjuang 20 Tahun
- Bab 230 Clarice, Kamu Tidak Akan Tahu Kapan Kamu Akan Dijual
- Bab 231 Mungkin Semakin Dijelaskan Semakin Tidak Jelas
- Bab 232 Kamu Adalah Seorang Kekasih Gelap
- Bab233 Saat Keadaan Tidak Jelas Bercampur Dengan Kejadian Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 234 Pernikahan Yang Setara
- Bab 235 Cinta Pada Dasarnya Egois
- Bab236 Membosankan + Membakar Uang
- Bab 237 Perlengkapan Yang Terlalu Asal-asalan
- Bab 238 Saling Menyiksa Hingga Rambut Beruban
- Bab 239 Ia Berencana Untuk Menunggu Seumur Hidup
- Bab 240 Clarice Lu, Kamu Tidak Bisa Terus Tidak Berperasaan
- Bab 241 Ini Sudah Cukup Walaupun Memang Sebuah Hukuman
- Bab 242 Jane Xia Meninggal Karena Penyakitnya
- Bab 243 Ia Tidak Akan Mengaku
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(1)
- Bab 244 Ia Benar-Benar Sudah Kalah(2)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(1)
- Bab 245 Dia Bersikap Pura-pura Tidak Mempedulikannya(2)
- Bab 246 Mengulang Mimpi Yang Lama
- Bab 247 Jika Perasaan Masih Ada, Maka Cinta Tidak Akan Padam
- Bab 248 Tang's Corp. Berpindah Tangan
- Bab 249 Sesuatu Yang Dimiliki Keluarga Tang, David Luo Tidak Memiliki Hak Untuk Memilikinya
- Bab 250 Takdir Yang Sangat Buruk
- Bab 251 Sebenarnya Permainan Apa Yang Dimainkan David Luo?
- Bab 252 Jika Ada, Maka Itu Adalah Nyawaku
- Bab 253 Aku Akan Melewati Hujan Dan Badai Dengannya
- Bab 254 Rahasia Yang Tidak Pernah Diungkapkan Olehnya
- Bab 255 Clarice, Kapan Kamu Akan Menikahiku
- Bab 256 Melahirkan Seorang Anak Haram Lagi
- Bab 257 Perjanjian
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (1)
- Bab 258 Saat Dia Memelukku, Dia Memanggil Namamu (2)
- Bab 259 Suaminya Memiliki Sangat Banyak Wanita
- Bab 260 CEO Tang bukan serba bisa
- Bab 261 Jauhkan Diri Dari Para Cowok Single Itu
- Bab 262 Suamiku Punya Belas Kasihan
- Bab 263 Aku Malas Menyentuh Wanita Miliknya
- Bab 264 Setelah Kau Mati, Barulah Lewis Akan Menderita
- Bab 265 Mana Mungkin Aku Meninggalkanmu Sendirian
- Bab 266 Hidup di Dalam Pelukan Orang Lain pun Tak Apa
- Bab 267 Kalau Aku Binatang, Kau Apa?
- Bab 268 Menggunakan Cinta untuk Menyakiti Orang Lain
- Bab 269 Kamu Sekarang, Hanya Memberikan Sebuah Nama Kepadaku Saja
- Bab 270 Kamu Tidak Bisa Memberi Apa-apa Ke Aku Selain Uang
- Bab 271 Inspeksi Rutin Nyonya Tang
- Bab 272 Akulah Yang Tidak Bisa Hidup Tanpa Dirinya
- Bab 273 Siapa Yang Bisa Memprediksi Masa Depan
- Bab 274 Bahkan Memohongi Aku Saja Kamu Tidak Mau
- Chapter 275 Sekali Saja
- Bab 276 Langsung Berpisah Ketika Dia Berkata Ingin Pisah, Pernikahan Bukanlah Sebuah Permainan
- Bab 277 Clarice, Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 278 Cara Itu Memang Cukup Kejam
- Bab 279 Tidak Mungkin Kamu yang Melepaskan Kembang Api Itu Kan?
- Bab 280 Kembang Api di Siang Hari
- Bab 281 Bisa Hidup Dengan Penuh Harapan, Bukankah Itu Adalah Sebuah Berkat?
- Bab 282 Lewis Tang Mempersunting Seekor Panda Betina
- Bab 283 Lain Di Mulut, Lain Di Hati
- Bab 384 Seleramu Cukup Bagus
- Bab 285 Sudah di Berikan Kepada Wanitanya
- Bab 286 Sudah Hamil
- Bab 287 Patuh, Tahanlah
- Bab 288 Lain Kali Tidak Boleh Lagi
- Bab 289 Setelah Luka Sembuh, Rasa Sakit Pun Terlupakan
- Bab 290 Aku Masih Merasa Sedikit Tidak Rela
- Bab 291 Gambaran Yang Sempurna dan Bahagia
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(1)
- Bab 292 Bertindak Lemah Untuk Diperlihatkan Pada Siapa?(2)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (1)
- Bab 293 Tidak Ada Jawaban (2)
- Bab 294 Hubungan Yang Dekat
- Bab 295 Dia Membutuhkan Uang, Dan Juga Membutuhkan Peluang Kerja
- Bab 296 Seperti Perban Yang Tidak Bisa Dilepas
- Bab 297 Darimana Datangnya Rasa Percaya Dirimu
- Bab 296 Bagaimanapun, Dia Tidak Bisa Kabur Dari Genggamanku
- Bab 299 Elsa Mo Mendengar Dia Yang Sedang Memanggil Dirinya
- Bab 300 Siapa Yang Bisa Menjamin Masa Depan
- Bab 301 Rasanya Manis (1)
- Bab 301 Rasanya Manis (2)
- Bab 302 Mainan Pembangkit Kegembiraan Sementara
- Bab 303 Chris Lu Benar-benar Mempunyai Pemikiran Ingin Hidup Bersamanya Seumur Hidup
- Bab 304 Sekarang Masih Belum Menetapkan Hubungan
- Bab 305 Pisah Saja Kalau Kamu Tidak Puas Denganku
- Bab 306 Aku Akan Memperlakukanmu Seperti Anak Kecil
- Bab 307 Harga Yang Aku Tawarkan Pasti Jauh Lebih Tinggi Daripada Orang Lain
- Bab 308 Sepertinya Aku Akan Menikah
- Bab 309 Dia Menginginkan Anak Yang Berada Di Dalam Kandungannya
- Bab 310 Karma Baik Di Kehidupan Sebelumnya Tidak Cukup, Jadi Belum Bisa Berbuah
- Bab 311 Aku Sudah Bosan, Ingin Berpisah
- Bab 312 Menikah Dengan Siapapun Apa Bedanya
- Bab 313 Yang Dijodohkan Dengan Dia Adalah Ayah Dari Bayi Yang Ada Di Kandungannya
- Bab 314 Chris Lu, Aku Hamil
- Bab 315 Hentikan Niatmu Itu
- Bab 316 Dia Tidak Bisa Memberikannya Janji
- Bab 317 Memanfaatkan Orang Lain
- Bab 318 Seperti Orang Dari Dunia Lain Yang Telah Mengalami Banyak Hal
- Bab 319 Jika Aku Bilang Kamu Harus Enyah, Maka Kamu Harus Enyah
- Bab 320 Lebih Baik Mati Dari Pada Hidup Biasa-Biasa
- Bab 321 Bertahan Dalam Kejahatan Membuat Hancur Diri Sendiri
- Bab 322 Apakah Aku Yang Paling Bodoh
- Bab 323 Dia Sangat Hangat
- Bab 324 Bergantung Hidup Dengan Wanita Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 325 Aku Melakukan Kesalahan, Apakah Kamu Tidak Menginginkan Ku lagi
- Bab 326 Bayangan Elsa Mo
- Bab 327 Bulan Di Amerika Tidak Bulat
- Bab 328 Sahabat Seperjuangan Tidak Terpisahkan
- Bab 329 Diluar Dugaan Masih Ada Orang Yang Lebih Membenci Orang Ketiga Daripada Aku
- Bab 330 Aku Telah Merindukanmu
- Bab 331 Aku Masih Tetap Sama
- Bab 332 Kamu Telah Salah Menilaiku
- Bab 333 Siapa Yang Telah Melapor Polisi Dulu
- Bab 334 Melewati Masa Kritis
- Bab 335 Cerita Tambahan (1)
- Bab 335 Cerita Tambahan (2)