Waiting For Love - Bab 18 Tidak Semua Imbalan Bisa Diukur dengan Uang

Clarice Lu duduk di sofa. Felix Ang mengantarkan segelas kopi hangat untuknya. Cangkir kopi itu berwarna putih dan berbahan porselen, desainnya terlihat cantik.

"Saya masih ada urusan dan sebentar lagi harus meninggalkan tempat ini, jadi jawab pertanyaan saya dengan sesingkat-singkatnya," ujar Lewis Tang dingin sambil menatap jam tangannnya. Jam mewah seharga ratusan juta itu berkilauan di bawah cahaya lampu putih, membuat pemiliknya terlihat elegan.

"Direktur Lu, berikan saya satu alasan, atas dasar apa saya harus memberi proyek ini padamu?"

Clarice Lu merapikan rambut di sisi telinganya sambil menyiapkan jawaban dalam hati. Ia sudah menggeluti dunia bisnis begitu lama, jelas ia punya pengalaman yang memadai. Dengan senyum yang teduh, bahasa yang profesional, dan penuturan yang lancar, ia menjelaskan kelebihan perusahaannya dengan sempurna.

"Di antara sekian banyak proposal yang diterima perusahaan Anda, saya tidak bisa menjamin proposal milik Perusahaan Entertainment HU adalah yang paling bagus. Tetapi, CEO Tang, saya bisa menjamin tidak ada kantor mana pun yang bisa mengerjakan proyek ini lebih baik dari kami. Kami memiliki anggota yang paling lihai dan tim yang paling kompak. Kami pasti akan mengerjakan proyek ini semaksimal dan sejujur mungkin demi kejayaan bersama. Investasi jelas membutuhkan imbalan, hal ini CEO Tang jelas lebih paham daripada saya."

Lewis Tang diam menyeruput teh. Sudut bibirnya agak terangkat. Ia terlihat mendengarkan penuturan Clarice Lu dengan penuh konsentrasi.

Meski raut wajahnya serius, tetapi Clarice Lu tahu bahwa pria itu sama sekali tidak puas dengan penuturannya. Ini terlihat dari kerutan di jidatnya yang makin lama makin dalam.

Lewis Tang lalu menaruh gelas porselennya. Ia masih tersenyum, tetapi senyum itu terlihat sangat datar. "Apa yang dikatakan Nona Lu terdengar sangat masuk akal. Memang benar investasi membutuhkan imbalan, tetapi tidak semua imbalan bisa diukur dengan uang. Lagipula, Tang's Corp sama sekali tidak kekurangan uang."

Clarice Lu, "......"

Ia tidak sampai sepuluh menit berada di dalam ruang kerja CEO.

Clarice Lu tahu ia sudah mengacaukan negosiasi ini.

Ia pada akhirnya sadar ia terlalu memandang tinggi dirinya sendiri dan terlalu memandang rendah Lewis Tang. Otak dan jalan pikiran Lewis Tang sangat jernih, pria itu bahkan bisa melihat masalah dari perspektif yang tidak ia pertimbangkan sebelumnya. Lewis Tang jelas tidak punya kelemahan.

Felix Ang dengan sopan mengantarnya ke pintu masuk lift. Pria dengan pekerjaan yang biasa-biasa saja ini ternyata bisa mengucapkan kalimat yang sangat menenangkan hati, "CEO Tang berencana menggunakan sistem lelang untuk proyek ini, Nona Lu jelas masih punya peluang."

Clarice Lu mengangguk, tetapi suasana hatinya tetap gundah.

Setibanya di lobi kantor Tang's Corp, kekesalannya semakin memuncak melihat mobilnya tidak ada. Elsa Mo tiba-tiba memiliki urusan mendadak, sehingga ia ditelantarkan begitu saja.

Clarice Lu mengenakan sepatu hak tinggi tujuh inci. Ia berdiri di sisi jalan dengan wajah tidak berdaya. Di jalan ini mencari taksi sangat sulit, lebih sulit daripada mencari uang yang jatuh di jalan.

Matanya menatap satu per satu mobil mewah yang lewat. Ketika sebuah mobil Range Rover hitam tiba-tiba berhenti di depannya, Clarice Lu terperangah.

Kaca mobil kursi penumpang depan perlahan turun dan memperlihatkan wajah Felix Ang yang tanpa ekspresi. Pria itu dengan sungkan bertanya, "Mencari taksi di jalan ini sangat sulit, apakah Anda ingin menumpang sampai ke depan?"

Tatapan Clarice Lu beralih ke kaca belakang mobil itu. Ia melihat sosok Lewis Tang. Tanpa persetujuan pria itu, Felix Ang jelas tidak mungkin berinisiatif menghentikan mobil dan menawarkan tumpangan untuknya.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu