Waiting For Love - Chapter 104 Sudah Terlalu Lama Tidak Digunakan, Benda Itu Tidak Berfungsi Dengan Baik Lagi Kan (1)

Sebuah hal yang jarang untuk Lewis Tang tidak mendengar omelan wanita itu, dirinya dengan tenang menyantap makanannya, namun dia tidak menyentuh lagi anggur dalam gelasnnya itu.

Keheningan diantara mereka itu, membuat ruang perjamuan itu terkesan sangat besar, hening sampai-sampai udara diruangan itu bagaikan telah membeku, Vanessa Bai seperti bisa mendengar dengan jelas detak jantung dan napasnya.

Lewis Tang selalu menyantap makanannya dengan elegan, namun tidak lamban, setelah merasa cukup, dirinya meletakkan garpu dan pisau itu, sepasang kaki panjangnya terlipat dengan santai, duduk diatas tempat duduknya itu, tangannya menggenggam sebuah hp berbadan metal berwarna hitam polos, lapisan metal yang dingin dan keras itu memberikan kesan dingin yang mengancam terhadap orang lain.

Dengan pikirannya yang sedang melayang, Vanessa Bai juga ikut meletakkan garpu dan pisaunya, bola matanya tidak berhenti bergerak, matanya tidak berhenti memandang jam tangan berlian yang melingkar dipergelangan tangannya itu. Orang yang memberikan obat kepadanya itu berkata, obat yang diminumnya itu akan bereaksi dalam kurun waktu setengah jam, jika dihitung-hitung, sudah hampir waktunya.

“Sudah selesai dengan makananmu? Sudah malam, aku akan mengantarmu pulang.” Melihat wanita itu meletakkan alat makannya, Lewis Tang berkata dengan nada suara yang tidak pernah berubah, rendah dan dingin.

Pria itu berdiri, mengambil jasnya yang bersandar diatas sandaran kursi itu, dan berjalan keluar dengan langkah kakinya yang besar.

Dengan panik dia mendorong mundur kursinya, kedua lengannya meraih punggungnya, menarik turun ritsleting gaun panjangnya itu. Ritsleting itu terbuka dari ujung laher sampai kebagian pinggangnya, memperlihatkan punggung putih miliknya.

Memanfaatkan waktu sebelum Lewis Tang keluar dari ruangan itu, dia memberanikan dirinya dan berlari kearah pria itu, memeluk pria itu dengan erat dari balik punggungnya. Lengan lemah lembutnya itu meraba-raba tubuh kekar pria itu, dengan tidak sabar membuka kemeja pria itu.

“Vanessa Bai, apa kamu sudah tidak waras?” Lewis Tang melepaskan lengan yang melilit dipinggangnya itu dengan kasar, berbalik tubuh dan mentap wanita itu dingin, tatapan matanya dingin seperti es.

Pria itu selalu tenang, sangat jarang marah, tetapi bukan berarti dirinya memiliki emosi dan kesabaran yang cukup untuk membiarkan Vanessa Bai bertindak sesuka hati.

Vanessa Bai didorong hingga dirinya hilang keseimbangan, namun setelah keseimbangannya kembali, dia langsung berlari lagi kearah pria itu, bagaikan seekor ngengat yang tertarik dengan api yang tidak akan berhenti sebelum mati, tekat wanita itu sangat kuat.

“Lewis, aku cinta kamu, aku cinta kamu, sungguh-sungguh cinta padamu.” Suaranya berubah dari sebuah bisikan halus yang berulang sampai menjadi sebuah teriakan histeris, satu tangannya merangkul leher Lewis Tang, mencium wajah tampan pria itu dengan penuh nafsu. Tangan satunya lagi dengan penuh keberanian meraba dan menelusuri tubuh pria itu sampai kebagian diantara diua kaki pria itu.

“Lewis, aku juga tahu bahwa dirimu sangat menginginkanku, iya kan? Aku bersedia.” Mulutnya tidak berhenti berkata-kata, namun, yang membuat dirinya heran dan terkejut adalah Lewis Tang yang diluar dugaan tidak memiliki reaksi apapun.

Apakah karena dirinya tidak cukup memikat? Atau karena reaksi obat itu tidak cukup kuat?

“Ah, sakit!” sebelum Vanessa Bai menemukan jawabannya, tangannya yang meraba sembarangan itu sudah berada dalam genggaman erat tangan Lewis Tang.

Pria itu menggenggam pergelangan tangannya lalu melempar tubuhnya kearah dinding dibelakang dirinya. Tenaga pria itu sangat besar, Punggung Vanessa bai menabrak dinding dingin dan keras itu, mengeluarkan sebuah bunyi tabrakan yang redam. Vanessa Bai hanya merasakan tulang punggungnya seperti hancur berkeping-keping, sampai-sampai dirinya langsung mengeluarkan keringat dingin karena kesakitan.

Dia mengangkat kepalanya dan menatap pria itu, Lewis Tang berdiri didepannya sambil membelakangi cahaya, pandangan mata dalam pria itu dipenuhi dengan sesuatu hal yang disebut kekejaman, membuat dirinya makin bergetar.

“Kamu, kamu” Bibir dan tubuh Vanessa Bai sedang tidak berhenti bergetar, dia tidak dapat berkata apa-apa,

“Hal seperti ini, aku tidak berharap akan terjadi lagi selanjutnya.” Aura dingin mengelilingi tubuh pria itu, tetapi suaranya masih tenang seperti biasa, hanya terdengar sinis dan jijik.

Tubuh pria itu memang terasa panas, tetapi dia masih tidak bisa untuk melakukannya dengan wajah yang dihadapannya itu. Dirinya, Lewis Tang, masih belum lapar sampai-sampai memakan semua yang dihadapannya. Bagi pria itu, wanita bukanlah sebuah permainan, angka bukanlah sesuatu yang penting baginya, melainkan kualitas.

Vanessa Bai mengigit bibirnya, tidak berani berbicara, pergelangan tangannya yang kecil itu masih berada dalam genggaman tangan pria itu, tenaga kuat pria itu, seakan-akan bisa kapan saja membuat tulangnya hancur.

Udara disekitar seperti membeku, membuat orang merasa sulit untuk bernapas. Setelah beberapa lama hening, Lewis Tang melepaskan dirinya, dengan santai mengibaskan jas yang berada dalam genggaman tangannya, membuka pintu ruangan itu, berjalan keluar dengan langkah yang pasti.

Dengan pakaiannya yang berantakan, Vanessa Bai tidak pergi mengejar pria itu, dia berbuat heboh seperti itu hari ini, benar-benar membuatnya kehilangan harga diri dan nalurinya sebagai perempuan, dengan kedua tangannya sendiri dia membawa harga dirinya kehadapan Lewis Tang, membiarkan pria itu meletakkannya dibawah kakinya, dan dengan sesuka hati menginjak-nginjaknya. Jika dia keluar mengejar dalam kondisinya yang seperti itu, itu berarti bahkan untuk sedikit rasa malu yang tersisa didalam dirinya sudah tidak dia inginkan lagi.

Sedangkan disaat yang bersamaan, Lewis Tang sudah berjalan memasuki lift, hanya ada dia seorang diri di dalam lift tersebut, angka merah di dalam layar di atas kepalanya itu terus berubah.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu