Waiting For Love - Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (1)

Pada akhirnya, keputusan mereka waktu itu tidak membantu mereka sama sekali.

Energi didalam tubuhnya bagaikan sudah terkuras habis, dibawah tempat dia berteduh itu, Clarice Lu akhirnya duduk melipat kakinya, kedua lengannya memeluk lututnya, karena seluruh bajunya basah kuyup, dirinya gemetar karena kedinginan.

Namun disaat yang bersamaan, langit diatas kepalanya mendadak berubah cerah.

Clarice Lu lalu tanpa sadar mengangkat kepalanya, dalam bola matanya yang jernih itu, terpantul sesosok bayangan pria yang tinggi. Dirinya memegangi payung berwarna biru muda, bagaikan sedang memayungi wanita itu dengan langit biru tanpa hujan.

Pria itu bagaikan seorang raja yang menatap dirinya dari ketinggian, sepasang bola mata itu hitam dan gelap.

Clarice Lu juga menatapnya sama, tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam tatapan mata yang dalam milik pria itu, dirinya dengan cepat menundukkan kepalanya, lalu menertawakan dirinya sendiri, “Lewis Tang, mengapa setiap kali aku sedang dalam kondisi terburukku, secara kebetulan, aku selalu bertemu denganmu?”

“Kebetulan?” disela-sela ucapannya, sudut bibir Lewis Tang ikut bergerak, senyumnya tampak dipaksakan, memberikan kesan seram pada ekspresinya. Sebaliknya mata hitam gelapnya itu, masih sama, dengan baik menyembunyikan isi pikirannya.

“Dalam dunia ini, yang disebut-sebut sebagai kebetulan itu, tidak banyak terjadi. Clarice Lu, jangan-jangan tidak pernah terpikir olehmu, bahwa sebuah kebetulan, sebenarnya bukanlah kebetulan.”

Ucapannya barusan masih terkesan tersirat, namun juga menjadi bukti bahwa pria itu memiliki maksud lain terhadap dirinya.

Kepala Clarice Lu tetap menunduk kebawah, dia tidak melihat pria itu, juga sedikit tidak berani untuk melihat pria itu. Bulu matanya yang panjang dan lentik itu juga ternodai bekas air, tidak jelas apakah air hujan, atau air mata.

Dirinya tertawa pahit, menertawakan dirinya sendiri. Benar, didunia ini tidak ada kebetulan yang begitu banyak, bukan dirinya tidak pernah memikirkannya, dia hanya tidak ingin banyak menduga-duga. Dimulai dari waktu pria itu terluka karena melindunginya, sejak saat itu, semuanya seperti berubah.

Pria seperti Lewis Tang itu tidak akan menghabiskan waktunya dengan orang yang tidak ada hubungannya dengan dirinya, satu-satunya penjelasan yang masuk akal, adalah pria itu memiliki maksud lain terhadap dirinya. Lalu seorang pria bisa ada maksud apa terhadap seorang wanita? Clarice Lu tidak bodoh, tentu saja dia mengetahuinya. Dia hanya selalu berlaku bodoh saja didepan pria itu.

Tetapi kali ini, ucapan Lewis Tang tadi bagaikan sebuah pernyataan yang sangat jelas, tidak memberikan kesempatan lagi untuk dirinya melanjutkan aktingnya.

Waktu diantara mereka bagaikan terhenti, dunia seperti berhenti berputar, hanya suara tetesan air hujan yang dapat terdengar.

Tangan kanan Lewis Tang memegangi payung, berdiri tidak bergeming didepan wanita itu, Clarice Lu tidak bersuara, dirinya pun hanya berdiam menemani wanita itu disana, seperti kesabarannya tidak akan pernah habis.

Pada akhirnya, Clarice Lu lah yang kesabarannya habis duluan, pada awalnya suasana hatinya sudah sangat kacau, kenapa pria itu masih datang untuk mengusik dirinya!

“Kita tidak cocok.” Setelah berdiam untuk waktu yang cukup lama, Clarice Lu melontarkan kalimat pendek itu.

Lewis Tang menekuk lututnya, perlahan berjongkok didepan hadapan wanita itu, sudut bibirnya yang kaku memperlihatkan senyuman nakalnya, tetapi matanya yang hitam gelap itu menunjukkan bahwa dirinya tidak sedang bercanda.

“Dimana yang tidak cocok?” Tanya dirinya.

Diwaktu yang sama, dirinya mendekat kearah wanita itu, wajah tampannya hanya berjarak sejengkal lagi, nafasnya yang hangat dapat dirasakan oleh wanita itu.

Clarice Lu dapat merasakan detak jantungnya berubah cepat, semuanya seperti berantakan. Dengan kuat dirinya mendorong pria itu, lalu seperti hilang kendali dirinya berteriak, “Jenis kelamin kita tidak cocok! CEO Tang, sekarang kamu sudah bisa meninggalkanku kan!”

Lalu, dia pergi menjauh dari pria itu, berlari kedalam hujan.

Sebaliknya, mendengar perkataan wanita itu yang kekanak-kanakan, Lewis Tang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa.

Clarice Lu merasa bahwa hari ini dirinya benar-benar sial, dimulai dari ibu mertua dan selingkuhan suaminya yang menghina dirinya, lalu suaminya sendiri menghina dirinya, dan lagi dirinya dipermainkan oleh pria yang bernama Lewis Tang itu, bahkan sekarang, pembatas batu.

Hujan turun dengan sangat deras, mengguyurinya hingga dirinya pun sulit untuk membuka matanya, baru saja berlari beberapa langkah, kakinya tergelincir, membuat dirinya terjatuh terduduk diatas pembatas batu yang sangat keras.

Sambil memegangi payung, Lewis Tang terus mengikuti wanita itu dari belakang, ketika wanita itu sudah lelah berlari, dirinya baru berjalan turun mendekatinya. Sedangkan Range Rover hitamnya juga mengikuti dari belakang, mengikutinya dengan jarak yang tepat. Kesadaran diri sopir itu membuatnya sangat handal, selain tidak mengganggu urusan kedua orang itu, dirinya juga ada jika diperlukan.

Clarice Lu sepertinya tidak hanya terpeleset biasa, wanita itu terduduk diaspal, waktu sudah berlalu cukup lama, tetapi dirinya masih belum berdiri, dirinya terlihat rapuh.

“Bagian mana yang sakit?” Lewis Tang bertanya sambil mengerutkan alisnya, dirinya memegangi payung itu diatas kepala wanita itu, lalu menjulurkan tangannya memegang pergelangan kaki wanita itu, dirinya bermaksud untuk membantu wanita itu mencari bagian yang terluka, tetapi dirinya malah ditendang oleh Clarice Lu yang kehilangan kendali.

“Jangan sentuh aku! Lewis Tang, kamu pikir kamu punya hubungan apa denganku, punya hak apa kamu untuk mengurusiku!”

Payung yang berada didalam genggaman tangan Lewis Tang itu miring, lalu jatuh terbalik diatas aspal, sekarang dirinya sudah sama dengan wanita itu, basah diguyur hujan.

Hujan turun bertambah deras, rambutnya beserta bajunya, dengan cepat basah kuyup diguyur air hujan, tetapi dirinya tidak terlihat kasihan, dirinya masih sama, terlihat elegan, bermatabat. Hanya saja, tatapan matanya ke wanita itu lebih dingin dan tajam dibandingkan air hujan yang turun.

“Katakan padaku kamu berharap aku punya hubungan apa denganmu? Atau beritahu aku, aku harus memiliki hubungan apa denganmu agar bisa peduli denganmu?”

Clarice Lu tertegun, pertanyaan yang dilontarkan pria itu membuat dia terdiam. Tidak pernah terpikirkan olehnya untuk membuat pria itu mempunyai hubungan dengannya, tidak juga dirinya menginginkan untuk lebih dekat dengan pria itu, terlebih lagi untuk pria itu menjadi peduli dengannya.

Dirinya masih berupaya untuk tidak memperdulikannya, tetapi sekali lagi Lewis Tang menangkap pergelangan kakinya, tenaga dan aura pria itu membuatnya takut, Clarice Lu tidak berani lagi melawan.

“Harusnya hanya terkilir, tidak sampai patah tulang. Tempat lainnya? Apakah ada yang sakit?” Pria itu bertanya pada dirinya, tatapan matanya yang dalam dan dingin itu serius.

“Tidak tahu.” Nada bicara Clarice Lu tidak terlalu senang. Sekujur-kujur tubuhnya terasa sangat sakit, dia juga merasa sangat dingin, dirinya sudah tidak dapat membedakan bagian mana lagi yang terluka.

Sebaliknya Lewis Tang tidak marah sedikitpun ketika mendengar nada bicara wanita itu yang tidak senang, dirinya lebih besar lima tahun dari wanita itu, dalam pandangannya, Clarice Lu kebanyakan waktu memang seorang anak yang suka berubah-ubah, tentu saja dirinya tidak akan banyak perhitungan dengan seseorang yang seperti anak kecil.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu