Waiting For Love - Chapter 222 Baik Dulu, Maupun Sekarang, Aku Sangat Merindukan Dirimu

Setelah Clarice Lu kembali tenang, dia baru menyadari bahwa orang itu adalah tetangganya, dia hanya mabuk saja. Ketika hari sudah gelap, sangat mudah untuk menakuti diri sendiri.

Saat itu, tubuhnya masih tersandar di dadanya Lewis Tang, udara yang di hirup oleh dirinya itu membawa napas dan ciri khasnya sendiri. Clarice Lu sedikit kesal, dia kesal dengan dirinya sendiri, jelas-jelas dia sudah memutuskan, untuk pergi jauh dari Lewis Tang sepenuhnya, tetapi dia malah masih menyukai kehangatan dari Lewis Tang.

Mereka naik lift untuk naik ke atas, Clarice Lu mengambil kunci untuk membuka pintu, kemudian dia mengambil sendal dari lemari sepatu, dan di berikan ke kakinya Lewis Tang dan juga Dyson.

Setelah Lewis Tang telah mengganti sepatunya menjadi sendal lalu dia pun masuk ke dalam ruangan, sebelumnya dia pernah mengevakuasi ruangan ini, dan kemudian di renovasi ulang lagi, termasuk perabotan rumah yang baru di beli ini, dan semua yang ada d hadapannya itu, terasa sangat asing, bagi dirinya.

Kemudian, rasa asing ini membuat Lewis Tang sangat tidak menyukai hal ini.

Dia duduk di atas sofa, kemudian Clarice Lu menuangkan segelas air hangat dan di letakkan di hadapannya. "Di sini tidak ada kopi dan teh, CEO Tang hanya bisa meminum ini dulu."

Lewis Tang pun tersenyum, dan berkata terima kasih, kemudian dia mengambil gelas yang berisikan air hangat itu, dan meminumnya. Dia sendiri tidak begitu memilih-milih tentang makanan dan beberapa perlengkapan sehari-harinya.

Dyson sedang memegang hadiah yang di beli Lewis Tang untuk dirinya itu, dia yang tidak sabar itu pun bergegas lari ke kamarnya untuk membuka kado tersebut. Tidak lama kemudian, dia telah mengganti pakaiannya menjadi pakaian olahraga.

Baju merk luar negeri ini, seharusnya mempunyai model yang sangat khusus, di bajunya itu ada tercetak nama Dyson. Bajunya itu terlihat besar sedikit, anak yang berumur 5 6 tahun ini akan bertumbuh dengan sangat cepat, jika membelinya sesuai dengan ukuran tubuhnya, takutnya tidak akan bisa di pakai lagi di tahun depan.

"Kakak, ini adalah baju yang di beli papa untukku, bagus tidak?" Kata Dyson yang berlari ke arah Clarice Lu, dan dia berjalan dan berkeliling dengan banyak gaya.

"Iya, bagus sekali." Jawab Clarice Lu sambil tersenyum.

"Masih ada satu lagi di dalam itu milikmu." Kata Dyson sambil meraih tangan Clarice Lu dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Milikku?" Kata Clarice Lu yang terlihat sangat bingung, dia pun melihat baju olahraga wanita yang sama persis dengan baju Dyson di dalam kotak hadiah tersebut. Ternyata ini adalah baju orang tua dan anak, model ini biasanya mempunyai tiga set, satu keluarga yang terdiri dari tiga anggota, tapi di dalam kotak ini hanya ada baju Clarice Lu dan baju Dyson, mungkin baju pria telah di simpan oleh Lewis Tang.

"Kakak, coba pakai baju ini." Desak Dyson padanya.

Sebenarnya Clarice Lu tidak ingin memakainya, dia dan Lewis Tang sudah mencapai titik ini, tetapi mereka harus berpura-pura menjadi keluarga yang harmonis, sebenarnya sudah tidak membutuhkan hal seperti itu lagi, sebenarnya dia juga tidak bisa menolak permintaannya Dyson, lagipula, hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Akhirnya Clarice Lu pun mengganti pakaiannya menjadi pakaian olahraga, ukuran yang sangat pas, bahan yang lembut, dan sangat enak untuk di pakai.

Baru saja dia mengganti pakaiannya, tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari belakang tubuhnya, "Bagus, baju ini sangat cocok untukmu."

Clarice Lu membalikkan badannya, dia hanya melihat tubuh besarnya Lewis Tang yang bersender di depan pintu kamar Dyson, lalu kedua tangannya di lipatkan di depan dadanya, dia menatap ke arah Clarice Lu dengan tatapan yang sangat lembut.

Clarice Lu baru menyadari, bahwa dia tidak menutup pintu saat mengganti pakaiannya. Dan dia juga tidak tahu sudah berapa lama Lewis Tang berdiri di sana, dan apa yang dia lihat.

Dia sedikit kesal, tetapi hanya sebentar saja. Karena, dia juga tidak perlu berpura-pura. Bahkan dia jug telah melahirkan anaknya, seluruh tubuhnya ini, bagian mana yang belum pernah dia lihat.

"Sangat cocok, di pakai saat olahraga pagi." Kata Lewis Tang kembali.

"Aku sudah lama tidak lari pagi lagi." Jawab Dyson.

Setelah Lewis Tang mendengar ini, dia tersenyum sambil membelai kepalanya Dyson, dan tidak berkata apa-apa. Sedangkan Clarice Lu terlihat sangat canggung.

Dia mempunyai kebiasaan bangun siang, tidak terlambat masuk kerja pun sudah termasuk sangat bagus, maka dari itu dia pun tidak berpikir untuk lari pagi lagi.

Dulu saat dia tinggal bersama dengan Lewis Tang, hanya ada Lewis Tang sendiri yang pergi lari pagi, setelah dia kembali dan membuat sarapan pagi, barulah dia memintanya untuk bangun.

"Mari kita potong kue, setelah selesai makan sudah tiba waktunya untuk tidur." Kata Clarice Lu, yang memutuskan pembicaraan olahraga pagi.

Dia sama sekali tidak mengganti pakaian olahraga yang ada di tubuhnya itu, dia mengenakan pakaian yang sama persis dengan Dyson, kemudian berjalan ke arah ruang tamu untuk memotong kue ulang tahun.

Sebelum memotong kue, pastinya menyalakan dan berdoa terlebih dahulu, Dyson tidak mengatakan keinginannya di hadapan mereka, Clarice Lu terlihat sangat lega sekali, takutnya Dyson akan berkata 'Ingin selalu bertiga untuk selama-lamanya.' kata-kata seperti ini, akan membuat Clarice Lu merasa sangat kesulitan.

Kue telah di potong menjadi tiga bagian, Lewis Tang tidak terbiasa memakan makanan yang manis, kue yang ada di piringnya itu hanya sebatas tanda saja. Sedangkan Clarice Lu tidak makan terlalu banyak di malam hari, karena takut gendut. Hanya si kecil yang terlihat sangat senang saat memakan kue, wajah kecilnya itu di warnai dengan banyak krim.

Setelah selesai makan kue, Clarice Lu membawa Dyson untuk mencuci wajahnya, kemudian menggendongnya masuk ke dalam kamar, bercerita, dan membujuknya untuk tidur. Setelah dia selesai mengurusi kesibukannya itu, jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Lewis Tang masih duduk di sofa yang berada di ruang tamu, dan kedua kakinya itu di silangkan, dia menghisap sebatang rokok tanpa mengeluarkan suara, dan kedua matanya tertutup, seakan-akan membuat orang-orang bertanya apa yang sebenarnya yang sedang dia pikirkan.

"Dyson sudah tidur, sebaiknya kamu segera kembali juga." Kata Clarice Lu yang keluar dari kamar anaknya, dan berkata kepadanya.

Lewis Tang pun mengangkatkan kepalanya dan melihat ke arahnya, tatapan mata yang dalam itu, seperti ingin mengambil jiwa seseorang, Clarice Lu selalu takut dengan tatapannya yang seperti itu.

"Clarice, apakah tidak ada yang ingin kamu katakan kepadaku?"

Clarice Lu menggigit bibir bawahnya, koper yang telah dia siapkan masih tertata rapi di ruang tamu, tidak mungkin Lewis Tang tidak melihatnya, lagipula dia juga tidak perlu menyembunyikan sesuatu dari dirinya.

"Aku berencana membawa Dyson tinggal di luar negeri untuk sementara waktu, tiket pesawat telah di pesan, minggu depan akan pergi ke paris."

"Untuk menghindari aku?" Kata Lewis Tang sambil menjentikkan ujung rokok, kemudian dia menggunakan kedua jarinya yang bersih itu untuk memadamkan api rokok tersebut.

Clarice Lu pun tertawa, dan berkata, "Kamu terlalu banyak berpikir, itu adalah permintaan dari perusahaan. Kantor yang berada di paris kekurangan orang yang bertanggung jawab, dan aku adalah orang yang paling cocok, yang mereka pilih."

Lewis Tang mendengarkan ini dengan sangat tenang, karena alasan seperti ini, tentu saja tidak akan bisa membohongi dirinya. "Pergi berapa lama?"

"Sekitar 3 tahun." Jawab Clarice Lu dengan jujur. Tentunya, 3 tahun hanya sebentar saja, jika dia bersedia, dia juga bisa untuk tidak kembali lagi.

"3 tahun? Masih baik, kamu tidak mengatakan kepadaku seumur hidup." Kata Lewis Tang sambil tersenyum pahit, dan terus berkata, "Clarice, aku berharap ini bukanlah keputusan yang kamu buat. Jika kamu tidak ingin bertemu denganku, dalam beberapa waktu ini, aku bisa untuk tidak mengganggui dirimu lagi. Tetapi kehidupan di luar negeri tidak semudah dengan apa yang kamu pikirkan, kamu akan mengalami kesulitan saat mengurus anak sendirian, tingggal di negara asing ini, kamu juga akan merasakan kesulitan untuk melewati hari-hari mu."

"Apa yang lebih sulit dari saat aku mengandung anakku, bahkan tidak ada satu orang pun yang menanyakan situasi yang sulit ini! Lagi pula, pada saat itu kamu juga membawa Dyson tinggal di luar negeri, aku melewati hari-hari ku seperti ini, aku juga hampir saja lupa, bahwa kamu tidak sendirian, ada Carol Lin juga yang berperan sebagai istri dan ibu yang sangat baik, dan dia juga merawat kalian berdua dengan baik."

Clarice Lu berkata dengan keras kepala, tetapi dia menyesali perkataan, yang barusan dia katakan. Bahkan dia merasa sangat sakit hati, dengan perkataannya.

"Clarice, apakah kita harus berbicara seperti ini." Kata Lewis Tang sambil mengerutkan alisnya, dia tidak suka saat mereka sedang berbincang harus membawa nama Carol Lin.

Clarice Lu menggigit bibir bawahnya, dan dia tidak berbicara lagi. Dalam waktu yang singkat mereka berdua pun saling berdiaman satu sama lain.

Lewis Tang pun menghisap rokok tersebut, lalu di hembuskannya asap rokok itu, kemudian, sudut bibirnya naik dengan ringan, wajahnya itu di penuhi dengan senyuman.

"Clarice, tidak seharusnya kamu cemburu dengan wanita lain. Dari awal hingga detik ini, hanya ada kamu di sini." Dia mengulurkan jarinya, dan menunjuk ke arah dada kirinya sendiri.

Pengakuan seperti ini, tidak membuat Clarice Lu bahagia, malah sebaliknya membuat hatinya itu semakin sakit. Dia tidak menyangka, bahwa mereka saling mencintai dulunya, tetapi sering kali, cinta itu tidak realistis. Malah sebaliknya semakin jatuh cinta, semakin dalam pula rasa sakit hatinya.

"Lewis Tang, apakah masih ada gunanya untukmu mengatakan ini semua sekarang."

"Apakah menurutmu, semua yang telah kita lewati bersama ini, tidak berati sama sekali?" Kata Lewis Tang sambil mematikan ujung rokok, dan menatap ke arahnya dengan tatapan yang sangat dalam.

Clarice Lu yang di lihat oleh Lewis Tang merasa sangat sedih sekali, mungkin saja, hatinya saja yang merasa sedih.

Clarice Lu tidak bisa menjawab pertanyaan dari dirinya itu, karena, pria ini adalah seluruh hidupnya, namun, dia hanya sebagian dari hidupnya Lewis Tang, bagian itu pun juga bisa menghilang sendirinya. Mungkin, dia juga bisa sakit hati, dan sedih. Tetapi hal ini tidak bisa mempengaruhinya untuk melepaskan Clarice Lu.

"Clarice, apakah kamu benar-benar ingin pergi? Tanya Lewis Tang kembali.

Clarice Lu pun menganggukkan kepalanya tanpa ragu, ini bukanlah pembahasan yang harus mereka bahas, ini adalah pilihannya sendiri.

Lewis Tang mengenalnya, maka dari itu, dia juga mengerti, bahwa dia tidak bisa menghentikan dirinya.

"Paris, untungnya, transportasi sekarang sudah sangat berkembang, hanya membutuhkan waktu 10 jam untuk terbang ke sana, aku akan sering pergi mengunjungi kalian."

Karena tidak bisa menghentikannya, Lewis Tang hanya bisa berkompromi saja. Karena mereka telah sampai di titik ini, yang bisa dia lakukan terhadap Clarice Lu, adalah hanya berkompromi dan mengaku saja.

Namun, bahkan berkompromi seperti ini, tidak akan bisa memuaskan hati Clarice Lu.

"Tidak perlu." Tolak Clarice Lu dengan tegas.

"Clarice, aku akan sangat merindukanmu." Kata Lewis Tang sambil menghelakan napasnya, dia berkata dengan nada yang tak berdaya.

Seluruh tubuh Clarice Lu seperti di tumbuhi oleh duri saja, dia sedikit kesal, dia juga menatap ke arahnya dengan sangat tajam. "Merindukanku? Lewis Tang, kamu tidak perlu munafik, setelah dari kamu membuangku, apakah kamu pernah merindukanku? Apakah kamu pernah memikirkan hidup dan matiku ini!"

"Aku pernah merindukanmu." Kata Lewis Tang yang bangun dari tempat duduknya, dan berjalan ke arahnya. Tatapan mata yang dalam, menatap terus ke arahnya. "Aku sangat merindukanmu, baik dulu, maupun sekarang, kamu selalu ada di hatiku, aku tidak pernah melepaskannya. Tapi, Clarice, aku juga mempunyai kesulitan sendiri."

Clarice Lu sangat mengerti, yang membuatnya kesulitan, adalah larangan dari ibunya Merlyn Bai.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu