Waiting For Love - Bab 142 Kakak Cantik, Apakah Kamu Adalah Ibuku?

Clarice Lu tidak pernah terpikirkan, penyebabnya berpisahnya mereka ternyata asalan seperti ini. pantasan orang lain selalu berkata kalau hubungan cinta adalah masalah berdua, namun menikah adalah masalah dua keluarga. Di antara Lewis Tang dan Ibu Dyson, merupakan sebuah kesakitan mutlak yang tidak bisa di sembuhkan.

Menyuruhnya untuk membuat pilihan di antara kekasih dan Ibu, benar-benar pilihan yang susah.

“Apakah kamu masih mencintainya?” Clarice Lu tiba-tiba bertanya seperti itu.

Lewis Tang mengembalikan tatapannya dari luar dan menatap ke mata Clarice Lu dengan fokus. Perasaan dan kesakitan yang terpancar dari tatapannya, membuat hati Clarice Lu sakit terdenyut, walaupun perasaan sakit ini datangnya tidak jelas.

Telapak tangannya yang besar dan hangat itu mengelus wajahnya, sambil berkata: “Kalau aku bilang masih mencintainya, apakah kamu akan cemburu?”

Ucapan Lewis Tang membuat Clarice tertegun, kemudian ia mengangkat alisnya, dia berpikir dengan serius pertanyaan ini, beberapa saat kemudian, dia mengelengkan kepalanya.

Siapapun memiliki masa lalu, ketika David Luo menggunakan masa lalu sebagai alat untuk mengancamnya, dan melukainya berulang kali, Clarice paham akan perasaan tersebut, kalau begitu, apa yang kita tidak inginkan, maka jangan lakukan kepada orang lain, dia sendiri ada hak apa untuk menghakimi masa lalu Lewis Tang.

“Kita bukanlah sebuah kertas putih lagi, dulu aku juga pernah mencintai seorang pria, walaupun aku sudah tidak ingat wajahnya seperti apa, tidak ingat masa lalu di antara kami, bahkan lupa bagaimana rasa saat berhubungan intim dengannya, aku hanya ingat, kalau aku pernah mencintainya Lewis Tang, kalau begitu kita telah impas.

Clarice Lu mengangkat bahu, dan meskipun dia mencoba untuk menunjukkan gaya yang santai, tetapi air mata yang melintas di matanya, masih tertangkap oleh Lewis Tang.

Dia memeluk Clarice Lu di dalam pelukkannya, memeluknya dengan erat, namun ia tidak berani menatap matanya. Saat itu, Lewis Tang sangat takut melihatnya menangis lagi.

Namun Clarice Lu tidak meneteskan air mata, 5 tahun telah berlalu, dia selalu berkata pada diri sendiri, semuanya telah berlalu.

Mungkin karena topik pembicaraan mala mini terlalu berat, kedua orang pun kehilangan rasa pengen bercinta. Saat berbaring di ranjang, Lewis Tang hanya memeluknya dengan lembut, dan mencium keningnya, dan berkata, “Tidurlah, selamat beristirahat.”

Kemudian, Clarice Lu pun memejamkan matanya, dan tertidur di dalam pelukannya.

Jarang-jarang Clarice Lu bisa tertidur dengan nyenyak, bahkan tidak terbangun saat tengah malam, sampai jam 5 pagi, dibangunkan oleh si bocah Dyson.

Pagi-pagi, Dyson yang mengenakan baju tidur bergambar kartun itu menyelinap ke dalam kamar Lewis Tang, ia membawa beruang mainannya dan naik ke atas ranjang.

“Kakak Cantik, Kakak Cantik!” Dia sambil menarik lengan Clarice Lu, membangunkan Clarice Lu dari mimpi indahnya.

Clarice Lu mengucek-ngucek matanya, sedikit bingung, belum begitu sadar, hanya berdengar suara anak kecil dari Dyson, yang bertanya dengan serius kepadanya, “Kakak Cantik, apakah kamu Ibu aku?”

Clarice Lu yang belum terbangun dengan sadar penuh langsung tersadar, dia yakin kalau ini bukan mimpi, tapi kenapa Dyson bisa bertanya pertanyaan seperti itu tiba-tiba.

Tanpa sadar ia melihat ke arah Lewis Tang, sepertinya ia juga baru bangun, namun tatapan sudah sangat jelas, walaupun wajah tampan tersebut tidak terlihat suasana hatinya seperti apa, namun tatapan dia sangat tenang.

“Kenapa Dyson bisa bertanya seperti ini?” Clarice Lu terduduk di ranjang, untung bajunya masih terpakai dengan rapi, menghindari masalah yang tidak perlu.

“Teman-teman di sekolah bilang, kalau hanya Ibu dan Ayah yang akan tinggal bersama, Kakak Cantik, apakah kamu Ibu aku?” Dyson bertanya dengan mata lebar yang menatap ke Clarice, wajah Clarice Lu pun menjadi merah.

Dia dan Lewis Tang seperti tertangkap basah oleh ini bocah di dalam selimut?

“Itu” Clarice menjawab dengan terpotong-potong karena ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Dan Lewis Tang langsung mengulurkan tangan dan menggendong Dyson ke bawah ranjang, dengan dingin ia memarahinya, “Siapa yang mengijinkan kamu masuk tanpa mengetuk pintu dulu, sopan santunnya kemana?”

Dyson dengan cemburut, terlihat sangat sedih, dan ia berdiri di dekat dinding, tida berani bergerak.

Kemudian, Lewis Tang membawanya keluar dari kamar.

Rasa ngantuk Clarice Lu pun menghilang, dia bersiap-siap, berpakaian rapi dan keluar dari kamar.

Di dalam ruang makan, Kakak Ipar Yue sudah menyediakan sarapan pagi. Dyson duduk di samping meja makan, dan Lewis Tang sedang memasangkan syal ke Dyson.

“Kakak Cantik, Kakak Ipar Yue sudah membuat sandwich dan salad.” Dyson melihat Clarice Lu, matanya langsung berbinar-binar, terlihat seperti sangat senang.

Clarice Lu tidak tahu Lewis Tang pernah mengatakan apa saja dengan anak ini, namun Dyson tidak merasa tidak suka dengannya, dan ini membuat Clarice merasa tenang.

Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan Ayah dan anak itu, wajah tampan besar dan kecil yang mirip di depannya, terlihat menyenangkan mata.

Setelah sarapan, Lewis Tang mengantar Dyson ke sekolah, dan Clarice Lu harus mengembalikan mobil Elsa Mo ke apartemennya, saat berpisah, Dyson sambil menarik Clarice Lu sambil bertanya kapan akan mengunjunginya lagi, jawaban Clarice sangat tidak jelas. Karena untuk hal ini, dia harus melihat keinginan Lewis Tang seperti apa.

Saat Clarice Lu membawa mobil sampai di apartemen Elsa Mo, Elsa Mo baru bangun tidak lama, sambil sikat gigi ia membuka pintu, iya membuka mulut dan berbicara, busa odol gigi di mulutnya pun kemana-mana.

“Kamu bukannya ada kunci, kenapa harus mengetuk pintu.”

“Aku mana berani lagi membuka pintu dengan kunci, nanti kalau melihat sesuatu yang seharusnya tidak harus aku lihat harus bagaimana.” Clarice Lu mengganti sandal rumah dan masuk ke dalam, kemudian ia membuang kunci mobil SUV tersebut di atas tatakan teh yang ada di meja ruang tamu.

Elsa Mo tahu maksud Clarice adalah masalah ia menyembunyikan ia dan Chris Lu di dalam kamar, Elsa Mo melototi Clarice Lu, kemudian ia berbalik badan berjalan ke kamar mandi dan lanjut menggosok giginya.

Setelah dia keluar dari kamar mandi, Clarice Lu sedang terduduk di sofa ruang tamu sambil menonton TV. Kabar berita entertainment pagi itu menyiarkan tentang peluncuran flim baru oleh sutradara besar.

“Fey Xiao aslinya lumayan cantik juga, dandannya terlalu jelek pas di drama dinasti yang dia mainkan kemarin.” Clarice Lu sambil berkata dengan santai.

“Bentuk wajahnya kurang fotogenik.” Elsa Mo pun menjawab dengan santai. Fey Xiao aslinya jauh lebih cantik dibanding di dalam kamera, terlepas dari kabar dia melakukan operasi plastic, dia sudah pasti merupakan wanita cantik yang berwajah oriental.”

Dalam sisi ini, penglihatan Chris Lu sangat lumayan.

“Dia bukan sudah lama di Hollywood ya, kenapa tiba-tiba kembali lagi?” Clarice Lu bertanya, namun dia hanya bertanya karena penasaran, tidak ada maksud apa-apa.

Elsa Mo sedang duduk di depan meja rias, mendengar kata-kata tersebut dia pun tertegun, pensil eyeliner yang di tangannya tiba-tiba terpatah menjadi dua.

Saat hari pertama masuk ke dalam kru, dia langsung bertemu dengan Fey Xiao, dan dengan tanpa rasa bersalah Fey Xiao langsung mengingatkannya: “Aku pulang demi Chris, Elsa Mo, kamu harusnya tahu malu sedikit, jangan menganggu Chris lagi. Dia sama sekali tidak mencintai dirimu.”

Melihat Elsa Mo tidak mengatakan apa-apa, Clarice Lu tiba-tiba terpikir, si Fey Xiao ini saat diluar negeri sudah banyak memiliki banyak gosip dengan Abangnya, benar atau tidak, tidak ada yang tahu.

“Aku tidak mendengar Abang ku di depan aku mengungkit Fey Xiao ini, mungkin hanya gosip dari media saja, kamu jangan masukkan ke dalam hati.”

“Chris Lu tidak mengungkitkan di depan kamu, bukan berarti dia tidak ada hubungan dengannya.” Elsa Mo menjawab, kemudian dia menundukkan kepala dan membuang pensil eyeliner yang terpatah menjadi dua itu ke dalam tong sampah.

Clarice Lu tertegun, ia berpikir, apa mungkin Abangnya benar ada hubung dengan Fey Xiao ini?

Clarice Lu ingin lanjut bertanya, namun Elsa Mo tidak memberi kesempatan bertanya kepada dia, malah mengganti topik pembicaraan.

Dia berjalan ke arahanya, mencubit wajah Clarice Lu, dengan nada mengejek ia bertanya, “Wajah kamu terlihat bersinar, sepertinya CEO Tang memperlakukan kamu dengan sangat oke ya, apakah kabar baik sudah mendekat ini?”

“Kamu sudah berpikir terlalu banyak.”

“kenapa? Lewis Tang tidak melamar kamu?” Elsa Mo merasa kalau Lewis Tang bukanlah orang yang bisa mempermainkan perasaan orang lain.

“Kami hanya sebatas hubungan pria dan wanita begitu saja, aku tidak pernah terpikir akan menikah dengannya, dia juga sepertinya tidak berencana menikah dengan aku.” Clarice Lu mematikan TV, topik ini membuat wajahnya sedikit kurang senang.

Jadi orang harus tahu diri, pria seperti Lewis Tang, merupakan pangeran, bahkan Clarice Lu yang dahulu itu saja sudah seperti panjatan sosial, apalagi dia yang sekarang memilik masa lalu yang begitu rumit dan pernah memiliki pernikahan yang gagal, dan pria seperti Lewis Tang ini sekarang buatnya seperti panjatan yang tidak pantas ia mengapai.

“Kalau begitu, kamu sekarang bersamanya berstatus apa?” Elsa Mo mengerutkan alis dan sambil menatapanya, Clarice tahu, kalau Elsa Mo benar-benar peduli terhadap dirinya.

“Clarice, kamu jangan mengira di antara hubungan pria dan wanita itu hanya untuk memuaskan nafsu semata saja. Mungkin pria bisa melakukannya seperti itu, namun memang dari sana wanita itu sangat sensitif, apakah kamu yakin bisa mengontrol hati kamu sendiri? Kalau tiba-tiba kamu jatuh cinta kepadanya, yang akan terluka adalah kamu sendiri. Kalau kamu tidak berencana akan memiliki masa depan bersama Lewis Tang, lebih baik kamu berpisah darinya.”

Ucapan dari Elsa Mo kepadanya merupakan kata-kata dari hati, namun sepertinya Clarice Lu tidak begitu ingin membahas tentang Lewis Tang kepadanya, situasi ia sekarang adalah jalanin saja, pernikahan itu sudah terlalu jauh darinya, dan apabila berpisah dengan Lewis Tang sekarang juga, dia juga tidak begitu rela.

Setidaknya, performa Lewis Tang di ranjang itu sangat bagus tidak perlu ragu.

“Kamu dan Abang aku juga saling meniduri sampai menumbuh perasaan bukan?” Clarice dengan licik mengubah topik pembicaraan.

“Hubungan aku dan Abang mu itu tidak bisa dijelaskan dengan sepatah dua patah kata. Dalam pandangan kamu sebagai adik, Abang mu Chris Lu adalah sosok pria yang sempurna. Namun di sisi wanita, dia sangat egois, dia juga tidak setia, menjadi kekasihnya mungkin masih bisa, namun kalau jadi suami, dia sama sekali tidak lulus. Kami juga belum tentu ada masa depan.”

Sebenarnya, Elsa Mo pernah memberikan kesempatan kepda Chris Lu, saat dia paling terpuruk, Elsa Mo dengan setia menemaninya melewati masa sulit tersebut. Sampai akhirnya, Chris Lu berhasil, dan dia juga sudah mempunyai wanita lain di sisinya, dan Elsa Mo pun menjadi orang yang kelebihan itu dalam hubungan mereka.

Hubungan cinta 3 orang, tidak akan ada akhir yang indah.

Elsa Mo masih ada kerjaan, Clarice Lu juga harus bekerja, topik yang membuat orang kurang senang ini tidak berlanjut.

Mobil Clarice masih di Hotel 4s belum di jemput kembali, dan Elsa Mo menyuruh pengasuhnya mengantar Clarice Lu ke kantor terlebih dahulu.

Di dalam mobil, Asisten dan supir duduk di depan, sedang bercerita tentang gosip yang sedang beredar di Kota B.

Asistennya berkata: “Apakah kamu sudah mendengar kabar, kalau putri keluarga Lu hamil di luar nikah, Difoto oleh reporter kalau ia sedang pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan.”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu