Waiting For Love - Bab 64 Rahasia Yang Tidak Mau Di Bicarakan Oleh Orang-orang

Setelah beberapa waktu, Lewis Tang membuang abu rokok yang berada di kedua jarinya, setelah mengibaskan asap rokok, kemudian ia pergi ke meja, membuka komputer kantornya.

"Setengah jam lagi aku ada rapat melalui video call, jika ada masalah kau bisa katakan sekarang." Suaranya kembali tegas dan dingin, seakan-akan suara yang penuh dengan kesedihan yang di dengar oleh Clarice Lu bukanlah hal yang nyata.

Clarice Lu menata kembali perasaannya, berkonsentrasi dan berbicara mengenai masalah investasi tambahan, penjelasan Clarice Lu kira-kira memakan waktu 10 menit, berpikir dengan logika yang teliti, rapi dan akurat, sangat mengundang setujuan.

Lewis Tang tidak pernah memiliki kebiasaan untuk memotong kalimat orang, dia hanya menghisap rokoknya, diam hanya menjadi pendengar. Namun, walaupun Clarice Lu pandai berbicara tetapi setiap kalimatnya tidak sampai ke point utama.

Ya, pada akhirnya memang anak muda.

"Apakah sudah selesai?" ia menunggu Clarice Lu selesai bicara, baru ia dengan santai membuka mulut. Dan mengunakan jarinya mengetuk rokoknya di asbak," kau sekali buka mulut langsung membicarakan masalah 40M Clarice Lu, uangku juga bukan di dapati dari tiupan angin, menurutmu alasan yang saat ini kau bicarakan sepandan dengan harganya?”

Clarice Lu : " "

Sebenarnya meminta Investasi kepada orang merupakan hal yang repot, belum lagi, Lewis Tang adalah orang yang cerdik, ingin mengambil uang dari sakunya, itu merupakan hal yang sangat sulit. Clarice Lu sudah mengatakan apa yag harus di katakannya, selebihnya hanya menunggu pertolongan yang di atas.

"Pokoknya, dana 130 juta pertama telah diinvestasikan, sekarang karena kurangnya dana sehingga tidak dapat melakukan produksi dan distribusi secara normal, yang ganti rugi adalah uang CEO Tang, satu miliar dan 20 juta, dimana banyak dimana sedikit, aku yakin CEO Tang dapat menghitung dengan jelas dana tersebut.”

Perkataan Clarice Lu mengandung sedikit taktik licik, bahkan ia sudah mempersiapkan hati jika ia sampai di usir oleh Lewis Tang.

Tak terduga, Lewis Lu tidak hanya tidak marah, tapi sudut bibirnya juga membentuk senyuman ringan. "Kalimat ini akhirnya sampai juga pada intinya, lain kali ingat untuk tidak terlalu terus terang, tidak setiap investor memiliki toleransi seperti ku.”

Tentu saja, toleransi pria itu hanya untuknya seorang.

Lewis Lu menatap jam tangan di pergelangan tangannya, jarumnya telah menunjuk angka 11, "Sudah malam, kau beristirahatlah di kamar tamu.”

Waktu memang sudah malam, tetapi Clarice Lu tidak memiliki maksud untuk menginap, terakhir kali membangkitkan gelonjak aneh. Sampai hari ini hatinya ada sedikit ketakutan. "Terima kasih untuk kebaikan direktur, tetapi aku tidak terbiasa untuk menginap diluar.”

Setelah dia mengatakan itu, Lewis Tang tidak segera menjawabnya, sepasang mata menatap dia, seolah-olah dapat membaca pikirannya. Clarice Lu bertatapan dengan LewIs Tang, saat ini pria itu terlihat asing.

Matanya seperti memiliki semacam kekuatan untuk dapat menembus kedalaman dan melihat pikiran orang, Clarice Lu terlihat tidak nyaman di bawah tatapannya, Clarice Lu juga tahu bahwa alasannya sedikit memaksa.

Setelah keheningan sesaat, Lewis Tang berkata, "Aku malam ini terlalu banyak minum, sehingga tidak dapat mengantarmu pulang, pulang seorang diri ke rumah tidak aman, kau tidak usah berpikir berlebihan, malam ini di villa tidak hanya kita berdua, aku tidak akan melakukan apa-apa kepadamu."

Setelah ia selesai berbicara, matanya fokus kembali kepada komputer kantornya, dan tidak memberikan kesempatan kepada Clarice Lu untuk menolak.

Clarice Lu tidur di kamar tamu lantai 2, ia memang memiliki masalah jika tidur di ranjang orang lain, ia pasti tidak bisa tidur, terlebih lagi jika berada di rumah Lewis Tang, ia makin tidak bisa tidur.

Kasur impor dari Jerman memang sangat lembut, Clarice Lu berbaring di dalam selimut, mata tertutup berpura-pura tidur, tidak bisa tidur tapi hanya bisa mengistirahatkan tubuh juga tidak apa-apa.

Di tengah malam, dia merasa sedikit haus, ingin pergi ke dapur lantai bawah untuk meminum segelas air, saat melewati ruang bukunya Lewis Tang. Ia menyadari bahwa lampu di dalam masih menyala.

Pada pukul dua subuh, Lewis Tang masih bekerja. Orang ini benar-benar pekerja keras.

Lantai ditutupi dengan karpet yang diimpor dari Brasil, jika kaki melangkah di atas karpet tersebut tidak akan mengeluarkan suara. Clarice Lu berjalan turun melalui pinggiran tangga, berjalan memasuki dapur.

Termos tidak panas yang berada di dapur tidak berisi air, mungkin karena Lewis Tang jarang pulang ke rumah, sehingga bibi tidak menyiapkannya. Didalam kulkas terdapat satu kardus air mineral. Tapi sayang sekali itu air dingin, semenjak Clarice Lu keluar dari rumah sakit, ia sudah belajar untuk tidak menyiksa lambungnya lagi.

Dia hanya bisa melakukannya sendiri, merebus air dengan mesin pemanas air. dalam waktu kurang dari lima menit, air sudah mendidih, ia menuangkan setengah gelas air, karena terlalu panas, jadi ia menempelkan gelasnya dibibir, sedikit meniup-niup airnya.

Mengunakan kedua tangannya menggenggam gelas kaca transparan dan sedikit menundukkan kepalanya. Mungkin karena indra keenam yang di miliki oleh perempuan, ia merasa bahwa di punggungnya ada sepasang mata yang sedang mengamatinya.

Clarice Lu membalikkan badan, sosok tinggi tubuhnya Lewis Tang yang secara tidak sengaja menerobos masuk ke dalam matanya yang jernih.

Dia setengah bersandar di daun pintu, bagian belakangnya berdiri tegak, dan hanya memakai atasan kemeja yang sudah lecek, 2 kancing teratas di bagian dadanya terbuka, dadanya yang bidang terlihat menjulang keluar, kulitnya yang berwarna perunggu terlihat seksi.

Clarice Lu sedikit risih dengan pemandangan itu sehingga membuang pengelihatannya dari dada pria tersebut, dan melihat ke arah gelas air di tangannya, dengan terburu-buru meminum beberapa teguk air. Lalu dengan gugup berkata, "Aku sedikit haus, sehingga turun untuk meminum air. Aku tidak mengangumu bukan ?”

Lewis Tang hanya memandangnya dengan tatapan diam dan dingin, kemudian dengan suara tenang berkata "Tidak, aku juga turun untuk meminum air."

Setelah ia selesai berbicara, ia dengan kakinya yang panjang berjalan ke arah samping wanita itu dan mengambil gelas yang barusan Clarice Lu letakkan di meja dapur, yang masih berisi kurang dari setengah gelas air, dan kemudian ia meminumnya langsung.

Clarice Lu: " "

Dia tidak sempet menghentikannya, wajah Clarice Lu yang awalnya putih mendadak menjadi merah, ini sangat memalukan. Apakah ini termaksud ciuman secara tidak langsung ?!

Dia tidak tahu apakah Lewis Tang itu sengaja atau tidak. Tapi suasana sudah menjadi canggung sehingga ia bahkan tidak bisa bernafas, selain cepat-cepat pergi dari sini, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Tapi Lewis Tang hanya mengawasi Clarice Lu yang terlihat panik ingin segera keluar dari dapur, sehingga ia tidak bisa menahan untuk tidak ketawa. Matanya yang tenang menatap gelas kaca kosong di tangannya, dan bergumam, "Selamat malam, Clarice."

Clarice Lu melewati semalaman dengan hati yang gelisah, sungguh tidak mudah untuk melewati semalaman sampai fajar menjemput, dia di kamar mandi menbersihkan badan dengan cepat, setelah berdandan, dengan tidak sabar ia ingin segera pergi meninggalkan tempat ini.

"Nona Lu, Sarapan sudah siap. Setelah sarapan baru pergi ya” kata bibi dengan sopan, lagi pula dia adalah satu-satunya wanita yang di bawa pulang oleh tuannya, tentu saja harus ia perlakukan dengan baik.

"Terima kasih atas kebaikan Anda, tapi sungguh tidak perlu, aku sedang mengejar waktu." Clarice Lu memang tidak berbohong, kakak tertuanya akan melakukan penerbangan jam 9, jadi ia harus buru-buru untuk mengantar kakaknya.

Dia dengan sopan berpamitan dengan Lewis Tang, pria itu tidak menahannya, hanya menyuruh bibi membungkuskan sarapan untuk ia bawa.

Lewis Tang hanya bermaksud baik, lagipula Clarice Lu juga tidak berani untuk menolaknya, hanya bisa membawa kotak bekal itu bersamanya.

Mobil perlahan-lahan melaju keluar dari villa Nordic Manor, dia menelepon Chris Lu, pria itu mengatakan dia telah tiba di Bandara, penerbangan diubah menjadi pukul 8:30, Clarice Lu sudah tidak keburu lagi mengantar kepergiannya, hanya bisa menyerah.

Jarak dari Nordic Manor ke apartemen Elsa Mo lebih dekat, dan di mobil Clarice Lu masih terdapat sarapan yang cukup untuk dua orang, dia berpikir untuk pergi ke tempat Elsa Mo.

Rumah Elsa Mo berada di lantai lima, Clarice Lu memiliki kunci rumahnya, jadi ia tidak perlu mengetuk pintu, langsung mengambil kunci dan membuka pintu.

Apartemen total memiliki tiga kamar tidur dan dua ruang tamu, kurang lebih 120 meter persegi, semua jendela terbuka lebar, tapi Clarice Lu masih dapat mencium aroma ruangan mewah yang masih belum di tinggal lama.

Elsa Mo memakai baju tidur sutra krem terduduk lemas di sofa seperti kehilangan arwah , rambutnya yang bergelombang besar terurai di sekitar pinggangnya, wajahnya terlihat sangat pucat, sangat terlihat ia melewati malam yang luar biasa.

tidak terpikirkan olehnya Clarice Lu akan datang kali ini, wajah cantik terlihat sedikit panik.

Ada sekotak obat didepannya yang masih belum sempat di minum.

Clarice Lu bukanlah orang bodoh, tentu saja ia tahu apa yang terjadi di sini semalam.

Untung saja, dia datang terlambat, jika tidak, ia akan memergoki sepasang manusia di balik selimut, itu baru bisa di bilang memalukan.

Dan bagi Elsa Mo, karena telah tertangkap basah, hanya melihat wajah Clarice Lu dan kemudian membuka kotak obat,mengambil dua pil obat yang berwarna putih tersebut lalu meminumnya, dan meneguk setengah gelas air hangat.

"Seharusnya aku tahu alkohol bukanlah barang bagus, kemaren malam mabuk berat, sehingga di tiduri oleh laki-laki.” Elsa Mo mengangkat bahunya dan menunjukkan ekspresi tidak peduli.

Clarice Lu menundukkan kepalanya di depan pintu untuk mengganti heels di kakinya, ia terdiam dan memandang Elsa Mo, dengan nada yang sangat tenang dan berkata, "Elsa Mo, jika kau tidak ingin mengatakannya, aku tidak akan bertanya, tetapi jika diantara kita ada kebohongan, maka dari itu tidak ada artinya lagi.”

Elsa Mo adalah orang yang sangat pintar, jika dia tidak ingin, dia pasti memiliki cara untuk melindungi tubuhnya, pasti tidak akan pernah membiarkan hal yang seharusnya tidak terjadi menjadi terjadi.

Sebenarnya, Clarice Lu tahu, beberapa tahun belakangan ini, di hati Elsa Mo telah di isi oleh seorang pria, dan ia tidak dapat melupakannya, semalam pasti ia bersama pria itu.

“Clarice , maaf” karena kebohongannya Elsa Mo meminta maaf.

"Untuk apa meminta maaf, kita semua orang dewasa, tentu saja terkadang ada rahasia yang tidak bisa kita katakan" Clarice Lu merasa lelah dan berbaring ke ranjang Elsa Mo yang besar, kemudian matanya memandang kepada lagit-lagit kamar Elsa Mo.

Elsa Mo berdiri dari sofa dan menghampiri dia, dan berkata sambil ketawa. “Hei, sepertinya kau terlihat lelah sekali, kau tidak melakukan hal jahat seperti yang ku lakukan semalam bukan?”

Clarice Lu melotot kepada Elsa Mo “Aku tidak harus sampai tidur dengan orang demi mendapatkan uang 40M.”

“Makanya aku akan merasa aneh, tidak tidur dengan Lewis Tang tapi ia mau mengeluarkan uang untukmu, dia terlalu baik terhadapmu." Elsa Mo duduk bersila di samping tempat tidur, satu tangan memegang dagunya, dan kemudian melanjutkan," Clarice , aku punya firasat, direktur Tang sepertinya serius denganmu, lagipula kau dengan jahanam David Luo juga akan bercerai, cepat sana cobalah tidur dengan Lewis Tang, siapa tahu kalian cocok. "

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu