Waiting For Love - Chapter 106 Tidak Sabar Lagi (1)

“Mendengar perkataan CEO Lu, maksudnya adalah hidup atau mati, semuanya terserah padaku?”

“Kamu sendiri yang membawa kehancuran pada dirimu, terlebih lagi, aku bukanlah seorang pahlawan, aku tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menolongmu. Selama dua tahun ini, kamu memang telah menghasilkan banyak uang bagi perusahaan , tetapi orang yang bisa menghasilkan uang untuk perusahaan ini ada ratusan, tidak hanya kamu seorang.” Ucap Clarice Lu tanpa memikirkan perasaan pria itu. Pria itu sendiri yang mencari mati, dan benar-benar berharap tidak melibatkan orang lain.

Dalton Fang mendengarkannya, tidak marah sedikit pun dan masih tertawa, hanya saja ekspresinya terlihat menyindir.

“Untuk wajah yang begitu cantik, kamu terlalu kejam. Wanita benar-benar sebuah makhluk yang tidak memiliki perasaan.” Dia mengankat tangannya, ingin mengelus wajah Clarice Lu, namun wanita itu menghindar sambil mengerutkan alisnya, pandangan matanya menunjukkan perasaan jijik.

“Karena sudah tahu bahwa wanita tidak berperasaan, jangan sering-sering mencari wanita, kalau masih sayang dengan dirimu sendiri.” Clarice Lu menatap tajam pria itu, mendorongnya dan langsung berjalan ke arah pintu keluar. Dirinya sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan, dirinya tidak percaya bahwa Dalton Fang benar-benar berani mempertaruhkan masa depannya, setelah selesai bermain-main, pria itu masih harus memulai pekerjaannya dengan kru produksi.

Dalton Fang memandangi sosok wanita itu yang berjalan pergi dengan angkuh dengan mengenakan sepatu hak tinggi itu, dia tidak memiliki keinginan sama sekali untuk mengejar wanita itu. Dengan satu tangan didalam sakunya, dia berdiri dengan santai ditempatnya itu, senyum manis yang terbentuk diwajahnya terlihat semakin mengerikan.

Clarice Lu berjalan sampai ke balik pintu masuk itu, namun pintu itu tidak bisa terbuka sama sekali. Saat itu dirinya baru menyadari, pintu itu menggunakan kunci elektronik, yang bisa dikontrol dengan remot kunci, sekarang pintu itu terkunci rapat, tanpa kunci, dia tidak mungkin bisa membuka pintu itu.

Dengan kesal, dia berbalik menatap kearah Dalton Fang, tidak tahu semenjak kapan, pria itu sudah berdiri tepat dibelakangnya, jarak yang memisahkan mereka tidak sampai setengah meter, wangi parfum dari tubuh pria itu memenuhi ruangan itu, menusuk hidung Clarice Lu, membuat dirinya merasakan sebuah bahaya yang tidak dapat dijelaskan.

“Pintunya tidak bisa dibuka? Clarice, tidak sulit untuk masuk melewati pintu itu, tapi bukan berarti mudah untuk keluar dari sana.” Satu tangan Dalton Fang berada di atas pintu di belakang punggungnya itu, membuat dirinya terperangkap diantara pintu itu dan dada pria itu.

Clarice Lu mengerutkan dahinya, benar-benar menentang pendekatan yang dilakukan pria itu. “Buka pintu itu, aku hanya akan menganggap kelakuanmu hari ini sebagai candaan belaka, tidak akan berdebat denganmu.”

“Dan kalau tidak?” Senyum mengerikan Dalton Fang itu melebar, wajah tampannya itu semakin lama semakin mendekat, napasnya menyapu pipi halus dan lembut milik Clarice Lu, wajahnya seketika memerah karena marah.

“Dalton Fang, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan!” Clarice Lu mengangkat wajahnya dan menatap pria itu dengan tajam.

Bibir Dalton Fang bisa dikatakan sudah menempel disamping telinganya, dengan nada suara yang keras dan penuh nafsu, dia berkata, “Apa lagi yang bisa diinginkan seorang pria terhadap wanita jika bukan dirinya!”

Clarice Lu dari awal adalah seorang yang sangat bertempramen, seketika dia langsung naik darah. Dulu dirinya hanya berpikir bahwa pria itu membosankan dan tidak tahu malu, tidak disangka-sangka pria itu sehina ini. Apa maksud pria itu saat ini? Ingin memperkosanya?

“Aku sama sekali tidak menginginkannya. Dalton Fang, kalau dirimu buka orang yang buta akan hukum, harusnya dirimu tahu bahwa menentang keinginan perempuan adalah pemerkosaan. Melihat tampang yang kamu miliki, kamu hanya perlu melambaikan tangan, dan akan ada segerombolan wanita yang bersedia untuk menemanimu bermain, kamu tidak perlu menjadi seorang kriminal dan memasukkan diri sendiri ke dalam penjara.”

Perkataan yang dilontarkan oleh dirinya itu tidak membuat Dalton Fang bergeming sedikitpun, telapak tangannya menyentuh kulit wajahnya yang halus dan lembut itu. ”Aku sudah memainkan banyak peran, namun aku belum pernah berperan sebagai pelaku pemerkosaan, benar-benar menarik. Terlebih lagi, seorang pahlawan saja rela meninggalkan segalanya hanya untuk bersama wanita yang dicintainya, aku akan dengan senang hati duduk di dalam penjara untuk dirimu.”

Setelah selesai berbicara, tanpa menunggu reaksi apapun dari Clarice Lu, dia langsung menekankan tubuhnya pada diri wanita itu dibalik pintu itu, membenamkan kepalanya dalam pundak wanita itu, mengigit dan menciumi lehernya, lalu mulai merobek pakaian atas wanita itu.

“Dalton Fang, dasar kamu gila!” Clarice Lu memberontak dengan sekuat tenaga, satu tangannya mendorong dada pria itu, mencoba mengehentikan kelakuan pria itu yang sudah melanggar batas, tangan satunya lagi meraih bagian dalam tas tangannya, mencoba mengambil pistol setrum yang selalu dibawanya itu.

Clarice Lu bukanlah orang yang memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi, terlebih lagi, dirinya bekerja dalam dunia industri hiburan yang tercemar seperti ini, bagaimana bisa dirinya tidak memiliki persiapan pertolongan sama sekali?

Seperti seekor binatang buas yang lepas kendali, Dalton Fang menarik Clarice Lu berjalan ke dalam kamar tidur, lalu pria itu langsung menghempaskan dirinya ke atas kasur besar kamar utama yang berantakan itu, berdiri disamping tempat tidur itu, sambil mengamati dirinya menggeliat, pria itu melepaskan pakaian dan celananya, lalu langsung melompat keatas dirinya.

Sedangkan disaat yang kritis ini, Clarice Lu dengan kepanikkannya, akhirnya berhasil mengambil pistol setrum itu, lalu dia menekankan mulut pistol itu diatas dada Dalton Fang dan menyalakannya.

“Argh!” Setelah mendengar teriakan kesakitan Dalton Fang itu, pria itu terguling jatuh dari atas tempat tidur itu, tubuh tinggi dan besarnya itu tidak sengaja menyenggol sebuah vas bunga hijau besar yang berada didekatnya, vas itu jatuh ke atas lantai dan pecah berkeping-keping, sebuah kamera kecil berwarna hitam juga ikut muncul.

Clarice Lu dengan cepat merangkak turun dari atas tempat tidur itu, lalu berjalan ke hadapan Dalton Fang, menaikkan tangannya dan dengan sangat keras menampar pria itu dua kali. “Aku sudah bergelut dalam dunia hitam ini selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin aku datang dengan tangan kosong, Dalton Fang, kamu ingin melampiaskan kegilaanmu, tapi dengar, kamu berhadapan dengan orang yang salah.”

Setelah menyelesaikan ucapannya, Clarice Lu tiba-tiba menyadari kamera tersembunyi yang tercampur ditengah-tengah lantai yang penuh dengan kekacauan dan pecahan porselen itu, dia menundukkan badan dan mengambil kamera itu dari atas lantai, ekspresi wajahnya seketika berubah pucat, pucat pasi seperti tidak ada lagi darah yang mengalir ditubuhnya.

Sedangkan Dalton Fang terduduk tidak berdaya diatas lantai, tidak memiliki sedikitpun kekuatan untuk berdiri. Satu tangannya memegangi dadanya yang sakit, tangannya yang lain dengan santainya menghapus noda darah dibawah sudut bibirnya. Wanita itu benar-benar kejam ketika sudah turun tangan.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu