Waiting For Love - ga pernahChapter 67 Clarice Lu Semula Ju Mengandung Anak Dari Pria Lain (2)

Kata-kata wanita itu benar-benar efektif, air mata Jasmine Man seketika berhenti mengalir, dengan suara lemahnya dia mengucapkan kalimat itu, “Sebenarnya, kontribusi Kak Clarice terhadap perusahaan ini tidaklah kecil, David Luo adalah tipe orang yang tidak mudah melupakan masa lalunya, aku hanya takut dirinya tidak akan semudah itu bercerai dengan Kak Clarice.”

“Kontribusi Clarice Lu memang tidak bisa dikatakan sedikit, demi sebuah kasus, dia bisa menanggalkan pakaiannya dan naik ke atas tempat tidur pria lain, dimana saja, kapan saja. Aku hanya tidak ingin diriku terpengaruh, kalau aku berani melepaskan pakaianku dan menjadi tidak tahu malu seperti wanita itu, kasus yang aku terima pasti lebih banyak darinya.” Ucap karyawan A dengan nada penuh cemoohan.

“Kecilkan sedikit suaramu, tidak baik jika tiba-tiba terdengar oleh orang lain.” Jasmine Man berpura-pura baik pada saat itu.

“Apa yang harus ditakuti, dia berani melakukan hal rendahan seperti itu, tetapi tidak suka kalau dirinya dibicarakan orang lain. Hal ini sudah menjadi rahasia umum diperusahaan ini. Tidak perlu membicarakan hal yang jauh, mengenai investasi Tang’s Corp, kalau dia tidak menemani CEO Tang tidur, bagaimana bisa orang memberikannya inverstasi sebesar satu juta dollar, orang itu juga bukan seorang yang mudah ditipu muslihat. Aku masih mendengar, kalau sudah banyak CEO yang meniduri dirinya! Kalau tidak, kamu pikir, CEO David kita sudah menikah selama tiga tahun, mengapa tidak memiliki anak dengannya. Kalau bukan Clarice Lu sudah ditiduri oleh orang banyak, kondisi tubuhnya berubah tidak sehat, tidak bisa melahirkan anak; pasti karena CEO David menganggap dirinya hina, tidak ingin mempunyai anak dengannya.”

Apa yang dibicarakan oleh orang-orang didalam sana, semakin lama semakin tidak enak untuk didengar, Clarice Lu merasa, kalau dirinya tidak langsung masuk kesana untuk menghentikannya, takutnya perkataan mereka selanjutnya bisa menyebabkan dirinya hilang kendali dan menimbulkan perkelahian.

Bang, suara pintu itu berdegum kencang, Clarice Lu mendorong pintu itu terbuka, suara degaman besar pintu kayu yang menabrak dinding itu membuat orang yang berada didalam kamar kecil itu terperanjat, terlebih lagi karena mereka sedang membicarakan keburukan orang lain dibelakang.

“CEO, CEO Lu!” suara karyawan A dan karyawan B gemetar, tidak tahu berapa banyak dari percakapan mereka yang telah didengar oleh Clarice Lu.

Clarice Lu berdiri depan pintu, tangan nya mengipas-ngipas didepan hidungnya, “Dengan bau busuk kamar kecil ini yang begitu menyengat, kalian masih bisa berdiam didalamnya selama ini? Kalian tidak merasa jijik?”

Mata Jasmine Man terlihat mulai berbinar dengan air mata, meneruskan aktingnya sebagai korban yang tidak berdosa. Disisi lain, karyawan A dan karyawan B menundukkan kepalanya, tidak berani berbicara sama sekali, mereka hanya berani membicarakan gosip ini dibelakang, dikantor, sebenarnya mereka menyegani Clarice Lu.

“Pergi urus gaji kalian ke bagian keuangan, besok kalian berdua tidak perlu datang lagi untuk bekerja.” Clarice Lu tidak lagi berbasa-basi dengan mereka.

“CEO Lu, maafkan kami, kami tahu salah.” Kedua orang itu memohon untuk diampuni, tetapi Clarice Lu mengabaikan permohonan tersebut, tidak ada lagi kesempatan. Diri mereka sendiri yang kelewatan, jika Clarice Lu masih dapat metoleransinya, itu bukan lagi toleransi, tetapi menandakan bahwa dia adalah seorang pengecut.

Clarice Lu sadar dirinya tidak memiliki potensi seperti Mary Su, juga bukan orang suci.

Tentu saja karyawan A dan karyawan B tidak rela diusir seperti ini, mereka melihat ke arah Jasmine Man dengan pandangan memohon. Tetapi apa daya, walaupun Jasmine Man ingin membantu mereka, dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi dirinya juga tidak memiliki pilihan lain selain memberanikan diri mencoba berbicara baik-baik dengan Clarice Lu.

“Kak Clarice, mereka hanya tidak sengaja mengeluarkan kata-kata seperti itu, mereka tidak ada maksud untuk membicarakanmu, kamu yang berhati besar, ampunilah mereka untuk kali ini.”

Clarice Lu berjalan mendekat kearah wastafel, memutar keran air mencuci tangannya, dengan pandangan dingin dirinya menatap Jasmine Man dari pantulan kaca didepannya, dengan nada yang tidak peduli berbicara padanya, “Meskipun dizaman sekarang ini kita bebas berbicara dan berekspresi, tetapi kesenangan yang disebabkan mulutmu itu juga memiliki harga yang harus dibayar. Jasmine Man, daripada dirimu sibuk menghawatirkan orang lain, aku sarankan sebaiknya kamu menghawatirkan dirimu sendiri.”

“Kamu, apa yang kamu maksud?” tanpa disadari Jasmine Man memeluk perutnya yang membesar itu, takut kalau Clarice Lu akan menghalangi langkahnya.

Clarice Lu mengeringkan tangannya dibawah mesin pengering tangan, setelah suara berisik pengering tangan itu berhenti, sudut bibirnya terangkat, dengan penuh cibiran dirinya tertawa, “Jasmine Man, kamu tidak benar-benar berpikir kalau dengan anakmu itu kamu bisa memiliki semuanya kan? David Luo berselingkuh ketika statusnya masih menikah, jika aku bercerai dengannya, lebih dari setengah asetnya harus dibagi. Berapa penting perusahaan ini baginya, kamu sendiri pasti tahu jelas. Lalu, kamu pikir apakah demi anak didalam kandunganmu itu, dia bisa melepaskan jerih payahnya selama bertahun-tahun ini dan memilih untuk bercerai?”

Baru selesai kata-kata Clarice Lu itu, wajah Jasmine Man langsung berubah pucat pasi.

Keluar dari kamar kecil itu, suasana hati Clarice Lu kacau, perasaannya campur aduk, tiga tahun ini, demi David Luo dirinya bekerja sangat keras, tidak disangka semua itu hanya menimbulkan kabar-kabar angin mengenai dirinya, baik reputasi maupun harga dirinya, semuanya sudah terhinjak-hinjak.

Keluar dari perusahaan itu, dirinya seorang diri berjalan tanpa tujuan menyusuri jalanan, jelas-jelas itu sebuah jalan panjang yang tidak terlihat ujungnya, tetapi bagi Clarice Lu, dirinya bagaikan sudah sampai diujung jalan tersebut.

Disisi lain, cuaca hari itu jauh lebih buruk dari susana hatinya, air hujan ditahun ini seperti banyak sekali, dan lagi dirinya datang ketika ingin datang, tanpa memperingati siapapun yang ada.

Clarice Lu tidak sedang mengendarai mobilnya, juga tidak membawa payung, sekujur tubuhnya basah kuyup, dibawah atap dipinggir jalan itu, dirinya berlindung dari hujan. Pada saat itulah juga dirinya, sangat ingin menengadah ke atas langit berteriak, Tuhan, inikah caramu menertawakanku.

Ditengah-tengah matanya yang kabur berlinangan air mata itu, dia melihat orang sedang berteduh disudut seberang jalan itu, adalah sepasang kekasih muda. Pria itu mendekap erat wanita itu dalam pelukannya, keduanya berpelukan, saling menghangatkan.

Didalam pikirannya, dia dan David Luo juga pernah mengalami kejadian manis seperti itu.

Pada mulanya, mereka berdua bagaikan dua ikan didaratan yang tidak ada airnya, keduanya saling membutukan satu sama lain agar tetap bisa bertahan hidup.

Pada waktu itu Keluarga Luo terancam jatuh miskin, dan David Luo bagaikan menabrak dinding dimana-mana, tidak menemukan jalan keluar untuk menyelamatkan keluarganya. Sedangkan dirinya yang hidup dalam genggaman ibu tirinya, juga sudah tidak sabar lagi untuk melepaskan diri dari masa kelam itu. Jadi dirinya berkata kepada pria itu, “Kamu bisa memilih untuk menikah denganku, aku dapat membantumu menyelesaikan masalahmu, dan kamu bisa membebaskanku dari derita ini, ya?”

Memang pada awalnya pernikahan ini hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Tetapi manusia tidak sama halnya dengan tumbuhan, tidak memiliki perasaan. Lima tahun perasaan, tiga tahun pernikahan, dia sudah berusaha keras, sudah mencurahkan hatinya, namun apapun tidak didapatkannya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu