Waiting For Love - Chapter 67 Clarice Lu Semula Juga Pernah Mengandung Anak Dari Pria Lain (1)

“Aku berharap kamu bisa memikirkan matang-matang masalah perceraian ini, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah, kita bertemu secara baik-baik, berpisahpun juga seharusnya secara baik-baik.” Kata wanita itu.

Sepasang mata indah milik David Luo itu membelalak, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan aura marah. Clarice Lu benar-benar tidak bisa memahami pria itu, dengan pemikiran panjang dirinya mengambil inisiatif untuk mundur, mengapa masih saja dirinya memancing amarah pria itu?

Disaat yang sama, dirinya duduk diatas kursi itu, hanya dapat menengadahkan kepalanya untuk melihat pria itu, perawakannya yang tinggi itu memberikan rasa tertekan yang ditidak bisa dijelaskan.

“Clarice Lu, berapa kali aku harus menjelaskannya kepadamu agar kamu mengerti? Aku tidak akan pernah bercerai. Kamu juga tidak perlu mempedulikan Jasmine Man, aku akan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.”

Clarice Lu mengangkat dagunya, menatap pria itu, pandangan matanya terlihat terguncang, muncul perasaan yang tidak bisa digambarkan dihatinya. Kata-kata yang barusan diucapkan oleh David Luo itu, tidak hanya tidak bisa membuatnya tersentuh, sebaliknya dirinya merasakan bahwa pria itu mengerikan.

Hasil tes DNA itu masih ada didalam laci wanita itu, anak yang dikandung oleh Jasmine Man itu benar adalah darah daging pria itu, sudah berumur empat bulan, sudah memiliki detak jantung, bisa dikatakan anak itu sudah terbentuk, bahkan dirinya tidak berkedip ketika mengatakan mau menggugurkan anak itu, tidak disangka dirinya bisa menjadi sekejam itu.

“Apabila anak itu sudah digugurkan, apakah semua masalah ini akan hilang begitu saja, bagaikan tidak pernah terjadi sama sekali?” Senyuman itu hilang dari wajah Clarice Lu, nada bicaranya penuh cibiran.

“Kalau begitu, katakan padaku apa yang kamu ingin aku lalukan?” Tanya David Luo.

Pertanyaannya itu membuat Clarice Lu terdiam, anak yang dikandung Jasmine Man, baik digugurkan atau tidak digugurkan, keduanya bukanlah jawabannya.

Bagaimanapun juga, anak itu tidak memiliki dosa sama sekali, dirinya tidak memiliki hati untuk membiarkan anak itu digugurkan. Namun jika tidak digugurkan, kehadiran anak itu bagaikan sebuah duri yang menancap dihatinya, hanya rasa sakit yang dapat dirasakannya. Jadi, jalan satu-satunya yang dapat dirinya dan David Luo tempuh adalah perceraian.

Dirinya tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan pria itu, hanya bisa diam terpaku. Namun dirinya malah mendengar suara tawa penuh sindiran dari David Luo, yang terus berkata, “Clarice Lu, kamu selalu mengatakan bahwa aku selalu berbuat sesuka hatiku karena aku memiliki uang. Bukankah kamu juga sama? Dirimu yang semula juga pernah mengandung anak dari pria lain, sekarang, mengapa aku tidak boleh membuat wanita lain mengandung anakku!”

Clarice Lu menatap tajam lelaki itu, untuk sesaat, dirinya hampir tidak bisa menahan air matanya. Kalau bukan karena dia menyadari kalau dirinya bukan lawan tangan pria itu, dia pasti sudah menampar pria itu.

Kata-kata David Lou itu apa masih bisa disebut pantas!

Dirinya seketika berdiri, bahkan dalam sikapnya yang terbaikpun, dia sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, “Mengenai masa laluku, aku memang tidak dapat berkata apa-apa, David Luo, tidak disangka dirimu begitu berat untuk menerima diriku, jika tahu akan seperti ini, dari awal, dirimu tidak seharusnya melamarku! Tentu saja sekarang sudah terlambat untuk menarik kembali kata-katamu hari itu, kamu tunggu saja surat perceraian dariku!”

Setelah menyelesaikan ucapannya itu, Clarice Lu membanting pintu dibelakangnya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Sedangkan didalam kantor, David Luo menggenggam kotak perhiasan itu dengan sangat erat, urat nadi di tangannya itu terlihat timbul dari balik kulitnya, dirinya bagaikan bom waktu yang dapat meledak kapan saja.

Dipenuhi dengan amarah, tanpa berpikir panjang, dirinya melemparkan kotak perhiasan itu kedalam kotak sampah, kotak perhiasan itu terbelah menjadi dua, dari dalam kotak itu, jatuh sebuah kalung berlian.

Hari ini adalah ulang tahunnya Clarice Lu, satu hal yang ditakutinya, wanita ceroboh itu bahkan tidak mengingat hari ulang tahunnya sendiri. Tetapi pria itu tidak pernah lupa, dirinya masih secara khusus memesan kalung itu, jika bukan karena pergi ke toko perhiasan untuk mengambil kalung itu, dirinya juga tidak mungkin terlambat.

Tetapi sekarang, semua itu sudah tidak ada artinya lagi.

Disisi lain, Clarice Lu yang berjalan keluar dengan menghempaskan pintu itu, langsung melangkah cepat kearah kamar kecil. Sebelum wajahnya dibanjiri dengan air mata, dirinya memerlukan sebuah tempat untuk menenangkan perasaannya.

Wanita itu seperti sudah melupakannya, kamar kecil disebuah perusahaan adalah tempat yang paling harus dihindarinya, karena semua gosip yang beredar, dimulai dari tempat itu.

Pintu masuk kamar kecil itu terbuka sebagian, Clarice Lu berdiri didepan pintu itu, dari sana dirinya dapat mendengar jelas suara dari dalam kamar kecil itu.

Jasmine Man menangis tersedu-sedu, disampingnya, karyawan A dan karyawan B berdiri menghiburnya. Hubungan dua orang itu dengan Jasmine Man bisa dikatakan lumayan dekat.

Siapa bilang perempuan simpanan hanya bisa dibenci orang-orang? Jin Hui saja masih memiliki tiga sahabat baik, dan lagi, Jasmine Man juga sangat pandai dalam mengahadapi orang, dirinya penuh karisma, bertahun-tahun dirinya bekerja diperusahaan ini, banyak orang memiliki hubungan pribadi yang baik dengannya .

“Jasmine, sudah jangan menangis lagi, ibu hamil tidak baik terus menangis, tidak baik pengaruhnya untuk anak dalam kandunganmu.” Ucap karyawan A.

“Clarice Lu juga terlalu kejam, bagaimana bisa dirinya menghasut David Luo untuk menyuruhku menggugurkan anak ini, sesama wanita, mengapa dirinya tega berbuat seperti ini kepadaku?” Tangisan Jasmine Man itu benar-benar seperti air mata buaya, air mata buaya yang kapan saja bisa langsung jatuh mengalir.

“Orang seperti Clarice Lu itu, diri sendiri tidak dapat melahirkan anak, makanya bisa iri hati dan benci padamu. Madam Luo saja sudah berada dipihakmu, masih ada apa lagi yang harus kamu takutkan, kelak ketika anakmu lahir, dirinya langsung menjadi tuan muda keluarga Luo, untuk kedepannya, perusahaan ini dan asset-asetnya juga akan diwariskan untuk anakmu.” Ucap karyawan B menghibur.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu