Waiting For Love - Bab 69 Hal Yang Disukai Lewis Tang Baginya Tidak Terlalu Sulit Untuk Diketahui (1)

Dia memalingkan pandangan matanya dari koran dan focus kepada dirinya, masih sama seperti dulu yaitu pandangan yang dalam dan tidak tertarik.

Clarice Lu membuka matanya lebar-lebar dan menatapnya, setengah kaget. Kemudian barulah dia ingat bahwa hari ini sepertinya adalah hari ulang tahunnya.

“Bagaimana kamu tahu kalau hari ini adalah ulang tahun ku?”

Lewis Tang membengkokkan bibirnya dan menjawab dengan suara lembut dan menggoda, “Aku Lewis Tang, untuk hal yang kusukai tidak akan sulit untuk mengetahui apa pun tentangnya.”

Dia tak menutup-nutupi mengakui bahwa dia menyukai Clarice Lu, dan dia sebaliknya bingung harus berbuat apa. Dia merasakan pipinya mulai panas, dan sumpit yang dipegang tangannya menjadi sangat berat sehingga dia tidak bisa terus makan karena canggung.

Kemudian dia meletakkan sumplit dan mangkuk, Clarice Lu duduk di sofa menunggu asisten mengantarkan pakaian, barulah dia bisa pergi, dia sama sekali tidak boleh pulang dengan mengenakan kemeja Lewis Tang seolah-olah sengaja mencari sensasi .

Kemeja itu sangat panjang, tepat menutupi sampai atas kakinya sehingga hanya memperlihatkan sepasang kaki indah yang lurus dan panjang. Lututnya tergores lecet dan meskipun tidak berdarah, tetapi telah menjadi merah dan bengkak,.

Lewis Tang otomatis mengerutkan kening ketika dia melihatnya. Dia duduk di sampingnya, memegang lututnya dengan tangannya yang hangat dan kering, ingin memeriksa lukanya.

Tetapi Clarice Lu jelas menganggapnya keliru , dia berpikir bahwa dia ingin mencuri kesempatan, tanpa dia berusaha untuk menghindar, bahkan menggunakan kakinya untuk menendangnya.

Apabila hanya menendang saja tidak apa-apa , tapi dia bergerak tak terkontrol, baju longgar yang dikenakannya merosot sampai pinggang. Kancing di depan bagian dadanya juga terbuka, memperlihatkan kulit dadanya yang putih bersinar.

Lewis Tang menatapnya, matanya yang awalanya tenang perlahan mulai menyala. Dia menahan bagian bawah dirinya, menggenggam kuat kakinya yang terus menendang, ciuman yang hangat dan basah akhirnya bisa menghentikannya.

Untuk sesaat, pikiran Clarice Lu kosong dan dunianya seperti berhenti. Perasaannya yang jelas telah dibuka paksa oleh seperti membuka kerang, tetapi dia hanya bisa membiarkannya melakukannya tanpa melawan, menjarah sesuka hatinya di bibir merahnya yang cantik.

Ciuman Lewis Tang sangat kuat dan juga lembut. Dia menciumnya untuk waktu yang lama, seperti sangat menikmati rasa berciuman dengannya.

Napasnya terlampau kuat dan ketika ciuman berakhir, napasnya menjadi berat dan berantakan.

Mulut Clarice Lu penuh dengan aroma dia, sedikit aroma tembakau bercampur dengan aroma mentol. Aroma yang kuat ini membuatnya merasa gelisah.

Dia membuka mata besar yang jernih dan menatapnya dengan sedikit pusing, pikirannya masih belum sadar. Dan Wajah Lewis Tang yang ganteng hanya berjarak kurang dari satu inci dari pipinya. Dia menatapnya dalam-dalam, mata hitamnya nya sedalam laut dan seperti api yang meluap-luap seolah-olah bisa menenggelamkannya kapan saja.

Dia menatapnya dengan tenang sejenak, lalu menciumnya lagi. Kali ini, ciuman itu lebih dalam dan kuat. Bukan hanya bibirnya, dia mencium kelopak matanya yang tertutup, kemudian lesung pipinya, dan sedikit lebih ke bawah dan akhirnya dia mencium tulang selangkangnya yang cantik, mencium di sana sini, tetapi entah mengapa dia merasa itu belum cukup.

Clarice Lu merasa kebingungan dan kewalahan oleh ciumannya, kedua tangannya yang kecil memegang bajunya di bagian dadanya. Dia merasa dirinya seakan-akan bisa dicium olehnya sampai kehabisan nafas dan mati.

“Clarice Lu, Aku ingin berhubungan dengan mu, boleh tidak?” Bibir Lewis Tang berada di telinganya, dan suaranya yang seksi, kecil dan serak terdengar, dia sedang berusaha menahan nafsunya.

Lewis Tang adalah pria yang dewasa dan elegan. Dia tidak akan memaksa seorang wanita dalam hal apa pun. Bahkan jika dia ingin melakukan hubungan seks, dia akan meminta persetujuan darinya dengan hormat.

Namun, bagi Clarice Lu, kata-katanya seperti seember air dingin yang dituangkan ke atas kepalanya dan mengalir ke bawah, hal ini membuatnya sepenuhnya sadar.

“Lepaskan aku, TIDAK BOLEH!” kedua tangan Clarice Lu mendorongnya sekuat tenaga ke samping, karena beberapa hal yang tidak terkendali, dia tepeleset jatuh dari sofa ke karpet tebal, akhirnya memisahkan jarak di antara mereka.

Dia masih menatapnya dengan kedua matanya jernih dan indah itu, tetapi ada banyak rasa waspada di matanya.

Wajahnya berubah pucat pasi, bahkan sedikit marah dan tersakiti. Clarice Lu merasa bahwa dirinya baru saja sudah kerasukan setan bisa membiarkannya dia melakukan apa pun yang diinginkannya.

Dia mengakui bahwa ketika dia berdiri sendirian putus asa di dalam hujan yang dingin, penampilannya seperti cahaya dalam gelap. Di saat dia merasa paling kedinginan, dialah yang memberikan kehangatan yang dia sangat dia inginkan. Saat dia memasak mie umur panjang untuknya, hatinya menjadi hangat dan hampir terharu meneteskan air mata. Bahkan dia sendiri lupa akan hari ulang tahunnya, tetapi dia malah ingat.

Clarice Lu merasa tersentuh, bahkan sedikit menyentuh hatinya. Tapi itu bukan alasan bisa membuat dia membiarkan pria itu berbuat semaunya. Kalau tidak, apa perbedaan antara dia dengan David Luo si bajingan itu?

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu